Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
empat
Bianca perlahan membuka matanya dan melihat pemandangan didepannya. Langsung saja mata Bianca membola sambil menutup mulutnya dengan satu tangan, tapi bianca tak bisa menahan nya ia pun berteriak
"Arghhhhhhh..... Kak angga... Ini bagus banget... kenapa baru sekarang bian liat pemandangan indah kaya gini..."
Angga yang awalnya kaget pun kini bisa tersenyum, ia sudah menduga kalau wanita didepannya ini akan suka dengan hal kecil seperti ini
"suka..?" tanya anggasta yang berdiri bersandar di pintu balkon sambil kakinya di lipat ke samping dan tangannya ia lipat di depan dadanya sambil menatap punggung wanita didepannya.
"ih.. Ngga usah ditanya kak.. bian suka banget.." ucap bianca, yang matanya masih fokus ke depan. pemandangan yang langsung mengarah ke arah pedesaan yang masih dihiasi dengan sawah, pepohonan dan rumah penduduk yang masih asli membuat perasaan bianca tenang...
"Koq bisa sih kakak punya apartemen dengan pemandangan bagus kaya gini" tanya bianca
anggasta tak menjawab ia malah memberanikan diri berjalan dan berdiri tepat dibelakang tubuh bianca. Kedua tangan angga meraih kedua tangan bianca yang saat ini sedang bertengger di pagar balkon.
Bianca kaget dan merasakan jantungnya berkerja 2x lebih cepat saat tangannya bersentuhan dengan lelaki dewasa dibelakangnya yang berstatus kakak dari sahabat baiknya
"Bi... Awalnya kakak ingin mendekati kamu pelan-pelan terlebih dahulu sambil kamu tau sendiri. Tapi melihat laki-laki yang mendekati kamu di restoran tempo hari, jujur kakak cemburu. Jadi sekarang mumpung ada kesempatan kakak mau bilang kalau kakak suka sama kamu, Kakak ngga mau minta jawaban langsung, kalau kamu cuma mau nolak kakak, kakak cuma mau kamu tau perasaan kakak saat ini"
Kata demi kata terdengar lirih di telinga bianca. Bianca mencoba Memahami dan mencerna semua maksud ucapan lelaki dibelakangnya. Lelaki yang baru saat ini mulai mendekatinya dan langsung bilang suka padanya.
"Bi... gimana pendapat kamu? Kakak ngga mau terima penolakan karena ini masih awal. Kakak cuma mau minta izin buat kasih kakak kesempatan buat dekat sama kamu. Kamu juga harus tau kalau kakak serius sama kamu"
Anggasta membalikkan badan bianca yang masih terdiam didepannya dengan pikirannya sendiri
"boleh kan kakak berharap dan berusaha bikin kamu suka sama kakak..?" tanya anggasta pada bianca saat mereka sudah berdiri berhadapan
"kak... bian sebenernya ada perasaan nyaman saat sama kakak, tapi bian juga ngga bisa bohong kalau bian masih ragu sama perasaan kakak yang tiba-tiba bilang suka sama bian, apalagi perasaan bian. bian cuma ngga mau cuma karena suka sesaat kita bakalan kecewa nantinya. Jadi bisa kita deket dulu seperti teman..?" ujar bianca yang mencoba menatap manik mata indah milik anggasta
"boleh... Justru itu yang kakak mau, dekat sama kamu sampai kamu sendiri yang akan ngerasain tulusnya rasa sayang dan cinta kakak sama kamu..."
anggasta menarik bianca ke dalam pelukannya. bianca yang kaget hanya bisa terdiam tanpa membalas pelukan anggasta. Namun bianca tersenyum saat telinganya menempel pada dada pria ini, mendengar detak jantung yang bergemuruh seperti orang habis olah raga.
"kamu pasti denger kan jantung kakak ngga baik-baik saja saat dekat sama kamu bi. Apalagi kakak yang nekat meluk kamu kaya gini. Tapi kakak juga ngga bisa bohong kalau kakak seneng banget bisa dikasih kesempatan buat deket sama kamu, Makasih ya makasih..." lagi-lagi angga melakukan hal yang diluar nalar bianca, pria ini mencium rambut bianca sambil memeluknya
Ya ampun nih orang, kalo gini terus gw bisa luluh cepet... Kayanya love language nya kak angga itu physical touch deh.. moga ngga aneh-aneh ya...
"Eh.. Sorry kakak lupa, kamu tadi udah sempet makan apa belum..?" tanya angga yang melepaskan pelukan nya
Bianca hanya sanggup menggeleng masih merasakan debaran jantung nya yang masih jumpalitan.
"mau makan berat?" kembali bianca hanya mengangguk.
Anggasta menarik tangan bianca ke arah dapur. Mendudukannya di kursi dekat dapur
"tunggu disini sebentar ya..." ucap angga sambil kembali mencium rambut bianca sebelum pergi ke arah kulkas. Semua gerak gerik anggasta tak luput dari mata bianca. Bianca tersenyum melihatnya.
"kakak masakin frozen aja ya, tapi di jamin rasa ngga mengecewakan, karena semua kakak yang masak" Ujarnya sambil memakai apron untuk memasak dan Bianca membola melihatnya. Seketika ketampanan anggasta meningkat berkali lipat
"mulutnya ditutup sayang, kalo ada lalat lewat bisa salah masuk dia" kekeh angga yang sekilas tadi melihat wajah terkejut bianca
Bianca langsung menutup mulutnya sambil menundukkan kepalanya
Sayang.. Sayang... Emangnya gw pacarnya... Nih cowo pinter banget bikin hati gw jedak jeduk... Ngga aman banget kalo lama-lama bareng nih cowo.
"kakak.. Udah pernah punya pacar..?" tanya bianca memecah kesunyian didapur
"Pernah em.. 2x. Pertama Waktu SMA trus waktu kuliah." jawab angga sambil menyalakan kompor
"putus karena apa..?" tanya Bianca lagi
"yang pertama putus itu, dulu kita pacaran cuma sama-sama saling memanfaatkan. Dia ngga bisa di pelajaran bahasa inggris, dan kakak ngga bisa di pelajaran matematika. Pacaran kita cuma berisi sama belajar. Tapi dibanding kata pacaran kita lebih pantas disebut teman belajar deh.. Setelah lulus ya kita putus gitu aja"
"yang ke dua..?"
"dulu kakak kuliah di amerika dengan fasilitas minim, karena kakak mau belajar semua dari nol. Bahkan kuliah kakak dapet bea siswa. Sebisa mungkin kakak ngga pakai uang dari orang tua kakak. Mereka ngga pernah tau hal itu. Kakak juga kerja part time buat kehidupan sehari-hari kakak. Dari situ kakak ketemu sama dia. Tapi lama kelamaan, dia ternyata selingkuh sama teman kakak yang kaya. Dia bilang kalo sama kakak cuma bisa dibawa susah dan dia ngga mau karena itu dia milik teman kakak yang kaya itu"
"wah... Kalo dia tau udah buang pewaris grup danuarta pasti minta balikan tuh cewe kak.. Heheh"
"dalam kamus kakak ngga ada yang namanya kembali ke masa lalu bi... jadi sekarang kita harus hidup di masa depan"
Ucapan anggasta membuat hati bianca sedikit terusik. Apalagi dia yang kembali ke masa lalu dan berencana untuk balas dendam pada orang-orang yang sudah menyakitinya juga keluarganya
"malah bengong... Nih udah selesai.. Dicoba.. Ya.." anggasta sudah duduk di depan bianca dengan beberapa lauk didepannya dan juga 2 piring nasi
"makasih ya kak, maaf bian ngerepotin kakak.." ucap bianca sambil mengambil lauk didepannya
"em.. Enak kak udang tepungnya"
"syukur kalo kamu suka, habiskan ya.. " jawab anggasta sambil ikut makan
btw tor, td q bc nya angsata 😭