Di dunia kultivasi, Lin Chen, seorang pemuda dari Desa Hutan Bambu yang dianggap cacat karena tidak memiliki Dantian, menemukan sebuah kristal misterius di danau dekat rumahnya. Kristal itu menyatu dengan mata kanannya, memberinya kekuatan Mata Dewa—artefak ciptaan Sang Maha Pencipta yang mampu mengendalikan sembilan hukum di alam semesta.
Dengan kekuatan barunya, Lin Chen perlahan bangkit dari posisi terendah menuju puncak kekuasaan, menjadi sosok yang berpengaruh besar dalam menjaga keseimbangan alam semesta.
Namun, warisan ini membawa tanggung jawab besar, menempatkannya di tengah takdir yang akan mengubah dunia, juga dirinya, selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4. Mendaftar Ke Sekte Pedang Surgawi.
Bab 4. Mendaftar Ke Sekte Pedang Surgawi.
Saat Lin Chen sedang berjalan dengan santai menuju Sekte Pedang Surgawi. Tiba tiba terdengar suara ejekan dari belakangnya. Suara yang sangat familiar hingga Lin Chen tidak akan pernah bisa lupa.
"Hei..lihatlah! Bukankah ini si sampah Lin Chen? Apa yang mau kau lakukan di sini? Apakah kau ingin melamar pekerjaan menjadi tukang sapu? Tanyanya dengan nada menghina dia adalah Yang Jun.
Orang selama ini membully dan memukuli Lin Chen bersama dengan teman temannya setiap kali ada kesempatan saat di desa Hutan Bambu. Dia adalah Yang Jun. Dia kemari juga untuk mendaftar ke Sekte Pedang Surgawi karena di sekte itu ada kakaknya.
Sebelumnya Lin Chen hanya diam dan pasrah dengan nasibnya. Karena jika melawan pun percuma. Dia hanyalah seseorang yang tidak bisa memadatkan dantiannya. Tapi kali ini berbeda.
Dia bisa memadatkan dantiannya dan bisa berkultivasi. Bahkan bakatnya melebihi yang lainnya. Saat ini di dalam tubuh Lin Chen tidak ada fluktuasi energi apapun, itu karena dia baru menyadari fungsi mata dewa miliknya.
Ternyata itu bisa menutupi tingkat kultivasinya sehingga orang lain tidak bisa melihatnya.
Mendengar kata kata Yang Jun, dua anak buahnya tertawa terbahak bahak. Matanya menunjukkan ekspresi jijik yang sangat nyata saat melihat Lin Chen. Tapi kata kata Lin Chen berikutnya membuat ketiga orang langsung terdiam dengan ekspresi terkejut di wajah mereka.
"Aku heran..kenapa ada tiga suara gonggongan anjing liar di siang hari, apa jangan jangan ini adalah suara anjing idiot yang kabur dari kandangnya..hii aku harus pergi. Sebelum aku di gigit oleh anjing gila." Ucap Lin Chen dengan berpura pura bergidik ngeri.
"Ppft...Hahahaha!"
Mendengar ucapan Lin Chen sebagian orang yang berada disekitar tidak sengaja mendengarnya dan tertawa terbahak bahak.
Menyaksikan itu, wajah Yang Jun langsung tenggelam. Dia permalukan oleh sampah tidak berguna yang selama ini dia tindas membuatnya sangat marah.
Tanpa basa basi aura dari tingkat pengumpulan Qi level 4 meletus dari dalam tubuhnya.
Dia langsung melesat ke arah Lin Chen. Tangannya terkepal erat dan energi Qi menyelimuti tangannya.
Sambil melesat dia meraung dengan ganas.
"TINJU PENGHANCUR."
WUSH!
angin kencang bertiup dan kepalan tangan yang sangat kuat melebihi kekuatan orang biasa langsung merobek udara.
Di sisi lain melihat pukulan Yang Jun dengan kekuatan yang sangat besar. Ekspresi wajah Lin Chen menjadi dingin. Dia tidak menyangka pihak lain akan begitu kejam. Ingin menghancurkannya dalam satu kali pukulan.
Tanpa rasa takut Lin Chen segera mengerahkan seluruh kekuatan fisiknya ke kepalan tangan. Tangannya segera terulur ke depan untuk melawan tinju penghancur milik Yang Jun.
WUSH! DUAR!
Dua tinju bertabrakan dengan keras dan keduanya langsung mundur 3 langkah.
Saat itu juga mata Yang Jun terbelalak lebar. Dari konfrontasi barusan dia bisa merasakan jika kekuatan dari kepalan tangan Lin Chen setara dengan seluruh kekuatan penuhnya saat menggunakan tinju penghancur.
Hal ini membuatnya terkejut setengah mati. Padahal dia sudah mengolah tehnik tinju penghancur hingga level 6. Kekuatannya adalah 300 kg. Di tambah dengan tingkat kultivasinya yang berada tingkat Pemurnian Qi level 4. Kekuatan fisiknya adalah 400 kg. Jadi total kekuatannya adakah 700 kg. Harusnya itu bisa membuat Lin Chen mati saat ini.
Di sisi lain Lin Chen mendengus dengan dingin.
"Yang Jun..aku memperingatkanmu untuk tidak melangkah terlalu jauh. Jika tidak aku akan mematahkan setiap bagian tubuhmu sehingga kamu akan benar benar menjadi orang tidak berguna." Ucapnya dengan tatapan tajam.
Di tatap seperti itu entah kenapa hati Yang Jun bergetar. Ada perasaan takut yang samar samar merasuki fikirannya. Namun rasa arogansi yang sangat di dalam dirinya segera membuatnya kehilangan rasionalis.
Dia segera melesat ke arah Lin Chen dan sekali lagi meledak dengan kekuatan tinju penghancur miliknya.
WUSH!
Melihat pihak lain yang sangat keras kepala Lin Chen dengan acuh tak acuh segera melesat ke depan dan mengeluarkan tehnik beladirinya.
"TINJU GELOMBANG."
WUSH! DUAR!
Dua tinju saling bertabrakan dan detik berikutnya terdengar teriakan nyaring dari salah satu pihak.
ARGH!
Itu adalah suara Yang Jun. Tubuhnya terlempar sejauh 4 meter ke belakang seperti Anjing mati. Lengan kanannya telah hancur dan berlumuran darah. Ekspresi kesakitan dan ketakutan terlihat jelas di matanya saat menatap Lin Chen.
Melihat ekspresi itu, Lin Chen tidak repot lagi untuk memperhatikan. Dia tidak terkejut sama sekali. Barusan dia mengeluarkan kekuatan tinju gelombang level 1. Itu sudah cukup untuk memberinya pelajaran.
Dengan acuh tak acuh dia meninggalkan Yang Jun yang terbaring lemah dengan wajah yang penuh dendam. Dalam hati dia berkata
"Awas saja, saat tiba di sekte Pedang Surgawi aku akan memberi tahu kakakku, saat itu maka ajalmu telah tiba."
Kakaknya Yang Guan adalah seorang jenius di Sekte Pedang Surgawi. Usianya baru 16 tahun tapi tingkat kultivasinya sudah mencapai ranah Pemurnian Qi level 8 tahap puncak.
Waktu terus berjalan hingga akhirnya setelah bertanya kepada beberapa orang, Lin.Chen pun akhirnya tiba di depan gerbang Sekte Pedang Surgawi. Saat itu juga mata Lin Chen berkilau dengan takjub.
Di depan matanya sekte Pedang Surgawi berdiri dengan megah di kota Tianlu, menjulang di antara bangunan-bangunan lain dengan aura kemuliaan yang tak tertandingi. Gerbang utamanya terbuat dari emas berkilauan, dihiasi ukiran pedang purba yang penuh detail dan wibawa.
Di puncak bangunan utamanya, sebuah patung batu raksasa berbentuk pedang tertanam di atas landasan emas, seolah menusuk langit, menjadi simbol kehormatan dan kekuatan sekte ini.
Dinding sekte yang kokoh berlapis batu putih memancarkan kilauan seperti berlian, sementara jalan menuju ke dalamnya terbuat dari batu giok, diapit oleh air mancur berbentuk pedang yang menciptakan suasana surgawi.
Di depan pintu gerbang sudah banyak sekali orang orang mengantri untuk mendaftar dalam ujian masuk sekte. Lin Chen melangkah maju ke barisan antrian pada calon murid yang akan mendaftar.
Kemudian Lin Chen mulai menghitung dari paling depan hingga posisinya berada. Setelah menghitung dia tersenyum kecut.
"Aku mendapatkan urutan nomor 95. Masih lama sekali." Ucapnya sambil menghela nafas panjang. Namun kilatan tekad melintas di matanya. Saat DJ perjalanan. Paman Huang memberikan sebuah surat yang katanya titipan dari ibunya.
Saat Lin Chen membuka dan membaca surat itu jantungnya berdegup kencang seakan dunianya telah runtuh. Isi surat itu sebagai berikut.
"Lin Chen anakku. Sebelumnya ibu meminta maaf kepadamu. Saat kamu pergi ke Kota Tianlu. Mungkin ibu sudah tidak ada lagi di desa Hutan Bambu. Ibu di temukan oleh salah satu utusan dari Klan, dan di perintahkan agar segera kembali. Ibu juga membawa serta adikmu.
"Maaf, karena ibu tidak bercerita sebelumnya. Sebenarnya pernikahan ibu dengan ayahmu tidak mendapatkan persetujuan dari Klan. Ini semua karena aturan di Klan ibu sangat ketat. Siapapun yang tidak memiliki bakat beladiri akan di anggap tidak berguna dan di anggap merusak reputasi keluarga. Dia akan di asingkan di perlakukan dengan tidak manusiawi."
"Karena ibu sayang saling mencintai ayahmu akhirnya ibu melarikan diri dari Klan dan menikah secara diam diam. Kami tinggal di Desa Hutan Bambu dan lahirlah kalian berdua."
"Ibu tidak membawamu bukan karena ibu tidak sayang kepadamu. Itu semua karena ibu tidak ingin kamu di asingkan. Ibu sangat menyayangimu melebihi apapun di dunia ini."
"Tapi seperti yang kamu tahu, dunia ini tidak adil. Yang kuatlah yang berkuasa. Tidak selamanya ibu bisa terus melindungimu nak...kondisi di Klan ibu sangat rumit. Penuh dengan persaingan demi mendapatkan posisi dan kekuasaan."
"Tapi saat kamu bercerita jika kamu bisa berkultivasi ibu sangat bahagia. Mulai sekarang jadilah kuat dan tempuh jalanmu sendiri. Setelah kamu mencapai ranah Jiwa berbunga barulah kamu bisa datang ke Klan ibu, buktikan bakatmu pada semua orang agar kamu tidak di pandang rendah, agar kita bisa kembali berkumpul bersama. Satu hal lagi. Ayahmu dulu adalah salah satu murid sekte Pedang Surgawi. Jadi masuklah ke sekte itu dan selidiki apa yang sebenarnya terjadi."
Dari Ibumu yang selalu mencintaimu selamanya.
Kembali Ke Masa Sekarang.
Kilatan tekad melintas di mata Lin Chen. Meskipun dadanya sangat sesak. Tapi dia mencoba untuk menguatkan diri. Sebelum pergi ke kota Tianlu. Ibunya memberikan sebuah cincin yang ruang yang bahkan sampai sekarang dia belum sempat memeriksanya. Dia masih tenggelam dengan jalan yang akan dia tempuh ke depannya. Kini dia sendirian.
Barulah sekarang dia akan memeriksanya, lagi pula itu juga harus membayar biaya pendaftaran masuk sekte.
Setelah mengalirkan energi Qi ke dalam cincin. Mata Lin Chen terbuka lebar. Di dalam sana ada sekitar 10 juta tael emas. Ada sekitar 1000 botol pil, mulai dari kualitas rendah,menengah dan puncak, ada juga buku tehnik beladiri dan sebuah pedang berwarna biru. Ada 10 jenis pil di Benua Shenwu dengan warna dan manfaat yang berbeda
Pil Giok Hijau: Hijau terang, memulihkan energi spiritual.
Pil Ember Api: Merah menyala, meningkatkan kekuatan fisik sementara.
Pil Kabut Es: Biru pucat, mempercepat penyembuhan luka.
Pil Petir Ungu: Ungu gelap, menambah kecepatan dan refleks.
Pil Cahaya Emas: Kuning keemasan, melawan racun.
Pil Hawa Hitam: Hitam pekat, meningkatkan energi kegelapan.
Pil Angin Perak: Abu-abu keperakan, regenerasi stamina.
Pil Tanah Cokelat: Cokelat tua, memperkuat pertahanan tubuh.
Pil Jiwa Pelangi: Spektrum pelangi, memperbaiki kerusakan jiwa.
Pil Kabut biru: Pil yang penuh dengan energi spiritual yang biasa di gunakan oleh seniman beladiri untuk menerobos ranah.
Untuk kualitasnya di bagi menjadi 3 jenis kualitas.
Kualitas Rendah (1-3 Garis):
Efek lemah, cocok untuk kultivator tingkat awal.
Contoh: Pemulihan energi dasar, peningkatan kecil.
Kualitas Menengah (4-6 Garis):
Efek lebih kuat, cocok untuk kultivator tingkat menengah.
Contoh: Pemulihan luka dalam, membantu menembus hambatan kultivasi.
Kualitas Tinggi (7-9 Garis):
Efek luar biasa, untuk kultivator tingkat tinggi.
Contoh: Memperbaiki jiwa, menembus ranah kultivasi tinggi.
Semakin banyak garis, semakin langka dan bernilai pil tersebut..
Kembali Ke Cerita.
Setelah menghirup nafas dalam dalam, Lin Chen pun akhirnya menenangkan dirinya.
Faktanya Lin Hua tidak pernah mengambil satu pun barang yang ada di cincin itu. Cincin itu adalah cincin yang memang sengaja di siapkan olehnya untuk kedua anaknya kelak.
Waktu terus berjalan hingga akhirnya tinggal 5 orang lagi. Setelah itu barulah giliran Lin Chen untuk maju ke depan. Dari yang dia dengar biaya masuk sekte ini adalah 5 tael emas. Cukup mahal memang. Tapi mengingat manfaat yang akan di dapatkan jika bisa lulus dan menjadi salah satu murid di sekte Pedang Surgawi, maka semuanya terasa sepadan.