NovelToon NovelToon
I Love You In Every Universe(Belum Bisa Move On).

I Love You In Every Universe(Belum Bisa Move On).

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Snow White

Setelah lima tahun Fatur pergi ke luar negri untuk menghilangkan luka hatinya karena Anggita, kini ia kembali ke Indonesia dan tiba-tiba bertemu lagi dengan perempuan yang sangat ia cintai di masa lalunya. Sampai akhirnya Fatur jatuh cinta lagi untuk yang kedua kalinya kepada Anggita.

Disarankan membaca novel 'Jatuh Cinta Lagi' sebelum membaca novel ini.

Up dari senin sampai sabtu ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Snow White, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The return of old wounds

Pagi itu Fatur mendapat kabar dari Reza jika temannya menyukai konsep dan desain rumah yang Fatur buat, mendengar kabar baik tentunya membuat lelaki yang mempunyai alis saling bertautan begitu senang bukan main. Fatur tidak menyangka jika desain pertama kali yang dibuatnya langsung disukai. Reza mengajak Fatur untuk bertemu di tempat akan melakukan misinya, yaitu di tanah kosong milik temannya Reza. Tanpa basa-basi dan berpikir panjang Reza mengajak Fatur untuk bertemu dengan temannya di sana. Mereka akan bertemu untuk membahas soal rencana pembangunan rumah dan juga biayanya. Sepertinya beberapa bulan ini Fatur akan berada lebih lama di Bandung. Fatur begitu antusias untuk memulai proyeknya, terlihat sekali dirinya sangat bersemangat untuk pergi ke sana. Kedua bola mata Erik memperhatikan sahabatnya yang sedang menikmati saran pagi itu dengan terburu-buru.

"Kapan mulai?" tanya Erik saat mereka berdua sedang menikmati sarapan paginya.

"Belum tahu, karena sekarang gue mau bertemu temannya Reza," jawab Fatur sambil mengunyah roti isi coklat dan sesekali meminum segelas susu putihnya itu.

"Semoga lancar," ucap Erik sambil menatap senang kearah Fatur yang sepertinya sedang terburu-buru.

"Iya. Semoga mereka suka sama desain gambar ini, karena pertama kalinya buat gue," balas Fatur sedikit tidak percaya diri.

Wajar jika Fatur tidak percaya diri karena ini pertama kali dalam hidupnya selama menjadi lulusan arsitek, dirinya membuat gambar denah rumah. Entah mengapa dirinya menyanggupi ini semua yang pasti jika memang temannya Reza suka akan menjadi sejarah dalam hidupnya.

"Gue yakin mereka suka. Nanti malam gue pulang terlambat karena mau ketemu sama WO."

"Ok. Semoga urusan lo lancar dan gue harus pergi sekarang," pamit Fatur menyudahi sarapannya itu.

Sahabatnya belum menghabiskan sarapannya memang sudah menjadi kebiasaan Fatur yang tidak begitu menyukai sarapan pagi, dan memang Fatur jarang sekali makan. Hanya roti dan susu yang selalu dikonsumsi oleh Fatur setiap harinya, karena lebih suka memakan makanan junk food daripada nasi.

"Sarapan lo belum habis tuh, habiskan dulu," kata Erik mencoba menahan kepergian Fatur yang sudah berdiri dan meminum susu putihnya dengan terburu-buru.

"Gue udah kenyang, sampai ketemu nanti malam," pamit Fatur sambil pergi meninggalkan Erik yang masih menikmati sarapan paginya itu.

"Hati-hati di jalan," ucap Erik sedikit berteriak menatap kepergian Fatur yang sudah menjauh dari meja makan dan lama kelamaan mulai hilang dari pandangan Erik.

Di hati Erik ada sedikit rasa bersalah karena seharusnya Fatur kembali ke Indonesia untuk bertemu dengan keluarganya bukan menemuinya, tapi karena Erik akan menikah jadi Fatur memutuskan untuk menemui sahabatnya itu lebih dulu.

Tidak lama Reza menjemputnya karena Fatur belum tahu kota ini, Reza menunggu Fatur di depan rumah Erik dengan mobilnya berwarna hitam. Tak lama kemudian Fatur dan Reza sampai di sebua tempat yang tidak jauh dari jantung kota Bandung, sebuah lahan kosong yang diapit oleh dua buah rumah yang bertingkat megah. Mata Fatur menatap sekeliling tempat itu terasa nyaman dan begitu asri, kota ini sungguh membuat dirinya mulai nyaman.

"Ini tanahnya, Tur. Menurut lo bagaimana? Apa bisa seperti konsep yang lo buat kemarin?" tanya Reza sambil menunjukan lokasi tanah milik Damar yang akan di bangun sambil kedua mata Fatur memperhatikan sekitarnya.

Lelaki tampan itu memperhatikan dengan seksama luas dan keadaan tanah, lalu Fatur mulai berpikir apakan sesuai dengan denah yang dibuatnya dan juga apa sesuai dengan keinginan Damar. Beberapa menit Fatur terdiam sesaat sambil kedua bola matanya masih memperhatikan luas tanah itu.

"Cocok, tapi mungkin ada beberapa yang berubah," jawab Fatur sambil menatap lahan kosong yang ada di depan matanya itu.

"Gue udah siapkan mandor dan pekerja, jadi lo tinggal mengawasi aja," kata Reza memberitahu.

"Iya. Gue siap bekerja kapan aja," sahut Fatur dengan wajah begitu bahagia.

Pertama kalinya Fatur membuat rumah dan semoga saja dirinya bisa membuat rekan bisnisnya itu puas akan hasil kerja yang Fatur lakukan. Selain membuat arsitek Fatur diminta sepenuhnya untuk mengawasi pembangunan rumah karena temannya Reza tidak ingin ada kesalahan sedikitpun. Sungguh beruntung sekali perempuan yang akan menjadi istri Damar nanti.

"Lo masih lama tinggal di Bandung, kan?" tanya Reza.

"Selama resepsi pernikahan Erik," jawab Fatur saat mereka berbincang sambil menunggu kedatangan teman Reza itu.

"Apa lo nggak berniat membuatkan rumah buat Erik?" tanya Reza sedikit bergurau.

Untuk apa dirinya membuatkan Erik rumah. Toh rumah milik Erik yang sekarang baru saja direnovasi. Mendengar pertanyaan Reza membuat Fatur tersenyum lebar.

"Dia bisa buat sendiri," jawab Fatur sambil tersenyum tipis dan Reza hanya bisa ikut tertawa ringan saat mendengar ucapan Fatur.

"Memangnya pemilik rumah ini sepasang suami istri?" tanya Fatur mencari bahan pembicaraan lain.

"Baru calon, dan setelah menikah mereka mau menempati rumah ini. Dia teman masa SMP gue dulu di Jakarta. Dia polisi," jawabnya singkat.

Deg, mendengar profesi itu membuat Fatur tiba-tiba terdiam. Seketika teringat akan seseorang yang sangat dibenci olehnya, dulu. Seseorang yang mengirimnya ke Australia sampai seperti ini.

"Lo udah lama kenal Erik?" tanya Reza yang kali ini ingin mengetahui sosok Fatur.

"Dari kuliah. Dia sahabat terbaik gue," kata Fatur singkat memuji Erik.

"Gue pikir lo dan dia teman masa SD, karena lo berdua itu deket banget."

Memang Fatur dan Erik sudah seperti saudara karena selama Erik kuliah di Batam sangat dekat dengan keluarganya Fatur. Bahkan mamanya Fatur sudah menganggap Erik seperti anaknya sendiri. Fatur adalah anak dari keluarga broken home, kedua orang tuanya bercerai ketika Fatur berusia 13 tahun saat dirinya masuk SMP. Papanya seorang polisi dan harus bercerai dengan mamanya karena ada pihak ketiga antara mereka berdua. Sifat Fatur saat kedua orang tuanya bercerai menjadi anak yang susah diatur, tempramen, dan introvert. Sampai dirinya bertemu dengan seseorang yang bernama Anggita, perempuan itu mampu mengubah Fatur menjadi sosok yang lembut dan sabar sampai saat ini.

di tengah pembicaraan yang hangat datanglah sebuah mobil sedan putih yang berhenti tak jauh dari mobil Reza. Kedua lelaki itu menoleh secara bersamaan saat melihat kedatangan mobil, dan bisa menebak jika itu adalah Damar yang tidak lain teman Reza. Mobil putih terlihat dari kejauhan dan hati Fatur mulai tak menentu, sedikit gugup karena ini pertama kalinya mempunyai klien.

"Mereka datang," kata Reza memberitahu Fatur.

Tanpa pamit Reza berjalan menghampiri Damar yang masih berada di dalam mobilnya yang baru berhenti, sementara Fatur masih berdiri terdiam tak bergeming. Kedua bola mata Fatur hanya mengikuti langkah kaki Reza yang menghampiri mobil sedang putih dan memperhatikan mereka dari kejauhan. Lalu Fatur melihat seorang lelaki turun dari mobil, itu adalah Damar yang disusul seseorang yang turun dari pintu sebelah yang datang bersamanya.

Seorang perempuan cantik dan Anggun yang sungguh mempesona, tatapan Fatur tertuju kepada perempuan yang sudah membuat menarik perhatiannya. Tapi tiba-tiba Fatur menajamkan pandangannya kepada perempuan memakai dress coklat. Wajahnya begitu serius menatap perempuan yang kini berdiri di samping lelaki yang turun bersamanya tadi. Sepertinya Fatur mengenalnya. Kedua bola mata Fatur terus memperhatikan wajahnya dengan seksama dan semakin lama wajahnya semakin jelas terlihat di mata Fatur. Ya, perempuan itu adalah orang yang sangat dicintai selama ini, yang selalu dimimpikannya selama berada di Australia. Perempuan yang selalu dirindukan selama hampir lima tahun ini, perempuan itu adalah semangat hidupnya. Fatur kaget bukan main ketika tahu itu adalah Anggita, dengan cepat Fatur membalikkan tubuhnya membelakangi Anggita yang sedang berjalan bersama Damar dan Reza menujunya. Mengapa dirinya dan Anggita bisa bertemu lagi di sini? Bukannya Anggita berada di Jakarta? Bagai disambar petir di siang bolong saat Fatur tahu jika itu adalah Anggita.

Mata Fatur mulai berkaca-kaca, hatinya terasa sesak dan sakit, Fatur tak percaya jika Anggita yang akan memakai desain dirinya untuk membuat rumah miliknya. Mengapa dunia ini terasa begitu sangat kecil sehingga untuk bernapas saja sangat sulit. Bukan, itu bukan Anggita. Kata itu yang selalu terlintas di pikiran Fatur tapi memang benar yang dilihatnya adalah Anggita. Dan itu artinya teman Reza adalah calon suaminya Anggita. Air mata Fatur memenuhi pelupuk matanya dan mulai jatuh ke pipin dengan cepat Fatur menghapusnya dan mencoba menahan air matanya agar tidak tumpah. Dengan cepat Fatur mencopot jam tangan yang selalu dipakai setiap hari, Fatur sadar jika jam tangan yang melingkar di tangan kanannya adalah jam yang sama persis dengan jam tangan milik Anggita. Bagaimana jika nanti Damar atau Reza sadar jika jam tangan miliknya sama dengan jam tangan Anggita. Secepat kilat dimasukan jam tangan kedalam saku celananya kebetulan juga Anggita memakai jam tangan yang sama, jam tangan yang mereka beli secara bersamaan, dulu.

"Fatur," panggil Reza yang berjalan menghampiri Fatur.

Belum usai perasaannya perang secara brutal di dalam sana, Fatur mencoba tenang mengatur napas dan berusaha menenangkan dirinya agar bisa berhadapan dengan luka lamanya, agar dirinya bisa menghadapi Anggita di depan Damar dan Reza. Fatur terus berusaha menahan air mata yang terus jatuh ke pipinya. Mengapa dirinya harus kembali bertemu dengan Anggita di saat dirinya sudah berusaha melupakannya. Dan di waktu yang salah.

1
🏘⃝Aⁿᵘ Madam 🍇
masih menyimak Thor, smengat ya
rembulan
episode yang sungguh bagus dan menarik
rembulan
kasihan orang tuanya meninggal
rembulan
good cerita
rembulan
apa yang membuat nya menjadi pendiam dan pengecut
rembulan
ya bagus kamu cinta tanah air kita 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!