NovelToon NovelToon
Mr. Ibram

Mr. Ibram

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Hidup sebatang kara, dikhianati oleh keluarganya, bahkan diusir dari rumah peninggalan orang tua oleh sang tante, membuat Ayuna Ramadhani terpaksa harus bekerja keras untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah sebanyak mungkin di tengah kesibukkannya kuliah. Ditambah pengkhianatan sang pacar, membuat Ayuna semakin terpuruk.
Namun titik rendahnya inilah yang membuat ia bertemu dengan seorang pengusaha muda, Mr. Ibram, yang baik hati namun memiliki trauma terhadap kisah cinta. Bagaimana kelanjutan kisah Ayuna dan Mr. Ibram, mungkinkah kebahagiaan singgah dalam kehidupan Ayuna?
Selamat membaca
like like yang banyak ya teman-teman
terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MUSUH BARU

Ayuna mengambil video langit biru pagi ini, ia sudah duduk berselonjor menunggu Tya di tempat janjian tadi. Ia pun menuliskan caption

The real Sun-Day 🌤, lalu mengunggah di status WA. Kemudian Ayuna tersenyum melihat pemandangan pagi ini, masih belum jam 8 pagi, tapi sinar matahari sudah sangat cerah, ditambah angin sepoi-sepoi sangat mendukung manusia untuk tetap berakal sehat.

"Sendiri?" tanya seseorang, spontan Ayuna mendongak. Buru-buru ia berdiri karena ternyata yang menyapanya adalah Ibram, pak bos ganteng . Ayuna pun mengangguk sopan.

"Pagi, Pak!" ucap Ayuna serasa menyapa di kantor. Ibram saat itu hanya menggunakan kaos, topi, dan celana pendek serta sepatu putih. Ganteng maksimal.

"Biasa aja kali, Ay. Duduk sini!" ujar Ibram ramah, bahkan sampai menepuk trotoar yang sempat diduduki Ayuna tadi.

Ayuna masih berdiri canggung, ya kali duduk di samping bosnya, boleh kabur gak sih? Apalagi bosnya begitu mempesona, sembari meneguk air mineral.

"Gak capek berdiri terus?" tanya Ibram lagi. Ayuna pun mengangguk canggung, terpaksa ia duduk di trotoar kembali tapi agak berjarak dengan Ibram. Sungkan cuy. Namun, Ibram menyadari hal itu, bos ganteng itu hanya tersenyum tipis saja.

"Ke sini sendiri?" tanya Ibram lagi.

"Sama adik kos, Pak. Cuma dia masih lari, saya istirahat dulu," jawab Ayuna sangat formal. Ibram hanya mengangguk saja. "Bapak?" Ayuna tak enak dong kalau pembicaraan hanya satu arah, terkesan seperti interview kerja saja. Ia pun berinisiatif tanya juga.

"Sama Akmal!"

"Oh!"

"Santai aja kali, Ay. Di sini bukan kantor," ucap Ibram yang tahu Ayuna tidak nyaman di dekatnya, sesekali memang ia celingak-celinguk mencari temannya. Ibram pun mencoba lebih ramah daripada di kantor. "Akmal mungkin lagi cari jajan, tuh anak emang niatnya cari jajan sambil tebar pesona."

Ayuna tertawa canggung, bingung mau menimpali apa. "Seperti di kantor berarti ya?"

"Sudah kebiasaan mungkin, kamu juga sama digituin?" tanya Ibram penasaran, bahkan ia sampai menatap Ayuna juga.

Ditatap bos dalam jarak dekat, detak jantung aman? Oh tidak mungkin, jelas salah tingkah. Mereka baru pertama sedekat ini dan di luar urusan kantor. Jelas, Ayuna tak bisa berkutik. Canggung setengah mati.

"Oh enggak, Pak Akmal gak pernah tebar pesona sama saya," jawab Ayuna yang memang merasa Akmal tidak melakukan itu.

"Masa' sih, padahal dia sering stalker akun IG kamu loh, naksir sama kamu dia mah!"

Ayuna kaget, bahkan menutup mulutnya, Ibram hanya tertawa santai melihat respon itu. "Iya kah, Pak?"

Ibram mengangguk, "Bahkan dia tahu kapan kamu live jualan, dia join juga!"

"Oh begitu, tapi benar kok, Pak. Pak Akmal gak pernah tebar pesona sama saya."

Ibram mengangguk, "Bagus deh, kamu masih pacar orang. Jangan sampai Akmal jadi orang ketiga." Ibram sengaja menyinggung kekasih gadis itu, sengaja ingin memastikan status percintaan Ayuna juga. Entah karena apa, tiba-tiba kepo saja, apalagi cincin di jari manis gadis itu tidak ada.

Disinggung soal pacar Ayuna hanya diam, gak mungkin juga ia bilang ke Ibram sudah putus. Hubungan mereka tidak sedekat itu, tak perlu tahu urusan pribadi masing-masing. Ayuna dan Ibram hanya sebatas bos dan anak buah saja, tidak lebih.

"Ayuna/Mbak Ay!" panggil dua orang kompak.

Ayuna dan Ibram pun menoleh ke sumber suara.

"Ngapain lo ikutin gue?" sengak Akmal tak suka, menyadari ada gadis yang sempat bermasalah dengannya tadi.

"Dih siapa yang ikutin Om, orang aku mau ke sana," tunjuk Tya tak terima.

"Am om am om, kapan gue nikah sama tante lo!"

"Dih, sewot!" Tya pun jalan lebih dulu menuju Ayuna. Akmal hanya berkacak pinggang, kesal juga sama tuh cewek.

"Mereka kenapa?" tanya Ayuna yang melihat Akmal dan Tya sepertinya sedang bersitegang.

"Siapa tuh cewek?" tanya Ibram.

"Dia adik kos saya, Pak!" jawab Ayuna sembari melambaikan tangan pada Tya.

"Kenapa lo ke sini sih?" protes Akmal saat Tya sudah bergabung dengan Ayuna dan Ibram.

"Lah, ini mbak kos saya, Mbak Ayuna!" sambung Tya sewot juga.

"Tunggu, kalian kenal?" tanya Ayuna menginterupsi Akmal dan Tya .

"Enggak!" jawab keduanya kompak. Ayuna dan Ibram saling pandang, heran aja katanya gak kenal tapi kok sekompak itu.

"Kenalan dulu, deh. Tya, ini bos saya Pak Ibram, dan ini asisten pribadi bos, Pak Akmal. Pak Akmal, Pak Ibram ini adik kos saya, Tya!"

"Gak penting!" jawab keduanya kompak.

"Kalian kenapa sih?" tanya Ibram heran. Masih pagi loh, kok sudah punya musuh.

"Cewek ini rese'!"

"Dih, om yang rese' aku kan udah minta maaf!"

"Ya udah jangan panggil Om!"

"Lah emang Om mau dipanggil apa?"

"Sayang!" giliran Ayuna dan Ibram yang jawab kompak, lalu diiringi tawa keduanya. Sedangkan Tya dan Akmal berlagak muntah.

Kini mereka berempat sudah duduk di sebuah kedai food truck di area CFD, ditraktir Ibram sarapan.

Mungkin karena lelah berlari, dan lapar sehingga amarah Tya dan Akmal terpancing hanya karena Tya tak sengaja menyemburkan air mineral dan mengenai kaos Akmal, dia pun minta maaf pada Akmal dan menjelaskan kalau disenggol pengunjung CFD lain. Hanya saja yang membuat Akmal marah, karena Tya terus saja memanggil Om. Menurut Akmal dia gak setua itu. Konyol sekali.

"Kamu gak pa-pa, Ay?" tanya Akmal yang memilih duduk di depan Ayuna, mengamati wajah cantik gadis incarannya itu. Matanya memang gak bisa bohong, masih terlihat sembap.

"Saya kenapa emang Pak?" tanya Ayuna sambil mengerutkan dahi, tak paham dengan pertanyaan Akmal.

"Kemarin saat di live?" oh Ayuna paham sekarang arah pembicaraan Akmal. Ayuna hanya tersenyum dan mengaku dirinya baik-baik saja.

"Bohong banget deh Mbak Ay ini!" ucap Tya yang langsung mendapat pelototan Ayuna. Akmal langsung mengambil kesempatan, sepertinya gadis cerewet itu bisa diajak kerja sama.

"Bohong kenapa ya, Ty? Kalau mau cerita gue belikan es krim di sana," tunjuk Akmal pada food truck yang menjual es krim premium.

Ayuna memberi kode untuk tidak ember, namun Tya tak mengindahkannya, "Bayar dulu baru aku kasih cerita."

"Tya!" tegur Ayuna sambil melotot.

"Sori ya Mbak, kali ini kejujuranku buat kebahagiaan, Mbak. Karena tahu Om ini naksir Mbak, biar Mbak cepat move on. Yuk Om!"

"Gue sumpel mulut loh, panggil Om sekali lagi."

"Tya jangan dong!" Ayuna tak berkutik, Akmal dan Tya sudah berlari menuju es krim. Kesal setengah mati, namun ia tak bisa berbuat apa-apa. Maksud Ayuna, urusan pribadi tak perlu diketahui oleh orang lain.

"Kamu putus Ay sama pacar kamu?" giliran Ibram tanya langsung ke narasumbernya.

"Bapak juga penasaran?" Ayuna sedikit sewot, tapi Ibram tersenyum melihat respon juteknya Ayuna. Ternyata gadis itu bisa jutek juga kalau urusan pribadinya disentil.

1
Lestari Setiasih
bagus ceritanya
Rian Moontero
qu mampir kak authoor,,semangat up yach💪💪🤩🤸🤸
Lel: terimakasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!