NovelToon NovelToon
SENJA ASMARALOKA

SENJA ASMARALOKA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nabila.id

"Lepaskan aku , Jika kau tak bahagia bersama ku, maka aku pun sudah siap membebaskan mu dari segala tanggungjawab mu terhadap diriku"

Kalimat terakhir yang Asmara ucap sebelum dia benar-benar berpisah dari suaminya.

Sebongkah hati yang kini berubah menjadi sayatan kecil , menyisakan luka yang teramat mendalam.

Tidak ada alasan untuk dirinya tetap bertahan di tempat itu, karena ternyata tidak hanya dirinya yang tidak di terima oleh suaminya, Bahkan anak yang telah dia lahirkan pun tidak pernah di harapkan oleh Bima yang jelas-jelas merupakan ayah kandungnya.


Akankah Asmara mendapatkan cintanya ??..

Ataukah Asmara akan semakin terluka ??

Yukk Saksikan Terus Kisahnya ....

Selamat Membaca , Semoga Suka dengan Karya Baru saya

SENJA ASMARALOKA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4. Kecelakaan

...Tidak perlu iri, kita punya porsi masing-masing , yang terlihat Mewah , Belum tentu sebenarnya indah...

...🍁...

Hari menjelang sore saat asmara tiba di rumah, Tidak hanya ke kantor dinas saja, hari ini juga Asmara pergi ke Puskesmas untuk menyerahkan berkas-bekas miliknya.

"Ibuk... !!!"

Sambutan hangat dari sang putri yang telah menantikan kepulangan nya.

"Enja udah mandi ?" Asmara.

"Em" jawab Senja dengan anggukan kepala

Asmara pun bergegas membersihkan diri, mengingat seharian ini dia bertemu dengan banyak orang, sudah menjadi kebiasaanya untuk membersihkan diri sebelum menyentuh putri kecilnya.

Suasana sore kembali berkabut, disertai rintik hujan yang terus membasahi jalan.

Tok tok tok.

Ketukan pintu terdengar begitu nyaring tatkala Asmara tengah menemani Senja bermain.

Sementara Mbok Jum dengan sigap berlari untuk membukakan pintu.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Seorang tetangga dekat rumah Asmara yang datang dengan membawakan pisang goreng hangat untuk Asmara.

"Siapa mbok ?" Asmara

"Saya Bu bidan , Bu Siti"

Belum sempat mbok Jum menjawab pertanyaan majikanya, sang tamu telah lebih dulu memberikan jawaban.

"Silahkan Masuk Bu Siti, Wah repot-repot Bu Siti ini" ujar Asmara dengan ramah.

"Tidak Bu bidan hanya pisang goreng"

Sejujurnya Asmara merasa tidak enak hati dengan kebaikan beberapa tetangganya, terlebih sejak kedatanganya dia belum pernah sekalipun beramah tamah dengan mereka, karena dia sendiri masih harus mengurus banyak surat-surat di dinas.

Beruntung Asmara diterima dengan baik oleh para tetangganya disini, mengingat statusnya yang merupakan seorang janda.

"Bu bidan kalau perlu apa-apa bilang saja"

"Terima kasih Bu" jawab Asmara dengan mengulas senyum manis di wajahnya.

Setelah cukup berbincang, Bu Siti pun berpamitan , tak lupa Asmara juga membalas kebaikan Bu Siti dengan juga memberi kan 3 buah jagung godog untuk dia bawa pulang.

***

Hari berlalu begitu cepat tanpa terasa 3 bulan sudah Asmara tinggal di desa.

Kesibukan Asmara semakin bertambah karena saat ini dia juga membuka praktik Bidan sendiri di rumah, hal itu tentu atas dukungan banyak masyarakat yang memintanya untuk membuka praktik.

Sepulang dari kantor dia akan standby di tempat praktik nya, kalau-kalau ada yang membutuhkan bantuannya.

Selain mengisi kesibukan juga sedikit banyak menambah penghasilan Asmara.

Tidak berharap lebih, karena tak jarang banyak warga yang periksa dengan memberikan imbalan berupa hasil bumi seperti pisang, jagung, padi, dan banyak lagi lainya.

Meski begitu Asmara tidak pernah mengeluh, dia tetap melayani pasien nya dengan baik.

Seperti hari-hari sebelumnya pagi sampai siang hari Asmara akan berada di Puskesmas dan Sore hari dia baru akan di rumah.

"Asma, Kamu nggak pengen gitu nikah lagi, apa nggak kangen gituan..?"

Asmara hanya memutar bola matanya, sejujurnya dia sangat bosan mendengar pertanyaan sahabatnya itu.

"Ran , memangnya tujuan nikah cuma gituan.."

Rani terkekeh mendengar jawaban Asmara. Keduanya memang menjadi sangat akrab setelah Asmara bekerja disana, tak jarang Rani dan suaminya berkunjung ke rumah Asmara.

"Aku bisa tau Ma cariin kamu jodoh" goda Rani dengan menaikturunkan alisnya.

"Astaga Rani , Kerja !!"

Keduanya terkekeh bersama menyadari ucapan Asmara yang sedikit meninggi membuat banyak pasang mata melihat kearah mereka.

Asmara sangat sebal dengan ucapan yang itu itu saja dari Rani , namun meski begitu dia juga tidak pernah marah atau melarang Rani mengatakan nya.

Ucapan Rani selalu Asmara jadikan sebagai candaan yang bisa membuatnya tertawa di sela-sela banyaknya pekerjaan kantor.

***

Malam semakin larut namun tidak membuat Asmara ingin segera bersembunyi dibalik selimut.

Hari ini Kertagiri terus di guyur hujan, hingga jalanan sedikit licin, hal itu juga membuat Asma harus berhati-hati ketika pulang dari kantor tadi.

Rasanya menikmati secangkir kopi ditemani rintik hujan sangat nikmat meski sejauh mata memandang hanya hamparan kebun teh yang dapat Asmara lihat.

Brak !! Brak !! Brak !!!

"Bu bidan , Bu... !! Tolong Bu !!, Bu Bidan !!"

Pintu rumah yang terdengar di ketuk menggunakan tenaga dalam, membuat Asma melonjak kaget.

"Iya Sebentar !" teriak Asmara dari dalam rumah.

Segera asmara meletakkan kopi nya sembarang, dan berlari menuju pintu, Sepertinya telah terjadi sesuatu begitu pikir Asmara.

Benar saja setelah pintu terbuka, terlihat seorang laki-laki yang di papah oleh beberapa bapak-bapak dan kondisinya tengah bersimbah darah.

"Ya Allah ini kenapa pak ?"

Panik Asmara melihat orang di hadapannya seolah sudah tak bernyawa.

"Dibawah ada kecelakaan Bu , sepertinya mobil bapak ini rem nya blong" Ucap salah satu orang disana.

Tanpa pikir panjang Asmara membuka pintu ruang praktiknya, meminta bapak bapak disana untuk membawa orang tersebut masuk.

Dengan sigap asmara membersihkan luka di kepalanya, darah yang bercampur Air hujan membuat seluruh tubuhnya dipenuhi noda merah.

"Pak , Ini keluarganya dimana ?" Asmara

Sembari mengobati luka laki-laki di hadapannya , Asmara Juga menanyakan identitas sang pasien

"Tidak tahu Bu, Sepertinya bapak ini sendiri , Karena tidak ada siapapun di mobil itu"

Asmara tampak menganggukkan kepala, memahami ucapan salah satu bapak-bapak tersebut.

Tidak butuh waktu lama, Pak Basuki dan istri yang mendengar ada keributan di rumah keponakanya juga turut hadir.

Beruntung luka yang di derita orang tersebut tidak begitu parah, tidak ada patah tulang atau yang lainya, hanya bagian kepala saja yang tampak terluka. Namun Asmara juga harus tetap memastikan kondisinya, kalau-kalau terjadi sesuatu yang salah di kepalanya.

"Nduk , Biar bapak ganti bajunya dulu" ucap pak Basuki yang datang lagi setelah sebelumnya pulang untuk mengambil baju ganti miliknya.

"Iya pak"

Asmara dan Bu Retno beserta beberapa bapak bapak yang masih ada di sana pun keluar dari ruang praktik tersebut.

Di teras rumah Mbok Jum telah menyiapkan minuman hangat dan pisang godok untuk para tamunya.

Waktu menunjukan pukul 20.20

Belum juga ada tanda-tanda laki-laki itu akan siuman.

"Pak, Ini nanti kalau Samapi jam 10 malam beliau tidak juga siuman, sebaiknya kita langsung bawa saja ke puskesmas " titah Asmara

"Baik Bu"

Asmara tetap meminta beberapa bapak-bapak di sana untuk berjaga di rumahnya, kalau-kalau terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Mengingat di rumahnya juga tidak ada laki-laki.

Dalam keheningan malam terdengar suara seseorang terbatuk.

"Minum .. Minum !! "Lirih suara tersebut terdengar dari ruang praktik Asmara.

Asmara disusul beberapa bapak-bapak bergegas menuju ruang praktik, benar saja laki-laki tersebut telah siuman.

Dengan cekatan Asmara meraih segelas air putih dan dia berikan pada laki-laki tersebut menggunakan sendok.

"Alhamdulillah" seru beberapa orang disana.

Kondisi laki-laki tersebut masih tampak lemah, hanya manik matanya yang seolah menanyakan dimana kini dia berada.

"Istirahat Saja dulu, tadi bapak baru saja mengalami kecelakan " Ucap Asmara dengan lembut.

"Dan ini, mereka bapak-bapak yang tadi menolong anda"

Laki-laki tersebut hanya dapat mengangguk dengan mengulas senyuman yang menandakan dia begitu berterima kasih atas kebaikan warga disana.

***

1
aries
dibuat mewek🥲
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Alif
di episode sblmnya unur asma 27,skrg berubah jd 29 cpt y
antha mom
senja yang sabar ya nak 😭😭😢
antha mom
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
semoga Bima kena karma
aryuu: amin 🤲🤲🤲🤲🤲🤲
total 1 replies
Alaric Zikri
Luar biasa
Alaric Zikri
Lumayan
Astuti
Luar biasa
Baper kusut
Pertemuan awal yg tidak baik... biarpun nanti nya sudah d kasih restu,, AQ pribadi mungkin gk akan mau lanjut. Karena suatu saat pasti akan ada pembahasan yg akan membedakan tentang kasta harta dan tahta
Zeepree 1994
Luar biasa
An'ra Pattiwael
aduh,,,knp harus bunting??,
Ina Karlina
waakaukum salam tetap semangat ya Thor 👍🌹🌹🥰🥰
Ina Karlina
jangan sampai saja loka di kasih obat tuh sama si nenek sihir..
Ina Karlina
asmara nunggu loka yang melamarnya
Ina Karlina
Bima bakalan bangkrut setelah punya istri diana.biasa nya begitu kesetiaan yg di hianati berujung sebuah karma yg pedih
Susi Vilayanti
Kecewa
Susi Vilayanti
Buruk
Bang Ipul
waalaikumsalam wr wb mks bangeet thor
Bang Ipul
alhamdulillah akhirnya sadar juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!