NovelToon NovelToon
Inara & Juanda

Inara & Juanda

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:776
Nilai: 5
Nama Author: Ervina Dwiyanti

Seorang gadis remaja sederhana akhirnya mampu meluluhkan perasaan dari Juanda dan merubah kehidupan Juanda menjadi sosok laki-laki muda yang lebih baik dari sebelumnya. Lantas apakah Juanda mampu untuk meredam emosinya yang selama ini meletup-letup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Kirana Menolak Atas Pemberian

Cika mengatakan kepada Kirana kalau misalkan pemberian dari Juanda itu adalah pilihan Inara yang lantas langsung membuat Kirana langsung merasa kaget banget kenapa tiba-tiba aja kayak begitu!

"Iya gue kasihan banget sama lo masa hadiah pemberian dari Juanda pemilihan dari si Inara sih, gue sama sekali nggak terima banget kalau misalkan sahabat gue itu diberikan hadiah dari pemilihan Inara ih ogah banget kalau misalkan kalau gue sih!"

Cika sengaja kompor banget ngomong kayak begini dan ia pun merasa kalau misalkan Kirana berhak mendapatkan sesuai dengan pilihan dari sang pacar bukan malah pilihan dari orang lain alias perempuan yang nggak disuka di sekolah ini.

"Hah males banget juga kalau misalkan kalau gue tahu dari awal gue nggak bakalan terima hadiah dan pemberian kayak begitu gue juga bisa kok beli hadiah yang kayak begitu di luaran sana tanpa harus dikasih sama dia,"

Kirana seketika langsung berdiri dan ia pun langsung segera bergegas untuk menghampiri Juanda mencoba untuk minta penjelasan apakah emang betul atau tidak.

Juanda seketika langsung menghampirinya ketika sudah berada di depan dan obrolan pun langsung terhenti seketika dengan sangat santainya Juanda memegang tangan Kirana dan Kirana langsung melepasnya. "Hei kenapa kamu tiba-tiba aja marah kayak begitu coba dong jelaskan sama aku ada apa dan kenapa?"

"Kamu menyembunyikan sesuatu kan dari aku, aku sama sekali nggak suka ya kalau misalkan kamu menyuruh-nyuruh nggak jelas kayak gitu!"

Juanda memikirkan kesalahan apa yang ia perbuat perasaan selama ini nggak melakukan apa-apa padahal kan mereka baru aja pacaran yang nggak mungkin dong langsung memiliki konflik yang begitu sangat besar!

"Apa sih? Aku ada tuh selingkuh atau dekat sama orang lain kamu jangan asal-asalan dong emang kesalahan apa sih jangan bikin aku menebak-nebak nggak jelas kayak begini dong?"

"Ini ada hubungannya sama Inara aku sama sekali nggak suka tahu nggak sih!"

"Inara? Maksud kamu apaan sih aku sama sekali nggak mengerti dengan apa yang kamu katakan coba dong kamu jelasin biar aku paham biar aku mengerti biar aku bisa menjelaskan sama kamu ada apa sebenarnya!"

"Aku sama sekali nggak suka ya kalau misalkan kamu tuh nyuruh-nyuruh dia untuk cariin sesuatu yang buat aku? Dan aku bilang ya sama kamu ya sampai kapanpun aku tuh nggak pernah mau untuk disama-samakan dengan keinginan dia awas aja kalau misalkan kamu nyaman-nyamain diri aku sama dia, aku nggak bakalan terima hadiah pemberian kamu ih ogah banget ya kalau misalkan kesukaan aku di sama-samain dengan dia dan pilihan dia!"

"Aku yang bayarin juga kan kalau mikirin apa sih masalah kayak gini diperbesar segala nggak jelas banget deh kamu ini! Udahlah nggak usah diperpanjang nggak usah dipikirin lagi yang paling penting kan kita happy kita bahagia ngapain kamu mikirnya sesuatu hal yang tidak penting dan sesuatu hal yang bikin kita merasa capek!"

"Ya tapi aku sama sekali nggak suka kalau misalkan sama sama kan nggak jelas kayak begitu, awas aja ya kalau misalkan kamu menyamakan aku sama dia! Aku nggak bakalan terima hadiah pemberian kamu aku sama sekali nggak suka kalau misalkan kayak begini aku males banget ogah tahu nggak sih,"

Yang namanya cewek pasti aja marah-marah apalagi tidak sesuai dengan keinginannya dan Juanda pun langsung mengiyakan apa yang diucapkan oleh Kirana dan ia pun merasa kalau misalkan Kirana sedikit agak sakit kepala makanya kayak begitu deh mungkin.

"Oke aku nggak bakalan kayak gitu lagi pokoknya kamu tenang aja nggak usah berpikiran yang aneh-aneh ya yang paling penting itu kamu percaya aja sama aku aku nggak bakalan kayak gitu lagi kemarin itu mendesak doang makanya dia minta tolong sama dia,"

Kirana langsung terdiam dengan apa yang diucapkan oleh Juanda dan ia pun berusaha semaksimal mungkin mengingatkan agar tidak usah lagi minta tolong kayak begitu. "Oke wajahnya jangan cemburu kayak begitu dong santai aja aku janji aku nggak bakalan kayak gitu lagi ya tenang oke?"

Robert berpikir kalau misalkan Kirana terlalu berlebihan seharusnya nggak usah berlebihan kayak begitu rasanya aneh-aneh banget. "Ini orang berlebihan banget perasaan cuma kayak gitu doang udah ngambek banget kalau mau gimana udah jadi istri ih gue sih ogah banget punya istri kayak dia!" batin Robert dalam hati yang sama sekali nggak suka dengan sikap Kirana yang terlalu berlebihan dan terlalu kekanak-kanakan.

Kring....

Jam istirahat pun akhirnya selesai juga mereka pun berhamburan untuk segera masuk ke dalam kelas melanjutkan pelajaran selanjutnya.

"Apaan lo lihat-lihat gue emang ada yang salah sama diri gue?" ucap dari Kirana kepada Inara pada Inara cuma mengambil kotak pensil yang ibaratnya di samping dari Kirana tapi malah dituduh yang aneh-aneh kayak begitu.

"Gue sama sekali nggak suka ya kalau misalkan digituin!" ucap salah satu teman sekelas mereka yang sama sekali nggak suka dengan sikap Kirana yang terlalu berlebihan arogan dan terlalu dibuat-buat. Namun di sisi lain ada beberapa juga yang suka dengan sikap Kirana karena penampilan fisiknya menarik dan juga salah satu perempuan populer yang ada di sekolah ini.

"Kamu kalau digituin lagi sama dia kamu harus bisa ngebales ya aku sama sekali nggak suka kalau misalkan dia digituin untung aja ini masih di kelas kalau misalkan di luar aku bakalan marah besar sama dia!"

Inara hanya terdiam kalau bukan dia adalah anak beasiswa di sekolah ini dia bakalan melawan tapi karena harus memiliki sikap dan baik dan juga kepintaran maka harus bisa dijaga dengan baik pula, ini Inara tidak memiliki power makanya ia berusaha untuk diam dan tetap sabar agar bisa lulus dengan tenang.

Prilly enak banget ngomong kayak gitu karena dia sekolah di sini bayar bukan atas gratisan beasiswa makanya nggak bisa seperti sikap Inara yang jauh lebih tenang, tapi Inara tidak menyalahkan hal itu juga benar juga apa yang diucapkan oleh sang sahabat ini karena harus bisa membela diri walaupun mungkin kita anak beasiswa tapi kalau misalkan emang bener ya udah lakuin aja.

Tak berapa lama kemudian guru yang mengajar hari ini pun datang juga pertama-tama mereka mengucapkan salam absen dan membuka pembelajaran hari ini yang bakalan diajarkan.

"Siapa ini yang buang sampah di tempat kursi ibu? Lain kali jangan kayak gini lagi ya ibu sama sekali nggak suka kalau misalkan ada yang kotor atau kayak gimana!"

Seketika mereka langsung terdiam dan nggak mengatakan apa-apa tapi ibu merasa kalau misalkan itu adalah perbuatan dari Kirana yang sedikit agak ceroboh dari teman-teman yang lain dan sedikit agak berani juga karena sedikit ada kekuasaan di sekolah ini.

Bersambung...

Kira-kira siapa ya yang melakukan itu jangan lupa untuk baca di bab selanjutnya!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!