SALAH NIKAH

Arkhan merasakan api dalam tubuhnya seakan menyambar-nyambar, membuatnya kian kehilangan kendali.

Arkhan tak perduli lagi sekarang. Senyumnya mengembang saat mengetahui siapa gadis itu, tak lain gadis yang ada dalam rekaman cctv.

Sesaat akal sehatnya meyakini bahwa tak mungkin gadis berjilbab panjang itu adalah wanita panggilan, namun hasratnya mengesampingkan segala yang berkecamuk dalam pikirannya.

Tidak ada jawaban logis yang baik di pikirannya, semuanya kacau dan malah membuat pikiran tak menentu. Namun hanya satu pertanyaan yang mengganjal, entah apa yang sedang terjadi hingga kini wanita itu bisa berada di kamarnya?

Berbagai pertanyaan terus menyerangnya. Namun tak satu pun jawaban menyertai. Yang jelas, Arkhan tak mau melewatkan kesempatan itu.

Antara sadar dan tidak, seperti di bawah alam sadar, Zalfa merasakan sekujur tubuhnya gemetar saat Arkhan mendekatinya. Tak ada perlawanan darinya. Entah kenapa Zalfa tidak bisa menggerakkan tubuhnya dengan leluasa. Seperti ada kutukan hebat menguasai dirinya. Tubuhnya lemas seakan tak bertenaga. Matanya berat sekali. Dan yang ia rasakan hanyalah mengantuk yang begitu hebatnya.

Haruskah ini terjadi? Zalfa ingin berlari jauh. Tapi itu hanya perintah dari otaknya saja tanpa bisa ia lakukan. Sepenuhnya ia hanya bisa pasrah.

Ohh… Mimpinya kali ini benar-benar seperti nyata. Inikah yang dikatakan mimpi zina seperti yang sering teman-temannya katakan?

“Kau yang mendatangi kamarku, berarti kau menginginkan ini, bukan? Jangan takut!” bisik Arkhan menatap wajah Zalfa yang ketakutan.

Tak ingin wanita itu dalam keadaan tanpa kesadaran, Arkhan menepuk pipi wanita itu supaya tidak terpejam, Arkhan meyakini wanita itu seperti kelelahan atau semacamnya hingga kantuknya sulit disingkirkan.

keyakinan Arkhan bahwa gadis itu adalah gadis baik-baik semakin bulat, tapi ia tidak bisa menghentikan perbuatannya. Semoga saja gadis itu tidak menyesali setelah kejadian ini.

Ya ampun, mimpi itu benar-benar telah membuat Zalfa merasakan pertama kalinya mengenal hubungan yang tidak seharusnya.

Apa-apaan ini? Kenapa ia menjadi seperti boneka yang patuh pada tuannya? Rasanya ingin mengumpati diri, tapi apa yang terjadi? Zalfa hanya mampu menurut saja karena memang kesadarannya tidak sempurna terjaga. Benar- benar tampa kesadaran sepenuhnya.

***

Kalian suka nggak sama ceritanya? Kalau suka harap bantu dukung cerita ini dnegan vote ya! Bagi pendukung setia, terutama yang berada di rank pertama untuk vote di cerita ini, maka aku doain rejekinya lancar. he he hee.. tengkyuh

salam kenal, Emma Shu

jangan lupa tinggalkan jejak dengan klik vote dan komen, itu mendukungku. terima kasih banyak untuk kamu yang sudah share cerita ini.

Jangan lupa ajakin teman baca. makin rame makin asik. kalian luar biasa.

Dan boleh langsung cek ig emmashu90 ya supaya kita bisa berteman dan kalian akan tahu novel- novel terbaru emma shu.

oh ya, silakan komen kalian paling suka emma shu upload novel dimana? emma ingin tahu tempat alias wadah paling baik untuk pembaca, apakah noveltoon menjadi wadah paling baik bagi kalian? sebab memang noveltoon adalah tempat pertama yang menjadikan emma bersemangat menulis.

Satu lagi ya, buat pembaca Arkhan dan Zalfa, tolong laporin ke emma jika ada yg plagiat novel ini bahkan main copy paste sembarangan lalu di upload di platform lain. Ada banyak yg plagiat novel emma soalnya.

Bantu ya man temans 🙏