Tulisan ini di buat dengan hasil pemikiran othor, jika ada kesamaan dari nama, jalan cerita, atau tempat kejadian, itu tidak ada niat untuk menyamai satu karya.
Plak!! "
Tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi seseorang .
" KAMU..!! " tunjuk Kala geram dengan gadis berhijab di depannya.
"Kenapa,, kamu tuh..laki-laki brengs*k !! Seenaknya kamu cium-cium,, dasar gendeng..!! umpat Senja sang gadis berhijab itu
Dari peristiwa di masa SMA membuat seot seorang Senja Utami membenci Kalandra Satya Bahtiar kakak seniornya yang Senja anggap sudah merendahkan harga dirinya.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Ikuti kisah nya,, jika tak suka langsung skip saja.Tak perlu tinggalkan kata-kata yang tak berguna di kolom Komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Membayar Hutang Indah
Kala yang meminta bertemu dengan kepala Preman akhirnya di kabulkan. Mereka mengikuti dua preman itu yang tetap menarik Indah untuk menjadi jaminan mereka .
Disebuah gudang terlihat beberapa orang yang terlihat seram,, tubuh kekar dan banyak tato di tubuh mereka.
" Ya Allah kak Indah kenapa sampe terjerumus begini sih.. " gumam Senja melihat sekelilingnya
" Mana bos kalian,, gw nggak punya banyak waktu buat lama-lama di sini." ucap Kala dengan santai.
" Hahhh.. anak ingusan,lagak lo kayak boss besar aja." ucap Salah satu preman mengejek.
" Ck.. ,cepat gw nggak ada waktu buat main-main." bentak Kala.
Tak butuh waktu lama seorang pria berperawakan kekar dan kumis tebal menghiasi wajahnya,, serta rambut gondrong juga tato yang terlukis di tubuh kekarnya.
" Mana orang yang berani...
" Gw,, kenapa? "ucap Kala memaotong omongan ketua preman itu.
Ketua preman yang bernama Yudi pun melotot tak pernah menyangka orang yang ada di depannya dengan wajah ketakutan Yudi sedikit membungkukkan tubuhnya tandaa
hormat.
" Tuan Muda." ucap Yudi dengan tatapan yang tak pandangan nya ke arah lain.
" Berapa utang kakak temen gw??"tanya Kala tak. menggubris panggilan Yudi padanya.
" Li_lima juta tu..
" Ini ,gw bayar dan jangan lagi lo usik mereka,kalau sampe lo ingkar bakal tau apa yang akan lo dapet." ucap Kala dengan menyerahkan uang pada Yudi dan cepat meninggalkan tempat itu.
Indah dan Senja pun mengikuti Kala Cs untuk cepat pergi dari sana.
" Terima kasih,, maaf nanti akan saya bayar uang yang kamu kasih ke Yudi,, tapi.. saya akan cicil bisa kan? "
Ucapan Indah membuat Kala tersenyum miring,, dan menatap sekilas sosok Senja di samping Indah.
" Gw pengen Senja yang bayar,, karena dia tadi yang buat gw bayar utang lo." ucap Kala sinis.
" Hahh.. kok gw,, siapa suruh lo bayar,, kenapa sih harus nyusahin gw.. oke gw bayar,, tapi.. gw akan cicil." ucap Senja menatap kesal sosok Kala.
" Ini ada kartu nama,, lo bisa dateng kesini.. bawa CV lo dan sebut nama gw.Lo perlu kerja kan? " ucap Kala.
" I_iya ,,makasih besok aku kesana ." ucap Indah dengan senyum lebar.
" Ya udah,, kalian masuk ke mobil.. gw antar balik."ucap Kala pada Indah dan Senja.
" Nggak usah kita..
" Bisa nggak nurutin kemauan gw,,masuk..!! "
Kala yang mendengar Senja akan menolak permintaan nya,, akhirnya menyela omongan Senja dan memaksanya masuk mobil.
Brakk..
" Astaga,, bisa nggak sih..pelan-pelan tutup nya,,mobil gw bukan mobil angkot yang pintunya susah di tutup." protes Kala
" Bawell..!! Pemaksa!! nyebelin..!!! " umpat Senja
Umpatan Senja hanya di tanggapi senyuman oleh Kala cs.
" Senja.. nggak boleh gitu,, mereka sudah baik sama kita,,sopan kamu.. Umi nggak ngajarin kamu yang nggak baik kan." omel Indah
" Mba Indah itu nggak tau perangai mereka itu seperti apa,, ini juga karena mba nggak pernah dengar kata Senja,, jadi gini kan,, kalau..
Cup..
" Kalaaaaaaaa....!!!
Bugh
Bugh..
" Heii.. heiii...,, gw lagi nyetir mau masuk Rumah Sakit karena nabrak." ucap Kala menghentikan kebrutalan Senja.
" Habisnya kamu,, kenapa sih.. nyebelin banget..!! " ucap Senja kesal dengan tingkah Kala yang seenaknya mencuri cium*n dari Senja.
Sementara ke tiga sahabat Kala hanya senyum senyum melihat tingkah Kala yang tak biasa.
Lain dengan Indah,, pastinya kaget melihat tingkah Kala pada Senja yang terlihat jika mereka pasangan kekasih yang sedang bertengkar.
" Kalian pacaran??" tanya Indah
"Iya.!!
"Nggak.!!
Jawaban yang terdengar berbeda diantara keduanya,, membuat Indah pusing dengan anak SMA yang ada di depannya.
" Nggak yahh,, bohong dia mba.. mana ada aku pacaran sama orang model dia,, absurd ,,playboy cap badak !!" ungkap Senja dengan segala umpatan nya
" Iya kita emang nggak pacaran ,,tapi.. dia calon istri ku nanti.. "ucap Kala dengan santai.
" Eeehhh... sembarangan,, nggak usah ngarang kamu.. " ucap Senja tak terima.
" Sudah sampai, ini benerkan tempatnya." ucap Kala saat berhenti di depan dirumah sederhana ber cat biru.
" Ah.. iya,, terima kasih yah.. buat bantuannya." ucap Indah dan langsung keluar dari mobil.
Ketiga sahabat Kala pun ikut turun dari mobil itu.
Senja membuka seatbelt nya dan membuka pintu mobil namun,,tak bisa.. karena Kala sudah mengincinya lagi.
"Kok nggak bisa,, ihhh.. buka nggak?? aku mau turun ." ucap Senja menatap tajam pada Kala.
" Gw mau ngomong sama lo,, bisa kan lo.. bersikap manis sedikit,,gw nggak akan ngapa-ngapain lo kok.. dengerin gw,, sorry atas kelakuan gw yang Kelewatan sama lo.. tunggu gw setelah lulus kuliah,, gw akan ngelamar lo.. " ucap Kala menatap intens Senja.
" Hahahaha... Astagfirullahal'adzim.. Kak,, lo sakit.. udah deh,, gw nggak bisa percaya sama lo.. ngerti?? "
Reaksi Senja yang terlihat tak pedulikan ucapan Kala,, Senja menganggap jika ucapan Kala hanyalah bualan semata,, ucapan anak SMA yang mentah alias mengumbar janji manis semata.
Kala melihat reaksi Senja hanya tersenyum kecut,, Kala tahu jika Senja menganggapnya hanya main-main.
" Sudahlah,, takdir kita itu rahasia Allah..raihlah mimpi kamu,,Keluarga Bahtiar pastinya mengharapkan pewarisnya bisa membanggakan,, jadi berjuanglah untuk itu. Dan aku rasa ucapan mu tadi,, hanya rasa penasaran kamu terhadap ku.. sekarang bisa buka pintinya." ucap Senja.
Kala pun membuka lock pintu mobil nya, dengan cepat Senja keluar dari mobil Kala.
Kala pun ikut keluar dari mobil, dan berjalan kearah rumah bercat biru itu,, disamping rumah itu ada halaman luas seperti layaknya lapangan bola Rayyan, Athar juga Marvin sudah bergabung dengan para anak-anak yang sedang main bola.
" Assalamualaikum umi...!!! " teriak Senja.
" Senjaaa... bisa nggak sih,, kamu nggak usah teriak-teriak begitu.. " tegur sang Umi pada sang putri.
" Wa'alaikum Salam ,,ehh.. ada temen kamu Sen..?? ucap umi Salamah saat melihat Kala yang melangkah mendekati mereka.
" Bukan temen aku umi.. nggak tau,, orang nyasar kali.. " Jawab Senja pada sang Umi acuh.
" Emang bukan teman umi,, tapi.. pacarnya Senja.. " ujar Indah yang keluar dari dalam rumah sambil membawa nampan yang berisi es teh.
" Hahh..??!! reaksi Umi Salamah hanya bisa bengong dengan ucapan Indah.
" Mba Indah ngarang Umi,, jangan di percaya.!! " teriak Senja sambil masuk ke dalam rumah.
" Assalamualaikum.. Umi,, saya kakak Kelasnya Senja saya Kala dan itu tiga sahabat saya." ucap Kala pada Umi Salamah dengan sopan.
" Wa'alaikum salam,, ohhh.. kakak kelas,, trus hubungannya sama Senja apa yaa..?? " tanya Umi Salamah.
" Gini Umi,, tadi sebanarnya Kala tolongin Indah dari Yudi,, karena nagih uang yang di pinjam bapak,, dan Kala bantu buat lumasin,,trus kita dianter pulang." terang Indah.
" Sebentar nya saya dari sekolah anterin Senja pulang,, karena memang ada pengalihan arus jadi sekitaran sekolah nggak ada angkot atau ojek yang bisa masuk,, jadi sekalian saya pulang juga ,sampai pasar,, Senja minta turun karena lihat Indah di seret sama orang nya Yudi,, karena saya dan temen-temen saya khawatir jadi saya ikuti Senja dan ternyata Senja mau tolongin Indah,saya rasa bisa bantu yah.. saya bantu." jelas Kala.
" Wahh.. terima kasih nak,, umi sangat berterimakasih,dan maaf kalau Senja sama Indah repotin kamu." ungkap umi Salamah
" Jangan di pikirkan Umi,, tenang saja." jawab Kala.
Jam lima sore Kala cs pamit ke Umi dan Indah untuk pulang,, Sementara Senja tak tau hilang kemana,, semwnjak masuk dalam rumah dia tak muncul-muncul lagi, sementara Kala cs mulai akrab dengan anak-anak penghuni penampungan.
Bersambung.
