Setelah terpeleset di kamar mandi, Han Sia, gadis modern abad 25, terbangun di tubuh Permaisuri Han Sunyi tokoh tragis dari novel yang dulu ia ejek sebagai “permaisuri paling bodoh”.
Kini terjebak di dunia kerajaan kuno, Han Sia harus berpura-pura sebagai permaisuri yang baru sadar dari koma, sambil mencari cara untuk bertahan hidup di istana penuh intrik dan penghianatan. Namun alih-alih pasrah pada nasib, ia justru bertekad mengubah sejarah. Dengan kecerdasan modern dan lidah tajamnya, Han Sia siap membalikkan kisah lama dari permaisuri lemah menjadi wanita paling berkuasa dan akan membuat mereka semua menyesal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Malam semakin larut.
Restoran Cahaya Langit yang biasanya sepi di jam seperti ini, kini justru berdenyut dengan cahaya lembut dari kristal-kristal lampunya. Para pengawal naga putih masih duduk rapi, sebagian mencoba meraba-raba meja beroda, sebagian lagi sibuk mengintip pemanas otomatis yang mengeluarkan suara klik tiap beberapa detik.
Di dapur, Feng Yu memelototi salah satu prajurit naga putih yang mencoba menyentuh wajan otomatis.
“Sentuh itu lagi, tanganmu tak akan bisa memegang pedang besok,” ancamnya tenang.
Prajurit itu langsung tegap seperti tiang bendera.
Sementara itu, Zhi Dao dan Mei Lian membantu Yuyu dan Yuyi membersihkan meja. Sesekali tangan mereka saling tidak sengaja bersentuhan, dan setiap kali itu terjadi, Zhi Dao berubah menjadi kepiting rebus.
Mei Lian sebaliknya tetap anggun… tapi telinganya merah.
Yu Qian melihat mereka berdua dari kejauhan sambil berbisik pada Bai Ren.
“Mereka berdua benar-benar mudah dibaca.”
Bai Ren menahan tawa. “Zhi Dao itu pendekar tingkat lima! Tapi kalau dekat Mei Lian langsung jadi tingkat nol.”
Zhi Dao yang mendengar itu refleks melempar serbet ke kepala Bai Ren.
“Diam!”
Mei Lian hanya tertawa pelan.
Semuanya tampak berjalan normal… sampai salah satu prajurit naga putih menemukan sesuatu.
“Tuan! Ada… pintu kecil di bawah tangga ini!”
Semua orang menoleh.
Pintu itu kecil tingginya hanya setengah manusia. Terbuat dari kayu hitam, tak ada gagang, hanya permukaan mulus dengan ukiran bunga sakura di tengah.
Li Feng berjalan mendekat. “Sunyi punya ruang rahasia?”
Nuan langsung meloncat ke depan seperti ayam melindungi telurnya.
“Tidak boleh! Itu ruang pribadi nona!”
Jin Yue mengangguk cepat. “Benar. Benar sekali. Sangat pribadi. Terlarang bagi siapa pun!”
Feng Yu tambah panik. “Kalau Yang Mulia buka itu… kami harus pindah kekaisaran sebelah!”
Prajurit naga putih sudah siap menarik pedang.
Mei Lian tampak tegang. “Apa yang ada di dalam… ruang rahasia itu?”
Yiyi menggigit bibir. “Itu…”
Yuyu bersuara lirih. “Itu ruangan paling penting… dan paling menakutkan… milik nona.”
Semua menelan ludah.
Li Feng menyipitkan mata. “Aku ingin melihat apa yang selama ini ia sembunyikan.”
tujuh orang bawahan Sunyi langsung melompat seperti membentuk barikade manusia.
“Tidak boleh!”
“Kau tidak akan keluar hidup-hidup!”
“Demi nona, kami rela mati!”
“Aku bahkan rela jadi kambing!”
Li Feng: “…”
"Kalian jika ingin hidup menjauhlah" ujar Bai Ren
Zhi Dao menahan. Nona pasti akan membunuh kita semua kalau Yang Mulia memaksa.
Tetapi…
Sebelum Li Feng sempat memutuskan… pintu kecil itu bergetar.
Seperti ada yang bergerak di baliknya.
Semua orang langsung membeku.
Terdengar suara kecil dari dalam ruangan itu…
“Tu… tu…”
Nuan menjerit. “TIDAAAAK! BUKA LAGI DIA TERBANGUN!!”
Li Feng mengerutkan kening. “Apa itu?”
Jin Yue menutup wajah. “Aku sudah ingatkan nona agar mengunci dua lapis…”
Pintu itu—
BRAAK!
—terbuka sendiri.
Dan keluarlah…
Seekor makhluk kecil berbulu putih dengan tanduk mungil di kepala, mata bulat besar seperti kelinci, dan enam kelopak sakura yang melayang-layang di sekitar tubuhnya.
Semua orang ternganga.
“…Apa itu?” tanya Li Feng pelan.
Feng Yu menjerit.
“ANAK MONSTER NAAAAA!”
Makhluk itu memandang semua orang… lalu melompat ke arah Li Feng.
Plok.
Ia menempel di dada Kaisar seperti tempelan cicak.
Li Feng membeku.
“….”
“….”
“….”
Mei Lian akhirnya bersuara.
“Itu… lucu sekali…?”
Makhluk putih itu mengedip pelan… lalu memeluk dada Li Feng dengan kedua tangan mungilnya.
Dan berkata dengan suara kecil:
“Tu… an… Sun… yi…”
Para pengawal naga putih langsung panik.
“ITU BISA BICARA?!”
“Itu menyebut nama nona!”
“TEMBAK!! EH TIDAK—JANGAN—TAPI—APA INI?!”
Zhi Dao menepuk wajahnya.
Yiyi berbisik pada Mei Lian. “Itu… hewan sakura pelindung nona. Ia tidak suka orang asing… tapi entah kenapa dia menempel pada Kaisar…”
Mei Lian menatap Li Feng dengan mata melebar.
“Sepertinya hewan itu… menyukai Yang Mulia.”
Li Feng mematung. “Aku… harus… bagaimana…?”
Makhluk itu menggosok-gosok kepalanya ke dada Li Feng.
Seisi ruangan menahan tawa.
Lalu—
BRAK!
Tangga lantai dua berbunyi keras.
Han Sunyi turun dengan wajah dingin, rambut sedikit berantakan, jelas baru dipaksa tidur.
Ia berhenti di anak tangga terakhir.
Memandang semua orang.
Memandang pintu rahasia yang terbuka.
Memandang makhluk sakura yang sedang memeluk Li Feng.
Dan berkata dengan suara begitu datar hingga menusuk tulang:
“…Siapa yang membangunkan ITU?”
Semua langsung menunjuk makhluknya.
Makhluk itu menunjuk Li Feng.
Li Feng menunjuk pintu rahasia.
Dan pintu rahasia… tidak menunjuk siapa-siapa.
Sunyi menatap Li Feng. “Kau.”
“Aku tidak menyentuh apa pun,” bantah Li Feng cepat.
Makhluk putih itu tiba-tiba memanjat bahunya dan duduk di atas kepala Kaisar seperti mahkota berbulu.
Han Sunyi terdiam.
Li Feng terdiam.
Semua orang menahan napas.
Lalu Sunyi akhirnya bicara, “…Sudah. Bawa dia ke sini.”
Li Feng memegang makhluk itu lembut dan menyerahkannya pada Sunyi.
begitu makhluk itu berada di pelukan Sunyi, ia langsung memejam… dan tertidur pulas.
Bai Ren: “…Itu saja?”
Nuan menyeka keringat. “Kalau dia tidak diserahkan… restoran ini sudah pecah dua.”
Li Feng menghela napas panjang. “Sunyi… itu sebenarnya apa?”
Sunyi memeluk makhluk itu seperti memeluk bantal.
“Itu penjaga teknik sakuraku. Dia… bagian dari kontrak lama. Tidak berbahaya, selama tidak bangun sendiri.”
Li Feng memandangnya lama. “Kau benar-benar… bukan orang biasa.”
Sunyi membalik badan. “Aku tidak pernah bilang aku biasa.”
Yiyi tiba-tiba mengangkat tangan.
“Nona… kita… ada tamu.”
Pintu restoran diketuk keras dari luar.
Duk! Duk! Duk!
Suara pria tegas terdengar.
“Restoran Cahaya Langit! Kami dari istana Qing! Kami membawa perintah penyelidikan bendungan dan laporan masalah perbatasan!”
Semua orang menegang.
Li Feng langsung berubah ekspresinya dingin, resmi, berwibawa.
Sunyi menatap pintu.
Mei Lian menahan napas.
Zhi Dao refleks memegang pedang.
Makhluk sakura membuka satu mata dan menggumam pelan, “…bahaya…”
Li Feng berbisik tanpa menoleh.
“Sunyi.”
Sunyi mengangguk.
“Siap.”
Dan sebelum pintu dibuka, semuanya tahu…
Ini awal badai yang sebenarnya.
Bersambung
emang boleh semenakutkan itu ,,, 🤭🤣🤣🤣
TUUAAAAA🤭🤣🤣🤣🤣
🤭🤣🤣
drumah ku ad bayi ta ta ,, 🤭🤣
cerita ny bnr2 bagus bgt ,,
sukaaaa ,,
sehat2 terus yx kak author ,,
seperti cerita yg udh2 ,,
waah seruu Ni ,,
semangat trus kak ,,
sehat2 selalu ,,