Mengetahui suaminya telah menikah lagi dan mempunyai seorang anak dari perempuan lain, adalah sebuah kehancuran bagi Yumna yang sedang hamil. Namun, seolah takdir terus mengujinya, anak dalam kandungannya pun ikut pergi meninggalkannya.
Yumna hampir gila, hampir tidak punya lagi semangat hidup dan hampir mengakhiri hidupnya yang seolah tidak ada artinya.
Namun, Yumna sadar dia harus bangkit dan hidup tetap harus berjalan. Dia harus menunjukan jika dia bisa hidup lebih baik pada orang-orang yang menyakitinya. Hingga Yumna bertemu dengan pria bernama Davin yang menjadi atasannya, pria dengan sebutan sang cassanova. Yumna harus bersabar menghadapi bos yang seperti itu.
Davin, hanya seorang pria yang terlanjur nyaman dengan dunia malam. Dunia yang membuatnya tidak terikat, hanya menikmati semalam dan bayar, lalu pergi tanpa keterikatan. Namun, setelah hadir Sekretaris baru yang cukup ketat karena perintah ayahnya, dia mulai memandang dunia dengan cara berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suasana Romantis Kita
Plak...
"Kamu bodoh ya, ini Perusahaan yang Papa aku dapatkan dengan susah payah. Dan kamu malah memberikannya pada Tuan Davin dengan mudah"
Rio memegang pipi kirinya, rasa panas masih terasa atas tamparan keras istrinya. Tatapannya berubah nyalang, penuh amarah atas apa yang dilakukan Salsa barusan. Rio masih tidak menyangka jika Salsa akan berani menamparnya seperti ini.
"Hei, kau jangan cukup berani. Mau bagaimanapun aku tetap suamimu!" tekan Rio.
"Ya, suami yang tidak becus. Menyesal aku menikah denganmu!" teriak Salsa tak mau kalah.
Rio mencengkram dagu istrinya, menatapnya dengan penuh amarah. "Kamu jangan keterlaluan ya Salsa. Bahkan aku rela meninggalkan Yumna hanya demi menikah denganmu"
"Ya, karena kau juga harus bertanggung jawab atas kehamilanku. Jadi kau tetap harus menikahiku, apapun alasannya. Dan kamu pikir aku tidak tahu, jika kamu hanya memanfaatkan aku untuk bisa mendapatkan jabatan yang sekarang"
"Kamu pikir kenapa semuanya jadi seperti ini? Kalau saja Papa kamu tidak banyak berhutang, mungkin Perusahaan ini tidak a0kan hancur dan terlilit hutang kesana kemari"
Salsa melepaskan tangan Rio yang mencengkram dagunya. "Ya seharusnya kamu bisa memperbaiki masalah ini, bukan malah menambah masalah"
Rio mengusap wajah kasar, sangat frustasi dengan keadaan dan situasi saat ini. Bukan hanya tentang Perusahaan yang akan jatuh ke tangan Davin Alveric, tapi juga hutang-hutang Ayah mertuanya yang masih banyak, dan tuntutan segala hal dari istrinya sendiri.
"TERUS AKU HARUS BAGAIMANA?!" teriak Rio tanpa terkendali. Wajahnya memerah menahan amarah. Dia memegang bahu Salsa dengan mencengkram kuat. "Kau pikir aku tidak berpikir selama ini? Aku hanya memenuhi semua kebutuhan kamu dan Papa kamu, sementara keadaan Perusahaan juga sudah tidak stabil"
Salsa menatap suaminya dengan sedikit rasa takut sekarang, melihat Rio yang begitu marah, tentu saja membuat nyalinya menciut. Meski dia masih tetap tidak ingin terima jika harus di salahkan juga dalam hal ini.
"Pokoknya aku tidak mau tahu, kamu harus bisa mengambil kembali Perusahaan kita dan semuanya harus kembali stabil. Aku tidak mau hidup miskin!"
Rio mengacak rambutnya frustasi, sekarang dia seperti terjebak dalam dua labirin yang menghancurkan. "Aku sudah mencobanya Salsa, tapi aku tetap tidak bisa menanganinya karena sekarang yang kita hadapi adalah Davin Alveric. Kau pikir dia akan diam saja saat uang investasinya tidak ada dan tidak menghasilkan keuntungan apapun? Hah? Dia akan menuntut aku dan memasukan aku ke Penjara"
Salsa duduk di sofa dengan mengusap wajah kasar, mengacak-acak rambutnya sendiri. "Kenapa jadi seperti ini sih? Dan kenapa juga harus berurusan dengan Davin Alveric?"
"Semuanya karena Papamu, Papa yang mengusulkan untuk bekerja sama dengan Davin Alveric yang sudah kita ketahui sebelumnya, bagaimana dia kejam sekali dengan setiap lawan bisnis yang merugikan baginya"
*
Malam ini, tiba-tiba sekali Yumna di panggil oleh Reno. Entah ada apa, tapi dia yakin ini hanya menyangkut tentang Davin saja. Tanpa sepengetahuan Davin, Yumna pergi ke rumah Reno. Menemuinya di ruang kerja. Suasana yang hening cukup menegangkan baginya.
"Ada apa anda memanggil saya, Pak?"
Reno memberikan sebuah berkas di depan Yumna, membuatnya langsung meraihnya dan membuka berkas itu. Masih bingung dengan apa yang ingin Reno sampaikan padanya.
"Davin bekerja sama dengan Aretha Group yang sejak awal sudah jelas hampir gulung tikar. Dan sekarang terbukti jika Perusahaan itu sudah di ambang kehancuran. Tapi bukan itu masalahnya bagi saya, ketika saya tahu jika Rio adalah mantan suami kamu. Maka saya jadi berpikir jika Davin melakukan ini untuk kamu, benarkah?"
Yumna menunduk diam, entah kenapa kali ini dia benar-benar merasa sangat gugup menghadapi Reno. Entah kemana kepercayaan dirinya pergi.
"Maaf Pak, tapi saya tidak bermaksud untuk memanfaatkan Pak Davin. Saya hanya ... meminta bantuannya saja ketika Pak Davin sendiri yang awalnya menawarkan bantuan itu"
Reno melipat kedua tangannya di atas meja, sedikit mencondongkan tubuhnya dan menatap Yumna begitu lekat. "Sebenarnya saya tidak ada masalah apapun jika Davin memang ingin membantumu. Tapi Yumna, ini adalah hal yang pertama kali Davin lakukan untuk seorang perempuan, kau tahu? Jadi, saya berpikir jika anak saya mungkin berharap sesuatu yang lebih darimu"
Berharap sesuatu yang lebih dariku? Apa maksudnya itu? Tidak mungkin 'kan jika Pak Davin ingin menjadikan aku teman tidurnya?
"Saya hanya berharap kamu tidak akan mengecewakan Davin ya. Semoga kamu bisa menerima Davin"
Keluar dari ruang kerja, Yumna seperti orang linglung yang terlalu banyak pikiran. Ucapan Reno masih membingungkan baginya, tidak ada penjelasan lain lagi untuk Yumna bisa mengerti apa maksud yang sebenarnya.
"Berharap aku bisa menerima Pak Davin? Ah apa mungkin Pak Reno juga berpikiran yang sama denganku, dan ... aku sama sekali tidak boleh menolak anaknya. Tidak! Aku mana mau jadi teman tidurnya Pak Davin, meski aku pernah gagal dalam pernikahan, bukan berarti harus mengobral diri sendiri juga"
Yumna kembali ke Apartemennya masih dengan pikirannya yang dangkal. Terlalu sering bersama Davin dan menghadapi tingkah pria itu yang terkadang semena-mena, membuat daya pikir dan otaknya sedikit bermasalah untuk berpikir lebih jernih lagi.
"Darimana kau?"
Yumna yang sedang berjalan dengan pikiran terus melayang pada ucapan Pak Reno tadi, langsung terlonjak kaget saat mendengar suara bariton itu. Yumna menoleh dan tertegun melihat Davin yang berdiri di ambang pintu Apartemen.
"Em, sa-saya habis ada urusan sebentar dari luar"
Tatapan Davin menyipit, menunjukan penuh kecurigaan terhadap Yumna. "Urusan apa? Pergi dengan siapa dan bertemu siapa kau? Sudah malam begini"
Yumna mengerjap pelan dengan wajah yang masih terlihat bingung dan linglung. Beberapa hari ini pikirannya benar-benar di uji dengan segala tingkah laku dan ucapan Davin. Sekarang di tambah lagi dengan sikap Ayahnya Davin dan ucapannya juga. Semakin bingung Yumna dibuatnya.
"Hanya pergi sebentar saja, tidak bertemu siapapun. Saya hanya ... cari angin. Ya, mencari angin malam saja"
Yumna tertegun saat Davin yang mendekat ke arahnya dan tiba-tiba menangkup wajahnya dengan tangannya yang besar. Mata Yumna mengerjap-ngerjap kaget atas apa yang Davin lakukan.
"Pipimu sampai dingin begini, untuk apa mencari angin malam segala. Memangnya angin bisa di cari? Cari masalah saja, kau bisa sakit karena keliaran malam-malam begini"
Tatapan Yumna benar-benar terlihat lucu di mata Davin. Mata besarnya yang mengerjap-ngerjap seperti mata boneka. Davin melipat bibirnya sendiri untuk menahan senyumnya melihat ekspresi Yuma kali ini. Saat keduanya masih saling tatap dengan hening, tiba-tiba suara perut Yumna mengacaukan semuanya. Davin tertawa mengetahui jika Yumna sedang lapar saat ini.
"Perutmu benar-benar merusak suasana romantis kita ya. Ayo ikut aku, kita makan bersama" ucap Davin sambil menarik tangan Yumna untuk masuk ke Apartemennya.
Merusak suasana romantis kita? Romantis? Hah?
Bersambung
ya benar tuh saran dari bara...
ngambek kan yumna... smngt ya smg yumna luluh 😁😁😁
tau kan Davin tidak di perhatikan oleh
ibu dan papa nya Yo di maklumi jangan
langsung gagal nikah lihat sayang
luar biasa' menolongmu Tampa ingat
dirinya terbuka rela menolongmu ingat
jangan menjadi merasa di sakiti atau
apalah