Salah Goda Jadi Cinta Sejati

"Dasar... Anak pembawa sial!" Teriak seorang wanita pada seorang anak perempuan yang baru berusia 7 tahun.

"Kau tahu, kaulah yang menjadi penyebab ibumu meninggal, seharusnya kau tidak usah dilahirkan, dengan begitu ibumu pasti masih hidup hingga sekarang..." Ucap perempuan itu lagi dengan sinis disertai senyuman miring membuat bocah itu semakin memeluk lututnya dengan erat.

"Lihat... Bahkan kau bisa tidak meneteskan air mata, benar-benar anak kutukan..." Ucap wanita itu lagi dengan wajah yang kejam, menatap bocah malang yang penuh luka lebam itu.

"Kau tahu...bahkan Ayahmu pun tidak pernah perduli padamu... Kau tahu kenapa? Karena kau seorang pembunuh!!!" Lanjutnya sambil tertawa terbahak-bahak.

"Oh ya... Aku beritahu kau satu rahasiaku... Arleta yang kau anggap adik itu, Dia sebenarnya bukanlah anak kandung dari ayahmu... Akh... Sudahlah, kau juga tidak akan mengerti apa yang aku katakan." Lanjut wanita itu kesal sambil mengibaskan tangannya.

"Tante Serly... Bukankah Tante ini sahabat Mommy... Mengapa Tante tega mengkhianatinya?" Tanya bocah itu datar sambil mengangkat wajah pucat nya.

"Oh... Itu... Karena kau pasti tidak akan mengerti, jadi aku akan berbaik hati sedikit bercerita tentang satu rahasiaku ..." Ucap Serly kemudian sambil duduk di kursi yang ada dihadapan bocah itu dengan kaki yang menyilang dengan tangan yang memegang rokok yang telah mengepulkan asap.

"Aku ini sebenarnya bukanlah sahabat Mommy mu, nama asliku Monika, Monika Winata, aku sangat membenci Mommy mu, akh... Gadis desa tapi mempunyai kehidupan yang bahagia." Ucapnya dengan wajah yang kesal lalu menghisap rokoknya dengan dalam.

"Sebenarnya aku juga tidak mengenal Mommy mu, siapa suruh Dia mempunyai otak yang jenius, membuatnya menjadi incaran para mesin pemburu, harta, kejeniusan, serta ahli pengobatan, Alena dan Dirga telah masuk daftar incaran kami." Cibirnya sambil menghembuskan asap rokok ke wajah pucat Alexa.

"Aku sebelumnya mendapatkan tugas untuk menyandra kalian, tapi, aku tidak bisa mengendalikan hatiku, aku jatuh cinta pada Daddy mu, tapi, Daddy mu itu pria yang setia, bahkan setelah aku beri obat bius sekalipun, Dia masih tetap bisa mengendalikan diri." Lalu dengan kesal Serly membuang rokok ditangannya lalu menginjaknya menggunakan sepatu heels ya g dikenakan nya.

"Jadi, aku mendekati Mommy mu, lalu menjadi karyawan Daddy mu, lalu aku membuat skenario penculikan Alena dan kecelakaan itu, sewaktu Daddy mu dinas keluar kota. Tidak sia-sia aku mendekati Alena dan Dirga selama 4 tahun." Ucapnya lagi dengan nada yang puas.

"Lalu, aku menyekap Mommy mu, untuk mengancam Daddy mu agar Dia mau menikahi ku, aku berpura-pura hamil, dan pintarnya Dirga Dia langsung tahu jika itu bukanlah anaknya. Tapi, aku tidak khawatir sama sekali, selama Alena masih di tanganku, aku masih bisa mengendalikan Dirga." Ucap Serly sambil memainkan kuku-kukunya yang cantik.

"Dirga sangat mencintai Alena dan kau putri tersayangnya, demi melindungi kalian, Dia rela menukar indentitas mu dan Arleta, aku benci itu! Bahkan kau tahu, kami tidak pernah menikah, Dia telah membuat kesepakatan denganku, Dia tidak akan pernah menikahi ku, hanya status palsu, status diatas kertas," Ucapnya penuh emosi dan dendam.

"Mommy mu mengembangkan obat yang pada akhirnya berguna untuk dirinya sendiri... Akh sudahlah, kau pasti tidak akan pernah mengerti." Cibir Serly lalu berdiri dan menatap Alexa dengan wajah puas.

"Walau aku tidak bisa menyiksa Alena, tapi dengan menyiksamu, bagiku sama saja," Ucap Serly sambil menarik rambut panjang Alena hingga kepala itu mendongak, lalu menghempaskannya dengan kasar.

#####

Klekkk

"Sayang..." Ucap seorang pria masuk kedalam ruangan itu dengan membawa kotak obat dan wajah yang berlinang air mata.

"Maaf... Maafkan Daddy, Sayang... Maafkan Daddy yang lemah ini..." Ucap pria itu dengan suara yang serak dan tangan yang meraba lebam ditubuh Alexa dengan tangan yang bergetar.

Lalu, dengan lembut, pria itu mengangkat tubuh mungil Alexa keatas ranjang, dan meletakkannya dengan hati-hati.

Setelah itu, dengan lembut pula, pria itu mengoleskan salep dingin disetiap luka lebam yang ada ditubuh mungil itu.

"Sabar Sayang... Tetap kuat ya... Saat ini kaulah kekuatan Daddy." Bisik pria itu dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

" Jangan benci Daddy Sayang... Tapi, jika dengan membenci kau bisa tumbuh menjadi anak yang kuat, Daddy rela Sayang... Daddy rela menanggung beban kebencian mu... Love you my Dear..." Ucap pria itu sambil mengecupnya lembut dahi Alexa yang terlihat tertidur lelap.

"Daddy janji, besok kau sudah keluar dari kandang harimau ini, pergunakan kesempatan ini untuk menjadi kuat, lindungi dirimu sendiri. Daddy pastikan Daddy akan membukakan jalan untukmu, setahun ini, Daddy rela menjadi keset, hanya untuk membeli jalan untukmu..." Bisik pria itu, lalu menarik kain usang yang menjadi selimut Alexa menutupi tubuh mungil itu hingga sebatas dada.

"Daddy janji, hingga nafas terakhir ini, hati Daddy hanya untuk Mommy mu seorang... Jangan tertipu dengan apa yang kau lihat, periksa semuanya dengan hatimu, kau akan menemukan jawaban nya..." Lanjut pria itu dengan suara bergetar, lalu berbaring disamping Alexa dengan tangan yang melingkari tubuh mungil itu, lalu ruangan utu menjadi hening hanya terdengar isakan lirih dari bibir pria itu.

Setelah hampir 2 jam, pria itu bangkit dan berdiri disisi ranjang dan menatap lama wajah Alexa.

Seolah sedang melukis kembali wajah itu kedalam ingatannya. Setelah itu, pria itu pergi dari ruangan itu sambil menghembuskan nafas dalam-dalam seolah tengah mencoba melepaskan beban yang tengah menindih batinnya.

#####

"Bawa Dia! Jangan sampai lepas! Kita sudah bayar mahal!" Teriak pria yang tengah memakai topeng untuk menutupi separuh wajahnya itu pada bawahannya.

Alexa hanya diam, Dia kembali teringat akan ucapan Dirga saat malam itu, itu pertemuan terakhirnya, karena keesokan harinya, tiba-tiba saja Dirinya sudah dibawa ke pinggiran kota kecil.

Tapi, baru saja 6 bulan dirinya didesa itu, dan sat ini tiba-tiba saja dirinya sudah berada didalam sebuah kontainer besar.

"Siapa gadis kecil ini? Mengapa wajahnya tidak menunjukan rasa takut sedikitpun. Sepertinya, jika kita melatihnya dengan benar, Dia bisa menjadi mesin pembunuh yang kejam no 1." Ucap pria itu.

Tak lama kemudian, Alexa dimasukan kedalam kotak kaca, disana penuh dengan alat-alat dan kabel yang menghubungkan tubuhnya dengan layar monitor besar diujung kepalanya.

Setiap kali, Alexa hanya akan mendapatkan suntikan yang sangat menyakitkan. Disana, tubuh mungil itu menjadi bahan berbagai percobaan, ya... Alexa di culik oleh sekelompok orang yang bereksperimen dengan kekuatan dan tingkat kecerdasan buatan.

"Lexa... Bangun... Ayo makan ini..." Terdengar suara lembut dari arah samping nya.

Alexa menoleh tanpa ekspresi, disana Dia mendapatkan teman seorang pria remaja yang juga menjadi korban penculikan itu. Mereka saling berbagi dan menolong tanpa diketahui oleh para profesor itu.

Terkadang Alexa dengan kecerdasan otaknya, menipu CCTV untuk membuka kode peti kaca itu dan juga untuk mencuri obat, untuk mereka berdua. Pria itu yang sering Dia panggil dengan penggilan Jojo.

Hari-hari Alexa disana bagai di neraka, hanya diberi suntikan, dengan dosis yang selalu mereka tingkatkan disetiap harinya. Begitu juga dengan alat setrum, mereka akan selalu meningkatkan tegangan listrik nya disetiap harinya.

Tidak jarang mereka akan memaki seperti suara Serly, untuk menghapus ingatan yang lain, agar mereka bisa mengendalikan Alexa.

Mereka berencana untuk membuat manusia mutan, yang akan mereka buat menjadi mesin pembunuh, penghasil pembunuh bayaran no 1 di dunia.

Dan, tiba bulan ke 9 Alexa disana, tubuhnya sudah mulai bisa mengimbangi semua obat-obatan yang masuk, tubuhnya mulai berkembang diatas rata-rata.

Perlahan-lahan dengan adanya pelatihan itu, kemampuan yang disembunyikan Alena dan Dirga dalam tubuh Alexa mulai terbangun.

Begitu juga dengan Jojo, mereka merencanakan pelarian dari kelompok itu. Tepat saat para profesor itu merayakan keberhasilan mereka dalam menciptakan virus baru serta penawar nya, juga obat yang mampu membuat seseorang menjadi lebih kuat bagai robot.

Alexa dengan kekuatannya, berhasil merusak kotak kaca yang ditempatinya selama beberapa bulan ini, begitu juga dengan Jojo. Tapi, saat mereka melarikan diri dari sindikat mafia itu, Jojo mengalami kejang-kejang.

Dan obat yang Alexa dan Jojo bawa separuhnya mereka racik untuk menjadi penawarnya.

Saat hari ketujuh pelarian mereka, Alexa tertembak karena melindungi Jojo yang sedang demam tinggi karena penyesuaian dengan alam luar.

Mulai dari saat itu, memory Alexa diusia 6 sampai 8 tahun benar-benar hilang, Alexa tidak mampu mengingat apa yang terjadi dalam hidupnya saat itu termasuk pria yang bernama Jojo, pria yang selalu melindungi dan menyayangi nya.

Hanya ketergantungan Alexa dengan obat racikan sebagai penawar penyakitnya saat sedang kambuh.

Sedangkan Jojo, setelah mengantarkan Alexa ke desa yang Dia maksud, Jojo segera kembali ketempat asalnya bersama pria kecil lainnya yang menjemputnya dirumah Alexa. Dan setelah penculikan itu, Alexa akan mengalami lonjakan emosi dan kemampuan yang berlebih saat mendengar perempuan yang memakainya secara langsung. Kepribadian lainnya yang sedang Dia tekan akan keluar menguasai dirinya.

Saat emosinya tidak seimbang dan dalam kondisi seperti itu, Alexa akan membuat dirinya tetap sadar.

Agar kepribadian yang lain tidak keluar, tapi trauma akan penculikan dan makian yang pernah Dia terima sulit untuk disembuhkan. Sejak saat itu, Alexa hidup dengan membenci Dirga seperti yang diharapkan oleh pria paruh baya itu.

Tidak ada lagi Alexa yang ceria, yang manis dan penyayang, semuanya hilang hingga yang tinggal hanya Alexa yang datar, dingin, mandiri dan tangguh.

Kejeniusan yang diturunkan oleh orang tuannya membuat Alexa mampu menguasai keahlian diberbagai bidang, untuk membuka jalannya dalam membalas dendam.

Alexa tahu Serly tidaklah sesederhana itu, ada orang yang sangat berpengaruh yang ada dibelakangnya, mungkin juga sindikat yang menculiknya itu terkait dan terhubung dengan tangan Serly.