NovelToon NovelToon
Batu Rang Bunian

Batu Rang Bunian

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

Deskripsi Novel: Batu Rang Bunian

​"Batu Rang Bunian" adalah sebuah petualangan seru yang membongkar batas antara dunia kita yang penuh cicilan dan deadline dengan alam Bunian yang misterius, katanya penuh keindahan, tapi faktanya penuh drama.

​Sinopsis Singkat:
​Ketika seorang pemuda bernama Sutan secara tidak sengaja menemukan sebongkah batu aneh di dekat pohon beringin keramat—yang seharusnya ia hindari, tapi namanya juga anak muda, rasa penasaran lebih tinggi dari harga diri—ia pun terperosok ke dunia Bunian. Bukan, ini bukan Bunian yang cuma bisa menyanyi merdu dan menari indah. Ini adalah Bunian modern yang juga punya masalah birokrasi, tetangga cerewet, dan tuntutan untuk menjaga agar permata mereka tidak dicuri.

​Sutan, yang di dunia asalnya hanya jago scroll media sosial, kini harus beradaptasi. Ia harus belajar etika Bunian (ternyata dilarang keras mengomentari jubah mereka yang berkilauan) sambil berusaha mencari jalan pulang. Belum lagi ia terlibat misi mustahil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25: Utang Kosmik dan Keseimbangan di Atas Kekosongan

​BAB 25: Utang Kosmik dan Keseimbangan di Atas Kekosongan

​Bagian I: Eksistensi di Jalur Keseimbangan Abadi

​Sutan Raja Nata Sastra kini bukan lagi seorang manusia. Ia adalah Duta Keseimbangan Abadi, sebuah entitas yang berjalan di Jalur Keseimbangan—ruang hampa yang berada di antara semua dimensi. Waktu, ruang, dan materi tidak lagi berarti. Ia hanya diselimuti oleh warna-warna yang mewakili Niat Murni dan Chaos dari alam semesta yang tak terhitung jumlahnya.

​Di saku jubah barunya yang terbuat dari kristal lembut Bunian, Batu Putih cenderamatanya memancarkan cahaya yang stabil. Batu itu kini bukan lagi hanya alat, tetapi sensor abadi yang merespons setiap ketidakseimbangan di antara Multiverse.

​Setelah melunasi Utang Relevansi dan menetapkan Perisai Niat di dunianya, Sutan berpikir ia akan menemukan kedamaian. Namun, di Jalur Keseimbangan, ia menemukan bahwa Keseimbangan sejati adalah pekerjaan tanpa akhir.

​"Setiap dimensi baru menciptakan Chaos baru," bisik Sutan pada dirinya sendiri.

​Suatu hari, saat melayang melewati dimensi yang tampak seperti lukisan cat air yang bergerak, Batu Putih Sutan bergetar hebat, tidak seperti sebelumnya.

​"Ini bukan gangguan dimensi, ini... Kebocoran Eksistensi," gumam Sutan.

​Sutan merasakan getaran yang sangat dingin, perasaan hampa yang menusuk niatnya. Itu adalah Chaos yang begitu murni hingga melampaui pemahaman OPD.

​Suara dari Kekosongan (The Void)

​Sutan melacak kebocoran itu hingga ke sebuah titik di Jalur Keseimbangan yang terasa seperti lubang hitam.

Itu adalah celah menuju The Void—Kekosongan yang ada di luar Multiverse. Menurut legenda Bunian, The Void adalah tempat yang tidak memiliki Keseimbangan maupun Chaos, hanya ketiadaan.

​Saat Sutan mendekat, ia mendengar suara. Suara itu bukan suara bicara, melainkan suara keraguan total yang langsung menembus Niat Murni.

​"Keseimbangan adalah ilusi. Niat Murni adalah kebohongan. Segala sesuatu harus kembali menjadi nol."

​Dari The Void, muncul entitas yang bukan Bunian, bukan Gaib Laut, dan bukan manusia. Itu adalah Avatar Kekosongan, sosok yang terbuat dari bayangan dan keraguan, dengan mata yang seperti lubang tanpa dasar.

​"Siapa kau?" tanya Sutan.

​"Aku adalah Nol, perwujudan dari ketiadaan," jawab Avatar Kekosongan itu. "Aku adalah Utang Kosmik bagi Multiverse. Segala sesuatu yang ada memiliki utang untuk kembali ke ketiadaan. Dan aku datang untuk menagih utang itu. Aku akan menghapus Keseimbangan satu dimensi per hari."

​Sutan menyadari, ini adalah musuh terakhir dan terbesar: Keputusasaan Total.

​Avatar Kekosongan mengulurkan tangan. Dimensi lukisan cat air yang baru saja dilewati Sutan, seketika menghilang tanpa jejak, kembali menjadi nol.

​"Kau tidak bisa menghentikanku, Duta Keseimbangan. Kau terbuat dari Niat Murni. Dan Niat Murni harus kembali menjadi hampa," desis Avatar Kekosongan.

​Bagian II: Utang Kosmik dan Kekuatan Kenangan

​Sutan tahu ia tidak bisa melawan Kekosongan dengan kekuatan. Kekuatan akan terserap. Ia harus melawan Kekosongan dengan alasan untuk ada.

​Sutan mencengkeram Batu Putihnya. Ia mengarahkan Niat Abadinya ke Avatar Kekosongan.

​"Kau menagih Utang Kosmik, yaitu kembali ke ketiadaan," kata Sutan. "Tapi kau lupa, setiap eksistensi juga menciptakan Utang Kelanjutan. Utang janji, utang harapan, utang cinta. Utang itu menolak ketiadaan!"

​Avatar Kekosongan tertawa, tawa yang menusuk niat. "Utang kopi, utang sejarah... Semuanya kecil dan remeh. Semua itu akan terlupakan. Kau hanya menunda yang tak terhindarkan."

​Sutan memejamkan mata. Ia memanggil kembali semua kenangan yang telah ia korbankan dan ia lestarikan:

​Neneknya: "Aku kembali karena janji, bukan karena ketiadaan!"

​Pak Leman: "Aku melunasi utang untuk melahirkan tanggung jawab, bukan untuk menghilang!"

​Pualam & Senja: "Ikatan yang kami miliki adalah Niat Abadi yang menolak kesepian!"

​Sutan memproyeksikan semua Niat Murni yang ia kumpulkan ke dalam Batu Putih. Batu itu bersinar terang, bukan dengan sihir, tetapi dengan Bukti Eksistensi.

​"Aku tidak akan membiarkanmu menagih Utang Kosmik! Karena Utang Kelanjutan selalu lebih besar!" teriak Sutan.

​Avatar Kekosongan itu mundur, terkejut. "Niatmu... ia memiliki daya tahan yang aneh. Apa rahasiamu, Duta?"

​"Rahasiaku? Aku adalah Pahlawan yang Paling Berutang!" jawab Sutan. "Setiap utang yang kulunasi menciptakan energi.

Aku tidak punya utang lagi, jadi aku bebas! Aku adalah manifestasi dari Keseimbangan yang Diperoleh!"

​Sutan mengambil Permata Simbiosis (yang kini menyatu dengan meja kristal di markas Bunian), dan memanggilnya melalui Batu Putih. Permata itu muncul di tangannya, bergetar.

​"Kau menghapus eksistensi, Avatar," kata Sutan. "Aku akan menciptakan Utang Kekal."

​Sutan menggabungkan energi Batu Putih, Permata Simbiosis, dan seluruh niatnya. Ia memproyeksikan kode Chaos terbesarnya: Paradoks Kelanjutan.

​FLASH!

​Energi itu tidak menyerang Avatar, tetapi menanamkan Niat Murni ke dalam celah The Void.

​Bagian III: Pelunasan Utang Kosmik dan Konsekuensi Abadi

​Niat Murni Sutan menembus Kekosongan. Ia tidak mengisi Kekosongan itu, tetapi membuat Kekosongan berutang.

​Avatar Kekosongan menjerit. "Tidak! Kau menanamkan Niat untuk Tetap Ada ke dalam ketiadaan! Sekarang aku berutang eksistensi kepada Keseimbangan!"

​Tubuh Avatar Kekosongan mulai retak. Ia tidak hancur, tetapi terikat.

​"Kau tidak akan bisa menghapus dimensi lagi, Avatar," kata Sutan, suaranya kini penuh otoritas kosmik. "Kau terikat oleh Utang Kelanjutan. Kau harus membayar utang itu dengan menjadi Penjaga Batas Keseimbangan."

​Avatar Kekosongan itu meredup, bertransformasi menjadi Perwujudan Netralitas yang kaku. Ia adalah Utang Kosmik yang telah dilunasi dengan janji abadi.

​Sutan telah memenangkan duel terakhirnya. Ia telah melunasi Utang Kosmik.

​Konsekuensi Abadi:

​Sutan, Sang Duta Selamanya: Sutan tidak lagi harus berkelana secara reaktif. Ia menjadi Inti Keseimbangan Abadi yang memancarkan Niat Murni. Ia tetap di Jalur Keseimbangan, menjadi mercusuar bagi semua Duta Keseimbangan (yang kelak akan direkrut Bunian).

​Peran Pualam dan Senja: Raja Pualam dan Pangeran Senja, yang niatnya terikat pada Sutan, diangkat menjadi Duta Senior dan bertugas merekrut dan melatih Duta-duta baru dari berbagai dimensi (Bunian, Gaib Laut, dan bahkan manusia lain).

​Warisan Keseimbangan: Sutan kini tahu bahwa keabadiannya adalah Utang Kelanjutan—ia harus terus ada untuk memastikan Chaos tidak pernah menang.

​Sutan menutup matanya, merasakan kedamaian absolut. Ia kini adalah Jembatan yang sempurna, yang melunasi semua utangnya, dan hidup dalam janji abadi.

​Ia adalah Sutan Raja Nata Sastra. Mantan pengutang kopi. Pahlawan Multidimensi. Duta Keseimbangan Abadi.

​(Dan di Warung Kopi Pak Leman, di kursi kosong itu, koin emas itu tetap ada setiap pagi, bukti abadi dari seorang pahlawan yang tidak pernah melupakan janji terkecilnya.)

1
checangel_
Congrats ya Sutan 🤧
checangel_
Alhamdulillah, pembaca ikut lega😄
Bellla Zakiyah
👍
Bellla Zakiyah
👍.......
Bellla Zakiyah
👍
checangel_
Dari epilog sekian dan terima baca 👍
checangel_
Ya Allah, tablet bahkan di genggamannya 😭
checangel_
Iyalah, masa depan kan misteri yang belum terpecahkan dan hanya Pena Langit yang mengetahuinya seluruh chapternya, kita hanya bisa menjalankan tugas-Nya saja sebaik mungkin, mau itu berubah atau tidak masa depan, semua tergantung langkah imannya masing-masing 😄
checangel_
Nggak usah memilih gimana? 😅
checangel_
Nah, gitu dong jangan terus menerus memikirkan hutang 🤧
checangel_
👏
checangel_
Ternyata perkara hutang kopi masih berlanjut😅
checangel_
Charger ponsel😭
checangel_
Apakah itu kabel jaringan internet 😂
checangel_
COD nyasar sampai sini 😅
checangel_
Sutan dengan persyaratannya 😅
checangel_
Mendapat gelar sebagai "Duta" antar demensi 👏
checangel_
Astaghfirullah, Sutan kamu masih saja bahas perkara hutang kopi😅
checangel_
Kamu bisa saja Sutan dan bisa-bisanya lho🤧
checangel_
Ada Direkturnya juga ternyata 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!