BTTH: SISTEM MC

"Tunggu disini sebentar... Aku juga harus menyamar" ucap xiao yan pergi kebelakang.

Cai lin bersedekap dada sambil menunggu pria itu kembali, sepuluh menit kemudian!. Eyes shadow merahnya berkedut sejenak ketika xiao yan memotong rambutnya dan mengenakan kemeja berwarna merah dengan celana panjang hitam. Cai Lin memandang Xiao Yan dari ujung kepala hingga kaki, ekspresinya sulit dibaca antara heran, geli, dan ingin memukul.

"Kau menyamar... menjadi pengantar mie malam hari?" ucap Cai Lin dingin, satu alisnya terangkat.

Xiao Yan tersenyum percaya diri, bahkan berputar pelan seperti sedang memperagakan pakaian di atas panggung. Membuat cai lin hanya menatap datar kelakuan pria didepan nya ini, ingin rasanya mencibir jantungnya.

"Aku benar-benar serius dengan samaran ini. Oh iya, selama di sana panggil aku yan xiao" ucap xiao yan menyebutkan nama samaran nya.

"Kau hanya membalik nama mu" Balas cai lin.

"Orang-orang tidak akan tau" Balas xiao yan santai.

"Cukup basa-basi nya, aku mulai bosan" Balas cai lin.

Tangan kanannya menjewer telinga xiao yan untuk berjalan lebih cepat menuju tempat Asosiasi alkemis. Xiao Yan meringis, berjalan setengah tertarik oleh jeweran Cai Lin.

"Pelan-pelan... telinga ini berharga, tahu!" keluhnya, mencoba melepas tangan Cai Lin. Tapi sia-sia, karena semakin ia meronta, semakin kuat jeweran itu.

"Kalau berharga, jangan buat aku ingin mencabiknya," balas Cai Lin dengan nada malas.

Mereka melintasi jalanan kota Jia Ma yang ramai, orang-orang menoleh melihat pasangan itu—sebagian karena keanggunan Cai Lin, sebagian lagi karena ekspresi kesakitan Xiao Yan yang seperti anak kecil diseret ibunya.

“Kalau orang-orang tahu yang menjewerku ini seorang Dou Zong, bisa geger satu kota" bisik Xiao Yan pelan.

Zaman itu dou zong masih langka, dia Kekaisaran Jia ma yang kecil ini kekuatan dou zong sudah dianggap sebagai puncak kekuatan dan doa zun merupakan seorang legenda. Bahkan yun shan sampai memohon pada aula jiwa untuk bisa menerobos ke alam dou zong.

Akhirnya, mereka sampai di depan bangunan megah berarsitektur elegan, dengan lambang api di atas gerbangnya, Asosiasi Alkemis. Xiao Yan menghela napas lega saat jeweran itu dilepas. Xiao yan memberikan jempol pada cai lin, membuat wanita itu hanya menatap datar.

Cai lin memandangi xiao yan yang masuk kedalam Asosiasi Alkemis. Entah pria itu gagal atau tidak, alkemis tingkat tujuh itu langka dan bahkan pil king gu he yang meskipun seorang alkemis tingkat tujuh, tidak bisa memurnikan pil kelas tujuh dengan sempurna.

***********

Satu jam kemudian cai lin duduk sambil memakan manisan nya masih menunggu di luar Asosiasi alkemis. Pintu besar itu terbuka perlahan, xiao yan memegang sebuah lencana alkemis bintang tujuh sempurna membuat cai lin tersenyum kecil.

"Xiao yan" ucap ya fei.

Pandangan cai lin melirik arah berlawanan dimana wanita memakai Chongesam hitam menunjukkan bahu nya. Meskipun wajah cai lin lebih cantik tapi dari segi lekuk tubuh ya fei lebih unggul, wanita bernama ya fei itu menyapa xiao yan.

"Lama tidak bertemu nona ya fei!. Sudah dua tahun lebih yah" ucap xiao yan.

"Penampilan mu banyak berubah, aku bahkan sampai tidak mengenali mu" Balas ya fei terkekeh pelan.

"Bagaimana dengan kultivasi nona ya fei. Apa sudah membaik?" Tanya xiao yan.

"Dasar, aku tidak menyangka kamu akan mengirimkan terus pil padaku" Jawab ya fei. "Kultivasi ku membaik tapi aku tidak tertarik pada kultivasi" Lanjutnya santai.

Cai lin mengerutkan keningnya, pria itu selalu mengirimkan pil pada ya fei?. Cai Lin menggigit manisannya sedikit lebih keras dari sebelumnya. Tatapannya yang semula santai kini berubah menjadi tajam dan penuh perhitungan. Ia tidak mengatakan sepatah kata pun, tapi hawa dingin yang mulai merambat di sekitarnya cukup membuat beberapa orang di dekatnya menjauh dengan wajah bingung.

Xiao Yan yang menyadari perubahan aura di belakangnya langsung menyeka peluh dingin di pelipisnya. Ia tahu sinyal itu dengan baik pertanda bahwa sesuatu yang sangat berbahaya akan terjadi jika ia salah langkah sekarang.

"Ahaha, Nona Ya Fei, semua itu hanya bentuk rasa terima kasihku atas kerja sama kita dulu" ucap Xiao Yan cepat, sambil sedikit melangkah ke samping agar bisa menyisipkan dirinya.

"Oh? Rasa terima kasih ya?" Ya Fei menatap Xiao Yan dengan senyum lembut tapi jelas menyimpan makna lain. "Kalau begitu, harusnya kau datang langsung memberikan pil itu, bukan lewat utusan" Lanjutnya tersenyum lembut.

“Ah itu… aku terlalu sibuk dengan pelatihan dan... urusan hidup" jawab Xiao Yan canggung.

"Berkunjung lah lain kali ke lelang keluarga miteer" ucap ya fei menyuruh. "Ada beberapa barang yang bisa kamu dapatkan, gratis" Lanjutnya mengedipkan sebelah matanya.

"Aku pasti datang, tenang saja" Balas Xiao yan mengganguk kecil.

Ya fei pergi setelah berpamitan dengan Xiao yan. Pria itu melirik kebelakang ke arah cai lin yang masih duduk dengan wajah datar nya, tapi sorot mata Abu-abu nya nampak memandang sangat tajam ke arah depan.

"Jadi kau juga rajin memberikan pil pada wanita lain secara diam-diam?” Tanya cai lin sambil membersihkan remah manisan di jari-jarinya.

"Aku hanya itu, bantu teman lama, Cai Lin. Teman… lama…" ucap Xiao Yan semakin pelan, seperti suara lilin yang hampir padam.

"Aku ingin pil kelas tujuh tambahan malam ini. Dua" ujar cai lin berdiri sambil menatap wajah pria yang lebih muda.

"...Baik" Balas xiao yan patuh.​

[warisan dou di huang telah terbuka].

"tunggu aku belum pernah tau ada warisan seperti ini, siapa juga huang. apa dia salah satu dou di kuno selain dou di tou she dan dua dou di dipohon kuno" batin Xiao yan melirik sistem.

[teknik pertama pencakar langit telah terbuka].

"ada apa? kenapa kau diam seperti orang bodoh?" tanya cai lin menatap Xiao yan yang terbengong di belakangnya.

"ahh... tidak apa-apa, aku hanya melamun" balas Xiao yan segera sadar.

"dasar pria aneh" cibir cai lin.