Bereinkarnasi Ke Dunia Tensura

Setelah kepergian Diablo, Luke menjalani hari-harinya dengan perasaan hampa. Meskipun ia terus memimpin Pelindung Tempest dan melindungi dunia, hatinya selalu merindukan sosok iblis primordial yang telah menjadi belahan jiwanya.

Suatu hari, Luke menerima undangan untuk menghadiri Walpurgis, sebuah pertemuan rahasia para Raja Iblis yang diadakan setiap beberapa tahun sekali. Pertemuan itu diadakan untuk membahas isu-isu penting yang mempengaruhi dunia iblis dan dunia manusia, dan Luke diundang sebagai perwakilan dari Tempest.

Awalnya, Luke ragu untuk menghadiri pertemuan itu. Ia merasa tidak memiliki energi atau minat untuk berinteraksi dengan para Raja Iblis lainnya. Namun, ia akhirnya memutuskan untuk pergi, karena ia tahu bahwa pertemuan itu mungkin mengandung informasi penting tentang ancaman kekuatan jahat yang masih mengintai di kegelapan.

Saat tiba di tempat pertemuan, Luke disambut oleh suasana yang penuh dengan intrik dan ketegangan. Para Raja Iblis lainnya hadir dengan pengawal dan pelayan mereka, dan mereka saling memandang dengan tatapan curiga dan waspada.

Luke bertemu dengan beberapa Raja Iblis yang sudah ia kenal, seperti Guy Crimson, iblis terkuat di dunia; Milim Nava, Raja Iblis terkuat yang memiliki kekuatan penghancur yang luar biasa; Ramiris, Raja Iblis peri yang eksentrik dan kekanak-kanakan; dan Leon Cromwell, Raja Iblis pahlawan yang memiliki masa lalu yang kelam.

Selain itu, Luke juga bertemu dengan beberapa Raja Iblis yang baru pertama kali ia temui, seperti Dagruel, Raja Iblis raksasa yang memiliki kekuatan fisik yang luar biasa; Frey, Raja Iblis harpy yang memiliki kecantikan yang mempesona; Carion, Raja Iblis binatang buas yang memiliki insting yang tajam; Dino, Raja Iblis yang selalu terlihat mengantuk dan malas; Clayman, Raja Iblis badut yang licik dan manipulatif; dan Luminous Valentine, Raja Iblis vampir yang memiliki aura misterius dan menakutkan.

Pertemuan Walpurgis dimulai dengan pembahasan tentang Rimuru Tempest, Raja Iblis slime yang telah menjadi kekuatan yang dominan di dunia. Beberapa Raja Iblis merasa khawatir dengan pertumbuhan kekuatan Rimuru yang pesat, dan mereka mulai berdiskusi tentang cara untuk mengendalikan atau bahkan menyingkirkan Rimuru.

"Rimuru Tempest telah menjadi ancaman bagi keseimbangan dunia," kata Clayman dengan nada sinis. "Kita tidak bisa membiarkannya terus tumbuh dan menjadi lebih kuat."

"Aku setuju dengan Clayman," timpal Leon dengan nada dingin. "Rimuru telah melanggar banyak aturan dan konvensi yang telah kita sepakati selama ini. Kita harus memberikan pelajaran kepadanya."

Namun, beberapa Raja Iblis lainnya membela Rimuru. Mereka mengatakan bahwa Rimuru adalah pemimpin yang baik dan adil, dan bahwa ia telah membawa kedamaian dan kemakmuran bagi banyak orang.

"Rimuru adalah teman kita," kata Milim dengan nada tegas. "Kita tidak boleh menyerangnya tanpa alasan yang jelas."

"Aku setuju dengan Milim," kata Ramiris dengan nada riang. "Rimuru adalah orang yang baik. Dia selalu membantu orang lain."

Luke mendengarkan perdebatan para Raja Iblis dengan seksama. Ia merasa khawatir dengan konspirasi yang tersembunyi di balik pertemuan itu, dan ia tahu bahwa ia harus berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Saat perdebatan semakin memanas, tiba-tiba terjadi sebuah keajaiban. Sebuah portal dimensi terbuka di tengah ruangan, dan dari dalam portal itu muncul seorang sosok yang sangat familiar bagi Luke.

Sosok itu adalah Diablo.

"Diablo!" seru Luke dengan nada terkejut dan bahagia.

Diablo tersenyum lembut kepada Luke. "Aku kembali, Luke," katanya dengan nada mesra. "Aku merindukanmu."

Tanpa mempedulikan tatapan terkejut dan bingung dari para Raja Iblis lainnya, Diablo berlari ke arah Luke dan memeluknya dengan erat. Ia mencium Luke dengan penuh gairah, meluapkan semua kerinduan yang telah ia pendam selama ini.

"Aku sangat merindukanmu, Luke," bisik Diablo di telinga Luke. "Aku tidak bisa hidup tanpamu."

Luke membalas pelukan dan ciuman Diablo dengan penuh kerinduan. Ia tidak peduli dengan tatapan terkejut dan bisik-bisik dari para Raja Iblis lainnya. Baginya, saat ini hanya ada Diablo, belahan jiwanya yang telah kembali dari kematian.

"Aku juga sangat merindukanmu, Diablo," bisik Luke di telinga Diablo. "Aku pikir aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi."

Setelah beberapa saat berpelukan dan berciuman, Luke dan Diablo akhirnya melepaskan diri. Mereka saling menatap dengan tatapan penuh cinta dan kebahagiaan.

"Bagaimana kau bisa kembali, Diablo?" tanya Luke dengan rasa ingin tahu. "Aku pikir kau telah mati."

"Itu adalah cerita yang panjang, Luke," jawab Diablo dengan senyum misterius. "Tapi yang terpenting, aku kembali sekarang. Aku akan selalu bersamamu, apapun yang terjadi."

Para Raja Iblis lainnya masih terkejut dan bingung dengan kembalinya Diablo. Mereka tidak tahu bagaimana Diablo bisa selamat dari ledakan yang menghancurkan gunung berapi, dan mereka tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Guy Crimson, yang merupakan salah satu Raja Iblis terkuat dan paling berpengaruh, akhirnya angkat bicara.

"Diablo," kata Guy dengan nada serius, "kami semua terkejut dengan kembalimu. Kami ingin tahu bagaimana kau bisa selamat, dan apa tujuanmu sekarang."

Diablo menoleh ke arah Guy dengan tatapan dingin. "Tujuanku sederhana, Guy," jawab Diablo dengan nada datar. "Aku ingin melindungi Luke, dan aku ingin memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang akan menyakitinya."

"Aku mengerti," kata Guy dengan nada bijaksana. "Tapi kau harus tahu, Diablo, bahwa dunia ini penuh dengan bahaya dan intrik. Ada banyak orang yang ingin memanfaatkan Luke untuk tujuan mereka sendiri. Kau harus berhati-hati."

"Aku tahu itu, Guy," jawab Diablo dengan nada tegas. "Aku akan selalu waspada, dan aku akan selalu siap untuk melindungi Luke dari segala ancaman."

Setelah itu, Luke dan Diablo menjelaskan kepada para Raja Iblis lainnya tentang apa yang telah terjadi. Mereka menceritakan tentang artefak kuno yang menyimpan kekuatan kegelapan, tentang pengikut penguasa kegelapan yang ingin membangkitkan kembali pemimpin mereka, dan tentang pengorbanan Diablo untuk melindungi Luke dan dunia.

Para Raja Iblis mendengarkan cerita Luke dan Diablo dengan seksama. Mereka terkesan dengan keberanian dan pengorbanan Diablo, dan mereka bersimpati dengan Luke atas kehilangan yang telah ia alami.

"Kami mengerti sekarang," kata Milim dengan nada lembut. "Kau telah melalui banyak hal, Luke. Kami akan membantumu melindungi dunia dari ancaman kekuatan jahat."

"Terima kasih, Milim," kata Luke dengan senyum tulus. "Aku menghargai dukunganmu."

Setelah pertemuan Walpurgis selesai, Luke dan Diablo kembali ke Tempest. Mereka merasa lebih kuat dan lebih bersemangat dari sebelumnya. Mereka tahu bahwa mereka memiliki banyak teman dan sekutu yang siap membantu mereka, dan mereka yakin bahwa mereka akan mampu mengatasi segala tantangan yang akan datang.

Saat mereka sedang berjalan-jalan di taman rahasia mereka, Luke bertanya kepada Diablo tentang bagaimana ia bisa kembali dari kematian.

"Bagaimana kau bisa selamat dari ledakan itu, Diablo?" tanya Luke dengan rasa ingin tahu.

Diablo tersenyum misterius. "Itu adalah rahasia, Luke," jawab Diablo dengan nada menggoda. "Tapi aku bisa memberitahumu bahwa aku memiliki beberapa trik di lengan bajuku."

"Aku tahu itu," kata Luke sambil tertawa kecil. "Kau selalu memiliki trik di lengan bajumu."

Luke dan Diablo saling berpelukan erat. Mereka tahu bahwa cinta mereka akan abadi, dan mereka akan selalu bersama, selamanya. Mereka akan terus berjuang untuk kedamaian dan keadilan, dan mereka akan menjadi simbol harapan bagi semua orang yang mereka temui. Bersama, mereka akan menghadapi masa depan, apa pun yang terjadi.