NovelToon NovelToon
Dermaga Cinta Sang Kapten

Dermaga Cinta Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Menikahi tentara
Popularitas:99.3k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Setelah hubungannya tidak mendapat kejelasan dari sang kekasih. Kapten Prayoda, memutuskan untuk menyerah. Ia berlalu dengan kecewa. Empat tahun menunggu, hanyalah kekosongan yang ia dapatkan.

Lantas, ke dermaga mana akan ia labuhkan cinta yang selama ini sudah berusaha ia simpan dengan setia untuk sang kekasih yang lebih memilih karir.

Dalam pikiran yang kalut, Kapten Yoda tidak sengaja menciprat genangan air di bahu jalan pada seorang gadis yang sedang memarkirkan motornya di sana.

"Sialan," umpatnya. Ketika menoleh, gadis itu mendapati seorang pria dewasa tampan dan gagah bertubuh atletis memakai baret hijau, berdiri resah dan bersalah. Gadis itu melotot tidak senang.

Pertemuan tidak sengaja itu membuat hari-hari Kapten Prayoda tidak biasa, sebab bayang-bayang gadis itu selalu muncul di kepalanya.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Ikuti juga ya FB Lina Zascia Amandia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Harapan Orang Tua Amira Yang Tersambut

     Amira tiba di rumah, sudah disambut sang Bunda yang khawatir. Tahu Amira kemarin habis kecelakaan karena motornya tersenggol truk, Daisya tidak bisa tenang sebelum Amira pulang dengan selamat.

     "Amira, kamu baru pulang, dari mana saja, ini hampir maghrib?" Daisya cemas. Tangannya meraih Amira yang baru saja memasuki rumah.

     "Assalamualaikum." Amira ngucap salam belakangan.

     "Waalaikumsalam. Tadi ayah mau jemput kamu, tapi kata ayah Hp kamu sedang tidak aktif. Ayah khawatir dan sekarang sedang menuju ke kampus kamu."

     Amira terbelalak mendengar laporan sang Bunda. "Aduhhh, sepertinya Hp Amira mati, Bunda. Lalu gimana dengan ayah?" Amira panik karena sang ayah sudah pergi mau menjemputnya di kampus.

     "Ya sudah, tidak apa-apa. Sebaiknya kamu hubungi ayah saja, beritahukan kalau kamu sudah sampai di rumah," saran Daisya, matanya masih mengamati sekujur tubuh sang anak dengan cemas.

     "Iya Bun." Amira menyahut sambil berlalu.

     Daisya merasa lega melihat Amira pulang dalam keadaan tidak kurang satu apapun. Tapi, tunggu dulu. Daisya sejenak heran, sebab kalau tidak salah lihat ada yang berbeda dari Amira, tepatnya jari manis kiri Amira, tersemat sebuah cincin.

     Sayangnya Amira sudah berlalu menuju kamarnya di lantai atas.

     "Ada cincin di jari manis kiri Amira. Tadi pagi sebelum pergi kuliah tidak ada. Apakah ini cincin aksesoris yang Amira beli di toko aksesoris atau cincin mahal?" Daisya bertanya-tanya menyimpan rasa heran yang besar.

     Tiba di dalam kamar, Amira segera mengisi daya Hp nya yang mati. Lantas ia mengganti bajunya dan ke kamar mandi.

     "Halo Ayah, Ayah di mana? Amira sudah di rumah. Ayah pulang saja." Amira menghubungi sang ayah setelah ia selesai membersihkan diri dan menggunakan baju.

     "Ya ampun, Amira. Ayah sudah menunggu dan menghubungi nomer kamu kurang lebih satu jam, tapi Amira baru menghubungi ayah." Suara Ferdi terdengar sedikit kesal. Amira hanya senyum-senyum tidak jelas.

     "Amira minta maaf. Ayah pulang saja. Jangan lupa beli martabak yang isinya kelapa dan ketan hitam, ya, Yah." Tanpa dosa Amira malah meminta dibelikan martabak oleh sang Ayah. Setelah itu bunyi sambungan telpon terputus, terdengar.

     "Hehe, kasihan juga ayah sudah nunggu aku sampai satu jam. Tapi, nggak apa-apa, yang penting ayah bawa martabak," gumamnya diiringi tawa.

     Malamnya, mereka bertiga sudah berada di meja makan. Menikmati makan malam bersama sebelum ke peraduan.

     "Amira, martabaknya gimana?" Daisya was-was kalau martabak pesanan Amira tidak termakan kalau Amira kekenyangan makan malam.

     "Tenang saja Bun, perut Amira masih muat untuk sekedar melahap martabak ini. Lagipula kalau tidak habis, bisa buat besok," sahut Amira sambil menyuap makanan di depannya.

     "Ayah tadi sudah menunggu sambil menghubungi Amira kurang lebih satu jam. Tahu, begini, ayah nggak akan jemput. Lagian Amira nggak kasih tahu ayah dulu. Hp Amira juga tidak bisa dihubungi."

     "Hehe, Amira minta maaf, Yah. Amira tidak tahu kalau Hp Amira low batt. Soalnya sebelum pergi kuliah, Amira lupa tidak cas Hp," alasannya masih mengunyah.

     "Ngomong-ngomong, tadi Amira pulang naik apa? Angkot atau gojek?" tanya Daisya.

     "Amira dijemput seseorang ...." Ups, Amira langsung menutup mulut. Ia merasa sudah keceplosan.

     Ferdi dan Daisya saling lempar tatap dan menyadari ucapan Amira barusan. "Diantar siapa?" Kedua orang tua itu kompak dengan pertanyaan yang sama, padahal mereka tidak janjian.

     Amira memalingkan muka ke samping, merasa dirinya sudah ketahuan. Dia tidak bisa mengelak kecuali berbohong.

     "Dijemput gojek, Bunda."

     "Gojek? Lalu, setelah pulang dari kampus, Amira belok ke mana dulu? Kenapa pulangnya hampir menjelang maghrib?" Daisya masih mencecar Amira yang mulai menyerah.

     "Main dulu sama teman," bohongnya. "Amira ke atas dulu, ya, Bunda, Ayah," pamitnya hanya demi menyembunyikan kegugupannya.

     "Amira, tunggu ...." Ucapan Daisya terputus, karena Ferdi memberi isyarat supaya sang istri membiarkan Amira tenang dulu.

     "Biarkan dia tenang dulu dan mau terbuka nanti. Bunda, dekati dia baik-baik dan tanya perihal kepulangannya tadi. Ayah khawatir Amira malah pergi dan main nggak jelas."

     "Bunda juga ngerasa begitu, Yah. Sepertinya Amira sudah tidak jujur pada kita. Coba kemarin itu saat temannya Dallas menginginkan anaknya dijodohkan dengan Amira, kita turuti saja. Kalau sudah begini, Bunda jadi khawatir dengan Amira."

     Daisya mengungkapkan kekhawatirannya tentang Amira yang dicurigai saat ini sedang menjalin hubungan dengan seorang pria. Sebab, Amira memperlihatkan gelagat yang berbeda.

     "Iya, ayah juga sama, Bun. Tapi, kalau Amira belum mau terbuka juga, berdoa saja besok atau paling lama lusa, dia mau memperkenalkan pria itu pada kita. Tidak mungkin pria itu tidak serius kalau cincin itu sudah disematkan di jari manis Amira," tutur Ferdi berharap.

     Sepulang suaminya dari kampus Amira untuk menjemput Amira yang ternyata sudah pulang ke rumah, Daisya langsung bercerita mengenai penemuannya di jari manis Amira. Menurutnya itu cincin yang tidak biasa.

     Makan malam usai, Daisya dengan dukungan dari Ferdi suaminya, sengaja menghampiri Amira ke kamarnya. Daisya dan Ferdi tidak bisa membiarkan Amira berhubungan dengan lawan jenis secara sembunyi-sembunyi. Mereka harus tetap memantau meskipun Amira sudah termasuk usia dewasa.

     "Amira, boleh bunda masuk?" Di depan pintu kamar Amira, Daisya mengetuk pintu sambil memanggil Amira.

     "Ya, Bun. Sebentar." Suara Amira terdengar, derap langkah kakinya terdengar keluar.

     Pintu kamar terbuka, Daisya langsung masuk dan menduduki kursi belajar di dalam kamar Amira.

     "Kenapa, Bun? Oh iya, martabak tadi sudah disimpan ke kulkas, kan?" Amira langsung mengalihkan fokus Daisya.

     "Sudah. Bi Rani yang amankan. Sekarang boleh nggak bunda bicara serius, tapi Amira jangan ada yang disembunyikan dari bunda," ucap Daisya memohon.

     Amira menoleh sejenak, lalu mengalihkan tatap ke arah lain. Dia bukan tidak ingin cerita, tapi dalam hatinya masih ada perasaan malu. Sebab, baru kali ini Amira menjalin hubungan dengan seorang pria.

     "Siapa yang tadi menjemput dan mengantar Amira pulang? Bunda tidak masalah Amira punya hubungan dengan pria, asal Amira terbuka dan tujuannya jelas. Bunda nggak mau Amira sembunyi-sembunyi dari Ayah atau bunda," tekan Daisya.

     Amira mulai menoleh, mencari sebuah kenyamanan dari sorot mata sang bunda. "Tapi, Bunda jangan marah. Amira sebenarnya nggak mau bohong atau sembunyi-sembunyi dari Ayah atau Bunda masalah ini. Amira hanya malu untuk cerita," ungkap Amira akhirnya.

     Daisya tersenyum tulus sembari merangkul lengan Amira yang kini sudah duduk berdampingan dengan sang bunda. "Ceritalah. Bunda sudah tidak sabar," ujarnya tidak sabar.

     "Sebenarnya Amira tadi dijemput sama pria abdi negara. Dia sudah menunggu Amira di depan gerbang kampus. Sebelum mengajak Amira pulang, dia mengajak Amira makan di kafe dan mengungkapkan perasaannya," tutur Amira tanpa menceritakan pertemuannya dengan Aika dan Lahat atau pergi ke bukit yang lapang lalu Yoda menyematkan cincin di sana.

     "Lalu, cincin itu?" tanya Daisya lagi masih penasaran.

     "Pria itu menyatakan perasaannya sekaligus menyematkan cincin di jari Amira," lanjut Amira. Daisya terbelalak untuk sejenak.

     "Oh ya? Berarti pria aparat itu serius sama kamu?"

     Amira mengangguk yakin.

     "Siapa nama pria itu? Besok-besok dia harus dibawa kemari," ultimatum Daisya.

     "Namanya Prayoda, atau lengkapnya Kapten Prayoda Pratama," jawab Amira.

     "Apa? Kapten Prayoda Pratama?" Ferdi muncul dengan pertanyaan yang mengagetkan, begitu juga Daisya.

     Kenapa sih dengan orang tua Amira sampai terkejut saat mendengar nama Yoda disebut?

1
Nurminah
lanjutkan
dyah EkaPratiwi
semoga lancar pengajuan
Ayudya
amin semoga di lulus kan kk
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak doanya.
total 1 replies
citra marwah
aku itu hbis baca yoda di Aika...salah ku sih baca ini dlu sblm baca Aika q jadi gemes sama yoda yg dlu masih jahat,,,tapi mau gmana lagi salah nya q baru nemu cerita ini...😄
Lina Zascia Amandia: Iya ya... hahahha...
total 1 replies
Ayudya
semoga dokter serela ga buat yg aneh aneh.sukses selalu buat kk thor
Marya Dina
aminn
semoga amira yoda lolos babak 40🤲🤲🤲🤲🤲
Rina
Tenang Mira semua lagi on proses 🫢
Semoga dokter Serelia gak buat ulah ya 😡🙏🏻
Esther Lestari
jangan sampai Serelia denger kabar ini dulu...
bisa bahaya
Arin
Amira sudah gak sabar menuju halal ternyata
Lina Zascia Amandia
Haduhhh, sebetulnya bab ini udah sy up kemarin, tp baru pagi ini diterbitkan Noveltoon. Ntoon ini kadang2 bikin pembaca memnunggu.
Lina Zascia Amandia: Iya Kak br td pagi sama Ntoon diterbitkan sampai retensinya anjlok.
total 2 replies
Ikaaa1605
Double up mba othor
Lina Zascia Amandia: Nanti siang ya Kak. Ini pun bab yg up hr kmrn. Tapi baru diterbitkan pagi ink sama. Noveltoon. Sabar ya.
total 1 replies
dewi_nie
tingkah Yoda seperti ABG baru jatuh cnta
Supryatin 123
lnjut thor
Rina
Semoga segala sesuatunya dilancarkan ya Yoda dan kamu bisa bahagia 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Patrick Khan
.kpn sah nya nie yodaamira . keburu yoda tambah usia 🤭🤭🤣🤣🤣
Ikaaa1605
Wkwkwkwkwk
Marya Dina
jitak aja pak hari.🤭🤭
Ayudya
mang ya kalau papa Harimurti ini keponya tinggi banget
Esther Lestari
niatnya bikin kejutan jadi gagal ya Yoda....orangtua Yoda penasaran sampai ngintip Yoda lagi vcall sama Amira😄
citra marwah
😄😄😄😄😄😄Bapak nya Udh gak sabar nimang Cuci wah ini mh gak lama lagi bakal mantu 🤣
citra marwah: cucu....waduh typo saking semangat nya ngetik upps🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!