Dunia Kultivator adalah dunia yang sangat Kejam dan Keras. Dimana yang kuat akan berkuasa dan yang lemah akan ditindas. Tidak ada belas kasihan, siapapun kamu jika kamu lemah maka hanya ada satu kata untukmu yaitu "Mati".
Dunia yang dipenuhi dengan Keserakahan dan Keputusasaan. Dewa, Iblis, Siluman, Monster, Manusia, dan ras-ras lainnya, semuanya bergantung pada kekuatan. Jika kamu tidak ingin mati maka jadilah yang "Terkuat".
Dunia yang dihuni oleh para Predator yang siap memangsa Buruannya. Tidak ada tempat untuk kabur, apalagi bersembunyi. Jika kamu mati, maka itu sudah menjadi takdirmu karena kamu "Lemah".
Rayzen, salah satu pangeran dari kekaisaran Awan putih, terlahir dengan kekosongan bakat. Hal itu tentunya membuat Ia tidak bisa berkultivasi. Ia dicap sebagai seorang sampah yang tidak layak untuk hidup. Banyak dari saudara-saudaranya yang ingin membunuhnya.
Tetapi tanpa diketahui oleh siapapun, Reyzen ternyata memiliki keberuntungan yang membawanya menuju puncak "Kekuatan".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RantauL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9. Sejarah Kekaisaran Awan Putih
"Kekaisaran Awan Putih adalah salah satu dari 10 kekaisaran yang ada di benua Awan. Kekaisaran ini memiliki wilayah yang cukup luas, terdiri dari 8 kota besar, belasan kota menengah, dan puluhan kota kecil. Sekitar 200 juta penduduk tinggal didalamnya.
Tiga Puluh tahun yang lalu, Kekaisaran Awan Putih diperintah oleh seorang Kaisar yang sangat kejam dan angkuh. Kaisar itu bernama Rou Ye.
Dibawah pemerintahan Rou Ye, banyak rakyat menderita kelaparan. Rakyat dipaksa untuk membayar pajak yang sangat tinggi, dan memberikan semua hasil kerjanya kepada kekaisaran. Selain itu, kebijakan-kebijakan yang ada juga membuat rakyat mengalami kesengsaraan.
Rakyat dipekerjakan seharian penuh kepada kekaisaran tanpa mendapatkan sedikitpun upah. Rakyat juga dilarang untuk mengkritik pemerintah, meminta hak mereka, apalagi melakukan perlawanan kepada prajurit kekaisaran. Jika ada rakyat yang berani melawan atau memberontak, maka rakyat itu akan dihukum gantung beserta dengan keluarganya.
Akibat dari kekejaman Kaisar Rou Ye, banyak rakyat kekaisaran Awan Putih yang mati kelaparan. Ketakutan dan kecemasan selalu menghantui mereka. Hanya para bangsawan dan orang-orang yang memiliki jabatan tinggi di pemerintahan yang bisa merasakan ketenangan.
Tingkat kejahatan juga merajalela. Para bandit dan perampok secara terang-terangan menyerang pemukiman penduduk kota maupun desa. Bandit dan para perampok itu menjarah seluruh harta rakyat, memperkosa gadis-gadis desa dan menjadikan mereka sebagai budak.
Kaisar Rou Ye sama sekali tidak peduli dengan penderitaan yang dialami rakyatnya. Ia justru bersenang-senang dengan para bawahannya, dengan terus-menerus mengadakan pesta.
Anak-anak dari Kaisar Rou Ye juga demikian, mereka juga sangat kejam dan berlaku seenaknya. Mereka sangat gemar memuaskan nafsunya dengan menculik gadis-gadis yang mereka anggap cantik, baik itu gadis desa maupun yang ada dikota.
Melihat penderitaan yang ada, para sekte yang pada saat itu masih memiliki hati nurani mencoba untuk melakukan perlawanan. Mereka membangun kekuatan untuk menggulingkan pemerintahan kaisar Rou Ye. Pemberontakan itu dipimpin oleh Patriak sekte Pedang Terbang.
Beberapa bulan berikutnya perlawanan mulai dilakukan secara diam-diam. Pasukan pemberontak membatasi beberapa akses jalan, yang biasanya digunakan oleh prajurit kekaisaran untuk mengumpulkan hasil pajak. Mereka juga tidak segan membunuh prajurit kekaisaran yang mencoba menerobos.
Bersamaan dengan perlawanan itu, muncullah sepasang kultivator muda yang selalu menolong orang-orang lemah. Sepasang kultivator muda itu memberantas para penjahat dengan sangat mudah. Bandit dan para perampok pun secara perlahan mulai berkurang dan pada akhirnya menghilang.
Tidak hanya membunuh para bandit dan perampok, sepasang kultivator itu juga berhasil menghancurkan tempat perdagangan budak terbesar di kekaisaran Awan Putih pada saat itu, serta membunuh pemimpinnya, dimana pemimpin perdagangan budak itu adalah adik kandung dari kaisar Rou Ye sendiri.
Dengan munculnya sepasang kultivator itu, rakyat mulai merasa lebih tenang, mereka bersyukur bisa terbebas dari para bandit dan perampok. Mereka sangat mengagumi dan menyayangi sepasang kultivator itu. Bahkan mereka memberikan julukan 'Sepasang Pedang Suci' kepada sepasang kultivator itu, karena niat mereka yang sangat tulus dan baik kepada masyarakat.
Kaisar Rou Ye yang mendengar kabar tentang adanya pemberontakan yang terjadi, ditambah munculnya kultivator sepasang pedang suci, menjadi sangat marah. Ia kemudian memerintahkan para jendral dan ribuan prajuritnya untuk menangkap hidup-hidup sepasang kultivator itu. Kaisar bahkan mengadakan sayembara dengan imbalan yang tinggi bagi siapapun yang berhasil menangkapnya.
Akan tetapi tidak ada satu orang pun yang berhasil menangkap sepasang kultivator muda itu. Justru seorang jendral kekaisaran Awan Putih yang berusaha menangkap mereka, mati dengan sangat mengenaskan.
Kabar tentang munculnya kultivator sepasang pedang suci juga terdengar oleh Patriak sekte Pedang Terbang. Ia sangat senang dengan hal itu dan memerintahkan murid-murid Elite sektenya untuk mencari dan mengajak sepasang kultivator itu bergabung kedalam pemberontakan mereka.
Hingga secara kebetulan ataupun sebuah takdir, didalam Hutan Kabut, bertemulah sepasang pedang suci dengan Lao Yi, putra sulung dari patriak sekte Pedang Terbang. Dihutan itu mereka kemudian berkenalan dan mengakrabkan diri satu dengan yang lain.
Lao Yi pun mengajak sepasang pedang suci, yaitu Jack Zen dan Mei Ling berkunjung ke sektenya dan bertemu langsung dengan ayahnya patriak sekte Pedang Terbang. Dengan senang hati Jack Zen dan Mei Ling menerimanya.
Patriak sekte Pedang Terbang menyambut Jack Zen dan Mei Ling dengan sangat baik. Tanpa basa-basi, ia mengajak mereka untuk bergabung kedalam pasukan pemberontakannya untuk menggulingkan kaisar Rou Ye. Karena memiliki tujuan yang sama, Jack Zen dan Mei Ling pun setuju untuk bergabung.
Sejak saat itu perlawanan pemberontak menjadi semakin kuat, prajurit kekaisaran selalu dipukul mundur dalam pertempuran. Kekuatan Jack Zen, Mei Ling, Lao Yi, dan beberapa murid Elite sekte Pedang Terbang tidak terbendung.
Dari situ juga Jack Zen dan Lao Yi perlahan menjadi sahabat yang sangat dekat. Mereka berdua sering berlatih bersama dan bertarung bahu-membahu dalam pertempuran.
Sekte-sekte lain juga perlahan memberanikan diri untuk bergabung kedalam pasukan pemberontak. Sekte-sekte itu diantaranya sekte Terapis Jiwa, sekte Teratai Biru dan sekte Bambu Hijau.
Dengan bertambahnya kekuatan pemberontak, prajurit kekaisaran Awan Putih selalu mengalami kekalahan dalam pertempuran. Hal itu membuat Kaisar Rou Ye semakin murka. Ia kemudian meminta bantuan dari sekutu-sekutunya untuk melenyapkan para pengkhianat.
Perang besar pun terjadi. Banyak korban jiwa berjatuhan, baik dari kalangan pemberontak ataupun prajurit kekaisaran. Dua dari lima jendral yang memimpin perang berhasil dibunuh oleh Jack Zen dan Lao Yi. Dengan semangat dan tekad yang kuat, pasukan pemberontak berhasil memenangkan peperangan itu.
Tiga bulan berikutnya perang besar kembali terjadi, tapi kali ini pihak pemberontak mengalami banyak kerugian. Patriak Sekte Bambu Hijau berhasil dibunuh, Lao Yi dan banyak orang lainnya mengalami luka yang cukup serius, sehingga sulit untuk melakukan kembali perlawanan dalam waktu dekat.
Dengan kemenangan itu, Kaisar Rou Ye mengadakan pesta besar-besaran. Perlahan kejahatan dan kekejaman kembali terjadi di kekaisaran Awan Putih. Rakyat yang sudah tidak memiliki pembela kembali merasakan penderitaan dan kelaparan yang mendalam.
Satu tahun berlalu, tidak ada pergerakan perlawanan lagi yang terjadi. Pasukan pemberontak telah kehilangan semangat dan kekuatannya untuk melawan. Mereka kini hanya bisa bersembunyi dan secara diam-diam mencoba membangun kembali kekuatan.
Jack Zen, Mei Ling, Lao Yi dan beberapa murid Elite lainya dari setiap sekte mencoba mencari bala bantuan. Mereka secara diam-diam berpencar keseluruhan kota untuk mencari orang-orang yang bisa diajak bekerja sama.
Lao Yi menyarankan kepada Jack Zen untuk pergi mencari seorang penyihir tua yang sangat hebat. Penyihir tua itu pernah menghancurkan satu batalion prajurit kekaisaran Awan Putih seorang diri dan membakar habis seluruh kota yang mencari masalah dengannya. Penyihir tua itu mendapat julukan 'Penyihir Brutal'.
Penyihir itu bernama Han Yu, berusia sekitar 50 tahun. Ia tinggal seorang diri dibagian dalam Hutan Kabut. Pihak kekaisaran sempat mengajaknya bergabung kedalam pemerintahan, tetapi ia menolak mentah-mentah. Pria tua itu lebih suka hidup sendiri di alam bebas. Siapapun yang berani mengganggu kesenangannya akan merasakan akibatnya.
Jack Zen dan Mei Ling mengikuti saran dari Lao Yi. Mereka bertiga pun pergi kebagian dalam Hutan Kabut, untuk mencari penyihir itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...