NovelToon NovelToon
Pelukan Yang Tertunda Delapan Tahun

Pelukan Yang Tertunda Delapan Tahun

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Cherry Yang, yang dipaksa mendonor darah sejak kecil untuk adik tirinya, setelah dewasa ginjalnya diambil paksa demi menyelamatkan sang adik.
Di malam itu, ia diselamatkan oleh Wilber Huo—pria yang telah mencarinya selama delapan tahun.

Kehidupan Cherry berubah drastis setelah pertemuan itu. Ia bahkan terpaksa menikah dengan Wilber Huo. Namun, tanpa Cherry sadari, Wilber menikahinya dengan alasan tertentu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Setelah mendengar semua percakapan antara Wilber dan Vivian, Cherry kembali ke rumah sakit, tempat ayahnya masih terbaring lemah. Langkahnya pelan, seakan setiap hentakan kaki membawa beban masa lalu yang begitu berat.

Di kamar rawat yang dipenuhi aroma obat-obatan dan suara mesin monitor detak jantung, wanita itu duduk di samping ranjang. Matanya yang sembab menatap wajah ayahnya yang masih belum sadar. Jemarinya meraih tangan ayahnya yang dingin, menggenggam erat seakan takut kehilangan.

"Pa..." bisiknya lirih, suaranya bergetar. "Papa sudah lama berbaring seperti ini, aku mohon cepat sadar dan lihat aku. Sudah sepuluh tahun papa tidak melihatku... aku juga sudah lama tidak mendengar suara papa." Air mata menetes membasahi tangan ayahnya.

"Pa, cepatlah buka matamu. Aku sangat merindukan kehidupan kita dulu. Mama, Roman Chen, dan putrinya sudah ditahan. Kakak Huo yang memberitahu aku... mereka tidak akan memisahkan kita lagi. Asalkan kita bisa berkumpul seperti dulu, semua penderitaan yang aku alami akan aku lupakan... dan kuanggap hanya mimpi buruk. Aku ingin bekerja keras, menabung... dan setelah papa sadar, kita pergi dari sini. Kita lupakan semuanya..." ucap Cherry dengan suara penuh harap.

Ia menarik napas panjang, menundukkan kepalanya di samping ranjang. Namun pikirannya kembali teringat pada sosok pria yang kini menjadi pendampingnya.

"Aku juga berharap wanita yang ditunggu Kakak Huo cepat kembali. Aku tidak tahu siapa dia... tapi aku yakin pria sehebat Kakak Huo pasti mencintainya, karena dia baik dan istimewa. Aku tidak akan cemburu atau menyalahkan Kakak Huo. Aku sadar diri siapa diriku. Pertemuanku dengannya sangat singkat, jadi mana mungkin dia menikahiku karena mencintaiku. Kakak Huo sudah menjadi suami yang baik dan bertanggung jawab. Oleh sebab itu, sebelum kami berpisah... aku harus menjadi istri yang baik," batin Cherry, menahan sesak di dadanya.

Mansion Wilber.

Langit malam bergelayut pekat di atas mansion megah itu. Di dalam ruang kerja yang luas dan remang, Wilber duduk di kursinya dengan tatapan tajam. Roby berdiri di hadapannya, melaporkan dengan nada tenang namun penuh tekanan.

"Tuan, Celia telah meninggal akibat kehilangan banyak darah, ditambah penyakitnya yang membuatnya tidak bisa bertahan. Tanpa ginjal dia memang akan meninggal lebih cepat. Sementara Roman Chen dan Rosa Fang telah dipenjara. Semua bukti dan saksi sudah diserahkan. Pasangan itu... kini bisu seumur hidup setelah menelan obat yang kita berikan. Mereka hanya bisa menangis atas semua yang mereka alami," ujar Roby perlahan, menunduk dalam-dalam.

Wilber menyandarkan punggungnya, matanya berkilat dengan kepuasan yang dingin. "Hasil yang aku inginkan akhirnya terkabulkan... Mereka pasti sangat menderita saat ini. Putri semata wayang mereka mati dengan tragis. Tapi aku tetap merasa tidak puas. Cherry menderita selama sepuluh tahun... penderitaan pasangan hina itu baru permulaan."

Nada suaranya datar, tapi penuh dengan bara dendam yang tak padam.

"Tuan," sahut Roby hati-hati, "mereka tidak akan pernah punya hari bahagia setelah ini. Dendam nyonya telah terbalas."

Namun Wilber menghela napas berat. Pandangannya menerawang ke luar jendela, seolah melihat bayangan masa lalu yang kelam. "Yang membuat aku khawatir... adalah kondisi mertuaku. Dokter mengatakan hanya ada peluang tiga puluh persen untuk beliau sadar. Kalau Cherry mengetahuinya... dia pasti akan semakin sedih."

Roby maju selangkah, berusaha meyakinkan. "Tuan, semua dokter terbaik dari negeri ini sudah anda undang. Mereka akan berusaha menyelamatkan Tuan Yang. Kita harus percaya pada mereka."

Wilber menutup mata sejenak, jari-jarinya mengetuk meja kayu dengan resah. "Aku ingin percaya... tapi bagaimana dengan Cherry? Untuk sementara... aku hanya bisa menyembunyikan darinya apa kata dokter," ujarnya pelan, lebih seperti bicara pada dirinya sendiri.

"Apakah ada informasi tentang Mike Lu?" tanya Wilber dengan suara dingin, sorot matanya penuh kewaspadaan.

Roby menundukkan kepala. "Mike Lu telah diusir dari kediaman mewahnya. Semua asetnya sudah disita oleh pihak bank. Hutangnya terlalu banyak, Tuan. Dari properti, mobil, bahkan batang emas yang ia simpan… semuanya sudah diambil."

Wilber menyipitkan mata, lalu menghela napas berat. "Apakah dia ditahan?"

"Dia berhasil kabur, Tuan. Saat ini pihak bank telah membawa kasusnya ke kepolisian, dan dia sudah menjadi buronan. Saya rasa... dia tidak akan bisa lolos terlalu lama."

Wilber terdiam sejenak, matanya berkilat penuh perhitungan. "Menurutmu... dia akan kabur ke mana? Apakah dia memiliki tempat tinggal tersembunyi?"

Roby menggeleng pelan. "Mengenai hal itu, saya juga tidak tahu, Tuan."

Seulas senyum dingin muncul di wajah Wilber. "Sebelum dia ditahan... lindungi Cherry dengan baik!" suaranya terdengar seperti perintah mutlak.

"Baik, Tuan," jawab Roby tanpa ragu.

Wilber bersandar, kali ini wajahnya terlihat lebih muram. "Apa saja yang dilakukan Cherry hari ini? Aku menunggunya hingga malam, tapi dia baru pulang. Raut wajahnya terlihat sedih. Aku belum sempat bertanya… dia langsung kembali ke kamarnya. Apakah kau tahu alasannya?"

Roby berpikir sejenak lalu menjawab hati-hati, "Nyonya seharian menemani Tuan Yang di rumah sakit. Selain itu, dia tidak ke mana pun. Mungkin suasana hatinya sedang buruk karena keadaan Tuan Yang."

"Roby," katanya tegas, "membiarkan Cherry selalu ke rumah sakit bukan jalan terbaik. Melihat kondisi ayahnya yang seperti itu hanya membuatnya semakin terpuruk." Ia berhenti sejenak, menatap Roby dengan sorot penuh keputusan. "Atur posisi sekretaris untuknya. Aku ingin membawanya ke perusahaan. Sebelumnya... aku sudah berjanji akan memberi dia pekerjaan."

"Mengenai hubungan anda dan nyonya, apakah akan diumumkan?" tanya Roby dengan hati-hati, menimbang setiap kata.

Wilber terdiam sejenak, matanya menyipit tajam. "Beritahu saja pada mereka... agar mereka menjaga jarak dan tidak menindasnya. Tentu saja, kau harus mengawasi mereka... dan juga Cherry!" jawabnya tegas, nadanya penuh penekanan.

Roby menunduk dalam-dalam. "Baik, Tuan."

Jam dinding berdentang pelan, jarumnya sudah menunjuk pukul 23.00. Malam semakin larut.

Wilber melangkah masuk ke kamarnya. Suasana remang lampu membuat ruangan terasa hangat sekaligus sunyi. Saat ia mendekati ranjang, pandangannya jatuh pada sosok istrinya yang sudah terlelap, wajahnya tenang meski masih menyisakan sembab karena air mata.

Ia duduk di tepi ranjang, menatap Cherry dengan penuh perasaan yang sulit ia ungkapkan. Jemarinya terulur, menyibak helai rambut yang menutupi wajah lembut itu.

"Suasana hatimu pasti sangat sedih, bukan?" batinnya lirih. "Aku bisa memberi apa saja yang kau mau... tapi aku tetap gagal membuat ayahmu cepat sadar, dan berkumpul kembali denganmu."

Wilber menghela napas panjang, lalu menyentuh rambut istrinya dengan penuh kelembutan. "Cherry... aku akan terus berusaha. Aku tidak akan putus asa... demi dirimu."

1
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
akhirnya kesalahpahaman terselesaikan juga😘🥳
Bu Kus
bagus hantam biar lupa ingatan sekalian
Asma Khaidir
lanjurkan
Asma Khaidir
lanjutkan
Reni Anjarwani
lanjut thor
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
wow👏👏👏
partini
good job Cherry👍👍👍👍👍
Marisa Chikita Raya
good jobs Cherry Jng mau kalah dengan karyawan senior jd lh wanita yg tangguh kuat semangat Cherry
Isnanun
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
partini
hemmmm wil ko bisa ga tau istrimu pulang ,,kata di jaga harusnya kan ad ayg lapor malah bilang di rumah sakit
Reni Anjarwani
lanjutt
Isnanun
laaasnjuuut
partini
good lah miskomunikasi
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
partini
hemmm kasar ya curiga istrinya
Isnanun
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Isnanun
balas dendam yg bagus rasakan kalian dan nikmati lah
merry
mntap x si wilber nie lngsng ngelakuin ddpn mata para bjingnn tp itu gk sebanding dgn penderitaan cery selm 10 thn dan penderitaan ppy yg sngja dibikin koma 10 thn,, klo mrk koit dgn cpt gk adil kykyy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!