NovelToon NovelToon
3 Ratu Sakti

3 Ratu Sakti

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan / Perperangan / Dendam Kesumat / Fantasi Wanita
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rudi Hendrik

Ratu Ani Saraswani yang dihidupkan kembali dari kematian telah menjadi "manusia abadi" dan dianugerahi gelar Ratu Sejagad Bintang oleh guru ayahnya.

Aninda Serunai, mantan Ratu Kerajaan Siluman yang dilenyapkan kesaktiannya oleh Prabu Dira yang merupakan kakaknya sendiri, kini menyandang gelar Ratu Abadi setelah Pendekar Tanpa Nyawa mengangkatnya menjadi murid.

Baik Ratu Sejagad Bintang dan Ratu Abadi memendam dendam kesumat terhadap Prabu Dira. Namun, sasaran pertama dari dendam mereka adalah Ratu Yuo Kai yang menguasai tahta Kerajaan Pasir Langit. Ratu Yuo Kai adalah istri pertama Prabu Dira.

Apa yang akan terjadi jika ketiga ratu sakti itu bertemu? Jawabannya hanya ada di novel Sanggana ke-9 ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudi Hendrik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Panah Surya

Drap drap drap…!

“Aaa…!” teriak Komandan Ulung Gabah panjang.

Ulung Gabah berteriak bukan karena kesakitan, tetapi karena tidak ada jalan lain.

Kudanya berlari kencang tanpa bisa dia hentikan atau kendalikan, sementara dia menuju ke barisan pasukan musuh yang semua prajurit memandangnya dengan tajam. Tidak ada jalan lain selain mencabut pedang untuk menjadikan kondisinya sebagai serangan bunuh diri. Jika memang harus mati, ya matilah sudah.

Komandan Pasukan Buaya Samudera, Perwiramadya Tanggal Muda, segera berteriak.

“Panah!” perintah Tanggal Muda.

Meski komandannya tidak menyebutkan angka, dua prajurit berbadan kekar yang posisinya tidak jauh dari sang komandan, segera cabut anak panah berekor abu-abu dari punggung, lalu dipasang di busur. Dengan gerakan yang cepat tapi kompak, kedua prajurit menarik senar dan melepas anak panah. Terkesan tidak pakai dikeker lagi.

Set!

Dua anak panah melesat.

Ulung Gabah yang masih setengah jarak hanya bisa mendelik. Mati. Itu yang seketika terlintas di dalam benaknya.

Hanya sekejap mata saja, kedua anak panah itu telah sampai kepadanya. Dia refleks memainkan pedangnya, mencoba menghalau kedua anak panah itu.

Kedua anak panah itu terpental seperti mengenai sesuatu yang tidak bisa ditusuk.

Sementara Ulung Gabah hanya bisa terkejut, pasalnya tebasan pedangnya tidak mengenai apa-apa, tapi kedua anak panah terpental dengan sendiri sebelum mengenainya. Ia dan kudanya terus melesat kian dekat kepada kuda Penjebak Kepeng, Penyair Ngik Ngok dan Perempuan Angin Bangkai. Namun, ketiga pendekar sakti itu tidak melakukan apa-apa, seperti menunggu pasukannya untuk mengatasi kedatangan Ulung Gabah.

“Tingkatkan!” perintah Tanggal Muda lagi.

Dua prajurit yang tadi memanah, kembali ambil satu anak panah berekor abu-abu.

Tidak seperti pada panahan pertama, kali ini keduanya terlihat jelas menarik napas yang banyak tapi dengan cara yang cepat.

Set!

Kompak. Keduanya melepas anak panah dengan kompak kepada Ulung Gabah yang kian mendekati kuda ketiga pendekar pemimpin mereka.

Sek sek!

“Aaak…!”

Dalam sekejap, kedua anak panah itu menancap mantap di dada Ulung Gabah. Tidak ada penghalang. Lelaki gagah itupun menjerit keras lalu jatuh tertelungkup di leher kuda yang terus berlari.

Namun anehnya, mendadak tubuh Ulung Gabah mengeluarkan sinar hijau yang kemudian menyelimuti lelaki itu dan kudanya.

Mungkin karena terkendala oleh dua anak panah di dadanya, Ulung Gabah yang saat itu sudah mati, tergeser ke samping kanan sehingga tubuh atasnya menjuntai dengan bokong tetap di pelana. Ternyata itu membuat lari kuda berbelok arah.

Kuda tidak berbelok telak ke kanan atau ke kiri, ataupun belok memutar, tetapi hanya serong kanan, sehingga arahnya berpindah ke arah barisan Pasukan Buaya Samudera.

Para prajurit pasukan berbadan kekar itu terkejut, terkhusus prajurit yang dengan jelas diarah oleh sang kuda.

Drap drap drap!

Dalam hitungan detik, kuda itu sampai kepada barisan pasukan panah. Namun, lima prajurit yang disasar oleh serudukan kuda serentak melompat tinggi mengudara seperti orang sakti. Tindakan tanggap itu membuat kuda bersinar hijau lewat di bawah mereka dan di antara rekan-rekan yang lain.

Namun, alangkah terkejutnya para prajurit di Pasukan Kaki Gunung yang posisinya ada beberapa tombak di belakang barisan Pasukan Buaya Samudera.

Berbeda dengan para prajurit Pasukan Buaya Samudera, prajurit Pasukan Kaki Gunung tidak melompat ketika kuda datang. Mereka yang didatangi kuda, segera lakukan mode pertahanan dengan pasang perisai besar mereka di depan, sementara badan mereka agak merendah dan kaki pasang kuda-kuda nan kokoh. Tombak mereka todongkan kepada kuda yang datang.

Bruakr!

“Aaak! Akk! Akh…!”

Sangat keras kuda itu menghantam sekelompok prajurit tersebut. Mereka sampai terpental dahsyat dan jumlahnya bukan hanya dua atau tiga prajurit, tetapi belasan prajurit.

Sebenarnya, si kuda lebih dulu tertusuk tombak-tombak yang menyambut, tetapi kekuatan hantaman si kuda tidak seperti kuda normal. Itu mungkin karena si kuda datang dengan membawa kesaktian seseorang.

Barisan berlapis pasukan berseragam cokelat-cokelat itu jadi berantakan pada sisi yang ditabrak kuda. Sementara si kuda kini tergeletak mati di tengah-tengah Pasukan Kaki Gunung. Sinar yang menyelimutinya sudah lenyap. Demikian pula dengan Komandan Ulung Gabah, dia pun tergeletak tanpa nyawa dengan dua luka panah plus satu tusukan tombak.

Di kalangan prajurit ada tujuh orang yang mati disebabkan oleh hantaman.

Semua prajurit Pasukan Keamanan Kadipaten hanya bisa terperangah menyaksikan komandan mereka mati dipanah, kudanya juga mati di tengah-tengah pasukan musuh. Mereka tidak tahu, apakah ada yang mati di pihak musuh atau tidak. Yang mereka tahu pasti hanya komandan mereka mati.

“Aaa…!” jerit satu orang prajurit berseragam biru-biru tiba-tiba sambil berlari kencang, maju membawa tombak dan perisai.

Tindakan satu prajurit itu mengejutkan rekan-rekannya karena tidak ada perintah dan terlihat ada yang aneh.

Suoto dan Marno jadi menengok memandangi prajurit itu.

Dilihat dari arah larinya, jelas prajurit itu menuju ke arah pasukan musuh.

Namun anehnya, prajurit itu berlari dengan posisi kaki lebih maju dari posisi kepalanya. Istilah lainnya, badan atasnya ketinggalan di belakang. Jelas itu bukan gaya seorang yang berniat lari, tetapi gaya orang yang dipaksa berlari atau dibawa berlari.

Yang dirasakan oleh si prajurit adalah punggungnya didorong kuat oleh satu tenaga, sementara kedua kakinya berlari sendiri dengan kencang. Karena itulah dia maju dengan teriakan yang panjang karena itu bukan kehendaknya. Dia tidak kuasa untuk menghentikan kakinya dari berlari.

Sementara rekan-rekannya hanya keheranan.

Prajurit itu terus berlari dengan kepala yang tertinggal di belakang.

“Panah!” perintah Perwiramadya Tanggal Muda.

Satu orang prajurit Pasukan Buaya Samudera segera bergerak ambil anak panah. Dengan gerakan terlatih dia memasang anak panah di busur lalu segera memanah tanpa mengeker terlebih dulu.

Set! West!

Anak panah itu melesat dan tepat. Itu jika prajurit yang dipanah stabil dalam larinya. Namun, ketika anak panah itu datang, tiba-tiba tubuh si prajurit melesat terbang mengudara seperti Suparman. Anak panah pun mengenai target kosong.

“Aaaa…!” jerit si prajurit sambil terbang dengan gaya bebas.

“Panah Surya!” teriak Tanggal Muda cepat dengan nada yang lebih tinggi dari sebelum-sebelumnya.

Set set!

“Akk!”

Dua orang prajurit berbadan kekar dengan gerakan yang sangat cepat memasang anak panah dan langsung melepaskannya, sebelum prajurit terbang sampai kepada mereka.

Brass!

Dua anak panah melesat yang dalam lesatannya mengeluarkan sinar kuning. Kedua anak panah itu kompak menancapi tubuh si prajurit terbang. Si prajurit kali ini menjerit tertahan. Seiring itu, tubuh si prajurit kadipaten terbakar oleh sinar kuning. Bukan hanya sekedar membakar, tetapi sinar kuning juga menghancurkan jasad si prajurit yang mati bersamaan putusnya jeritannya. Jasad yang terbakar itu seperti patung pasir yang ambyar oleh angin.

Kentang Kebo yang menjadi dalang prajurit terbang, agak terkesiap melihat kekejaman ilmu panah Pasukan Buaya Samudera.

Brugk!

Ketika jasad si prajurit jatuh di depan barisan Pasukan Buaya Samudera, wujudnya tinggal seonggok benda hitam yang hangus menjadi arang berasap, tidak seperti mayat manusia lagi. Bau hangus yang sangit tajam tercium oleh para prajurit sekitar.

“Pasukan apa itu? Sekelas prajurit memiliki ilmu panah yang sehebat itu,” ucap Kentang Kebo kepada dirinya sendiri.

Dia tidak takut melihat kesaktian ilmu panah prajurit Pasukan Buaya Samudera, tetapi hanya kaget.

“Abdi Tiga!” panggil Kentang Kebo.

“Hamba, Gusti Pendekar,” sahut Marno selaku Abdi Nomor Tiga.

“Perintahkan pasukan maju menyerang!” perintah Kentang Kebo.

“Baik, Gusti Pendekar,” ucap Marno patuh.

Marno lalu memperbaiki hadap dan duduknya. Dia menarik napas panjang lebih dulu, sampai-sampai dadanya membusung oleh udara.

“Pasukaaan!” teriak Marno kencang dengan suara yang terdengar cempreng.

Para prajurit kadipaten yang tegang serentak menengok dan memandang Marno yang berhenti sejenak untuk menarik napas kedua.

“Maju menyeraaang!” teriak Marno lagi dengan ekspresi yang super serius dan suara seolah-olah dia keluarkan semua dari dalam gudang.

Namun, tidak satu pun prajurit yang bergerak maju, apalagi pergi untuk menyerang pasukan musuh. (RH)

1
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
permaisuri Kerling Sukma pasti terkejut karena dia yang sudah membunuh ratu Ani saraswani apalagi sekarang sedang ratu sudah abadi alias alias tidak bisa mati
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
yok kita juga mau ikutan lihat Kentang kebo bertarung melawan permaisuri Kerling Sukma siapakah yang akan menang nanti 🤔🧐
Om Rudi: yok ayok
total 1 replies
rajes salam lubis
gaassskan
rajes salam lubis
holeeee
rajes salam lubis
iya ya ya ya
rajes salam lubis
pasti ingat dong om
👣Sandaria🦋
rupanya bapak pacar yg mau dilamarnya seorang ustadz. kW pula tuh🤦😂
Om Rudi: hehehhee
total 1 replies
👣Sandaria🦋
iya iya.paham betul aku dengan kencang dan panjang ini, Om. gak usahlah Om tulis dua kali segala🙄
Om Rudi: tapi kan pasti dibahas pula sama Mak Imut
total 1 replies
👣Sandaria🦋
kecewa lah pasti Kerling, Om. madu yg dihabisi ternyata hidup lagi, dia dibuang, suami gak sayang, jatah ranjang hilang. alasan apa lagi yg menghalangi dia ganti suami, Om. segerakanlah!😆
Om Rudi: siap. tunggu tanggal mainnya
total 1 replies
👣Sandaria🦋
Kerling Sukma dapat jatah burung bergilir Joko setelah Tirana menyembuhkan penyakit burung loyonya kan, Om? lupa aku🤔😂
Om Rudi: hahahah. hanya Tirana yg menguasai terapinya.
total 1 replies
≛⃝⃕|ℙ$ ⍣⃝Avi(𝗢𝗙𝗙)
noted ku cuma tegang dan terengah doang/Chuckle/
≛⃝⃕|ℙ$ ⍣⃝Avi(𝗢𝗙𝗙)
ada soto dan tuyul juga😭
Om Rudi: hehehehe
total 1 replies
≛⃝⃕|ℙ$ ⍣⃝Avi(𝗢𝗙𝗙)
namanya gak elit banget om🤧
Om Rudi: hahahahahah ya demikianlah
total 1 replies
👣Sandaria🦋
cepat up, Om Sayang. udah lama ini aku enggak Om suguhi tarung tingkat tinggi. tarung pendekar maksudku. kalau tarung yg lain mah baru semalam😉🤣
Om Rudi: hehehehehe. saking tingginya sampai bingung ngebayangin
total 1 replies
👣Sandaria🦋
bohong itu. bukannya semalam Om baru saja bilang aku tanpa pakaian justru lebih cantik?🤔😂
👣Sandaria🦋
aduh. menggemaskan banget kamu, Om. pengen dihamili nih jadinya🤦🤣
Om Rudi: hmmmmm
total 1 replies
👣Sandaria🦋
sakit jantung ditemukan tahun berapa memangnya, Om? duluan mana dibanding pohon jengkol?🤔 tapi kalau dibandingin dengan alat kontrasepsi mah aku tahu. duluan pohon pete pasti🙃🙃😂
Om Rudi: hahahaha AU ah
total 1 replies
👣Sandaria🦋
ahahaha. kok enggak 7S saja, Om. siaga, santai, sambil, seruput, susu, sandaria, saja🤦🤣
Om Rudi: joahahahaha ini baru bikin ketawa
total 1 replies
👣Sandaria🦋
kok serius amat ukuran jaraknya, Om? udah rindu juga aku Om pakai sejauh lompatan kodok hamil atau sejauh tembakan kencing si Tomy gitu🤣
👣Sandaria🦋
oh.sepertinya Om ingin menyampaikan pesan padaku si Kebo ini enggak receh buat diadu dengan Kerling Sukma. iya kan?🤔😆
Om Rudi: lihat aja ntar
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!