NovelToon NovelToon
Sang Penerus Yang Tersembunyi

Sang Penerus Yang Tersembunyi

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Yatim Piatu / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas / Kultivasi Modern
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Seorang anak laki-laki kala itu masih berusia 10 tahun, tidak di kenal oleh siapapun karena identitasnya telah di sembunyikan oleh sang Ibu.

Suatu hari sang lelaki itu harus menerima kehidupan yang pahit, karena sang Ibu harus di bunuh, namun sayang dia tidak dapat menolongnya, sialnya lagi dia harus mengikuti keinginan sang Ibu yaitu bersembunyi di suatu tempat agar bisa menjaga sang adik dan membalaskan dendam sang Ibu, dan juga bisa mengambil alih apa yang telah menjadi haknya.

Dan saat tiba di sebuah tempat di mana dana Dan naya di selamatkan, Dana menemukan seorang wanita yang menarik hatinya, namun sayang ketika dewasa, dia harus meninggalkan wanita itu untuk merebut perusahaan dan berpura-pura mencintai wanita lain, yaitu anak dari pembunuh Ibunya sekaligus yang telah merebut perusahaannya.

Bagaimana cerita cintanya dan apakah Dana mampu setia?, lalu apa yang terjadi dengan perusahaannya ketika Dana hadir di perusahaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 ~ Kepergok Fernando

Pelukan mereka terhenti kala Aldo harus kembali ke lapangan untuk sama-sama mengejar target, apalagi targetnya lebih tinggi daripada Fawn.

Meski begitu Aldo tidak ingin melihat adiknya bersedih apalagi seperti melihat ada rasa tertekan dalam dirinya.

Akhirnya Fawn dan Dana di tinggalkan kembali berdua di ruangan itu, membuat Fawn yang belum selesai melepaskan rasa penatnya membuatnya cemberut berada di dekat Dana.

Dana mencoba menghibur Fawn, dan mencoba menyibukkan dirinya agar Fawn bisa melupakan segala rasa sedih itu.

Namun ternyata Fawn termasuk orang yang moody-an, dia tidak bisa bekerja kala dirinya sedang tak mood seperti ini.

Kembali kepalanya tidur di atas paha Dana, sedangkan Dana mengecek semua berkas yang berada di atas meja, dan membiarkan Fawn berada di sana.

Dana tidak ingin menegurnya toh pasti Fawn tahu bagaimana buruknya jika dia berada di sana jika tidak berhati-hati, mungkin Fawn pun sudah memiliki pertimbangan sendiri. Dan tidak perlu lagi Dana mengungkapkan hal itu.

Dana asik dengan segala berkas-berkasnya, sedangan Fawn menatap Dana bekerja dengan tangan yang lihai mengecek halaman demi halaman itu, dengan posisi yang masih berada di paha Dana.

Fawn bahkan berkata, agar Dana jangan pergi dari perusahaan itu, karena dirinya begitu nyaman berada di dekat Dana, mungkin jika bukan Dana dia tidak bisa seperti ini.

Inginnya Fawn itu lebih bagaimana layaknya CEO yang menyukai sang sekretaris wanitanya. Mereka akan bermesraan bahkan duduk di atas pangkuan CEO.

Namun sayang Fawn adalah CEO nya dan bukan Dana, tidak mungkin jika Fawn harus meminta Dana seperti itu, apalagi jika Dana berbuat seperti dalam hayalan Fawn.

Maka itu Fawn lah yang berinisiatif tertidur di atas paha Dana, jelas Dana tidak akan menolaknya, dan yang ada dia akan diam seperti ini. Jelas Fawn yang berkuasa. itulah yang dipikirkan Fawn.

Dana yang asik bekerja seakan lupa jika ada wanita lain selain Sylvia berada di atas pahanya, sedangkan Fawn terlalu nyaman berada di sana hingga dia melupakan kejadian satu jam yang lalu ketika kakaknya datang.

Entahlah begitu nyaman bagi Fawn, entah dia telah jatuh hati entah karena dia merindukan pelukan keluarganya dan di dapati dari seorang Dana yang cukup lembut dan sabar.

Fawn tidak dapat memahami itu, yang jelas sekarang dia begitu nyaman berada di atas paha Dana.

Krek ...

Saking nyamannya Fawn dan fokusnya Dana mereka tidak menyadari ada seseorang kembali memasuki ruangan Fawn.

"Kalian ...," ucap pria itu membentak dengan rasa kaget melihat anaknya tidur di atas kaki laki-laki yang derajatnya begitu rendah berada di bawah dia.

Langsung saja tangan Dana terlepas dari berkas-berkas itu, dan Fawn langsung terlonjak bangun dari tidurannya.

Jantung Fawn dan Dana berdetak lebih cepat berkali-kali lipat, yang di takutkan Dana akhirnya terjadi juga.

Plak ...

"Kurang ajar kamu, berani menggoda anakku hah?" cecar Fernando dengan menampar pipi Dana berkali-kali.

Bug ... bug ...

Hingga membuat Dana terpental hingga terjatuh dan sedikit terbentur kepada meja.

"Dana ...," teriak Fawn kaget melihat cara ayahnya yang menampar Dana.

"Ayah hentikan, jangan salahkan Dana, kepalaku sakit Ayah, aku yang tidak tahu apa-apa ayah menyuruhku a b dan c membuat kepalaku pening, dan Dana lah yang telah membantuku segalanya," jujur Fawn.

"Apa kamu sudah gila Fawn? meski dia membantumu bukan berarti kamu bisa tidur seperti itu di atas kakinya?, sedangkan semua yang dia kerjakan itu sudah menjadi tugasnya, tapi bukan ini yang ayah inginkan, begitu hina dirimu sampai mau-maunya tidur di atas kaki laki-laki seperti dia," cecar Fernando.

Dana telah bangun dengan cukup susah payah dan setelah bangun Dana menundukkan kepalanya, sungguh geram hatinya, ingin sekali dia membalas apa yang Fernando lakukan kepadanya, apalagi mengatakan jika dirinya adalah pria kecil di hadapan dia. Andai Fernando tahu dialah yang miskin kecil karena dirinya adalah pewaris utama perusahaan ini.

Bayangan dalam benak Dana kembali muncul bagaimana sang Ibu telah di bunuh oleh Fernando dan sekarang dirinya di cecar habis-habisan juga di pukul oleh Fernando.

Seandainya jika semua ini telah berakhir mungkin Dana akan membalasnya, namun sayang beribu sayang Dana kembali harus bersabar karena apa yang ingin dia lakukan harus kembali di tahan hingga tiba waktunya, dan entah kapan waktu itu tiba.

Kembali Fernando memarahi anak perempuan semata wayangnya itu, dan terus mencaci dan menghina Dana di hadapan Fawn.

Namun ada satu pertanyaan yang membuat Dana terhenyak kaget.

"Apa kamu menyukai pria ini?" tanya Fernando kepada putrinya.

"Aku tidak tahu Ayah tapi di dekatnya aku begitu nyaman, dan dia bisa meredakan amarahku dalam waktu yang singkat, dan itulah awal aku yang sangat nyaman berada di sampingnya," jelas Fawn berharap ada belas kasih dari ayahnya untuk Dana.

Sungguh Fawn merasa cemas jika Dana akan di pecat oleh Fernando. Namun sayang jika itu harus terjadi karena ulahnya sendiri yang tidak mendengarkan ucapan Dana ataupun Aldo.

Fawn menyangka jika ayahnya tidak akan ke kantor kali ini, makanya dia santai dan menikmati moment itu, namun siapa sangka Fernando datang secara tiba-tiba.

Dan kali ini sungguh Fawn berharap perkataannya barusan menjadi sebuah pertimbangan untuk Fernando dalam memecat Dana.

Begitupun dengan Dana, jika dia harus keluar dari perusahaan ini, entah bagaimana cara lagi dia harus berkecimpung memasuki perusahaan ini.

Dan jika ada maaf dari Fernando Dana tahu konsekuensinya saat ini, semakin terikat jelas saja. Bagaimana dengan Sylvia dan keluarganya akan sangat sulit bagi dirinya menemui keluarganya itu.

Rasa tidak karuan di dalam diri Dana semakin membuat Dana tegang, dia pun menunggu keputusan yang akan di ucapkan oleh Fernando dari pertanyaannya barusan kepada Fawn.

Entah apa yang akan jadi keputusannya itu, jelas Dana telah mempertimbangkan antara keluar secara tidak hormat atau menjadi terikat untuk bersama Fawn.

Dan dua-duanya jelas tidak diinginkan oleh Dana, dan Dana menyesali atas tindakan yang tidak tegas kepada Fawn tadi.

Sedangkan Fawn terus meremas jari jemarinya, dengan wajah yang sama-sama tertunduk berharap ayahnya akan segera mengatakan secepatnya apa yang menjadi keputusannya.

Namun Fawn melihat dengan sedikit dari mata, Ayahnya malah mengelilingi Dana dengan memperhatikan secara keseluruhan yang ada di diri Dana.

"Menarik, miskin tapi tidak terlihat miskin, pantas dan terlihat elegan, juga berwibawa, sedikit ada ketegasan bak seorang pemimpin," ucap Fernando dalam penilaiannya, lalu melirik ke arah anaknya, terlihat mata Fawn penuh harap dan takut akan tindakan ayahnya.

Fernando cukup sensitif terhadap anak perempuannya ini, entah terlalu peka atau kah Fernando kalah hanya karena permintaan atau rengekan Fawn.

Fernando kembali menatap Dana yang masih menunduk, lalu menghela nafasnya panjang. Lalu mulutnya terbuka dan terucap sesuatu ...

Bersambung ...

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
dira rahmi: Terimakasih 😘😘😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!