NovelToon NovelToon
Dari Babu Jadi Mantu

Dari Babu Jadi Mantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:35.7k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Bagaimana caranya Hanum si preman pasar yang bar- bar seketika menjadi anggun saat dia harus menikah dengan anak majikannya.

"Ada uang Abang kucinta. Gak ada uang Abang kusita."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbang Tinggi

Seperti jadwalnya yang sudah di atur, Arya pergi ke kota B hari itu juga. Bukan hanya untuk satu hari tapi pekerjaannya menghabiskan waktu hingga dua hari. Dan hari ini harusnya Arya pulang setelah benar-benar menyelesaikan pekerjaannya.

Arya yang di sibukkan dengan pekerjaan hanya bisa melihat ponselnya di malam dan pagi hari, selebihnya Arya akan membiarkan Galuh memegang ponselnya sebab saking sibuknya dia. Dan siang ini Arya yang baru saja selesai dengan pekerjaannya melihat Galuh yang berjalan ke arahnya dengan membawakan ponselnya.

"Ada beberapa pesan masuk, Tuan," ucapnya dengan menyodorkan ponselnya.

Arya membuka benda pipih tersebut dan melihat layarnya menyala. Ada beberapa pesan masuk dan Saat melihat nama Hanum, Arya dengan segera membuka pesan tersebut.

Tuan, aku mulai cuti hari ini.

Itu pesan empat jam lalu, dan Arya kini hanya bisa menghela nafasnya. Apa sudah terlambat untuk membalas pesan Hanum ini?

Arya mendongak dan menatap Galuh yang sedang merapikan barang- barangnya sebab mereka akan segera pulang.

"Galuh cepat selesaikan aku ingin segera pulang." ucapnya dengan kembali menunduk dan mengetik beberapa kata balasan untuk Hanum.

Di sisi lain Hanum yang mendapatkan paspor dan tiket pesawat dari Lukman untuk keberangkatannya ke luar Negeri bersiap dengan segala kebutuhan Bapaknya dan dirinya selama disana.

Dua hari Hanum tak bertemu Tuannya itu dan katanya sedang melakukan dinas ke luar kota, jadi saat akan berangkat Hanum hanya bisa mengirim pesan jika dia mulai cuti hari ini.

Setelah memastikan semua persiapan selesai Hanum akan ke rumah sakit untuk berangkat bersama Bapaknya dari sana.

"Kakak pergi dulu. Inget jaga Reva. Do'ain semua urusan Bapak di permudah disana, dan Bapak bisa pulang dengan sehat." Johan mengangguk sementara Reva menangis sebab tahu kakanya itu akan naik pesawat.

"Temen Reva bilang takut kak naik pesawat soalnya banyak yang jatuh." Reva sesegukan.

Hanum terkekeh. "Sini, kakak peluk dulu." Reva mendekat dan memeluk Hanum. "Reva do'ain aja, Kakak sama Bapak selamat sampe tujuan dan pulang lagi."

Reva mengangguk. "Jaga adik lo, Jo." Hanum menepuk pundak Johan yang menunduk menyembunyikan kesedihannya.

Setelah berpamitan dengan kedua adiknya, Hanum bergegas ke rumah sakit dimana Bapaknya sudah siap. Keberangkatan mereka di temani satu dokter dan satu perawat yang akan memastikan keadaan Suryono baik- baik saja selama perjalanan.

Pengalaman pertama Hanum naik pesawat tentu saja membuatnya gugup, namun Hanum juga tak boleh menunjukkannya di depan Bapaknya. Bisa- bisa Suryono juga ikut panik. Jadi Hanum hanya tersenyum dan berusaha untuk tenang. Saat ini mereka sudah berada di dalam pesawat yang siap terbang.

Menuruti instruksi dari pramugari yang meminta semua penumpang untuk mengalihkan mode ponsel ke mode pesawat sebab pesawat akan segera berangkat, Hanum pun membuka ponselnya hendak mematikan akses ponselnya, namun saat ini ponselnya justru memunculkan pesan hingga Hanum membuka pesan tersebut.

Jangan terlalu lama atau aku akan memecatmu.

Hanum mencebik saat membaca pesan yang di kirim Arya. Mengetikkan beberapa kata untuk membalas, setelah memastikan pesannya terkirim Hanum pun mengaktifkan mode pesawat dan memasukan kembali ponselnya ke dalam saku.

Hanum menghela nafasnya panjang saat seruan mengudara jika pesawat akan segera berangkat dan para penumpang di minta untuk mengenakan sabuk pengaman. Hanum menoleh pada Bapaknya yang duduk diantara dokter dan perawat hingga dia bisa sedikit tenang sebab Bapaknya benar-benar di awasi.

Hanum mengedarkan pandangan ke sekelilinginya tidak tanggung- tanggung kursi yang tengah di tempati Hanum adalah kursi bisnis yang cukup nyaman. Ningsih benar-benar tidak pelit mengeluarkan uangnya.

Hanum menghela nafasnya lagi, entah ke berapa kalinya, hingga seorang baru saja datang menduduki kursi di sebelahnya.

Hanum mengernyit menatap seorang pria yang dengan tenang mengenakan sabuk pengamannya. Saat pria itu mendongak dan bertatapan dengannya barulah Hanum membelalakan matanya.

"Kamu?"

"Oh, Hanum?"

Hanum menyengir lalu mengangguk. "Hai," sapanya.

Pria di depan Hanum tersenyum. "Hallo. Kamu sama Mas Arya?" Pria itu mengedarkan pandangannya dan melihat sekitarnya namun tak menemukan Arya.

"Gak ... Bang Arya gak ikut." hanya itu yang Hanum katakan dan pria di sebelahnya nampak mengerti jika Hanum tak ingin membicarakannya lebih jauh dan hanya mengangguk.

Hanum menggigit bibirnya dan meremas tangannya saat suara mengudara mengatakan pesawat benar-benar akan lepas landas hingga Hanum merasakan laju dari pesawat yang semakin membuatnya panik.

"Kamu pertama kali naik pesawat?" Hanum menoleh pada pria di sebelahnya dan mengangguk.

"Kamu bisa memegang tanganku," tawarnya pada Hanum dengan menyodorkan tangannya.

Hanum terdiam menatap tangan yang terulur di depannya, dia menggeleng seolah menolak, namun saat ini guncangan tiba-tiba terasa membuat Hanum tanpa sadar menggenggam lengan di depannya dan memejamkan matanya erat.

Hanum menjerit dalam hati sementara pria di depannya tersenyum dengan menatap Hanum.

"Pantas Mas Arya bisa menyukai kamu," ucapnya, namun Hanum yang masih di kuasai kepanikan tak mendengar hanya menggenggam lengannya dengan erat.

.....

Hayo siapa lagi ini??? Cus komen di bawah.

Hei kamu- kamu yang suka main Fb dan toktok yuk mampir ke fb dan toktok aku

FB: Nenah Adja Stories.

Toktok: Nenah_adja stories

Kita bisa berteman dan banyak promosi novelku disana. Buat yang mau tahu novel terbaruku cus mampir🤗

1
partini
hemmm trauma sih trauma tapi tuh mulut jaga dikit Napa jangn asal jeplak,,ku buka itu aja deh masa bisa alergi di pegang jangan" pelecehan
Arya arya CEO sedikit stupid wkwkwkkwk
partini
hemmm yg kalian lawan Hanum she like Queen mafia jadi mending pikir dulu deh
Arin
Wah.... bahaya.... bahaya...
Siti Dede
Segitunya ya pasangan RR
Andriani
🤭🤭🤭🤭
Andriani
aih... ngeri kalo udah gila harta ya...
partini
hemmmm laki laki Cemen ga ad harga diri mau rebut punya orang ga ngotak
mbu ne
Andra ya?
si diam2 menghanyutkan...😏
partini
dari jauh jg ada Arya biar siaga siap tau mereka sewa orang lebih banyak jadi nya sudah antisipasi kalau bodyguard nya keteteran
mery harwati
Rendi jelas tertegun membayangkan "burung empritnya" ditendang Hanum, pasti langsung impoten pikir Rendi 😛🤣
Patrish
salah teori ya Rendi... sebentar kamu balik dipukul tukang keprukmu... gara2 salah prediksi.. 🤣🤣🤣
Nana Colen
🤣🤣🤣🤣🤣🤣preman dilawan ya jelas kalah lah...
Pjjmakkem
kocaakk hanum!!
dimana coba, dapat cewek cantik, somplak, trus jago berantem kayak hanum?
arya sih dapat jackpot namanya.. 😄😄
Arin
🤣🤣🤣🤣 akal-akalan Rendi. Sok-sokan jadi pahlawan kesiangan. Ternyata bacot doang. Gak ada tindakan apa-apa
Kalah duluan sama Hanum yang bertindak
Siti Dede
Kebayang wajah cengoknya Rendi, wkwkwk
partini
wkwkkwkw rencana jadi super horor yahhh,Hanum gitu loh dia tuh bisa lihat muka angel sama iblis
lanjut thor 👍👍👍👍
Amidah Anhar
Up lagi
Patrish
suara hati tidak pernah salah boz... merasa kehilangan adalah sebagian dari hati yang mulai terisi.... naah.. nahh....
Nana Colen
lanjut thooooor😍😍😍😍😍❤❤❤❤❤❤
Andriani
aih... Hanum ke pergok deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!