NovelToon NovelToon
Once Upon A Wedding

Once Upon A Wedding

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:213k
Nilai: 5
Nama Author: yu aotian

Alone Claney hidup dalam kesendirian seperti namanya. Ibu suri yang terpikat padanya pun menjodohkan Alone dengan putra mahkota, calon pewaris tahta. Tak seperti cerita Cinderella yang bahagia bertemu pangeran, nestapa justru menghampirinya ketika mengetahui sifat pangeran yang akan menikahinya ternyata kejam dan kasar.

Karena suatu kejadian, seseorang datang menggantikan posisi pangeran sebagai putra mahkota sekaligus suaminya. Berbeda dengan pangeran yang asli, pria ini sungguh lembut dan penuh rasa keadilan yang tinggi. Sayangnya, pria itu hanyalah sesosok yang menyelusup masuk ke dalam istana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 : Pemandangan Menakjubkan

Bright kembali membawaku untuk ikut bersamanya. Kami berlari bersama, menyusuri jalan setapak yang membelah taman hijau terbuka. Dengan tangan yang saling bergenggaman, kami berbelok menuju halaman paling belakang istana. Ketika melihat seorang pengawal lewat, Bright langsung mengajakku bersembunyi di tiang-tiang selasar.

Aku terhenyak saat Bright meraih pinggangku dan membawa masuk dalam dekapannya. Belum sempat melayangkan protes, ia sudah lebih dulu menekan bibirku dengan jari telunjuknya seakan memintaku untuk tak bersuara.

Di saat Bright tengah sibuk mengawasi pengawal yang masih berlalu lalang di selasar sana, kegugupan justru terasa pekat dalam diriku saat ini. Bukan karena takut ketahuan, melainkan karena tubuh kami yang terlalu berhimpitan. Ia bahkan menyandarkan kepalaku ke dadanya sehingga aku bisa mendengar degupan jantungnya.

Saat pengawal sudah tak terlihat, Bright kembali mengajakku berlari. Terus memimpin di depan, sesekali dia menoleh ke arahku sembari mengeratkan tautan jemari kami. Ini terasa begitu seru dan menegangkan. Kami pun tiba di lokasi paling ujung istana ini yang tentunya dikelilingi tembok besar.

"Aku akan memanjat lebih dulu lalu menarikmu naik, setelah itu kita loncat ke bawah," jelas Bright memberi aba-aba.

Aku mendadak melepas tautan tangan kami. "Jangan gila! Kita akan ketahuan kalau kabur dari sini!"

Bright memutar kepalanya perlahan. "Maka dari itu jangan sampai ketahuan!"

"Tapi kita tidak bisa kabur dengan berpakaian seperti ini!"

Mana mungkin kami kabur dengan pakaian kerajaan yang mencolok seperti ini. Tanpa ada pengawalan yang ketat, kami akan menjadi sasaran orang jahat maupun musuh kerajaan.

Bright memandang gaun panjangku yang menyapu tanah, kemudian menatap busananya sendiri.

"Kalau begitu ayo kita berganti pakaian masing-masing, lalu kembali bertemu di sini!" ajaknya lagi.

"Aku tidak yakin kau bisa balik lagi ke sini setelah kembali ke paviliunmu. Begitu juga dengan aku sendiri."

"Akh, sial!" Dia memekik frustasi. Itu membuatku terkikik.

"Lagipula, kau baru terhitung dua hari di sini. Sebaiknya jangan bertindak gegabah yang bisa membuat orang-orang curiga! Ingat, kau adalah Julian, bukan Bright!"

"Istana memang tempat termegah tapi juga menjadi tempat yang membosankan," cetus Bright sambil menengadahkan wajahnya ke atas.

Tiba-tiba dia menoleh ke sebuah pohon maple yang berdiri kokoh di samping kami. Pohon itu juga berdekatan dengan pagar tembok istana di mana sebagian rantingnya keluar dari area istana. Dengan cekatan, ia memanjat pohon maple tersebut. Aksinya yang begitu mendadak, tentu saja membuatku terkejut seketika.

Aku yang panik, lantas menoleh ke kiri dan kanan memastikan tak ada yang melihat kami. "Apa yang kau lakukan? Jangan nekad, cepat turun!"

Kukira ia akan kabur dengan memanjat pohon itu, ternyata dia hanya duduk di dahan yang rindang.

"Ternyata di sini sejuk juga!" cetus Bright sambil melihat sekeliling tempat dari atas pohon. Kaki pria itu bahkan berayun-ayun santai ke bawah.

Aku lantas menutup mataku rapat-rapat seraya bernapas lega. Hampir saja jantungku hendak lepas jika ia benar-benar nekat kabur dengan pakaian kerajaan.

"Woah, aku bisa melihat pemandangan luar istana yang menakjubkan dari sini!" Bright berseru seketika dengan sepasang mata yang berpendar-pendar.

"Memangnya pemandangan seperti apa?" tanyaku penasaran.

Bright lalu menoleh ke bawah, tepatnya melihat ke arahku. "Kau ingin lihat?"

"Mana mungkin! Aku, kan, tidak bisa memanjat," balasku sambil kembali memandangi gaunku.

Bright malah menurunkan selempang panjang yang menggantung di punggungnya, kemudian mengulurkannya padaku. "Pegang ini kuat-kuat! Aku akan menarikmu dari sini!"

Aku kembali terkejut dengan tingkahnya yang gegabah. "Jangan!Bagaimana kalau robek?"

"Sudah! Pegang saja! Kau harus ikut lihat pemandangan luar biasa ini."

Aku menatap Bright dengan ragu-ragu. Tapi rasa penasaranku lebih besar saat ini. Aku lalu melompat untuk mengambil ujung kain. Begitu berhasil kuraih, Bright langsung menarik selempangnya sedikit demi sedikit hingga aku sampai di dahan yang didudukinya.

Aku mengatur napasku sejenak. Duduk bersebelahan dengannya, membuatku tak sabar melihat pemandangan yang disebutkan. Namun, alisku tampak menurun sebelah saat melihat pemandangan luar istana yang disebut Bright itu tidak sesuai ekspektasiku. Bagaimana tidak, yang terlihat hanyalah aktivitas masyarakat pada umumnya.

"Mana yang kau maksud pemandangan luar biasa?"

"Apa kau tak bisa lihat?" Bright balik bertanya.

Aku masih mengernyit. Sepasang mataku berusaha mencari-cari sesuatu yang menarik. Tidak kutemukan apa pun.

Memegang kedua sisi wajahku, ia mengarahkan pandanganku ke sebelah kiri di mana terdapat sebuah ladang hijau luas yang dipenuhi sekelompok pekerja ternak. "Lihat, di sebelah sana ... ada para ayah yang sibuk bekerja demi keluarganya." Ia lalu mengarahkan wajahku ke sebelah kanan di mana tampak terlihat sebuah pasar yang dipenuhi sebagian besar wanita, "Di sini ... ada para wanita yang sibuk menyiapkan kebutuhan rumah mereka. Lalu ..." Dia kembali mengarahkan wajahku ke samping kanan, di mana terlihat sekelompok anak kecil yang bermain. Terdapat juga beberapa remaja yang berjalan dengan seragam sekolah mereka. "Di sini kita bisa melihat masa depan Veridia. Anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa ini."

Aku tertegun sejenak. Ternyata pemandangan menakjubkan versi pria itu adalah melihat kegiatan masyarakat Veridia yang berlangsung damai.

"Andaikan aku raja di negeri ini, aku akan membangun menara di sini agar bisa memantau langsung aktivitas rakyatnya dari sini," imbuh Bright lagi masih menatap lurus ke depan.

"Itu ide yang bagus! Sangat jarang ada seorang raja yang mau melihat langsung apa yang dilakukan rakyatnya," balasku pelan sambil termenung.

"Maka dari itu, kau bisa menyarankan itu pada Julian jika dia resmi naik takhta."

Mendengar nama Julian disebut, aku lantas menoleh ke arah Bright. Namun, entah mengapa, tatapanku justru terpaku padanya. Aku terpana kala melihat kedua sudut bibir pria itu tertarik ke atas, menciptakan seutas senyum tulus. Ada satu hal yang kini kusadari, Bright memiliki senyum cerah yang membawa perasaan hangat ke orang lain. Seperti yang kurasakan saat ini.

Angin berkesiur, menerbangkan rambut depan kami. Saat tengah sibuk memperbaiki poniku, aku mendadak menyadari jika Bright masih memusatkan tatapannya padaku Seolah tak ada objek lain yang menarik untuk dilihat saat ini.

Satu detik, dua detik. Terhitung lima detik. Dia masih menatapku. Bisakah dia segera berpaling? Aku sangat kikuk. Kurasakan rona merah menyembul keluar dari pipiku. Bodohnya lagi, kini kubalas tatapan matanya itu.

Hening sesaat tatkala tatapan kami saling bertumbuk satu sama lain. Detik seakan berdenyut panjang ketika ia maju secara bertahap. Wajahku semakin menegang diiringi tatapan was-was, berusaha menerka apa yang hendak ia lakukan. Sialnya, tubuhku malah membeku, tak bergerak sama sekali. Jantungku bertalu-talu, semakin berdetak tak karuan ketika tangan Bright mendadak terulur ke arahku. Kepalaku pun spontan beringsut mundur diikuti mata yang terpejam kuat tepat saat pria itu mengambil sesuatu dari atas rambutku.

"Ada belalang di atas kepalamu," ucap Bright dengan santai setelah berhasil mengambilnya.

Bayangkan saja! Bayangkan saja bagaimana perubahan raut wajahku saat ini.

.

.

.

Like dan komeng

1
꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂
dahlah Alone, ikutin aja nalurinya jangan menolak.
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
aku nunggu mereka khilaf terus Nina ninu ahhhhhhhhhhh
masih lamakakah mereka Nina ninunya kak YU?
mereka yang akan ciuman aku yang deg deg an😂
Mommy Fa²Sha² (ENHarjanti)
Lanjutkan Bright 🤭
Sulistiana
Menarik banget
Sulistiana
Hmmm…sebenernya aku mau ingatin alone gimana dengan kiss wedding tapi aku juga kelupaan 🤣🤣
Dey Desuka
sempet kaget ada lulusan Oxford university,,eh taunya udah ada dari zaman baheula,,thank kong infonya, selalu keren memng😉
Dey Desuka
cantik syekaaliiiii😍
꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂
kalo si Jule dievakuasi malah nanti pada curiga ya
꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂
maaf ya Flynn Alone gak bisa mundur lagi
꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂
bisa2nya...
꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂
ayune cah...
Tri Wahyu
bright kan udh pernah menanyakan itu, kau bilang kau akan meminta untuk ditiadakan adegan itu
Tri Wahyu
flynn lagi meratapi nsib
"ariani's eomoni"
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Ana Kristiana
kl alone ndak mau dicium orang setampan bright ak mau menggantikan 🤭
Mbak Hera
dan bibirku pun ikut bergetaaarrr😄😄😄
Ana Kristiana
kesepakatan sementara tdk berlaku 🤣 nikmati yg. sekarang aj 😄
💞R0$€_22💞
Alone kalo km ga mau, biar q aja yg gantikan...😐
seganteng itu lho ya Bright..😍
Hani Ekawati
Terharu dengan perjuangan pangeran Flynn, Dimata pangeran Flynn yang menikah dengan Alone adalah sosok Julian makanya dia mengajak Alone kabur. Flynn, seandainya kamu tau bahwa yang menikah dengan Alone adalah Bright apakah kamu masih berusaha menggagalkan pernikahan ini? Semoga disaat kamu tau kamu tidak kecewa ya Flynn, karena Bright berbeda dengan Julian.

Untuk Bright, akhirnya kamu bisa menikahi Alone. Nanti pas sudah dikamar nyatakan saja perasaanmu terhadap Alone, supaya Alone tidak ragu untuk melakukan tugasnya sebagai seorang istri. Biar kalian ga ribet juga bikin drama nyari darah untuk di taroh di kain seprei 😁🤭
Hani Ekawati
Yeayyyy.....akhirnya Bright bisa mencium Alone tanpa hambatan yang berarti 😁🤭
Untuk malam pertama semoga tidak ada drama Alone menolak tugasnya 😂🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!