NovelToon NovelToon
Lala Putri Yang Terlupakan

Lala Putri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Lanjutan dari novel yang berjudul Cinta yang terluka.


"Om, om baik, aku ceneng deh kalo baleng cama om," ucap Lala gadis kecil yang imut,manis dan cerdas itu.



"Iya, om juga seneng kalo bisa ketemu sama Lala tiap hari," kata Antonio yang sudah balik dari Australia sejak tiga tahun yang lalu sejak perceraian dirinya dengan Laras yang membuat dia sangat shock dan patah semangat untuk melanjutkan hidupnya.


"Om baik, kata mama ...papa nya aku itu pelgi jauh.....cekali tapi campai cekalang papa gak datang-datang aku Lindu cama papa...," ucap Lala yang lucu dan cadel itu.


Entah mengapa Antonio selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat dia bersama Lala.


Antonio tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang selalu ingin bertemu dengan Lala si bocah perempuan kecil yang selalu membuat hatinya bahagia.


Siapakah Lala.....yuk baca di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 30

"Enggak Laras aku gak akan melakukan hal itu, tolong jangan paksa aku. Aku sudah memutuskan untuk pergi dari Amel," ucap Antonio.

"Tapi kenapa mas...?" Laras menatap Antonio.

"Kamu. Kamu adalah alasan aku kenapa aku tidak mau melamar Amel, karena cinta yang aku punya hanya untuk kamu dari dulu dan selamanya dan asal kamu tahu aku akan perjuangkan kamu dan Lala untuk bisa kembali padaku lagi," Antonio berkata sambil menatap Laras lekat-lekat.

Laras terdiam mendengar perkataan Antonio dia hanya bisa menghela nafas dalam-dalam.

...****************...

"Laras kamu segera ke ruangan saya ya," panggil pak Bara pada Laras lewat telepon kantor.

"Baik pak," ucap Laras yang kemudian beranjak dari tempat duduknya dan melangkah menuju ke ruangan pak Bara.

Sementara itu di dalam ruang kantornya terlihat pak Bara sedang berbincang dengan seseorang yang sepertinya akan menjalin kerjasama dengan perusahaan pak Bara setelah pak Bara membuang Antonio.

"Jadi begitu pak, saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik," ucap pak Bara pada laki-laki itu.

"Oh tentu, tentu saya akan buktikan kalau saya lebih baik dari perusahaan Antonio itu," kata laki-laki itu sambil tersenyum mencibir.

"Permisi pak," tiba-tiba Laras sudah masuk ke dalam ruangan pak Bara.

Pak Bara mendongakkan kepalanya melihat Laras sambil berkata padanya ,"iya, ke sini Laras," perintah pak Bara pada Laras yang masih berdiri di belakang kursi sofa tempat tamu pak Bara yang sedang duduk membelakangi dirinya itu.

Perlahan Laras berjalan mendekat ke arah kursi sofa itu dan duduk di salah satu kursi sofa tersebut.

"Pak Roy perkenalkan ini sekretaris saya yang akan membantu pak Roy dalam kerjasama sama proyek hotel kita nanti," ucap pak Bara pada tamunya itu.

Tamu pak Bara yang bernama Roy itupun mengangkat kepalanya dan menatap Laras yang duduk di hadapannya itu.

"Hai Laras apa kabar," ucap tamu pak Bara yang tak lain adalah Roy saudara tiri Antonio yang pernah menjebloskan dirinya ke dalam penjara akibat fitnah yang dia buat sendiri.

Laras tersentak melihat orang yang ada di hadapannya itu, orang yang sudah membuat hidupnya menderita selama mendekam di dalam penjara dan yang telah membuat rumah tangga nya dengan Antonio hancur.

Roy tersenyum penuh arti pada Laras, sejak dari dulu Roy tergila-gila pada Laras dan dia tidak mau Laras bahagia bersama Antonio saudara tirinya itu, makanya dengan cara apapun dia selalu saja menganggu kebahagiaan mereka berdua.

"Laras, ini pak Roy yang akan melanjutkan kerjasama proyek hotel kita dan saya berharap kamu nanti bisa bekerja sama dengan baik dengan pak Roy ini," kata pak Bara pada Laras.

"Baik pak," Laras menganggukkan kepalanya pada pak Bara.

"Kalau begitu silahkan kalian mengobrol tentang proyek hotel ini," kata pak Bara sambil menatap Laras dan Roy.

"Oh tentu, tapi saya minta kita ngobrol di luar aja ya," ucap Roy pada Laras.

"Silahkan. Laras kamu ajak aja pak Roy ke cafe teduh di sana suasananya enak," pak Bara mendukung keinginan Roy.

"Ya Tuhan...kenapa pak Bara malah menggandeng Roy yang jelas-jelas adalah kompetitor mas Antonio dan dia juga orang yang sangat aku benci. Tapi demi pekerjaan ini aku harus bisa bersikap biasa pada Roy dengan sedikit mengabaikan yang telah lalu," gumam Laras dalam hatinya.

"Bagaimana Laras? bisa kita ngobrol sekarang?" tanya Roy pada Laras.

"Ya," jawab Laras.

"Bagaimana kalau kamu ikut mobil aku saja," ucap Roy lagi.

"Enggak usah, aku naik mobil kantor saja," Laras menolak tawaran Roy.

"Gak apa Laras, kamu bareng pak Roy saja biar kalian bisa lebih akrab nantinya," pak Bara menimpali.

"Jangan takut Laras, aku janji tidak akan ganggu kamu," Roy tersenyum tipis pada Laras.

"Ya," jawab Laras yang kemudian berjalan bersama Roy keluar dari ruangan pak Bara dan berjalan menuju ke pelataran depan perkantoran di mana mobil Roy di parkir di sana.

"Silahkan," Roy membukakan pintu depan mobil untuk Laras.

Kemudian Laras masuk ke dalam mobil itu dan di susul Roy juga masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang kemudi di samping Laras.

Dari jauh terlihat mobil Antonio yang mau melintas di jalan itu dan dia melihat Laras masuk ke mobil bersama Roy.

"Laras. Ngapain dia bersama Roy? mau kemana mereka?" Antonio terus memperhatikan mobil Roy itu.

Mobil yang di tumpangi Roy dah Laras itupun akhirnya bergerak dan melaju di jalan. Antonio yang melihat hal itu dengan segera dia membuntuti mobil itu dari belakang.

Di dalam mobil Roy terlihat Laras diam saja, dia tidak berbicara sepatah katapun dan Roy melihat hal itu sambil berkata pada Laras.

"Kamu kenapa diam saja Laras, santai saja gak usah tegang, aku sekarang sudah berubah kok. Aku tidak jahat lagi," ucap Roy sambil tersenyum pada Laras yang masih diam itu.

"Ya. Setidaknya aku harus waspada sama kamu," kata Laras tanpa menoleh pada Roy yang masih menatap nya itu.

Roy tertawa terkekeh mendengar perkataan Laras padanya, lalu Roy berkata pada Laras.

"Oke. Aku paham kalau kamu bersikap seperti itu pada aku, aku tahu kamu mungkin membenci aku karena aku telah membuat kamu di penjara dulu selama tujuh tahun tapi itu semua kan karena salah kamu juga Laras. Salahnya kamu tidak mau menuruti permintaan aku. Tapi tenang, aku tidak akan berbuat seperti itu lagi pada kamu karena sekarang kita adalah partner dalam kerjasama proyek hotel ini dan kita akan lebih sering bertemu untuk membahas proyek yang sedang berjalan itu," Roy terkekeh lagi menatap Laras yang menatapnya dengan pandangan tidak senang.

"Tenang Laras, tenang...demi terjalinnya kerjasama ini dan aku tidak boleh mengecewakan pak Bara yang sudah mempercayakan kerjasama proyek hotel ini padaku," Laras bergumam dalam hatinya.

Tak lama kemudian Roy menghentikan mobilnya ketika mereka sudah sampai di cafe teduh milik Edo mantan Laras ketika SMA dulu.

"Ngapain mereka pergi ke cafe? Ada urusan apa antara Laras dan Roy?" ucap Antonio dari dalam mobilnya sambil memperhatikan mobil Roy itu.

"Aku bisa buka sendiri," kata Laras sebelum Roy membukakan pintu mobil itu untuknya.

"Oke," ucap Roy yang kemudian turun dari mobilnya.

"Mari," Roy mengarahkan tangan kanannya membimbing Laras masuk ke dalam cafe itu.

Dari jauh Antonio juga ikut masuk ke dalam cafe tersebut, dia mengambil tempat duduk yang membelakangi tempat duduk Laras dan Roy agar dia bisa mendengar apa yang di bicarakan Roy dan Laras.

"Mau pesan apa Laras?" tanya Roy saat mereka sudah duduk.

"Aku tidak pesan apa-apa, aku cuma sebentar setelah kamu selesai mempelajari berkas-berkas pengerjaan proyek hotel ini, aku akan pulang," ujar Laras sedikit ketus pada Roy.

1
Lady Ve
Semangat ya kawan💕.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!