NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:583
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Written

Aluna, gadis sebatang kara yang harus terlibat dengan pernikahan kontrak dengan seorang Ceo demi membayar denda atas insiden yang tidak sengaja terjadi.

Dan Haris laki-laki berusia 32 tahun yang juga terpaksa menawarkan pernikahan kontrak pada Alana demi maminya.

bagaimana kelanjutan kisah keduanya ??
ikutin terus perjalanan cinta mereka.

Plagiat ! hus hus ☠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

0Pagi hari Aluna terbangun dari tidurnya, dia hampir saja kesiangan, jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi, beruntung dia ada jam kuliah jam 9 pagi, dia segera melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, Aluna berkemas dengan terburu-buru, bahkan dia tidak sempat menyisir rambutnya, Aluna mengikat cepol rambutnya, dia langsung berlari keluar dari rumahnya, bahkan belum sempat sarapan.

"Aku harus buru-buru. "Gumam Aluna sambil menyalakan motornya, dia juga tidak lupa mengenakan helm kesayangannya.

"Lagian kenapa si sampe kesiangan begini."Lanjutnya, dia terus saja mengomeli dirinya sendiri.

Aluna memacu motor kesayangannya, melewati kemacetan yang seperti tak pernah berubah.

"Aku harus segera sampai di kampus sebelum kuliah dimulai," gumamnya. Dia merasa agak terburu-buru hari ini, terlebih karena ia belum sempat sarapan di rumah.

Rasa lapar mulai melilit perutnya, membuat fokusnya terpecah. Sejenak Aluna melamun, membayangkan sebentar lagi dia akan dapat menyantap sarapan di kampus sambil mengobrol dengan teman-teman sekelasnya. Dia berusaha untuk tetap tenang, berharap semangat pagi ini bisa mengusir rasa lapar yang mulai mengganggunya. "Kampus, aku datang!" serunya dalam hati, membangkitkan semangat untuk menghadapi hari ini.

"Aiyaaaa!!! Kapan si Kota ini gak macet?"Gumam Aluna, dia sangat kesal melihat kemacetan yang ada di hadapannya, padahal ini sudah jam delapan lewat yang harusnya sudah pada masuk kerja, dan kenapa jalanan masih penuh saja????

Suara klakson bersahutan dari para pengendara membuat telinga Aluna terasa sangat panas.

"Sudah tau macet, mau membunyikan klakson kalian pake toa juga tetep aja akan macet."Aluna terus saja ngedumel.

**

Sedangkan di perusahaan sana, Haris sedang bersiap akan ke ruangan meeting, dia akan meeting bersama dengan beberapa divisi, dia akan membahas pembangunan proyek yang akan mereka lakukan Akhir tahun nanti.

"Bagaimana, apa semuanya sudah siap?"Tanya Haris kepada Reza.

"Sudah, semuanya sudah di beritahukan."Ucap Reza yang memang sedang berada di ruangan Haris.

"Hmmm. Bagus sekarang pergilah."Ucap Haris kepada Reza.

Reza mengangguk, dia keluar dari ruangan Haris, dengan membawa beberapa berkas, yang memang akan mereka bahas di meeting nanti.

**

Aluna sudah tiba di kampusnya, dia tiba jam setengah sembilan, dan dia langsung menuju ke kantin untuk membeli roti dan teh hangat dan akan membawanya ke dalam kelas.

"Lun,"Panggil Della yang tidak jauh dari parkiran kampus.

Aluna melihat ke arah sumber suara, dia tersenyum kepada dua sahabatnya yang ada tidak jauh darinya.

"Heiii. kalian masih disini, gue kira kalian sudah di kelas."Ucap Aluna sambil berlari ke arah sahabatnya itu.

"Kita sengaja nungguin lo, karna kita lihat belum ada motor lo yaudah kita tungguin disini."Ucap Tari.

"Huhhh, gimana coba kalo gue gak bawa motor?"Tanya Aluna.

"Gak mungkin, mau naik apa lo kalo gak bawa motor?"Tanya Della.

"ya naik taxi misalkan."Ucap Aluna.

"Aluna sahabat kami gak pernah mau naik taxi."Ucap Tari.

Hal itu membuat Aluna tertawa mendengar nya.

"Ya ya ya,, sudah yuk anter gue ke kantin dulu, gue belum sarapan, tadi kesiangan soalnya."Ucap Aluna.

"Hah, sejak kapan seorang Aluna kesiangan, emang lo habis ngapain?"tanya Tari.

"Gue semalam begadang nonton drakor."Ucap Aluna beralasan.

Saat mereka berjalan akan ke kantin, suara bariton Arga menghentikan langkan mereka bertiga.

"Aluna."Ucp Arga yang memang juga berada di parkiran.

"Ya."Jawab Aluna dia dan kedua sahabatnya membalikan tubuh nya karna Arga berada di belakang mereka.

"Ikut ke kantin boleh?"tanya Arga.

"Oh, iya silahkan."Jawab Aluna.

Arga mengangguk, dan mengikuti langkah ketiga wanita yang ada di hadapannya.

Arga bagaikan pengawal yang sedang mengawal tiga anak kembar, karna tubuh Arga memang sangatlah tinggi.

**

Kini di ruangan meeting, Haris sedang menjelaskan tujuannya mengajak semua divisi untuk ikut meeting Haris meminta salah satu divisi untuk mengerjakan proyek yang akan Haris bangun nanti di akhir tahun.

"Bagaimana apa kalian ada yang siap mengambil proyek ini?"Tanya Haris dengan tatapan dingin ke setiap kepala divisi yang ada di sana.

"Kami akan mengambilnya tuan."Ucap Rey kepala divisi bagian satu.

"Hah, bagus, kalian memang selalu bisa di andalkan, apa divisi lain tidak ada yang berani mengambil proyek ini, keuntungannya lumayan besar jika kalian berhasil."Ucap Haris, proyek yang masuk ke perusahaan Haris memang selalu memiliki keuntungan yang sangat besar, dia tidak pernah mengambil proyek dengan keuntungan yang minim.

Semua yang ada di sana hanya diam, memang semua proyek yang Haris tawarkan kepada mereka tidak ada yang tidak memiliki resiko yang sangat tinggi bagi mereka, karna perusahaan Haris adalah perusahaan besar, dan pastinya proyek yang akan mereka jalankan juga proyek-proyek besar dengan resiko yang juga sangat besar, itulah kenapa orang-orang yang bekerja di perusahaan milik Haris pasti di segani banyak orang, karna hanya orang-orang yang sangat pintarlah yang bisa lolos ke dalam perusahaan itu.

Setelah semuanya selesai, Haris mengakhiri meeting kali ini, dia melangkah keluar lebih dulu, dan dia meminta Reza dan juga Sera untuk memberi tau apa saja yang harus di lakukan oleh divisi yang mengambil proyek ini.

**

Di mansionnya, nyonya Ghania sedang meminta seseorang untuk terus mengikuti kemana Aluna pergi, dia ingin membuat janji untuk ketemu dengan Aluna, hanya saja dia menunggu waktu yang sangat tepat.

"Nyonya."Ucap anak buah yang Nyonya Ghania perintah, dia datang menghampiri nyonya Ghania yang sedang bersantai duduk di tepi kolam renang di belakang rumahnya itu.

"Ada informasi apa?"Tanya Nyonya Ghania kepada anak buahnya itu.

"Saya mendapatkan informasi, jika ternyata Nona Aluna adalah seorang penulis, dan buku dia ada yang akan segera terbit."Ucapnya.

Nyonya Ghania menghentikan aktivitas membacanya, dia menatap ke arah anak buahnya itu.

"Penerbit mana yang akan menerbitkan bukunya?"Tanya NYonya Ghania.

"Penerbit ICON nyonya."Ucapnya.

Nyonya Ghania hanya mengangguk, mendengar apa yang di sampaikan anak buahnya itu.

"Datangi pemiliknya, dan bilang kita akan menaruh saham di sana jika mereka bisa menerbitkan buku milik Aluna dengan sukses."Ucap Nyonya Ghania."Bilang juga kepada mereka, kita akan carikan produser yang akan merekrut buku Aluna untuk di filmkan."Lanjutnya.

"Ok, baik nyonya, saya akan segera memberitahukannya."Ucap anak buahnya itu.

Nyonya Ghania hanya mengangguk.

Setelah selesai anak buah suruhan nyonya Ghania itu melangkah meninggalkan sang majikan.

"Sudah ku duga, dia anak yang sangat pintar."Ucap nyonya Ghania dengan senyuman di wajahnya.

"Kamu akan menjadi milikku Aluna."Gumamnya lagi.

Nyonya Ghania mengambil ponselnya dan dia mencoba untuk menghubungi Aluna, dia akan mengajak anak itu makan malam.

[ Luna, apa kamu sedang sibuk, ini tante.]

[Tante mau ngajak kamu makan malam nanti malam jam delapan, apa kamu bisa sayang, kalo kamu bisa nanti datang ke restorant melati yang ada di jalan gatot subroto nomor 30 ya.] Nyonya Ghania kembali mengirim pesan kepada Aluna.

Namun dia lama mengamati ponselnya dan belum juga ada jawaban, akhirnya dia meletakan kembali ponselnya, dia tau mungkin di jam segini Aluna sedang kuliah.

1
partini
tadi sama ibu nya sekarang sama anaknya
partini
notif nya telatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!