Clara Amanda anak satu satunya dari seorang tuan tanah di pinggiran desa yang jauh dari hiruk pikuk kota.
ayahnya bernama Arman Satya dan ibunya Tari Askara, mereka keluarga yang hangat dan baik pada siapa saja.
tapi semua berubah ketika tanah yang makmur itu mulai tersentuh oleh tangan tangan kotor dari kota.
membawa sejumlah uang untuk menghambakan para penduduk dan mulai menjual tanah mereka.
tentu saja Arman yang merupakan tuan tanah di sana menolak keras dan bahkan dengan berani mengusir orang orang itu.
pada akhirnya keluarga arman di bantai dan di habisi dengan sangat kejam dan brutal, arman yang merupakan jebolan petarung sempat melawan tapi akhirnya tumbang juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqbal Pertha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
semua terkejut
dalam beberapa menit 9 orang itu pun sudah terkapar tidak sadarkan diri karena dua orang yang datang menyerang mereka.
" mereka lumayan..... " ujar salah satunya.
"begitu lah.... " jawab lawan bicaranya.
" sekarang tinggal bawa mereka ke markas dan buat mereka mengaku. "
" ya akan ku pastikan mereka mengaku... "
" jangan sampai mereka mati... "
" tentu saja, karena itu bisa memutus informasi masi kita nanti. "
sekelompok orang mulai masuk untuk menggotong tubuh 9 orang itu ke sebuah mobil.
tidak tau sudah pukul berapa entah siang atau malam mereka tidak tau karena indra penglihatan mereka di tutup.
tapi dari pernafasan mereka, mereka bisa tau jika mereka sedang berada di sebuah ruangan yang cukup lembab dan minim udara.
" apa kalian di sana.... " ucap nomor 10
" aku di sini.... " jawab nomor 9
" itu kamu nomor 9...." nomor 10
" aku juga di sini. " satu persatu suara mereka bersahutan. saling memeriksa dan menanyakan tentang keadaan masing masing.
mereka berdiri tapi tangan mereka di ikat ke atas, mereka tidak tau jika seseorang sudah duduk memperhatikan mereka sejak tadi.
" aku juga di sini.... " ucapnya membuat 9 orang itu segera terkejut.
" kamu... lepaskan kami. " nomor 40.
" mengapa harus aku melepaskan kalian. " ucap orang bertopeng.
" kamu percuma menyekap kami, kau tidak akan bisa mendapatkan apapun dari kami. " ucap nomor 35.
" apa aku harus percaya. " jawab orang bertopeng.
9 orang itu pun tidak bisa menjawab lagi, mereka masih menunggu apa yang akan di lakukan orang itu pada mereka.
aaaakkkkjhhh....
detik berikutnya terdengar teriakan dari nomor 27, ternya orang bertopeng itu sedang menggores pisau tumpul pada bagian paha nomor 27.
" 27 apa kau baik baik saj..... " tanya 35 sedang yang lain juga panik.
" bajingan ini melukaiku. " ujar 27.
suaranya berat menahan rasa sakit karena orang bertopeng itu terus menggesek belati tumpul itu di temat yang sama.
" sialan kau jangan sampai kami terlepas, bahkan jika kau ada di lubang semut kami akan mencari mu. " ucap nomor 21.
" oh kau tampak berani aku akan mencoba dirimu apa kau akan berteriak lebih keras dari nya. " ujar orang bertopeng.
mendekat lalu mulai menebas tepat di bagian dada nomor 21, bajunya pun terkoyak garis putih nampak di permukaan kulitnya.
aahkkkkk.....
" sebenarnya apa yang kau lakukan bajingan.... " ucap nomor 9 seorang wanita.
orang bertopeng lalu bergantian menyiksa ke sembilan orang itu mereka semua teriak kesakitan entah berapa lama penyiksaan itu tapi itu sungguh mengerikan.
" cukup untuk hari ini, besok aku akan datang dengan pertanyaan yang sama jadi persiapkan jawaban kalian dan kalian bisa diskusi untuk menemukan jawabannya. " ucap orang bertopeng.
" mati saja kau sana.... " ucap mengumpat oleh nomor 12.
" oh.... takut. " ucap orang bertopeng.
" oh ya aku memiliki hadiah untuk kalian pasti kalian akan suka. " ucap orang bertopeng.
tanpa panjang berpikir langsung menyuntikkan cairan merah kedalam tubuh semua orang.
" bagus sudah selesai. itu adalah pemberian dari ku agar kalian tidak mati begitu cepat. sampai aku mendapatkan jawaban dari kalian. " seloroh orang bertopeng itu lalu pergi.
beberapa detik kemudian tubuh kesembilan orang itu mulai merasa kesemutan lalu datang pula rasa gatal pada luka mereka, lalu kemudian rasa peri, berubah lagi rasa sakit, berubah lagi rasa tak bertenaga, berubah lagi menjadi sangat panas, berubah lagi sangat dingin. itu berlangsung lama mereka sudah frustasi dan akan gila menahan semua nya.
waktu berlalu dan orang bertopeng kembali lagi dia dengan sangat ramah menyapa sembilan orang yang sepertinya kelelahan setelah menerima suntikan.
" apa istirahat kalian nyaman... " tanya orang bertopeng.
" kau iblis sialan apa yang telah kau berikan pada kami. " nomor 10
" apa yang aku berikan tentu untuk memperpanjang masa hidup kalian. " jawab orang bertopeng.
" sialan kau jahanam, kau salah bertanya pada orang, sampai kapanpun kau tidak akan mendapatkan apapun. " nomor 27.
" dari awal sepertinya kau yang banyak bicara apa kau ketua dari mereka. " tanya orang bertopeng. dengan santainya ujung runcing belati sedikit di tekan di bagian dada nomor 27 lalu menariknya vertikal secara perlahan. sungguh rasa sakit itu menjalar ke seluruh tubuh.
" sial itu sakit sekali bajingan..... " umpat nomor 27.
" tau sakit mengapa tidak jujur saja. " ujar orang bertopeng.
" jika kami tau kami sudah pasti jujur. " jawab 58
" akan aku buat kalian jujur. itu mudah karena aku memiliki banyak waktu luang. " ujar orang bertopeng.
yang mulai beraksi menyiksa 9 orang itu di sertai dengan pertanyaan yang di ulang ulang.
tapi yang di tangkap oleh orang bertopeng ini 9 orang tersebut memang seperti tidak mengetahui tentang orang yang dia tanyakan.
" oke cukup untuk hari ini kita akan lanjut besok dan tidak lupa juga cairan panjang umur untuk kalian. " ujar orang bertopeng mulai menyuntik satu persatu 9 orang itu.
setelah kepergian orang bertopeng 9 orang itu mulai menggeliat perasaan campur aduk di tubuh mereka muncul bergantian menyiksa mereka hingga ketitik 0,1 persen kewarasan mereka. setelah reaksi obat itu habis mereka akan segera terkulai lemas dengan tangan tergantung.
hari demi hari terus berjalan hingga menjadi bulan mereka di siksa kemudian di beri cairan panjang umur tanpa terlewat. jika di lihat dengan benar 9 orang itu walau sudah di siksa bekas luka-luka di tubuh mereka hilang seperti tidak di siksa.
bahkan 9 orang itu seperti sudah menikmati rasa sakit di tubuh mereka syaraf syaraf mereka sudah terbiasa jadi mereka sudah tidak akan berteriak atau bahkan terkulai lemas, mungkin mereka hanya akan berkeringat saja, bahkan perasaan itu semakin hari semakin singkat.
" apa kalian baik baik saja.... " ucap suara yang tentu sangat di kenal oleh kesembilan orang Clara ini.
" nona vior apa itu anda.... " nomor 27.
" ya ini aku.... " jawab vior.
" apa kah iblis itu sudah nona vior bunuh.... " Nomor 9.
" iblis apanya. " tanya vior sambil membuka tali serta penutup mata kesembilan orang Clara itu.
" orang yang menyiksa kami. " nomor 27.
" hah.... itu aku dan nona yang melakukannya.
" apa...... " ucap sembilan orang itu tak percaya.
" kalian berisik sekali. itu ujian yang di berikan nona pada kalian dan selamat kalian sudah berhasil. " jelas vior sudah selesai melepas semua ikatan kesembilan orang.
" itu... apa yang nona vior katakan apa kah benar.... " ujar 27.
" tentu saja.... " jawab vior sangat dingin.
kesembilan orang itu saling pandang mengingat kejadian yang menimpa mereka selama di siksa. bukan tentang seberapa parah mereka di siksa, hanya saja mulut mereka selama ini telah mengumpat banyak kata kata kasar entah itu pada vior atau Clara.
" ah nona vior maafkan kami selama ini. " ujar 27.
" benar maafkan kami... " lanjut yang lainnya dengan perasaan canggung.
vior tentu tau arah pembicaraan mereka tapi itu wajar saja kadi vior sama sekali tidak terpengaruh tapi tidak tau Clara.
" baik sekarang kita uji hasil pelatihan kalian selama 15 bulan. " ujar vior.