Bismillah,
Kisah ini sekuel dari Pengobat Luka Hati Sang Letnan (Kisah Maslahat).
Ikuti FB Lina Zascia Amandia
WA 089520229628
Patah hati karena cinta dan hampir saja bunuh diri. Nyawa Aika hampir saja melayang, kalau saja tidak ada seorang pria arogan dan kasar menolongnya.
"Gila, kamu mau bunuh diri? Patah hati karena lelaki. Lelaki mana yang telah menghamilimu, biar aku kejar supaya menikahimu?" Serka Lahat menarik tubuh gadis itu ke dalam mobil bututnya.
Mobil itu berlari kencang menuju sebuah klinik. Tidak disangka penemuan itu, benar-benar merubah hidup Maslahat yang monoton dan betah membujang.
Lalu apa yang membuat Maslahat berubah, menemukan jodohnya, atau justru menikahi gadis putus asa yang diduganya hamil oleh pacarnya atau mendapat jodoh lain yang lebih baik? Temukan jawababnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Amarah Malam Hangat Yang Membara
Lahat berlari kecil menuju kamar yang tadi ditempati Aika. Hati Lahat masih ditaburi bunga-bunga gembira. Malam ini dia akan memetik madu dalam diri Aika, tidak boleh gagal.
Lahat sudah berada di kamar itu, lalu ia mencari Hp Aika yang tergeletak di atas kasur.
Hp itu sempat menyala, sehingga Lahat mampu melihat sekilas ada pesan masuk dari layar utama.
Jiwa keponya mulai meronta, dia mencium bau-bau yang mencurigakan. Tidak segan lagi, Lahat segera menuju aplikasi WA dan melihat siapa di sana yang menghubungi Aika, malam-malam begini.
"Lettu Prayoda! Dia menghubungi Aika? Sejak kapan, apakah sudah lama atau masih baru kali ini?"
Heran dan penasaran menyelimuti pikirannya. Lahat segera bertindak melakukan pengecekan. Nama Lettu Prayoda kembali bisa menghubungi Aika, itu tandanya nomer dia sudah tidak terblokir lagi.
"Kurang ajar Lettu Yoda, beraninya dia menghubungi Aika malam-malam begini. Ini pertanda tidak baik, dia sudah mulai menabuh genderang perang dengan Maslahat." Lahat geram, dia tidak menduga kalau Lettu Yoda berani menghubungi Aika, istrinya.
"Siapa yang membuka blokir, itu artinya dia yang lebih dulu membuka blokirannya," simpul Lahat geram. Dan sepertinya Lahat yakin, Lettu Prayoda yang telah membuka blokiran itu.
"Aku bisa saja menghampirinya di kantor, lalu mengajaknya berduel satu sama lain kalau cara Lettu Yoda seperti ini. Dia sudah berniat tidak baik dengan berani menghubungi Aika malam-malam begini." Lahat menarik kesimpulan dengan tangan mengepal geram.
Lahat belum berhenti, kini dia membaca sebuah pesan dari Yoda.
"Aku bahagia Ai, bisa bertemu lagi denganmu, meskipun tidak sengaja. Aku merindukan kamu." Isi pesan itu mengoyak pertahanan Lahat dengan seketika.
Dia geram sampai tidak sengaja melempar Hp Aika itu ke atas ranjang.
"Sialan Lettu Yoda. Dia yang mengakhiri dia pula yang berusaha menyusup dan menggoda.
Tangan Lahat kembali meraih Hp Aika yang tadi dia lempar ke atas kasur, kini Lahat mencari log panggilan, apakah Lettu Yoda sudah lama menghubungi Aika atau masih baru.
"Ternyata masih baru, dia sepertinya sengaja membuka blokirannya, lalu menghubungi Aika," dengusnya marah, kesal, campur-campur. Amarah Lahat seperti sudah di ujung yang tidak mungkin bisa diselamatkan. Anehnya, Lahat justru membiarkan nomer Yoda aktif tanpa ia blokir. Yang ia hapus hanya pesan WAnya saja.
Lahat sudah kembali ke kamarnya dengan perubahan wajah yang kentara. Kabut asmara sekaligus amarah.
"Abang, mana Hpnya, ketemu tidak?" Tangan Aika mengulur. Lahat memberikan Hp itu yang sudah ia matikan.
Lahat menggeleng ketika Aika akan membuka tombol nyalakan daya. "Malam ini milik kita. Jangan sampai suara dari Hp kita mengusik," peringat Lahat seraya meraih pinggang Aika, lalu membawa ke hadapannya.
Aika mau tidak mau patuh, dan mengikuti kemauan Lahat. "Aku tidak akan melepaskanmu malam ini," desaunya. Tangan Lahat sudah berada di pipi mulus Aika, meraba mengabsen satu per satu pahatan wajah yang cantik sempurna.
Pagutan itu berlabuh, Aika tidak berani mencegah. Dia tidak mau Lahat kecewa atau marah, Aika sudah pasrah.
Tangan Lahat kini sudah membawa tubuh Aika ke atas ranjang, mereka rebah di sana dengan posisi saling berhadapan dan menghimpit. Lahat sudah tidak bisa menunda lagi, terlebih rasa panas dalam dirinya sudah mendorong-dorong sejak tadi menunggu pelampiasan.
Tangan Lahat sudah menggerayang setengah tubuh Aika yang perlahan-lahan mulai terekspos nyata. Meskipun hanya diterangi temaram cahaya lampu, namun keberadaan aset dalam diri Aika sudah mulia terlihat oleh kedua mata Lahat.
Desahan dan kalimat ahhh mulai terdengar dari bibir Aika, Lahat semakin tertantang dan mulai liar. Perlahan Aika mulai membuka diri, secara refleks setiap gerakan yang diberikan Lahat, spontan membuat Aika bereaksi, menerima dan tiba-tiba mengalir bagai air yang semestinya mengalir.
Bunyi kalimat ahhh kerap terdengar seiring pergerakan yang diberikan Lahat. Lahat sudah dirasuki amarah dan gelora asmara di dada. Sentuhannya ada yang mulai terasa kasar, mungkin gerakan refleks saja.
"Lettu Yoda, sekarang kamu memperlihatkan penyesalan karena telah melepaskan Aika. Tapi, ingat, aku tidak akan pernah melepaskannya untukmu. Akan aku perlihatkan bahwa aku bisa membuat Aika bahagia, meskipun aku hanyalah umpama kesed bagimu di dalam kesatuan."
Puncak amarah itu lepas begitu saja, saat tadi dengan sudah susah payah mencari celah sebuah kenikmatan yang didambakan setiap insan manusia yang sudah sah memiliki pasangannya.
"Akhhhhhh."
Kalimat ahhh yang panjang dan ringisan rasa sakit keluar begitu saja dari bibir Aika. Wajahnya menahan sakit yang tidak terkira saat Lahat sudah menerobos masuk tanpa aba-aba.
Tangan Aika menahan dada Lahat karena rasa sakit itu kian terasa. Sebab ini adalah rasa pertama yang Aika baru rasakan. Dia seperti ingin segera menyudahinya.
Aliran cairan dari pusat inti tubuhnya terasa mengalir, dan Aika merasakannya. Aika belum paham, apakah itu.
Sementara Lahat masih berjuang mendapatkan sebuah rasa yang tidak terkira. Ia begitu menikmati perannya tanpa mempedulikan desakan tangan Aika yang mendorong dadanya yang bidang turun naik.
"Abang, su-dahhh." Aika meminta Lahat menyudahi, dia seperi kesakitan. Tapi Lahat belum mau lepas, sebab ini rasa yang enak dari segala rasa yang pernah ia rasakan.
"Apakah Aika masih perawan, dia kesakitan? Bahkan saat aku mencari di mana celahnya, harus susah payah," batin Lahat. Dia yakin Aika adalah perawan dan tidak pernah tersentuh oleh lelaki manapun termasuk Yoda.
Sejenak Lahat larut dalam perasaan bersalah terhadap Aika, karena sudah menduga yang tidak-tidak.
"Akhhhhhh. Abangggg, sudahhhh." Desahan itu bukan desahan menerima rasa nikmat melainkan rasa sakit. Lahat terus memacu disaat dirinya akan tiba di puncak paripurna.
"Gojojos."
Sebuah lahar panas sudah meletup di dalam kawah yang berhasil ditembusnya tepat di malam minggu yang hangat dan romantis ini. Lahat mendekap erat tubuh wanitanya, yang kini sudah utuh dimilikinya. Desahan rasa sakit itu tida terdengar.
Lahat mengakat tubuhnya pelan, denyutan itu masih terasa kencang seakan tidak ingin ia lepaskan. Tapi melihat Aika tadi kesakitan, Lahat tidak tega.
Lahat mengecup kening Aika dengan sayang, dalam hati terucap rasa bangga dan terimakasih yang dalam karena sudah memberikan permata untuknya.
"Terimakasih karena telah memberikan permata yang sangat indah," bisik Lahat kembali mengecup kening Aika, lalu mengusap air mata dan keringat sisa perjuangannya tadi di kening dan pipi wanitanya.
"I love you Aika," bisiknya lagi lalu memeluk sejenak tubuh, kemudian ia selimuti dengan selimut tipis. Lahat bangkit menuju kamar mandi membasuh diri sembari menatap cermin, berulang kali dia tersenyum di sana. Wajahnya sangat lega dan bahagia.
"Sainganku kini tidak berarti apa-apa. Akulah pemenangnya," bangganya dan kembali tersenyum.
Hehehe, begitu deh. Maaf tidak bisa mendetail masalah ninu-ninu. Readers punya imajinasi masing-masing ya.
selamat buat bang lahat dan aika sudah menjalankan malam pertama kalian 🔥💃💃
jangan bilang yg TLP Yoda bikin perang dunia ini ntar 😬😬😞😞
blaen blaen Ono wae ckckkkkk