Tak pernah terbayangkan oleh Nabila saat ini, saat ini ia tengah bersanding dengan seorang laki laki yang mengisi hidupnya selama beberapa tahun
Rian Rivaldo, laki laki yang kini yang akan menjadi suami Nabila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
Rian menatap Nabila dengan lekat, ia menanti jawaban dari kekasihnya itu.
" Ko kamu bisa mikir gitu sih ian ? "
" Ya karena sejak kemarin kamu menghindar dari aku loh, ada apa Bil ? Terus tiba tiba kamu juga pulang sama dia "
" Aku ga sengaja Ian ketemu sama dia, tadi pas aku makan sendiri dia juga ada disana terus kita makan bareng. Pas mau pulang dia nawarin bareng, yaudah aku terima. "
" Jadi kamu makan malem sama dia ? "
" Ya karena aku pikir kamu pulang telat udah makan, jadi aku makan lebih dulu. Dan itupun kebetulan aja ian "
Rian pun memilih untuk duduk, sejak tadi mereka berbincang sambil berdiri.
Nabila pun ikut duduk disamping Rian, perempuan itu menjelaskan jika tak ada hubungan apapun diantara mereka.
" Kamu kenapa menghindar dari aku sejak kemarin? "
" Aku ga menghindar "
" Kalau ga menghindar apa namanya Bil ? "
" Ya aku emang ga menghindar Ian, kamu kenapa sih ? "
" Aku minta maaf soal kemarin, aku tau aku salah "
" Soal kemarin apa ? "
" Waktu libur kemarin, maaf aku diemin kamu dan maaf aku nolak waktu kamu mau nyium aku "
Nabila pun kembali merasa malu, ia malu karena memang Rian menolak dirinya.
" O..ooh Yaudahlah udah berlalu, yaudah aku istirahat dulu yah Ian " Karena merasa malu, Nabila pun mencoba pergi. Namun saat dirinya bangun dari duduknya, Rian dengan cepat menarik tangan Nabila hingga Nabila terduduk dipangkuan Rian.
" Aku ga bermaksud kayak gitu, aku cuma takut bil "
" Apa yang kamu takutin Ian ? "
Rian langsung menarik wajah Nabila, ia pun langsung mencium bibir itu.
Saat Rian tengah mencium bibir Nabila, terdengar bunyi ponsel milik Rian.
Nabila dan Rian pun langsung menjauh, Nabila kembali duduk di samping Rian.
" Siapa ? Ko ga diangkat? " tanya Nabila, sebab Rian tidak menjawab panggilan tersebut
" Engga penting Nab, aku ga mau diganggu malam ini "
" Yaudah aku ke kamar dulu yah, kamu juga istirahat "
Nabila kembali bangun dari tempat duduknya dan di susul oleh Rian, namun tiba tiba Rian pun menggendong tubuh Nabila.
" Ian ngapain sih pake gendong, aku bisa ke kamar sendiri" ucap Nabila
Namun Rian mengabaikan, Rian membawa Nabila kedalam kamarnya.
Rian merebahkan tubuh Nabila diatas ranjangnya, ia pun menaiki ranjang dan kini ia berada tepat diatas Nabila.
Rian kembali menciumi bibir Nabila, Nabila pun memejamkan matanya dan membuka sedikit bibirnya.
Tangan Nabila mencengkram punggung milik Rian yang masih terbalut kemeja putih.
Karena Nabila menekuk kedua kakinya, rok span yang ia gunakan pun sedikit tersingkap melihatkan paha mulus miliknya.
Tangan Rian perlahan turun bagian tubuh Nabila, ia pun membuka satu kancing kemeja yang Nabila gunakan.
" ian " ucap Nabila lirih
" Aku tau batasannya sayang, boleh ? " tanya Rian dengan lembut
Nabila mengangguk memberikan izin kepada Rian
Rian kembali mencium bibir Nabila, tangannya mulai kembali membuka satu persatu kancing kemeja milik Nabila.
Usapan lembut Rian membuat Nabila tanpa sadar membusungkan dadanya, dua benda itu masih terbalut kain yang menutupinya.
Tak ingin kalah Nabila ikut melepaskan kemeja yang Rian gunakan, kini Nabila bisa nampak jelas melihat tubuh kekar Rian dari balik kemejanya.
Rian melepaskan kemeja dan melemparnya asal, kini tubuhnya sudah tidak terbalut apapun.
" Kenapa ? Ko liatinnya gitu " kata Rian saat Nabila menatap tubuh Rian
" Kamu pasti sering gym "
" Dulu iyah, sekarang udah jarang "
" Kenapa ? Kan bagus olahraga"
" Sekarang olahraganya sama kamu aja, sama sama berkeringat "
Nabila tersenyum mendengar ucapan Rian itu, Rian pun kembali menciumi bibir Nabila.
Tangah Rian mulai memainkan dua bola milik Nabila yang masih terbungkus.
Tangan Rian mencari sebuah pengait untuk melepaskan kain pembungkus itu, setelah berhasil terlepas kedua bola itu nampak jelas dihadapan Rian.
Seperti seorang bayi yang kehausan, Rian pun langsung membenamkan wajahnya diantara dua bola itu.
" iann mhh " Nabila menjabak rambut Rian, ia juga mendorong kepala Rian seolah meminta untuk tidak berhenti.
" Sakit ? " tanya Rian sejenak dan Nabila menggelengkan kepalanya
Kini kedua tangan Rian berlih pada rok span yang Nabila gunakan, ia menyikap rok itu hingga memperlihatkan kain berwarna merah.
" Jangan di lihat gitu ian, aku malu " kata Nabila sambil membuang wajahnya
Rian menggeseknya dari luar kain, Nabila pun menggigit bibir bawahnya sambil mendesah
" Mfhh Ian "
Rian melepaskan celana panjang hitam miliknya, ia pun melemparkan ke sembarang tempat.
Nabila bisa melihat jelas sebuah benda besar itu, entah apa yang ada dipikirannya saat ini namun ia pun pasrah dengan apa yang Rian lakukan.
Rian menindih tubuh Nabila, dibawah kedua miliknya saling bersentuhan dengan terhalang kain.
" Ian mmhhh "
" Bil mhhh "
Rian ingin membuat Nabila terpuaskan, ia pun menyelipkan tangannya dan memegang benda empuk itu.
" I..Ian ahh kamu mmhh kamu ngapain"
Tak ada jawaban dari Rian, tangannya dengan cepat bergerak.
" I..Ian udah ahh aku.. Ahh aku mau "
Kalimat yang Nabila belum selesai, namun Rian tau apa yang akan Nabila katakan.
Nabila mengatur nafasnya, dan Rian hanya tersenyum.
Nabila wanita dewasa, ia pun paham apa yang harus ia lakukan.
Nabila melakukan hal yang sama, Rian tak menyangka jika Nabila bisa melakukan hal seperti itu
Rian menahan kepala Nabila, ia pun memejamkan matanya karena rasa nikmatnya.
" Bil .. "
Kini tangan Nabila bergerak dengan cepat, hingga akhirnya Rian terkulai lemas.
Nabila pun berbaring di samping Rian, keduanya saling mengatur nafas mereka.
Nabila mengulurkan tangannya memeluk Rian, Rian menarik selimutnya untuk menutupi dirinya dan Nabila.
" Ini yang aku tahan kemarin Bil, aku takut aku ga bisa kontrol diri aku. Aku minta maaf karena ga bisa jaga diri aku "
Tak ada jawaban dari Nabila, ia sendiri bingung harus menjawab apa.
" Aku janji bil, aku akan tanggung jawab dengan semua ini. "
" Iyah Ian "
" Aku berani sumpah Bil, aku ga pernah melakukan hal seperti ini dengan perempuan lain. "
" Aku juga engga pernah "
Rian tersenyum mengangguk, ia pun memberikan kecupan di kening Nabila.
Karena merasa lelah, keduanya pun memilih untuk tertidur.