NovelToon NovelToon
Sisie, Kamu Hanya Bisa Jadi Milikku!

Sisie, Kamu Hanya Bisa Jadi Milikku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Single Mom / Janda / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami
Popularitas:34.2k
Nilai: 5
Nama Author: Itsme AnH

Meninggal dalam kekecewaan, keputusasaan dan penyesalan yang mendalam, ternyata membawa Cassie Night menjalani takdir kehidupannya yang kedua.

Tidak hanya pergi bersama kedua anaknya untuk meninggalkan suami yang tidak setia, Cassie juga bertekad membuat sahabatnya tidak bersinar lagi.

Dalam pelariannya, Cassie bertemu dengan seorang pria yang dikelilingi roh jahat dan aura dingin di sekujur tubuhnya.

Namun, yang tak terduga adalah pria itu sangat terobesesi padanya hingga dia dan kedua anaknya begitu dimanjakan ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sisie Masih Hidup

Felix terbaring lemas di atas ranjang, matanya menatap kosong ke arah televisi yang menampilkan 'Pameran Istimewa Chelsea'.

Bibi Sun berharap kegaduhan dari televisi bisa memecah kesunyian yang menelan Felix, tapi tubuhnya tetap diam tak bergerak, seolah terpaku di dunia lain yang jauh dari keramaian.

Napasnya pelan dan wajahnya tanpa ekspresi, seperti sosok yang punya raga, tapi jiwanya telah pergi entah ke mana.

Tak satu pun dari deru suara televisi itu mampu membangkitkan minat Felix—semangat hidupnya sudah lama padam—tenggelam dalam keheningan yang menyesakkan.

Felix menatap layar televisi dengan mata yang sedikit menyipit, mencoba menangkap sosok yang berjalan di balik keramaian gambar.

Sekelebat bayangan seorang wanita yang berjalan bersama pria muncul sesaat, cukup untuk membuat napasnya sesak.

Dari samping, sosok itu terlihat samar, tapi ada sesuatu yang membuat hatinya yakin. "Cassie," gumamnya pelan.

Suara Felix nyaris tak terdengar, tangannya mengepal dan jantungnya berdegup cepat, campuran antara ragu dan harap yang sulit dijelaskan berbaur di dalam dada.

"Itu Sisie!" Tiba-tiba suara itu keluar dari bibirnya dengan penuh keyakinan.

Felix langsung bangkit dari tempat tidur, langkahnya tergesa-gesa menghampiri layar televisi yang menyala terang. Dia berdiri di depan layar, matanya membelalak seakan ingin memastikan kebenaran yang baru saja dilihatnya. "Itu benar-benar Sisie."

Detik berikutnya, bibir Felix mulai bergetar, sebelum akhirnya air mata mengalir perlahan dari pelupuk matanya. Senyum kecil menghiasi wajahnya, seolah beban berat yang selama ini dipikulnya sedikit terangkat.

"Sisie belum mati," gumamnya dengan suaranya yang nyaris tak terdengar.

Tangannya dengan lembut menyentuh layar televisi, seakan mencoba meraba sosok Cassie yang kini sudah lenyap. Di matanya, wanita itu tak sekadar gambar, tapi hidup yang pernah singgah sebentar, membuat hatinya hangat sekaligus pilu.

Bibi Sun melangkah tergesa-gesa mendekati Felix, wajahnya penuh kecemasan. Tangannya sedikit gemetar saat ia menepuk bahu Felix pelan, mencoba menyadarkannya. "Ah, Tuan… kamu kemarin terlalu lama kehujanan di makam nyonya," suaranya bergetar, menahan khawatir yang menggunung. "Demammu belum juga reda, kenapa malah bangun dari tempat tidur dan berjalan tanpa alas kaki?"

Felix hanya menunduk, masih merasakan dingin yang merayap di kulitnya. Hujan lebat yang mengguyur saat dirinya menjenguk Cassie di pemakaman semalam masih membekas di tubuhnya.

Dia tak ingin meninggalkan makam Cassie, biar rintik air itu membasahi pakaiannya hingga badannya meriang. Hatinya lebih memilih merindu daripada berteduh.

Namun, dia malah ditemukan pingsan dan dirawat oleh dokter pribadinya di rumah.

Felix menarik tangan Bibi Sun dengan mata berbinar, bibirnya yang pucat membentuk senyum lebar. “Bibi, aku melihat Sisie!” katanya sambil menunjuk layar televisi dengan penuh harap. “Itu dia, Sisie. Dia belum meninggal.”

Bibi Sun menatap ke arah televisi, tapi matanya mencari-cari sosok yang dimaksud Felix. Yang terlihat hanyalah lukisan-lukisan indah berbalut warna lembut, tidak ada bayangan sang nyonya muda. Dia menggeleng pelan, napasnya keluar berat seperti beban yang tak sanggup diangkat.

“Tuan... nyonya sudah tiada,” suaranya lirih penuh pilu. “Kamu sendiri yang mengurus abu dan menguburkannya di makam leluhur keluarga Murphy. Bagaimana bisa nyonya ada di TV?”

Bibi Sun memandangi wajah Felix yang penuh harap, hatinya ikut perih. Dia tak sanggup membuang bayang-bayang kehilangan yang begitu dalam dari pandangan anak muda itu.

Felix menggeleng keras, wajahnya memerah dan matanya menatap Bibi Sun dengan penuh penolakan.

"Tidak! Aku benar-benar melihat Sisie," katanya terbata-bata, seolah berusaha menggapai kenyataan yang mulai hilang dari genggamannya.

“Tuan, sejak nyonya meninggal… kamu sudah lebih dari sepuluh kali bilang kamu melihat nyonya." Suara Bibi Sun bergetar, mencoba menyentuh benang-benang kenyataan yang sudah semakin kabur di pikiran Felix. Matanya berkaca-kaca saat ia menatap pria itu, yang entah sedang berbicara sendiri atau menatap ke arah kosong, seolah sosok Cassie benar-benar berdiri di hadapannya. “Kamu pasti sedang bingung karena demam. Nyonya memang benar-benar sudah tiada.”

Felix terdiam, napasnya memburu. Sorot matanya yang tadinya penuh harap perlahan memudar, tergantikan oleh kepedihan yang meremukkan hati.

Dia terduduk lemas, bahunya gemetar tertunduk berat, seolah beban dunia sudah menjepit seluruh kekuatannya. “Aku… aku yang pertama kali menemukan Sisie setelah kecelakaan itu. Aku gagal menyelamatkannya.” Suaranya pecah, menenggelamkan dirinya dalam kesunyian yang menyesakkan.

Air mata mengalir bebas, menuruni pipinya yang keriput oleh waktu. Felix merasakan pedih itu menjalar jauh ke dalam, membiarkan penyesalan menggulung tanpa henti. “Dia sudah … meninggalkan aku,” keluhnya, hati hancur di balik suara yang hampir tak terdengar.

Felix menatap kosong ke dinding, suaranya tercekat saat bertanya pada sosok yang tiada. "Kenapa kamu meninggalkan aku?"

Bayangan tawa Cassie, senyum manisnya, dan hari-hari bahagia mereka berputar cepat dalam pikirannya. Dada Felix terasa sesak, nafasnya tertahan.

"Aku sangat merindukanmu..." gumamnya pelan, suaranya pun bergetar tertelan sepi yang membekap hati.

Bibi Sun menatap Felix yang duduk tergeletak dengan bahu berguncang perlahan oleh isak tangis, tetapi tak berani keluar suara. Dia menghela napas panjang, tak ada satu pun kata yang bisa mengusir beban di dada pemuda itu.

Perlahan, Bibi Sun mengulurkan tangan dan membimbing tubuh Felix yang lemas kembali ke tempat tidur.

“Tuan, istirahatlah dulu,” suaranya pelan, hampir seperti bisikan, sebelum akhirnya dia menutup pintu pelan-pelan dan meninggalkan kamar, membiarkan sunyinya ruang menelan setiap luka yang tersembunyi di balik air mata.

Saat tengah malam, Felix masih menangis dalam tidurnya.

Entah bermimpi atau hanya bayangan, Felix melihat Cassie tidur di sampingnya dengan damai.

"Sisie, akhirnya kamu kembali." Air mata Felix semakin deras mengalir, bahkan sampai membasahi bantalnya. "Hidupku tanpamu sangat hampa."

Felix mengangkat tangannya hendak menyentuh wajah Cassie, tetapi sosok wanita itu hilang seketika bagaikan kabut yang dihembus angin.

"Kebakaran!"

"Tolong, ada kebakaran!"

Suara teriakan Bibi Sun dari luar kamar membangunkan Felix sepenuhnya, dia yang semula ingin mengejar bayangan Cassie mengurungkan niatnya dan segera duduk di atas ranjang hanya untuk berteriak ke arah luar.

"Cepat, keluarkan semua barang-barang yang berkaitan dengan Sisie, jangan biarkan mereka terbakar."

"Tuan, segala sesuatu yang berkaitan dengan nyonya sudah tidak ada di rumah." Suara dan kata-kata Bibi Sun seakan menyadarkan Felix, dia segera menoleh ke samping tempat dirinya melihat Cassie berbaring barusan.

Tempat tidur Cassie kosong, bahkan terasa dingin menandakan tidak ada jejak seseorang menempatinya.

"Tuan, ayo, cepat keluar." Suara Bibi Sun terdengar lagi dari luar pintu kamar yang terkunci." Apinya sudah semakin besar!"

Tidak jauh dari kediaman Felix, Arthur duduk di dalam mobil dengan senyum setan menghiasi wajah tampannya. Dia melihat api yang membakar rumah Felix seperti tengah menonton pertunjukan yang sangat menarik.

"Felix, kau tidak pantas mendapatkan Sisie dan apa pun yang dia tinggalkan, tidak rumah ini." Netra Arthur sedingin es saat menatap Felix yang keluar dari rumah dengan tertatih bersama Bibi Sun. "Sisie, aku akan mengambil kembali semua yang dia dapatkan darimu!"

1
zylla
astaga yaampuunn 🤣🤣🤣
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
zylla
Jangan ganggu Cassie lagi, Felix. 🙄
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😤😤😤😤😤
total 1 replies
Jumiah
padahal Cassie blm di nikahi sdh di jd kan ratu..wajar aj klo Cassie mulai tertarik ..
mulai membuka hati sma Athur...
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: betul, saya juga bakalan sembuh dr luka pengkhianatan kalau ketemu laki2 seperti Arthur hehe
total 1 replies
Jumiah
semoga Cess selalu bahagia dengan kehidupan barux disana ..
tunggu aj pd waktux Cess keluar bersama ..
kesuksesanx dan kemakmuran disertai kebahagian x ...
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: pas Cassie keluar, makin lah dalam penyesalan Felix wkwk
total 1 replies
Zoey
/Good//Good//Good/
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😍😍😍😍😍
total 1 replies
Sania Mahira
hah...,ini baru gentlemen,gx neko2,langsung ambil tindakan,
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😍😍😍😍😍
total 1 replies
zylla
Kukira kucing beneran, tapi ternyata harimau 🤣
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: kucing, tapi belang dan kelakuannya kayak harimau 🤣
total 1 replies
zylla
Pembalasan dari Arthur bener" ngeriii
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😱😱😱😱😱😱
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut yg banyak
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: udah banyak loh semalam. hehe
total 1 replies
kalea rizuky
halah plot twis bgt/Curse//Curse/
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
kalea rizuky
njirr Arthur jangan tertarik dia jalang
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: jangannnn
total 1 replies
kalea rizuky
sumpah jijik bgt ma laki kayak gini
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🥵🥵🥵🥵🥵
total 1 replies
kalea rizuky
hmmmm kasian ortumu casie
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: kasian 🤧
total 1 replies
zylla
Kayaknya Cassie udah mulai buka hati buat Atthur 🤭
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
zylla
Ayo pepet teroooss 🤣🤣🤣🤣
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 💃💃💃💃💃
total 1 replies
zylla
Nah kan, dari awal udah aneh. Arthur kan bucin sama Sisie.
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: hehehe plot twist🤭
total 1 replies
zylla
Jadi begini 🤭
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
zylla
Akuuuuu. Arthur nanti manggilnya berubah jadi 'Nenek Aleena'. 🤣 Tapi tapiii, kakeknya Arthur kaya kan? Aleena tetep hidup nyaman dooong. 😮‍💨
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: belum tentu nyaman wkwk
total 1 replies
zylla
bener" diluar nurul 🤣🤣🤣🤣🤣
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
zylla
Jangan macem" ya 🫵
Tuan, Nyonya Kabur Lagi: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!