warning!!
terdapat umpatan dan **** ***** bijaklah dalam berkomentar
karya ini merupakan karya asli author!
jika ada kesamaan tempat, nama dan waktu itu bukan kesengajaan!!
Aurora steffani Leandra, seorang gadis yang terpaksa menerima takdir jika dirinya telah dijual oleh sang ibu tiri demi uang, dirinya dilelang pada sebuah perkumpulan mafia dan bos besar. hingga akhirnya seorang mafia kejam bernama Liam Emiliki Kyler membelinya. bagaimana nasib Aurora??
silahkan membaca kelanjutanya berikut..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyku_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Cemburu
Didalam kamar aurora merebahkan tubuhnya ditempat tidur. Ia sudah menyuruh salah satu perawat untuk melepaskan infus yang ia pakai karena ia merasa baik baik saja.
Setelah melakukan pemeriksaan sang perawat meng izin kan aurora melepaskan infus nya. Mungkin besok juga mereka akan kembali bertugas dirumah sakit, karena kesehatan aurora sudah jauh lebih baik dan tak perlu pengawasan mereka lagi.
Setelah melepaskan infus itu perawat kembali ke kamarnya lagi, begitu juga dengan laila karena hari sudah semakin larut.
Aurora menatap jendela malam yang kini menampilkan suasana malam. Dimana daun daun berayun ayun mengikuti hembusan angin malam.
Ia terdiam membisu tak mengerti apa yang akan ia lakukan kedepan, tapi setelah lepas dari liam ia akan memulai kehidupan barunya sendiri tanpa siapa pun lagi dan akan mencari tau siapa laki laki yang bernama matteo.
Untuk melawan atau balas dendam mungkin tak bisa ia lakukan walaupun ia sangat ingin melakukan itu, ia hanya ingin meminta tulang tangan ayahnya dan menguburkan nya bersama bagian tubuh lainnya.
Aurora menghela napas, seiring dengan suara pintu yang terbuka, ia menoleh sekilas dan menatap keluar. Liam mencium singkat kening aurora lalu melangkah menuju ruangan walk in closed.
Suasana kamar begitu hening. Hingga liam keluar menggunakan celana panjang berbahan lembut, tanpa menutupi tubuh bagian atas nya.
Ia melangkah naik ke atas tempat tidur memposisikan dirinya dibelakang aurora dan memeluk wanitanya erat dari belakang.
"kenapa belum tidur baby"
"aku belum mengantuk"
"apa yang kau fikirkan hmm"
"aku memikirkan masa depanku, hidupku nanti saat aku lepas dari mu nanti..."
Liam tertawa kecil ia melepaskan pelukan nya, menompang kepalanya dengan satu tangan dan membalik kan tubuh aurora menghadap dirinya.
"apa kau yakin tak akan jatuh cinta padaku..."
"lalu, apa yang membuatmu yakin kalau aku akan jatuh cinta padamu?"
Liam mengelus rambut panjang aurora yang mengeluarkan aroma bunga, aroma khas tubuh aurora yang membuat liam candu.
"aku yakin karena aku memperlakukan kamu dengan tulus dari dalam hatiku, jika aku hanya ingin tubuhmu saja, maka itu mudah bagiku. Aku tak perlu izin untuk menikmatinya tapi aku tak melakukan itu karena aku ingin kau memberikan nya dengan segenap jiwa ragamu, kau tau baby... Sepertinya aku jatuh cinta padamu sejak pertama kali aku melihatmu malam itu dan tak ku sangka kau wanita dalam pelelangan yang aku hadiri"
"tapi aku tak mencintaimu liam" jemari lentik itu kembali bermain didada bidang liam.
"kau akan mencintaiku dan itu pasti..."
"kau terlalu percaya diri tuan..."
Liam tertawa, menatap wajah aurora yang semakin cantik dibawah kilauan ribuan bintang yang terpancar dari lampu proyeksi.
"tentu saja aku percaya diri" liam menunduk kan wajahnya lalu dengan lembut kembali menempelkan bibirnya pada bibir aurora, tak ada penolakan. Aurora seolah tengelam pada pesona liam matanya tertutup merasakan setiap kecupan, kedua tangannya memeluk leher liam yang kini sudah berganti posisi diatasnya.
......................
Aurora masih berkutat dalam jacuzzi mewah dengan air hangat serta kelopak bunga mawar, aroma therapy semerbak memberikan rasa rilex.
Laila dengan lembut memberikan pijatan halus pada tangan nona mudanya itu adalah rutinitas yang selalu laila lakukan.
"nona apa saya boleh mengatakan sesuatu?"
"tentu saja laila, katakan lah"
"apa nona tak merasa kalau nona bianca memiliki perasaan pada tuan liam??"
"entahlah laila, mungkin saja. Tapi aku rasa liam tak memiliki perasaan yang sama pada bianca dan aku juga tak peduli tentang itu bukan kah enam bulan kurang aku akan pergi dari sini???"
"emm... Nona, apakah jika nona pergi saya boleh ikut??"
aurora menatap pada laila yang kini sedang menatapnya "entahlah laila, aku mau saja. Tapi mungkinkah liam akan mengijinkan nya??"
Ditengah pembicaraan mereka tiba tiba pintu kamar mandi terbuka, laila dan aurora menoleh dan ternyata liam masuk dengan penampilan yang sudah rapi.
Laila beranjak dan melangkah mundur keluar dari kamar mandi untuk sementara memberikan ruang untuk kedua nya.
Liam melangkah mendekat pada aurora dan duduk ditepi jacuzzi ini pertama kalinya ia masuk kedalam kamar mandi dengan aurora yang masih berendam, awalnya liam mengira aurora akan marah namun ternyata tidak,
"aku mau ke kantor, apa kau mau ikut??"
"tidak, untuk apa aku ikut"
CUPP
Liam menunduk dan mendaratkan bibirnya ada kening aurora.
"baiklah kalau kau tak mau, aku pergi dulu ya ada urusan penting yang tak bisa aku tinggalkan"
"apa malam ini kau tak akan pulang??"
"aku usahakan untuk pulang baby... Kenapa?? Apa kau sudah ketergantungan pada ku?"
aurora menatap liam tanpa expresi "kau terlalu percaya diri"
liam tertawa kecil "hmm... baiklah kalau begitu aku pergi dulu, kau baik baiklah dimansion" ia beranjak menuju pintu.
"apa kau pergi bersama dori!!" teriak aurora
Liam menghentikan langkahnya dan menoleh pada aurora "ya, aku pergi bersama dori dan akan mengantarkan dua suster itu"
Aurora membulatkan mata fikiran negatif mulai datang dengan cepat, apa lagi ia mengingat betapa genitnya perawat itu pada saat didekat liam.
"Aku ikut!!" teriak aurora
"APA???" liam mengernyitkan keningnya "bukankah tadi kau bilang tak ingin ikut.
Aku berubah fikiran, kenapa? Kau tak mau aku ikut? Kau tak suka kalau aku ikut??
Kembali keegoisan seorang wanita muncul, wajah aurora sudah tak bersahabat lagi. Liam mengambil bathrobe dan mendekat pada aurora.
"apa yang kau katakan? Tentu saja aku suka kau ikut. Kalau begitu ayo keluar dan berganti lah pakaian"
"tutup matamu dan jangan mengintip"
"baiklah..." liam berbalik badan "padahal aku sudah melihat tubuhmu itu aurora"
”tutup mata jangan dibuka!!"
"okee.. Oke"
Setelah memakai bathrobe ia keluar dari jacuzzi melangkah keluar bersama liam.
"aku akan menyuruh laila masuk, dan aku juga akan menunggu di ruang utama"
laila mengangguk dan melihat liam keluar kamar, terlihat laila masih menunggu didepan pintu kamar.
"masuklah, bantu aurora berganti pakaian. Pilihkan pakaian yang membuatnya nyaman karena ia akan pergi bersama dengan ku ke kantor" ucap liam pada laila.
"baik tuan"
laila dengan cepat masuk kedalam kamar dan membantu aurora berganti pakaian sedangkan liam memasuki lift untuk turun menuju ruang utama
Zeus dan marco tetap berdiri disamping pintu kamar aurora guna berjaga disana. Dan menunggu nona mudanya keluar kamar.
kata sayang dan cinta tapi kasarnya luar biasa STUPID
baca dari awal