NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Hamil Saat Masih Sekolah

Tiba-tiba Hamil Saat Masih Sekolah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Beda Usia / Romansa
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

"APA?" Jerit Lolita Nismara Fidelia seorang gadis cantik berkulit putih, mata indah berbentuk hazel, hidung mancung dengan tinggi badan semampai. Tapi memiliki kekurangan yaitu IQ di bawah rata-rata, masih duduk di bangku kelas sebelas SMA.

Mata Loli membola ketika garis dua terpampang nyata berwarna merah di atas tespack yang dia beli kemarin atas paksaan dari sahabatnya yang bernama Audy Mahaputri.

"Jadi perut buncit ini bukan busung lapar, tapi ada bayi di dalamnya?" Gumam Loli frustasi.

"Bagaimana cara bayi ini bisa masuk ke dalam perutku ya?" Tambahnya.

Penasaran dengan tingkah konyol Lolita, yukk pantengin terus karya terbaru Author. Semoga suka. Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Homeschooling

Suasana pagi di rumah Lolita terlihat berbeda dari biasanya. Di meja makan sudah ada lima orang tua yang siap sarapan. Usai subuh tadi, mama Elena dan mama Karin ke dapur untuk memasak. Mereka tahu, jika pagi ini pasti Lolita tidak akan bangun pagi. Mereka pernah muda, jadi tahu yang terjadi.

"Setelah kita selesai sarapan, mari kembali pulang. Biarkan anak-anak kita menikmati kebersamaan, usai konflik kemarin yang pasti menguras emosi." Ucap papa David, dan semua orang tua setuju dengan pendapatnya.

"Masakan kita juga cukup banyak, mereka berdua bisa langsung memakannya ketika sudah bangun nantinya. Tinggal menghangatkan saja." Tambah mama Karin.

"David, kamu sudah memastikan Andre mendekam di penjara?" Tanya Oma.

"Sudah Oma, aku meminta pada kepala kepolisian langsung untuk tidak memberi keringanan hukuman bagi Andre. Tidak lagi dengan menjadi tahanan kota." Jawab tegas papa David.

"Bagus, lalu bagaimana dengan perempuan murahan itu? Jika hukum tidak bisa menghentikan perbuatannya... " Menghela nafas.

"Bukankah kekuasaan kita bisa membuat dia jera? Lakukan apapun untuk menjeratnya dalam masalah besar. Tidak peduli jika dia seorang wanita." Sifat arogan Oma Sinta keluar ketika emosi sudah tingkat tinggi.

"Baik, Oma..." Jawab papa David.

Setelah menyelesaikan ritual sarapan pagi, kelima orang tua itu pun meninggalkan kediaman anak-anak mereka.

Sementara itu, Lolita yang sudah terbangun merajuk karena sang suami sangat sulit dibangunkan. Bahkan pria dewasa itu semakin mengeratkan pelukannya.

"Abang... Ayo bangun, aku mau pergi ke sekolah." Ucap Lolita.

"Tidak ada sekolahan yang menerima muridnya hamil sayang." Jawab Edgar.

"Kan ini kesalahan abang yang sudah menghamili aku." Sewot Lolita.

"Iya, abang memang ingin kamu hamil. Dan ternyata abang berhasil, lihatlah tubuh kamu semakin sexy dengan perut membuncit. Buat abang gelas dan semakin cinta." Rayunya.

"Lalu bagaimana dengan pendidikanku, aku baru kelas 2 SMA itupun masih semester pertama. Bagaimana aku bisa mendidik anak-anakku nanti jika ibunya saja tidak berpendidikan."

"Astaga, istriku sudah dewasa ternyata. Abang merasa bangga dengan pemikiran kamu itu. Tapi mencari ilmu tidak harus dengan sekolah formal sayang. Abang akan carikan guru untuk kamu Homeschooling. Bagaimana, setuju?"

"Hah homeschooling, berarti belajar di rumah. Gurunya siapa?" Tanya Lolita.

"Abang akan carikan guru yang berkompeten dan memiliki sertifikasi resmi."

"Okey kalau begitu aku setuju, setidaknya aku tidak bosan di rumah sendirian." Ucap Lolita bahagia.

"Sekarang abang akan bersiap untuk kembali bekerja. Kamu mau ikut ke kantor sayang?" Tanya Edgar.

"Kalau aku ikut, abang tidak fokus bekerja. Tapi abang akan sibuk mengerjai aku." Ucap Lolita.

"Hahaha... Tahu saja." Edgar tertawa.

Selesai bersiap, Edgar dan Lolita pergi ke bawah. Mereka lapar, tapi mereka lupa jika semalam mereka tidak hanya tinggal berdua.

"Abang, sepertinya kita melupakan sesuatu."

"Lupa? Tentang apa?" Tanya Edgar.

"Ada mama, papa dan Oma."

"Astaga, benar kita melupakan mereka."

"Ayo, aku jadi tidak enak. Seperti istri dan menantu malas."

"Tidak ada yang berfikir seperti itu sayang, mereka semua pengertian."

Saat tiba di bawah, suasana begitu sepi. Pintu tertutup rapat tapi semua gorden sudah terbuka.

"Dimana semua orang, apa sudah pulang." Gumam Lolita penuh sesal.

"Sepertinya sudah, ayo kita sarapan. Masak seadanya saja." Ucap Edgar yang belum sampai meja makan.

"Loh, sayang Lili di meja sudah banyak makanan. Pasti mama berdua yang sudah memasaknya untuk kita. Kalau gitu, ayo makan."

"Beberapa saat setelah makan, Edgar berpamitan pada istrinya karena akan berangkat bekerja. Tapi Lolita menghentikan suaminya karena tiba-tiba dia berubah pikiran. Dia takut sendirian.

"Abang tunggu sebentar, aku ikut."

Lolita bergegas ke kamar untuk berganti pakaian. Sedangkan Edgar menunggu di teras rumah. Sesekali pria itu melihat jam tangannya. Ada jadwal meeting setengah jam lagi.

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki Lolita menggema, karena suara heel miliknya. Edgar menoleh dan terpukau dengan kecantikan sang Istri. Edgar jatuh cinta lagi dengan istrinya.

"Abang aku sudah siap, ayo berangkat." Ucap Lolita tersenyum cantik.

"Tapi, abang ada meeting di luar kantor sayang." Ucap Edgar.

"Tidak masalah, aku ikut kemana abang pergi. Aku bisa duduk sedikit agak jauh." Ucap Lolita.

"Baik jika itu mau kamu, jika nanti merasa bosan menunggu. Kamu bisa langsung bicara." Pesannya.

"Siap suamiku tercinta." Jawab Lolita, Edgar pun bersemu merah mendengarnya.

Di sebuah restoran mewah, Edgar meghadiri undangan dari kolega bisnisnya. Tidak ada Leo, karena asistennya itu harus menggantikannya di kantor.

Memasuki ruangan VIP yang sudah di reservasi oleh kolega yang mengundang Edgar melalui sambungan telepon.

"Abang mau meeting atau kencan?"

Lolita curiga, kenapa ada meeting di tempat private seperti itu. Sedangkan Edgar juga tidak tahu, karena yang meminta jadwal adalah seorang paruh bayu kolega lamanya.

Tok tok tok...

Edgar mengetuk pintu dengan sopan, sementara Lolita bersembunyi di belakang punggung suaminya.

"Silahkan masuk tuan Edgar." Suara lembut mendayu milik seorang wanita.

Deg

Jantung Edgar berdebar sangat kencang, bukan karena jatuh cinta pada pandangan pertama dengan wanita yang ada dihadapannya. Tapi karena ada cubitan maut di pinggangnya dari seorang wanita yang ada di belakang punggungnya. Lolita istrinya.

"Siapa Anda, saya kesini atas undangan tuan Sofyan Bernandes." Ucap Edgar tanpa sedikitpun melangkahkan kaki.

"Masuklah dulu tuan, tidak perlu sungkan. Tidak ada siapapun selain kita berdua." Ucap manja wanita yang ternyata bernama Della Bernandes.

"Siapa bilang kalian hanya berdua, ada saya." Lolita muncul dengan sikap posesifnya. Gadis hamil itu merangkul erat lengan sang suami.

Edgar menatap Lolita. Apakah Edgar akan marah dengan tingkah Lolita?

Tentu saja, jawabnya adalah TIDAK. Edgar suka jika istrinya posesif, cemburuan dan bertingkah manja kepadanya.

"Siapa dia tuan, saya rasa hanya Anda yang saya undang." Ucap Della menatap sinis Lolita.

"Kenalkan, saya Lolita istri yang sangat dicintai oleh tuan Edgar."

"Is... Istri...?" Tanya Della tergagap.

"Abang batalkan pertemuan ini." Tegasnya.

"Jangan karena kamu istri tuan Edgar bisa seenaknya membatalkan pertemuan penting ini. Karena kami akan membahas kerja sama perusahaan yang jelas menguntungkan." Ucap sombong Della.

Tidak menghiraukan ocehan Della, justru Lolita menatap sengit suaminya itu.

"Abang pulang, atau nanti malam tidur di luar. Ingat perjanjian yang pernah abang tanda tangani."

Edgar mengangguk, lalu membelai mesra rambut panjang sang istri lalu menatap wanita di hadapannya tegas.

"Maaf nona Della, pertemuan ini saya setujui karena permintaan tuan Sofyan. Jika saya tahu yang hadir adalah Anda, maka saya sejak awal akan menolak." Ucapnya.

Tanpa menunggu Della berbicara, Edgar menggandeng istrinya dan melangkah pergi.

"Lebih baik ayo ikut abang cari guru untuk kamu." Ajaknya.

"Aku maunya guru laki-laki ya bang." Ucap Lolita memohon.

"Perempuan saja sayang." Jawab Edgar.

"Tidak mau, kalau guru perempuan aku takut dia nyari kesempatan dalam kesempitan untuk mendekati abang."

"Abang juga akan cemburu jika gurunya seorang pria." Ucap Edgar.

1
Erchapram
Luar Biasa
Mar lina
semoga itu
gak benar
bisa kacau balau
rumah tangga
Edward kalau itu beneran
Erchapram: Benar atau tidak ya kak, btw namanya Edgar kak. Author gak kenal Edward. Terima kasih sudah mampir /Smile/
total 1 replies
Atik R@hma
haredung²😂😂😂
Atik R@hma
iya ka😅
Mar lina
lili
kelelahan abang
kayaknya dia lagi bobo nyenyak
NOR RIMA SALSABILA
Luar biasa
Erchapram: Terima kasih kakak.
total 1 replies
Erchapram
Benar banget itu kak, si Lili udah ketagihan. Terima kasih ya kak sudah mampir.
Mar lina
lili
enak kan
surga dunia
kalau sudah halal
dach gitu bisa pacaran lagi
candu untuk mereka berdua
tiada hari tanpa bercinta...
lanjut thor ceritanya
di tunggu up nya
semoga tripel up
Erchapram
Terima kasih, untuk yang sudah dukung cerita Othor ini dengan subscribe dan juga beri like. Kalau boleh bantu beri ulasan bintang limanya. Terima kasih.
Erchapram
Iya, tunggu ya... Makasih supportnya.
Adinda
Lanjut thor
Erchapram
Terima kasih sudah mampir
Adinda
ceritanya bagus semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!