NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:20.7k
Nilai: 5
Nama Author: Irma

Kecelakaan maut yang menimpa sahabat baiknya, membuat Dara Asa Nirwana terpaksa menjalani nikah kontrak dengan Dante Alvarendra pria yang paling ia benci.

Hal itu Dara lakukan demi memenuhi wasiat terakhir almarhumah untuk menjaga putra semata wayang sahabatnya.

Bagaimanakah lika-liku perjalanan lernikahan kontrak antara Dara dan Dante?
Cerita selengkapnya hanya ada di novel Nikah Kontrak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 30

Sepanjang malam Dante dan Dara terus terjaga, mereka memikirkan nasib Dion dan cara bagaimana mendapatkan anak itu kembali.

Dante sudah menceritakan soal kondisi ayahanda Max yang terbaring koma di ruang ICU, ia juga mengajak Dara menjenguk saat weekend nanti.

Mendengar hal itu membuat Dara bertambah sedih dan putus asa, harapannya untuk mengambil Dion kembali benar-benar pupus, bahkan hanya sekedar menjenguknya pun, Albert dan Cindy kini tak mengizinkan lagi sejak kejadian itu.

Yang bisa ia lakukan saat ini hanya lah berdoa, semoga Dion bahagia bersama orang tua angkatnya yang baru.

"Ini semua salahku," ujar Dante lirih. "Seandainya saja diawal pertemuan kita, menjadi awal yang baik. Semua ini tidak akan terjadi."

Dante mengakui bukan dirinya yang tak peka pada penampilan Dara sat pertemuan pertama mereka, ia justru sangat terpukau pada kecantikan Dara yang lebih segalanya dibandingkan dengan yang ia lihat saat video call atau di foto.

Namun saat itu kondisi keuangannya tidak memadai untuk mengajak Dara makan malam di restoran bintang lima. Sejak kasus mal praktek yang di lakukan Axel, mendadak karirnya menjadi tidak karuan, ia hampir tak mendapatkan program televisi, dan gajinya menurun drastis.

"Tidak sepenuhnya salahmu," ujar Dara. "Sebelumnya kita memang tidak pernah menyepakati dimana kita akan makan malam. Jadi seharusnya aku tidak berinisiatif dandan berlebihan."

Entahlah, Dara pun tak mengerti mengapa dirinya dulu terlalu matrealistis. Ia selalu mengkhayal sosok pangeran tampan, rupawan, dan bergelimang harta seperti dalam novel romantis yang sering ia baca.

Dante menoleh menatap Dara yang tidur di sebelahnya. "Malam Natal nanti aku sudah terima gaji, kau boleh pilih tempat makan malam yang kau suka. Bagaimana?"

"Bukankah setiap Natal kau akan pulang ke Cirebon dan merayakannya bersama keluargamu?" tanya Dara.

Pernah satu kali ia merayakan Natal bersama Max dan Yulia, Max mengatakan jika setiap Natal Dante tidak pernah absen pulang kampung untuk merayakan malam Natal bersama orang tuanya.

Dante menggeleng. "Tahun ini dan tahun-tahun berikutnya aku ingin selalu merayakannya bersama istriku. Aku ingin ke Gereja bersamamu, makan malam bersamamu. Kau mau kado apa di Natal pertama kita?"

Dara menitikan air matanya. "Dante... Hiks..." ia tidak tahu harus menangis haru bahagia karena Dante memilih merayakan Natal bersamanya, atau menangis sedih karena Dante kini berubah menjadi anak durhaka.

"Hei, kenapa kau menangis?" Dante menghapus air mata Dara dengan jemarinya. "Kau tidak ingin merayakan Natal bersamaku?"

Dara menggelengkan kepalanya. "Aku harap bisa merayakan Natal bersamamu dan Dion. Huhu.." Ia bahkan membayangkan menghias pohon natal bersama Dion, membuatkan kue kesukaannya, dan memberikan kado special untuknya.

"Ya aku harap juga begitu." Dante berjanji pada dirinya sendiri akan berupaya mewujudkan keinginan Dara, entah bagaimana pun caranya.

Dante membelai wajah Dara dengan lembut, perlahan ia mulai medekatkan wajahnya. Namun tak seperti biasanya, Dara yang selalu menerima ciuman manisnya mendadak berubah 180°, Dara justru mendorong menjauh darinya.

"Jangan sentuh aku Dante..." Dara menaruh tangan didadanya seolah ingin melindungi dirinya.

Dante bingung dengan perubahan sikap istrinya. "Ada apa, Ra? Apa kau sedang datang bulan?"

"Selama ini kau tidak pernah menggunakan pengaman, aku tidak mau hamil!!"

Sejak awal mereka berhubungan, Dante memang tidak pernah menggunakan pengaman. Ia pikir Dara tidak keberatan akan hal itu karena setelah memutuskan melanjutkan pernikahan Dara tidak pernah membahas soal pengaman setiap kali mereka berhubungan, Dara bahkan tak pernah meminta Dante mengeluarkannya diluar.

"Jadi kau tidak mau mengandung anakku? Baiklah."

Dante mencoba memahaminya, terkadang memang ada beberapa wanita yang tak menginginkan mengandung dan melahirkan karena kedua moment itu adalah moment yang sangat berat bagi wanita.

Tapi Dara yang ia kenal adalah wanita yang sangat menyukai anak-anak, seharusnya ia tidak keberatan melewati masa tersebut, kecuali... "Aku sadar, aku kurang pantas menjadi seorang ayah," lanjutnya.

Dara menggelengkan kepalanya. "Bukan itu..." sanggah Dara, sembari menutup wajahnya ia menceritakan hal yang baru saja ia alami sore tadi di rumah bidan, kejadian itu membuatnya taruma.

Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Viki berjuang melahirkan anaknya. Viki menarik pakaiannya hingga koyak, menjambak rambutnya, berteriak kesakitan.

Namun disisi lain setelah melewati proses yang menyakitkan, suami Viki sama sekali tidak datang dan malah menyuruh Viki pulang dengan taxi membawa bayinya.

Dante memeluk Dara dengan hangat. "Aku mengerti, prosesnya memang tidak mudah dan cepat. Aku tidak akan pernah memaksamu jika kau tidak mau, aku juga tidak akan pernah membahas masalah ini."

"Aku hanya belum siap," ucap Dara.

"Kalau begitu kita tunda saja sampai kamu benar-benar siap, dan sembari kita usahakan soal Dion. Besok aku akan membeli banyak pengaman," ujar Dante menenangkan hati Dara.

Dante mengangkat dagu Dara agar Dara menatap matanya. "Tapi satu hal yang harus kau tahu, aku tidak akan membiarkanmu sakit sendirian, aku akan selalu ada dalam sehat dan sakit, sampai maut memisahkan sesuai dengan janji pernikahan kita yang kita ucapkan di hadapan Tuhan."

"Huhu..." Untuk kesekian kalinya tangis Dara pecah.

Dari kecil ia sudah di sia-siakan oleh orang tuanya, perjalanan asmaranya pun tak pernah berakhir indah hingga terkadang ia merasa tak layak untuk mendapatkan cinta.

Tapi Dante memperlakukannya seolah ia sangat berharga melebihi apapun, bahkan Dante rela bertengkar dengan orang tuanya demi berada di pihaknya, padahal sebelumnya Dante adalah pria yang paling ia benci.

"Sayang, apa ada yang salah dengan ucapanku?" Dante tak mengerti mengapa Dara akhir-akhir ini mudah sekali menangis.

"Kau sangat menyebalkan Dante..." tangis Dara berubah menjadi rengekan manja saat Dante menghujaninya dengan banyak ciuman di wajahnya, kemudian memeluknya dengan erat.

"Apa ini artinya kau sangat mencintaiku?" goda Dante.

Dara menggeleng. "Lebih dari apapun. Aku sangat, sangat, sangat mencintaimu." Ia mencium bibir Dante sembari naik ke atas tubuhnya, ia menghabiskan sisa malam menjadi malam yang indah.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
sokor kau pengacara oon itu memang pantas kamu dapatkan
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
dasar pengacara goblok bisa2 kamu teripu
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
kalian Memeng bukan jodohnya jadi terima saja yang sudah di tulis othor yaa
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
kok aku gedek ya sama nih pengacara apa jangan-jangan pengacara nya sudah dapat duit banyak jadi terus membela Albert
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
fixs ini dara hamil ya
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
jangan terus berpikir negatif sama Dara dan Dante Bu siap tau yang di sarankan mereka Bener Don tidak bahagia
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
menemani hidupku sampai mau memisahkan --> menemani hidupku sampai maut memisahkan
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Asalkan kalian mempermainkan pernikahan --> Asalkan kalian jangan mempermainkan pernikahan
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waaaduuuh bahkan Dante akan di buang ke segitiga bermuda jika tahu Dante akan menceraikan Dara padahal dia barusan saja mengambil mahkota Dara
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
ngakak boleh gak seeh saat denger kutukan yang akan diberikan Bobby pada Dante saat ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
oooooh yang barusan mendobrak itu Dante toooh
bukannya tadi Dante udah berangkat kerja yaaak...
lalu darimana Dante tahu jika kedua orang tuanya sedang berkunjung kerumahnya saat ini tuuuh🤔🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waaaduuuh siapa itu yang sedang mendobrak pintu rumahnya Dara saat ini yaak 🤔🤔🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
naah lhooo saat tahu tentang kehamilan Dara, Alice kok malah kayak orang terkena serangan jantung seeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
masuk akal juga tuh perihal Alice tanya alamat rumah Dara pada pegawainya
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
semoga aja kunjungan kedua orang tuanya Dante saat ini merupakan pertanda yang baik pada restu mereka terhadap keputusan Dante yang tak ingin bercerai dari Dara
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
astaga sabar napa Bobby....
saat ini Dara sedang shock aja dengan kedatangan kalian yang secara tiba-tiba gini
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
mungkin yang ada dalam ingatan Dion adalah orang-orang yang beneran tulus mencintai dan menyayangi dirinya
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waaaduuuh orang tua Dante datang mengunjungi mereka saat ini 🥺🥺🥺
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waah enak neeh kue lupis...
salah satu jajanan tradisional gak seeh itu 🤔🤔🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
astaga banyak bener larang yang kamu berikan ini seeh Dante....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!