S2 : Guida Diventare Dea

Setelah menunggu beberapa saat, perempuan itu akhirnya sadar. "A-apa yang terjadi? "

"Sttt, jangan berisik, ayo kabur, sepertinya mereka tidak sadarkan diri"

"Apa? baik" meskipun bingung, perempuan itu mengikuti Chu Wei.

Saat keluar perempuan itu langsung memeluk Ayah nya. "Ayah... Huhuhu"

"Nak, anaku.. "

"Ayo pergi, sebelum mereka sadar"

"Baik An'ren"

"Baik Nona"

Mereka pun pergi meninggalkan tempat itu, untuk saat ini misinya hanya sampai sini. Karena ini menyangkut keluarga Fu, maka dia akan melakukan sesuatu yang lebih dari apa yang dia pikirkan sebelum nya.

"Ada berapa orang yang menjadi pengikut para pengurus? " Tanya Chi Wei.

"Sekitar 20 orang laki-laki dan 7 orang perempuan Nona"

"Ada berapa jumlah orang yang tinggal di daerah kumuh ini?"

"Saya... Kurang tau Nona" Laki-laki itu menunduk.

"Hmm... Siapa namamu?"

"Wang Ni, Nona " Mereka berbicara sambil berjalan.

"Wang Ni, apakah anda bisa menunjukkan di mana tempat tinggal orang-orang kumuh lain?"

"Baik Nona "

Selanjutnya Wang Ni membawa Chu Wei menuju tempat tinggal nya, sebenarnya ada dua kubu di tempat kumuh itu. Pertama kubu pengikut pengurus, mereka yang menjadi pengikut pengurus akan memiliki tempat tinggal yang lebih baik dan sedikit nya makanan dan arak.

Sementara beberapa orang yang tidak mengikuti pengurus mendapatkan tempat tinggal yang sangat dekat dengan pembuangan sampah, serta tempat tinggal yang sangat... Bisa di bilang tidak layak.

Chu Wei melihat keadaan di sana, memang beberapa kali lebih bau karena dekat pembuangan sampah. Anak-anak kecil bermain di tempat pembuangan sampah, namun daripada di sebut bermain lebih tepatnya mencari makanan atau barang-barang yang masih bisa di gunakan.

Beberapa orang tua laki-laki tidak memiliki pakaian yang layak, sehingga tubuh nya yang tinggal tulang terlihat jelas.

"Tolong! Tidak... Huhuhu, tolong suami saya!" Suara lolongan seorang perempuan datang dari dalam gubuk kayu yang reot.

"Itu rumah Bibi Liu, dua hari lalu tangan kiri paman Liu di potong karena ketahuan mencuri beras di warung pedagang. Sekarang kondisi nya sangat parah, Ayah ayo tolong Bibi Liu " Ucap anak perempuan Wang Ni.

Wang Ni mengangguk, dia berjalan cepat menuju tempat keluarga Liu. Chu Wei pun tidak tinggal diam, dia mengikuti.

"Hikss... Hikss... Ayah" Anak Bibi Liu menangis di samping Ibu nya.

"Dunia ini tidak adil!! Dewa, dewi tidak adil! Saya orang yang mempercayai kalian tapi mengapa kalian tidak menolong suami saya! Kalian hanya menolong orang kaya, bukan orang miskin seperti saya!!" Bibi Liu melolong dengan pilu.

Orang-orang di sana hanya bisa melihat tanpa bisa membantu atau berucap, mereka juga merasakan putus asa. Hidup miskin seperti pengungsi, mencoba percaya dewa atau Tuhan juga tidak ada gunanya, pikir mereka.

"Bibi Liu, saya memiliki uang untuk anda pinjam. Anda bisa membawa suami anda pada tabib" ucap Wang Ni.

"Benarkah...? " Bibi Liu keluar dengan menunduk dari rumah nya yang pendek, kemudian berdiri dan dengan wajah penuh harap kepada Tuan Wang Ni.

"Tuan Wang Ni, saya memiliki obat untuk menyembuhkan segala jenis luka, jika di izinkan maukah Bibi Liu membiarkan suami anda menggunakan obat nya? "

"Ini... " Bibi Liu ragu, dia tidak tahu siapa perempuan ini.

Tuan Wang Ni melihat ke arah Chu Wei dan kemudian berbalik ke arah Bibi Liu. "Itu terserah Bibi Liu sendiri Nona" Tuan Wang Ni berjalan mendekat Bibi Liu lalu berbisik.

"Bibi Liu, beliau adalah Nona bangsawan yang dermawan. Dia sudah beberapa kali memberikan bantuan kepada saya, saat ini beliau sedang menyelidiki dana anggaran dari istana yang berhenti itu"

"Oh astaga" Bibi Liu menutup mulutnya, tidak menyangka perempuan dengan muka cemong debu itu seorang Nona bangsawan.

"S-silahkan... Silahkan Nona" Chu Wei merasa canggung dengan bisikan Tuan Wang Ni, namun dia segera masuk ke dalam dan melihat. Bibi Liu juga mengikuti, karena rumah yang sangat kecil maka hanya Chu Wei dan Bibi Liu yang masuk.

Beberapa orang mulai berdiri dan menghampiri rumah Bibi Liu, melihat dari luar apa yang terjadi.

Suami Bibi Liu tidak sadarkan diri, wajah nya terlihat pucat pasi dan tangan kirim yang buntung mengeluarkan sedikit bau yang tidak enak.

"Dua hari lalu tangan suami saya di potong karena mencuri, namun kami tidak memiliki uang untuk berobat, sehingga hanya mencuci dan membalut nya dengan kain biasa." Air mata Bibi Liu luruh. "Saya tahu mencuri sangat salah, namun keluarga kami benar-benar kekurangan, anak saya merengek terus karena lapar... Tidak ada orang kota yang mau memperkerjakan suami saya karena kakinya pincang, huhuhu... "

Chu Wei mengeluarkan botol air Lee mineral dari sistem nya yang dia ambil dari sakunya. Dia membuka botol air itu, memasukkan kekuatan penyembuhan elemen air dan tumbuhan ke dalam air itu. Bibi Liu menutup matanya dengan tangan karena menangis, jadi dia tidak melihat sebuah cahaya halus yang masuk ke dalam air tersebut.

Chu Wei membuka perban kain di tangan yang buntung itu lalu mengucurkan air dari botol dan beberapa saat luka yang terlihat bernanah itu mengering dan tidak butuh waktu lama berubah menjadi kulit. Chu Wei diam-diam mengambil kain perban putih dari sistem nya dan mulai membalut tangan yang buntung itu.

Setelahnya, dia memasukkan sedikit air ke dalam mulut suami Bibi Liu. Chu Wei melirik wanita di samping nya seperti tidak mau berhenti menangis, dia memegang pundak Bibi Liu, saat Bibi Liu mendongak melihat Chu Wei bersamaan dengan Tuan Liu yang terbangun.

"Maafkan saya, saya terlalu berlebihan... "

"Liu Shi... " lirih suami Bibi Liu.

Bibi Liu tersentak, dia buru-buru melihat suami nya. Chu Wei keluar, sementara Bibi Liu menangis terbaru suaminya terlihat sembuh dan tidak pucat lagi.

"Benarkah Tuan Liu ini sudah bangun lagi? "

"Mana? Mana? Saya mau liat! "

"Apakah benar? Mustahil! "

"Apakah dewa menolong Suami Liu? Istri Liu sangat percaya Dewa kan? "

[ DING! Dewa Asclepius, Dewi Panasea, Dewi Hyghena serta beberapa dewa penyembuh dan pengobatan semakin penasaran terhadap metode penyembuhan yang anda gunakan ]

'Dewa dan Dewi lagi? '

"An'ren... "

Chu Wei menghampiri Qi Puzi dan Chu Lan. "Qi Puzi, Chu Lan, belilah roti dan susu untuk semua orang disini. Juga beberapa selimut tebal" Chu Wei memberikan sekantong uang kepada Qi Puzi.

"Baik An'ren"

Wang Ni merasa tidak percaya Nona bangsawan itu bisa menyembuhkan Tuan Liu, dia melihat nya mendekati pelayan nya dan tidak sengaja mendengar nya lalu menawarkan diri untuk membantu.

"Nona, biarkan saya dan beberapa anak disini bantu membawakan barang yang akan anda bawa nanti"