di salah satu pondok pesantren, ada seorang gadis cantik bernama Fatimah. Ayah nya Fatimah seorang pemilik pesantren bernama Ustad Zaidan,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara akad Nikah di mekah.
Setelah 2 bulan mereka pun bisa berangkat di pagi hari nya.mereka pun datang ke bandara untuk berangkat ke tanah suci.saat dalam pesawat.
"Kepada penumpang terhormat penumpang menegakkan sandaran, mengenakan sabuk pengaman, membuka tutup jendela dan menonaktifkan ponsel ikuti pengarah yang ada di depan anda terimakasih."kata pramugari di pengeras suara yang ada di dalam kabin pesawat.
Pesawat pun lapas landas dan terbang30.000 kaki dari permukaan dan dia sana terlihat sangat indah di atas sana seakan sedang melihat miniatur daratan .
Di dalam pesawat tak hentinya Fatimah kagum dengan apa yang dia lihat.
"Mas bagus banget pemandangannya dari atas sini mas,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah luar jendela pesawat.
"Iya dede bagus banget,"ucap Naim sembari tersenyum.
Setelah 1 jam penerbangan mereka pun sampai di jedah (mekah) mereka menaiki bis untuk ke masjidil haram. Dan tak lupa di pandu oleh ustad di sana.
Yang di tunggu pun tiba mereka berada di masjidil haram mereka pun mengelilingi kab'ah menunaikan sholat sunat 2 rakat setelah mengelilingi kab'ah. Keesokan pagi nya Naim pun melangsungkan Akad nikah di salah satu hotel di sana yang di hadiri oleh keluarga dan kerabat dekat serta ke dua orang tua mempelai.
"Saya nikah kan engkau dengan Fatimah binti zaidan dengan mas kawin uang senilai 1 miliar seperangkat alat sholat di bayar tunai,"ucap penghulu itu sambil memgengam tangan Naim.
"Saya terima nikahnya Fatimah binti zaidan dengan mas kawin tersebut di bayar tunai,"ucap Naim dengan satu tarikan nafas.
"Bagai mana para saksi?"tanya penghulu itu sambil melihat ke sebelah kanan dan kiri.
"Sah,"jawab saksi secara serentak.
"Alhamdulilah,"ucap penghulu sambil melihat ke arah.
"Sekarang kalian sah jadi suami istri,"ucap penghulu itu sembari tersenyum.
Naim pun memberikan tangan ya Fatimah pun mencium tangan Naim. Naim pun mencium kening Fatimah dengan tersenyum. Setengah bulan pun berlalu (15 hari) mereka pun kembali ke indonesia. Per
Nikahan yang didasari karena terpaksa kini didasari oleh cinta oleh kedua nya. Kini mereka menjalani hidup mereka dengan bahagia.
(13 tahu berlalu )
Sendy telah keluar dari penjara dia pun mencari ke keberadaan Naim laki-laki yang dia cintai namun kemana pun dia mencari Naim namun tak ketemu. Dia pun mencari kerumah yang dia tinggali bersama Fatimah namun rumah itu kosong dan sendy pun mencari nya di rumah orang tua nya. Betapa terkejutnya sendy ada bendera kuning di depan rumah orang tua Naim.
"Siapa yang meninggal,"batin sendy sambil berdiri mematung.
Tak lama ada orang lewat di hadapan sendy dan orang itu baru saja keluar dari rumah orang tua Naim. Sendy itu pun menghentikan langkah orang itu.
"Maaf bu mau nanya siapa yang meninggal ya?"tanya sendy sambil melihat ke arah orang itu.
"Oh itu putra mereka,"jawab ibu itu sambil melihat ke arah sendy.
"Apa! Engga mungkin bu,"ucap sendy dengan shok.
"Apa penyebab meninggal nya?"tanya sendy sambil melihat ke arah ibu itu.
"Dia meninggal bersama anak dan istri nya mereka mengalami kecelakaan mobil mereka tumpangi jatuh ke jurang,"jawab ibu itu sambil melihat ke arah sendy.
"Apa kecelakaan?"tanya sendy bagaikan tersebar petir di siang hari dia pun berlari ke kedalam rumah itu denga berlari. Dan meninggalkan ibu tadi.
Sesampai nya di sana dia melihat jasad Naim dan istri serta anaknya beraring terbujur kaku serta luka bakar sehingga wajah ya rusak.
"Kenapa kamu meninggalkan kami nak,"ucap ibu Fatimah sambil menggenggam tangan jasad Fatimah.
"Nak kenapa kamu pergi begitu cepat meninggalkan kami semua nak,"ucap ibu Naim sambil menangis di hadapan jasad anak nya.
"Naim kamu kenapa meninggalkan? Adai saja kamu menikah dengan ku bukan sama Fatimah mungkin tak akan seperti ini,"ucap sendy sambil menangis di samping jasad Naim.
Jasad ketiga nya pun di makam kan dengan 1 liang lahan dan di makam kan di TPU dekat rumah mereka.setelah memakam jasad ketiga nya mereka pun pergi dari sana tinggallah sendy yang menangis di pusaran Naim.
"Kenapa kamu bisa pergi secepat ini sayang kamu bilang mencintai ku dan kamu terpaksa menikahi wanita itu tapi lihat kamu sekarang kamu malah mati bersama nya."ucap sendy sambil mengelus batu nisan itu.
Sendy pun pergi dari sana dan terlihat satu sosok laki-laki berdiri di dekat pohon sambil melihat ke arah nya.
"Aku tau kamu pasti tidak akan melepaskannya begitu saja,"batin sosok itu sambil menatap tajam ke arah sendy yang berjalan meninggalkan kuburan Naim dan keluarga kecil.
Bersambung...
semoga semangat up terus ya
salam kenal dari 'aku akan mencintaimu suamiku' jgn lupa mampir 🤗🤗
aku datang lagi kalo udh up up uphhh~
Awas kalau nanti lu jatuh cinta,🪓