Dewina gadis dari keluarga biasa memiliki kepekaan yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar , sampai tetangganya bahkan orang lain melihatnya aneh , dengan kemampuannya ia bisa merasakan apa yang orang lain raskan , dan Ia bisa merasakan kehadiran makhluk astral meskipun tidak bisa melihat makhluk tersebut .
Kedua orang tuanya berpisah karena takdir ,ayahnya meninggal ketika Dewina sekolah menengah pertama .
Bagaimana Dewina menjalani kehidupannya yang tidak biasa ,mampukah ia melewati itu semua ?
Ikuti kisahnya dan beri tanggapan kalian dikomentar , terimakasih .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keduapuluh sembilan Menemukan Jejak Yanto
Setelah ia melaporkan tentang pembunuhan kasus Ersa dan Rahma pihak kepolisian menelusuri jejak Yanto di hutan atas petunjuk dari Dewina . Namun Dewina tidak tinggal diam tapi ikut serta membantu mencari Yanto karena saat ini Yanto sedang mengalami depresi berat dan ia tidak bisa lari kemana-mana lagi .
Perjalanan masuk ke hutan sekitar tiga jam lebih , jalan ke hutan sangat sulit dilalui mereka sangat berhati-hati karena siapa tahu ada jebakan . Dewina melihat sebuah bangunan tua sederhana mendekat dengan pelan-pelan .
Bersama pihak kepolisian Dewina mengendap-endap di sekitar bangunan tua dan perlahan berjalan masuk , satu persatu orang memasuki bangunan tersebut .
Tak ada kehidupan di dalam tapi ada jejak penghuni yang menurut mereka seperti menyapu dan memasak , mereka menemukan gelas piring bekas orang makan baru saja ada bekas api yang baru saja dipadamkan .
Mereka menelusuri setiap sudut ruangan dengan hati-hati dan waspada , Dewina merasakan suasana horor di dalam salah satu ruangan kemudian menyingkap kain penutup alangkah terkejut ia melihat Yanto dalam keadaan kritis sambil kejang-kejang .
"Pak , ke sini ," teriak Dewina dengan tubuh bergetar . Para pihak kepolisian datang ke tempat Dewina dan melihat kejadian yang membuat mereka terkejut .
Beberapa orang membantu membawa Yanto ke luar dengan tandu . Mereka membawa k luar hutan dengan beramai-ramai. Akhirnya satu masalah terpecahkan .
Saat ini Yanto di periksa di rumah sakit kota . Dewina menjadi saksi atas kasus Yanto dan beberapa warga yang terlibat . Mereka menjalani pemeriksaan di kantor polisi sedangkan Yanto menunggu kondisi pulih baru akan dilaksanakan penyidikan lebih lanjut .
Beberapa hari berikutnya Ersa tidak pernah muncul lagi , dan kabar terbaru seorang menemukan mayat seorang perempuan berada di tempat pembuangan sampah dalam kondisi mengenaskan tanpa penutup badan .
Setelah melalui berbagai macam penyelidikan dan otopsi mayat berjenis kelamin itu bernama Ersa dan sudah di serahkan kepada pihak keluarga akhirnya dimakamkan di pemakaman di daerah asal Ersa dilahirkan dan jasadnya dimakamkan dekat ke dua orang tuanya .
Dalam tidur Dewina bermimpi bertemu dengan perempuan cantik bergaun putih dan seorang perempuan cantik satu lagi dengan memakai kalung berlian dia adalah Rahma .
"Dewina apa kabar ?“sapa mereka bersamaan . Dewina merasa asing dengan mereka . " Siapa kalian kenapa kalian mengenalku ?“tanya Dewina dengan tubuh bergetar menahan rasa takut .
"Aku Ersa apa kamu tidak ingat ?“katanya tersenyum bahagia melihat Dewina yang ketakutan . "Dan aku Rahma ,maaf aku telah membuatmu ketakutan tapi tenanglah kami tidak akan melukaimu ," sahut Rahma tersenyum .
"Apa aku sudah meninggal seperti kalian ?“ Dewina merasa tubuhnya sangat ringan berjalan mendekati mereka berdua .“Kami memanggilmu kemari karena ini adalah pertemuan terakhir kita , aku berharap kamu bisa menyelesaikan setiap masalah yang ada di sekitar kehidupan dan jika kamu membutuhkan bantuan maaf kami tidak bisa membantu tapi suatu saat akan ada orang yang datang kepadamu ," jelas Rahma .
Dewina merasa sesak napas ia lalu membuka mata ketika sadar ia berada di kamar dan di samping ada ibu dan kakaknya dengan tersenyum bahagia .
"Sejak kapan kakak dan ibu di kamarku ?" tanya Dewina menetap keduanya . "Kakak baru saja sampai dan ibu yang mengajak masuk ke dalam kamar karena kamu tidur sambil mengigau ," jelas Deliana tersenyum senang .