Biarkan Aku, Yang Pergi

Keesokan harinya, Arumi benar mendapatkan pesan dari Nicholas. Pria itu memberitahu jika dirinya ingin mengajak putri mereka jalan jalan bersama. Tapi, hanya dirinya dan juga sang putri saja. Nicholas tidak berniat sama sekali untuk mengajak Arumi. Hingga hal itu berhasil membuat Arumi merasa aneh dengan sikap calon mantan suaminya tersebut.

"kak, lihat ini!" ujar Arumi pada Mikaila dan juga Jonathan.

Untuk saat ini, mereka tengah berada di resto milik Arumi yang sempat di jual oleh Nicholas dan keluarganya. Dan hari ini, baik Mikaila dan Jonathan mengembalikannya kepada Arumi untuk di kelola nya kembali. Untuk anak anak, si kembar harus ke sekolah. sedangkan Michelle berada di tempat bermain yang di sediakan Restoran tersebut.

"jangan balas ataupun lihat dulu pesan Nicholas dek. perasaan Kaka tidak enak. Entah apa yang di rencanakan sekarang. Yang jelas, kakak merasa jika pertemuannya dengan Michelle memang sudah di rencanakan,!" ujar Mikaila yang berbicara sebagai seorang ibu.

"Benar apa yang di katakan kakak kamu Arumi. Selama ini, apa yang di rasakannya tidak pernah salah. Jika menang Nicholas ingin bertemu dengan Michelle kenapa dia tidak memperbolehkan kamu ataupun pengasuhnya ikut. Kenapa harus Michelle saja. Padahal sebelumnya, jangankan untuk mengajaknya jalan jalan. Hanya sekedar menyapanya saat di rumah saja tidak pernah dia lakukan!" ujar Jonathan kembali memperingatkan.

"kalian benar. Pasti kali ini ada yang tengah di rencanakan oleh Nicholas dan juga keluarganya. Apalagi setelah kedatangan mereka ke rumah. pasti saat ini Bu Sartika merasa sangat menyesal karena dari dulu tidak pernah mau di ajak untuk sekedar mampir sejenak di rumah papi dan mami!" jelas Arumi pada kedua Kaka dan kakak iparnya tersebut

"kamu tahu sendiri jika memang pandangan mereka itu berbeda. Mereka akan memandang segan setiap orang yang berpakaian rapi dan formal layaknya orang kaya. pakaian dan barang branded. Sedangkan keluarga kita lebih nyaman mengenakan pakaian santai dan biasa. Yang terpenting nyaman untuk di pakai. Itu yang membuat Bu Sartika berfikir jika kita dari kalangan orang susah!" ujar Jonathan kembali membuat Arumi mengangguk setuju.

"lalu bagaimana dengan pesan Nicholas ini kak?"

"dia mengajak ketemuan dimana memangnya?" tanya Jonathan pada adiknya.

"di taman dekat rumah Meraka!" jawab Arumi memperlihatkan kembali pesan Nicholas.

"kenapa harus di taman sana, balas saja dek jika ingin bertemu dengan Michelle suruh datang ke rumah atau ke sini saja. Jika dia tidak mau ya tidak ada kesempatan. Lagian juga dia aneh, orang saat ada di dekatnya tidak mau sekali saja menemani atupun sekedar menyapa.

Lah ini, saat sidang perceraian kalian akan di lakukan. Kenapa dia seolah ingin dekat dengan Michelle. Jangan jangan Nicholas dan ibunya punya niat buruk dek. Karena waktu mereka datang kerumah tidak mendapatkan apa apa. Mereka menjadikan Michelle sebagai alat untuk mencapai keinginan mereka. Di tambah lagi, mereka pasti tahu jika Michelle kesayangan kita semua" ujar Mikaila mulai memahami situasinya.

"kalau itu benar terjadi. Maka biarkan Nicholas bertemu dengan Michelle di sini. Kita akan pantau dia dari jarak dekat. Di tambah, karyawan di sini sudah mengetahui siapa Nicholas sebelumya. Pasti mereka akan dengan mudah menghalangi Nicholas saat hendak membawa Michelle keluar dari resto ini,!" ujar Jonathan memberikan saran.

"baiklah, aku rasa itu ide yang bagus. Lusa sidang pertama akan di gelar. Maka besok adalah waktu Nicholas bisa bertemu dengan Michelle. Tidak bisa lama, hanya 30 menit saja." Jonathan dan Mikaila mengangguk setuju.

Setelahnya mereka lansung memberitahu suster Neni sekaligus para karyawan restoran. Di mana karyawan tersebut semua adalah karyawan lama. Ada yang baru juga tapi mereka juga sudah mengetahui siapa Nicholas itu. orang yang dengan tega menjual restoran milik bos mereka.

sedangkan Nicholas yang mendapatkan kabar jika Arumi menyetujui permintaanya untuk bertemu dengan Michelle tapi di sebuah restoran merasa mendapatkan angin segar. Dia merasa sebentar lagi rencananya akan berhasil. Jika saja Arumi tidak ingin kembali padanya. Maka setidaknya dia juga harus mendapatkan harta Gono gini dari apa yang di miliki Arumi.

"bagaimana Nick?" tanya Bu Sartika.

"berhasil Ma, tapi dia mengajak ketemuan di restoran lama. Restoran yang pernah kita jual itu!" jelas Nicholas.

"bagus, dengan begitu kita bisa dengan mudah meminta uang yang banyak dari keluarga Arumi. Enak saja, mereka mau lepas tangan setelah membuat hidup kita berantakan begini!" ujar Bu Sartika kesal.

"tapi ingat Nick. apa kamu yakin, jika restoran itu yang beli dulu adalah orang lain. Bukan dari keluarga Arumi kak?" tanya Monic kepada adik iparnya.

"seingatku yang membeli orang yang seumuran denganku mbak. Mana mungkin Arumi memiliki adik yang sangat tampan. Seingat ku adik Arumi masih berada di luar negri. Dia masih menempuh studinya mulai dari SMA dan kuliah di sana. Jadi, kemungkinan besar adik Arumi masih bertahan di sana!" jelas Nicholas apa adanya.

memang benar Fernando study di luar negeri dari mulai dia SMA sampai menyelesaikan kuliahnya. Tapi karena kepintarannya. Dia berhasil menyelesaikan kuliahnya lebih cepat di bandingkan yang lain.

Nicholas juga tidak terlalu mengenal siapa adik dari Arumi tersebut. Karena saat acara pernikahan Arumi. Sang adik tidak bisa hadir. Karena saat itu dia tengah melaksanakan ujian. Bahkan, Nicholas sama sekali belum pernah melihat lansung wajah Fernando.

"kamu harus hati hati Nick. Takutnya Arumi memintamu ketemuan di sana. Dia sudah merencanakan sesuatu!" ujar Monic memperingati.

"aku tahu mbak. tenang saja, Arumi bukanlah orang yang sangat pintar. Dia hanya pintar di kantor, bukan berarti dia juga pintar dalam segala hal!" jawab Nicholas sedikit menyindir Arumi