NovelToon NovelToon
Pesona Suami Tetangga

Pesona Suami Tetangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Kehadiran Damar, pria beranak satu yang jadi tetangga baru di rumah seberang membuat hidup Mirna mulai dipenuhi emosi.


Bagaimana Mirna tidak kesal, dengan statusnya yang belum resmi sebagai duda, Damar berani menunjukkan ketertarikannya pada Mirna. Pria itu bahkan berhasil membuat kedua orang tua Mirna memberikan restu padahal merek paling anti dengan poligami.

Tidak yakin dengan cerita sedih yang disampaikan Damar untuk meluluhkan hati banyk orang, Mirna memutuskan mencari tahu kisah yang sebenarnya termasuk masalah rumahtangga pria itu sebelum menerima perasaan cinta Damar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Khawatir

“Kamu pasti tidak akan menyangka siapa yang ditemui Mirna sebelum dia mengalami kecelakaan !” cibir Anita dengan senyuman megejek.

Mata Damar membola namun detik berikutnya ia tertawa sinis membuat Anita gantian menautkan kedua alisnya.

“Pantas saja Rangga memutuskanmu ternyata semakin tua bukannya tambah pintar, kemampuanmi masih yang itu-itu saja, hanya bisa menghasut orang.”

Anita menggeram kesal sambil mengepalkan kedua tangannya di samping.

“Tertawalah sepuasmu Dam ! Dasar manusia sombong ! Kelakuanmu seperti kacang lupa pada kulitnya. Lihat saja saat ingatan Mirna kembali, dia pasti mengiyakan ucapanku kalau malam itu yang ditemuinya adalah Marsha !”

Meskipun terkejut bukan main mendengar Anita menyebut nama Marsha namun Damar masih berusaha tenang dan biasa saja malah ia kembali tersenyum sinis.

“Berkaca dulu sebelum kepo dengan urusan rumah tangga orang, kamu saja gagal meyakinkan Rangga yang begitu sayang padamu, sekarang kamu mencoba memengaruhi Mirna dengan cerita Marsha,” snis Damar sambil gekeng-geleng kepala.

“Silakan saja kamu mengarang dongeng soal Marsha, aku sudah menceritakan pada Mirna siapa Marsha bagiku.”

Seringai sinis Damar membuat Anita makin geram tapi pria itu tidak peduli, langsung meninggalkan Anita yang masih berdiri di tempatnya.

Baru beberapa langkah Damar berhenti dan berbalik badan pada Anita yang memunggunginya.

“Mirna hanya lupa padaku tapi dia ingat semua kelakuanmu di masa lalu, jadi tidak usah berlagak sok baik padanya,” sinis Damar.

Tanpa menunggu reaksi Anita, Damar langsung berbalik lagi hingga membuat Anita tidak bisa lagi menahan emosinya.

“Damar brengsek !” pekik Anita.

Beberapa orang yang ada di lobi menoleh ke arahnya tapi Damar yang sudah ada persis di pintu lobi tidak terpengaruh sedikit pun.

“Suruh Joko segera proses pengunduran dirinya, kalau perlu besok dia sudah keluar dari perusahaan,” perintah Damar pada Budi, asistennya.

“Baik Pak !”

Begitu duduk di dalam mobil Damar langsung menghubungi Mirna. Tidak bisa dihindari kalau informasi yang diberikan Anita mengganggu pikirannya meski Damar tahu kalau ucapan Anita tidak selalu bisa dipercaya.

“Kamu kemana Mirna ?” gumam Damar pada dirinya sendiri.

Terakhir Mirna aktif di whatsapp di jam 8.20 pagi, 5 menit setelah mengirim pesan ijin ke rumah sakit dan sekarang pesan yang dikirim Damar hanya centang satu. Panggilan telepon pun langsung masuk ke mesin penjawab.

Ternyata Mirna tidak pergi ke rumah sakit, salah satu staf yang dikenal baik Damar memastikan kalau Mirna tidak mendatangi rumah sakit sejak pagi dan tidak ada namanya di bagian pendaftaran.

Tangannya sudah hampir menekan nomor mama tapi ia tidak mau membuat mertuanya khawatir.

Akhirnya Damar memilih menghubungi Rangga namun tidak cerita soal percakapannya dengan Anita yang menyinggung soal Marsha.

Tidak sampai 15 menit Rangga menghubunginya kembali. Hati Damar makin gelisah saat kakak ipar sekaligus sahabatnya memastikan Mirna tidak datang ke rumah orangtuanya, menghubungi mama pun tidak.

“Mungkin dia lagi me time, Dam, bosan elo kurung terus berduaan,” ledek Rangga.

”Tapi Mirna ijinnya ke rumah sakit, Ga. Sejak kecelakaan gue suka parno kalau Mirna pergi sendiri.”

“Gue yakin kalau kecelakaan malam itu murni kelalaian Mirna gara-gara emosi habis berantem sama elo.”

Bagaimana kalau bukan begitu Ga ? Bagaimana kalau omongan Anita benar ? Malam itu yang ditemui Mirna bukan Anita tapi Marsha ?, batin Damar.

“Dam, halo Damar.”

“Eh iya Ga.” Terdengar Rangga tertawa pelan.

”Gue tahu elo sayang banget sama Mirna jadi mudah khawatir. Dia bukan abege yang ceroboh lagi, Dam lagipula dokter bilang kondisi kesehatannya semakin membaik, kan ? Mirna mungkin amnesia tapi dia masih ingat jalan pulang ke rumah.”

”Hhhmmm, iya gue kadang lupa kalau dia bukan anak kecil lagi.”

Rangga kembali tertawa. “Gue akan minta tolong Dewi untuk cari tahu dimana Mirna.”

“Ok Ga, thanks ya. Gue akan kasih kabar begitu tahu Mirna dimana.”

Baru saja perbincangan dengan Rangga berakhir, panggilan telepon dari rumah masuk ke handphone Damar. Ternyata Chika yang menghubungi, mengabarkan kalau handphone Mirna tertinggal di kamarnya dalam keadaan mati.

Damar yakin kalau Mirna sengaja meninggalkannya karena tidak ingin siapapun melacak keberadaannya padahal Damar belum sempat mengutak-atik handphone istrinya dan memasang alat pelacak.

Rasa khawatir Damar makin besar apalagi kalau perkataan Anita benar, apa mungkin Mirna bertemu lagi dengan Marsha ?

“Bud, tolong batalkan semua jadwal setelah meeting ini.”

”Baik Pak.”

***

“Jadi kamu istrinya Damar ?”

Mirna mengangguk-angguk sambil nyengir seperti anak kecil.

“Iya dan aku senang banget bisa bertemu sama teman kecilnya mas Damar yang tinggal di panti ini

“Kenapa ?” Dahi lawan bicara Mirna berkerut.

“Hanya ingin tahu masa kecil suamiku. Waktu kecil aku lumayan sering kemari dengan kakakku tapi tidak pernah main sama mas Damar, mungkin karena perbedaan umur kami cukup jauh.”

“Tapi akhirnya kalian menikah.”

Mirna terkekeh sambil menuang nasi putih dan menyendok sayur yang dipesannya.

“Aku sambil makan ya, Kak. Kakak beneran nggak mau makan ?”

“Tidak, aku masih kenyang.”

Mirna mulai menikmati makan siangnya. Sebetulnya Gina sempat menawarkan makan siang di panti tapi Mirna ingin cepat-cepat pulang, tidak disangka di pintu gerbang ia bertemu dengan teman kecil Damar.

“Maaf kalau aku bakal banyak tanya-tanya soal mas Damar, Kak. Aku ingin tahu apa yang disukai dan dibenci mas Damar, makanan favoritnya serta kebiasaan-kebiasaannya. Beberapa bulan yang lalu aku mengalami kecelakaan yang membuatku kehilangan sebagian besar ingatanku. Yang menyedihkan, aku tidak ingat kalau sudah menikah dengan mas Damar bahkan punya satu anak perempuan berumur 5 tahun.”

Mata lawan bicara Mirna menyipit, menelisik Mirna yang sedang asyik menikmati makan siangnya tanpa merasa terganggu ditatap intens seperti itu.

“Aku pernah dengar ada teori yang bilang kalau seseorang akan melupakan sesuatu yang paling menyakitkan hatinya saat menderita amnesia.”

“Maksud kakak ?”

“Mungkin saja sebelum kejadian Damar pernah menyakitimu begitu dalam sampai alam bawah sadarmu tidak ingin mengingatnya lagi.”

Mirna terkekeh, meneguk minumannya sebelum menjawab.

“Sejauh ini tidak ada penjelasan seperti itu dari dokter dan semoga aja teori itu tidak berlaku untukku karena rasanya tidak enak lupa pada suami apalagi anak sendiri.”

“Apa yang ingin kamu tanyakan soal Damar ?”

“Semuanya,” sahut Mirna sambil tertawa pelan.

Digesernya piring yang sudah kosong ke sisi sebelahnya lalu diteguknya es teh yang sisa setengah sampai tandas.

“Sekarang kami sudah kembali tinggal satu rumah bahkan satu kamar. Aku belajar menjalani tugasku sebagai istri meskipun sampai detik ini aku benar-benar tidak ingat sudah menikah sama mas Damar. Mungkin cerita kakak bisa membantuku menjadi istri yang lebih baik untuk mas Damar.”

“Kamu yakin hanya ingin mendengar cerita dariku ? Kenapa kamu tidak tanyakan langsung pada Damar soal penyebab hilangnya ingatanmu ?”

Mirna menautkan alisnya, menatap lawan bicaranya dengan wajah bingung.

“Mas Damar !”

Mata Mirna membola saat melihat sosok suaminya sedang berjalan ke arahnya.

1
Andri Yukarthi
shock jg...ga nyangka Dewi pelakunya
Herman Lim
shock bgt rumit sungguh tidak di sangka org terdekat yg jadi musuh dlm selimut
Herman Lim
firman ato Marsha ne obat nyav
Andri Yukarthi
aq percaya Damar emg ga ada apa² sama Marsha...mdh²an Mirna faham wlo tetap sakit mengingatnya
Herman Lim
lupa ego mu Mirna lihat Chika begitu rindu papi y klo kamu pisah kan pasti akan agak terpukul Chika lain waktu kamu ilang ingatan Chika Masi BS lihat kamu biar pun sangat rindu mami nya beda yg skrg pisah tanpa lihat papi nya
Herman Lim
ya ampun Mirna kasian tuh damar walau dia ada salah dl setidak jgn hukum dia dgn pisahkan dia sama anak nya
Herman Lim
moga segara terkuak semua kejahatan Marsha dan firman
Herman Lim
selamat berjuang damar
Herman Lim
ya ampun ternyata begitu sakit Mirna sampe ingin ilang dari damar
Tutuk Isnawati
lanjut thor
Andri Yukarthi
jd curiga ke Rangga jg...apa dia menyembunyikan sesuatu 🤔
Herman Lim
moga setelah ini Mirna ingat lagi semua yg terjadi waktu blom kecelakaan dan Mirna bus lebih dewasa dalam hadapin Maslaah rmh tangga nya dengan damar moga bisa kumpul kembali semua
Herman Lim
apa yg di sembunyi kan damar lagi 🙈
Tutuk Isnawati
semangat up thor d tggu lnjutn critanya. penasaran
Herman Lim
nah gini kan enak BS saling terbuka jadi BS sweet terus
Herman Lim
mungkin hanya salah paham yg berujung kecelakaan
Herman Lim
Mirna bnr yg di kata dr Steven pasti ada hal yg di ttp damar smpai dia milih diam
Andri Yukarthi
jd ikutan tegang mir../Grin/
Herman Lim
waduh makin bgg di baut Mirna 🙈
Herman Lim
wahh damar hadir moga dgn bertiga Mirna sadar klo damar dan Marsha mank ga ada hub sama sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!