Menjadi kuat demi bisa membalaskan dendam atas sebuah pengkhianatan tentu menjadi hal yang lumrah diupayakan semua orang.
Tetapi akan lain ceritanya kalau pembalasan itu dipenuhi dengan intrik cinta yang mematikan seperti yang dilakukan seorang Cassanova sekelas Thomas Harrison. Kepiawaiannya mempermainkan hati orang lain membuat Tom berhasil membalaskan satu persatu dendamnya, kepada ayah yang mencampakkannya, juga kepada kakak dan kekasih yang mengkhianatinya.
** Hai.. hai.. hai.. readers kesayangan! Para penggemar cinta ugal-ugalan wajib banget ngikutin novel yang satu ini.
Jangan lupa tinggalin cinta, komen manis & vote kalian yak! Pantengin terus kisahnya karena dukungan kalian adalah bahan bakar spiritual terbaik utk author 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jovinka_ceva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penemuan Penting
Adzan subuh berkumandang tepat saat Ailen masuk ke dalam kediaman Harrison.
“Dari mana aja kamu, Len? Kenapa jam segini baru pulang?” tegur Dave yang ternyata sudah menunggunya di ruang tamu.
“Ada urusan. Kak Dave kenapa ada di sini? Ayo aku antar kembali ke kamar.” Tawar Ailen seolah tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Dave mengikuti langkah Ailen yang berjalan menuju ke kamar Dave. Sesampainya di sana, Ailen mempersilakan Dave masuk untuk beristirahat lalu ia sendiri kembali ke kamarnya.
“Tunggu! Apa kamu benar-benar tidak mau menjelaskan apapun?”
“Apa Kak Dave yakin ini waktu yang tepat untuk itu?”
“Kenapa tidak? ayo bicara di dalam.” Dave masuk ke dalam kamarnya diikuti Ailen.
“Apa yang ingin Kak Dave tahu?”
“Apa yang kamu lakukan di apartemen Kath?”
“Oh, jadi Kak Dave juga sudah tahu kalau aku ke sana?” Ailen duduk di kursi sambil mengeluarkan ponselnya. “Aku pergi untuk mencari petunjuk.”
“Petunjuk apalagi yang ingin kamu dapatkan? Bukankah polisi saja sudah mengatakan kalau tidak ada petunjuk lain di sana. kenapa kamu masih bersikeras demi Tom? Apa kamu masih mencintai dia?”
“Bagaimana kalau aku berhasil mendapatkan petunjuk itu?”
Dave langsung mendongak menatap Ailen tajam. “Apa maksud kamu?”
Ailen membuka ponselnya lalu menyodorkannya ke hadapan Dave. Dave mengamati foto di ponsel Ailen dengan seksama. “Apa ini?”
“Coba Kak Dave perhatikan lagi!”
Setelah sekian menit, Dave akhirnya baru menyadari bahwa ia terlihat ada di belakang pria yang sedang selfie itu. meskipun cukup jauh dan terlihat kecil, tapi pantulan postur tubuh dan wajahnya terlihat jelas di sana.
“Kenapa Kak Dave ngga bilang kalau malam itu Kak Dave juga datang menemui Kath.”
“Jadi kamu mencurigai aku cuma gara-gara foto ngga jelas ini? bagaimanapun juga kamu harus tahu kalau aku tidak membunuh Kath.”
“Curiga atau ngga itu ngga penting. Yang pasti Tom bukan satu-satunya orang yang layak dicurigai. Hanya saja, kalau masalah ini sampai terkuak, efek dan kerugian yang ditimbulkan bisa sangat besar. Entah apa Kak Dave akan mampu mengatasinya nanti.”
Tubuh Dave bergetar hebat. dengan menahan rasa sesak di dadanya, Dave diam-diam mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. “Apa yang kamu inginkan?”
“Bebaskan Tom dan bersihkan namanya. Entah Kak Dave akan menutup kasus ini sebagai kasus bunuh diri atau melimpahkannya kepada orang lain seperti biasanya, aku ngga mau tahu. Yang pasti Tom harus bebas dari segala tuduhan.”
Brak. Tom menggebrak meja dengan keras.
“Apa kamu benar-benar melakukan ini hanya demi Tom? Kamu bahkan berani melawan dan menentang suami kamu sendiri hanya demi dia, orang luar.”
“Bukankah sudah pernah aku katakan sebelumnya, bahwa seburuk apapun, dia juga seorang Harrison. Aku hanya tidak ingin ada pertumpahan darah di keluarga ini hanya karena kegilaan yang tidak masuk akal.”
“Apa? Kegilaan kamu bilang?! Apa kamu tahu kenapa aku sampai bertindak sejauh ini? ini semua karena kamu! Kita sudah tiga tahun menikah tapi kamu masih saja memperlakukanku seperti orang asing. Sedangkan Tom, kamu bahkan rela mengorbankan diri kamu sendiri, melakukan segala hal demi melindunginya. Kamu selalu menolak untuk kusentuh, tapi begitu Tom datang, kamu bahkan rela menyerahkan tubuh kamu begitu saja kepadanya. Lantas apa kamu pikir sebagai suami aku tidak berhak untuk marah?”
“Tapi sebesar apapun kemarahan Kak Dave, bukanlah alasan untuk membenarkan pembunuhan. Kath tidak tahu apa-apa. Tapi Kak Dave memanfaatkannya sedemikian rupa untuk memanipulasi Tom bahkan sampai mendorong Kath ke jalan buntu. Kalau Kak Dave begitu marah sampai ingin membunuh orang, kenapa tidak membunuhku saja? Bukankah Kak Dave sangat marah kepadaku?”
“Omong kosong! Bagaimana mungkin aku bisa membunuhmu? Kau seharusnya tahu kalau aku sangat mencintaimu. Aku menjadi seperti ini karena terlalu mencintaimu, Len.”
“Itu bukan cinta, tapi obsesi. Sejak awal Kak Dave tahu bahwa dalam hidup ini, aku hanya bisa mencintai Tom, tapi Kak Dave memaksaku untuk menikah.”
“Itu adalah keinginan Keysa, Len. Bukan aku yang memaksamu.”
“Baiklah, itu adalah satu-satunya kelemahanku. Sudahlah, toh kita sudah berjalan sejauh ini, aku tidak ingin kembali ke masa lalu lagi. Jalani dan selesaikan saja segalanya dengan baik.”
“Len!”
“Silakan Kak Dave putuskan, penuhi tuntutan aku atau aku akan membuat kasus ini berjalan sebagaimana mestinya. Kath berhak mendapat keadilan dan keluarganya tahu siapa pembunuh yang sebenarnya. Tak peduli siapapun itu.”
“Tapi bagaimana kalau itu benar-benar perbuatan Tom?”
“Baiklah, kalau begitu kita lihat saja, siapa yang akan menang di pengadilan nanti. Aku akan pastikan pembunuh sebenarnya mendapatkan ganjaran yang setimpal.”
“Lalu bagaimana kalau aku bisa membuktikan bahwa aku bertemu Tom di apartemen itu pada malam itu?”
“Hah?! Apa?! Ha-ha-” Ailen tertawa sinis. “Seharusnya aku ingat baik-baik kalau seorang Dave Harrison sangat mampu melakukan hal keji seperti itu.
“Apa yang akan kamu lakukan?” desak Dave.
“Aku juga akan membuktikan bahwa malam itu kami sedang bersama.”
“Apa?! Jadi kamu rela menghancurkan reputasi kamu hanya demi melindungi dan memberikan alibi untuk Tom? Coba pikirkanlah baik-baik apakah kamu memang harus berbuat sejauh itu.”
“Kak Dave jangan lupa kalau aku adalah pengacara yang selalu menegakkan kebenaran dan keadilan sebelum menjadi Nyonya Harrison.” Tukas Ailen penuh percaya diri sebelum memutuskan untuk pergi meninggalkan kamar Dave dan kembali ke kamarnya sendiri.
‘Kamu benar-benar mempertaruhkan segalanya demi Tom, Len. Lalu apa aku pantas mendapatkan semua penghinaan ini?’
***************************************
hahaha lanjut terus saya suka ....semoga nantinya panyak pengunjung yg membaca cerita mu semangat....💪💪🤩🤩🤩🤞🤞🤞
ailen b** oh.... sudah hampir 3 tahun hidup sama Dave, tapi ga tau karakternya.... ckckck....
astaga, bab pertama saja sudah begitu menyedihkan.....