Aku adalah Arthurian Merlin, pengkultivasi sihir iblis yang melampaui batas kemampuan manusia. Aku menolak kedewaan dan berkeliaran di Bumi sebagai Iblis Amarah. Seorang pria yang membuat sungai darah mengalir disetiap langkahnya.
Banyak perang terjadi dari langkahku, tetapi pemenangnya tetap sama. Aku adalah orang yang kejam dan Iblis di antara segala Iblis. Semua pembantaian itu semata-mata demi melampiaskan dendamku terhadap tujuh Dewa dan kuil penyokong mereka yang telah menghancurkan keluargaku.
Namun, apa ini? Mengapa penyihir Iblis tersohor sepertiku bangkit di tubuh pemuda yang lemah ini? Lalu, mereka tidak menggunakan sihir di sini?
Aku, Arthurian Merlin, sang Iblis Amarah yang mencatat sejarah dengan darah, bangkit kembali di dunia yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlackMail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 : Kemarahan Seorang Penyihir
Arthur bisa meminta yang lain seperti koin emas, tetapi harga dirinya sebagai Arthurian Merlin tidak bisa dibeli. Jadi, dia menolaknya. "Saya menolak, itu masih merugikan bagi Saya."
"Sungguh sombong!" Pionir Haynes semakin marah dengan sikap Arthur yang dianggapnya terlalu angkuh. Tanpa ragu, ia mengeluarkan Aura bintang tujuhnya dengan penuh kemarahan, tanpa mempedulikan cucunya yang terkena dampak dari tekanan Auranya tersebut.
Dengan tatapan tajam, Arthur menatap Pionir Haynes, tidak terkesan dengan ancaman Aura bintang tujuh itu. "Pionir Haynes," serunya dengan suara yang tenang penuh keberanian, "Sombong? Memangnya Anda tahu apa tentang kesombongan?"
Kejutan terpancar dari wajah Pionir Haynes ketika melihat bahwa Aura bintang tujuhnya tidak menekan Arthur sama sekali, tetapi sebelum dia bisa menanggapi, Arthur melanjutkan, "Saksikan lah dengan benar, dan tanamkan hal ini baik-baik dalam kepala Anda. Seperti inilah kesombongan yang sebenarnya!"
Dengan kecepatan yang tinggi, Arthur melepaskan Teritorium sihirnya ke tempat itu. Ukuran awal Teritorium Arthur itu sepuluh meter dari titik pusat dan akan meningkat dua kali lipat ketika lingkaran sihirnya naik tingkat.
Arthur sekarang adalah seorang penyihir kelas tiga, seorang Master Sihir yang memiliki Teritorium seluas empat puluh meter dari titik pusat. Seluruh bagian dari kantor kepala keluarga Mahesa seketika berubah menjadi wilayah kekuasaannya.
Dengan satu tarikan napas yang lemah, Arthur membuka Kotak Pandora kemudian menarik keluar salah satu dari sebelas sihir iblis di dalamnya. Dia membawa Sihir Kesombongan, sebuah sihir yang meninggikan diri sendiri dan merendahkan orang lain.
Sebuah sihir yang menginterpretasikan diri sendiri sebagai Tuhan, menciptakan dominasi mutlak dari dosa besar kesombongan. Aeros yang tujuan utamanya adalah membantu pengguna segera menyadari tentang hal ini, dan pesan peringatan pun diberikan. Namun, Arthur yang tenggelam tidak memperdulikannya.
Energi dominasi yang gelap lagi pekat menyatu dengan Teritorium Arthur. Seketika, tubuh Diana terdorong dan menyatu dengan lantai, terperangkap dalam efek sihir yang menakutkan itu. Suara dan nyanyian-nyanyian klasik terdengar di telinga, memberinya perintah untuk menyembah sosok di hadapannya.
Kepala Keluarga Mahesa dan Pionir Haynes menatap dengan ngeri, pada tingkat ini, sebenarnya apa yang mereka sedang saksikan?
Ada banyak bagian sihir iblis di dunia, tetapi Arthur sendiri hanya mempelajari dua di antaranya dan merasa cukup dengan hal itu. Salah satu dari itu adalah Kotak Pandora, bagian sihir iblis yang memberikannya kekuatan dari tujuh dosa besar dan empat bencana kehancuran. Kekuatan yang sangat berbahaya bagi orang lain dan dirinya sendiri, juga kekuatan yang membuatnya menjadi Iblis Amarah di kehidupan sebelumnya.
Rahang Pionir Haynes terangkat ketika dia mengepalkan tangannya. Dia menyadari bahwa kekuatan Auranya menurun disaat kekuatan Arthur bertambah. Pionir Haynes menarik kepalanya untuk melihat ke arah Arnold, mendapati bahwa pria itu juga menyadari hal yang sama.
Memperkuat diri sendiri dan melemahkan orang lain. Apa yang Arthur tunjukkan ini sudah jelas bukan bagian yang bisa dilakukan oleh kekuasaan Aura, melainkan kesombongan itu sendiri.
Kekuatan Iblis? Mirip, tetapi berbeda. Pionir Haynes sudah hidup lebih dari seratus tahun dan telah melawan berbagai jenis tipu daya Iblis. Namun, yang satu ini jelas berbeda.
"Meski kotor, itu mengalir bersama dengan kehidupan. Meski jahat, itu berdiri bersama dengan keagungan." Wajah Pionir Haynes menjadi pucat ketika dia memikirkan hal ini.
Kesombongan itu kotor dan jahat karena sihir Iblis, tetapi Teritorium yang menggunakan media lingkaran sihir yang terbuat dari energi kehidupan membuat sifatnya menjadi netral. Hal ini tidak diketahui oleh Pionir Haynes, bahkan tidak oleh Arthur sendiri.
Napas terhenti sejenak, Arthur tersentak mundur ketika ia menyadari telah kelepasan menggunakan sihir Iblis. Arthur segera menarik kembali Teritorium sihirnya dan dengan itu secara alami dominasi intens kesombongannya pun berakhir.
Ding- sistem Aeros berdenting, layar lain pun muncul ke hadapan Arthur.
[Otoritas Pandora: Kesombongan, telah dilepaskan. Efek samping akan ditimpakan.]
[Sifat sombong Anda telah ditingkatkan.]
"Sial, aku mengacau!" batin Arthur, merasa marah dengan dirinya sendiri.
Arthur berhasil menghentikan aliran sihir Iblis yang ganas dengan sempurna, tetapi bekas-bekas energi gelap masih terasa membara di sekelilingnya.
Napasnya terengah-engah, dan wajahnya pucat karena usahanya yang menyita energi dalam menghentikan paksa Teritoriumnya yang kini kompleks setelah diisi oleh Omniscience yang lebih lengkap.
Tatapan matanya terpaku pada tangan-tangannya yang masih terasa bergetar akibat penggunaan sihir Iblis tadi. Ekspresinya tercampur antara kelelahan dan kebingungan. Bagaimana dia bisa kehilangan kendali seperti itu? Dia selalu berpikir bahwa dia bisa mengendalikan kekuatan gelap itu, tapi tampaknya dia yang dimakan sekali lagi.
Ada alasan mengapa julukan Iblis Amarah lah yang melekat pada Arthurian Merlin.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjelaskan apa yang terjadi. Namun, bagaimana dia bisa memulai penjelasan tanpa menimbulkan ketakutan atau kecurigaan? Apakah mereka akan memahami bahwa dia tidak sengaja melepaskan sihir iblisnya?
Dalam kebingungannya, Arthur menyadari bahwa sekali lagi dia telah melukai Diana Von Haynes. Tidak ada jalan lain sekarang, mau tidak mau dia harus bersiap untuk mengatasi konsekuensi dari perbuatannya.
Pionir Haynes merasa marah dan takut ketika melihat cucunya, Diana, terbaring di lantai dengan raut wajah yang dipenuhi oleh teror akibat terkena efek sihir iblis Arthur. Hatinya dipenuhi oleh berbagai perasaan saat ia melihat cucunya menderita di bawah pengaruh kekuatan gelap yang begitu kuat.
Kepala Keluarga Mahesa juga terguncang oleh pemandangan ini, sekarang ia menjadi yakin bahwa cerita Pendeta Liam tentang Arthur yang memakan Iblis itu benar adanya. Mereka menyadari bahwa kekuatan iblis itu sekarang dimiliki oleh Arthur, dan itu merupakan ancaman serius bagi keluarga Mahesa dan seluruh kerajaan ini.
Sebelumnya, saat Pendeta Liam mengatakan hal ini dan meminta izin untuk membawa Arthur, Arnold langsung menolak karena itu terdengar seperti omong kosong yang dibuat-buat. Namun, sekarang ia yakin bahwa Arthur memang harus dibawa ke Kekaisaran Suci untuk disucikan.
Arthur, yang merasa bersalah melihat keadaan Diana, mendekatinya dengan langkah berat. Dengan hati yang terbebani oleh penyesalan, dia mulai menarik kembali sisa-sisa energi Iblis yang masih mengendap di dalam tubuh Diana. Sihir yang terkumpul itu menjadi padat dan membentuk sebuah pil dengan aura jahat di dalamnya.
Perlahan, ekspresi ketakutan di wajah gadis itu mulai memudar, digantikan oleh kedamaian yang mendalam. Dia menatap Arthur dengan mata yang penuh rasa terima kasih, memahami bahwa dia telah dibebaskan dari belenggu kegelapan yang menyerangnya.
Arthur menarik napas lega, merasa beban dosa yang terangkat dari bahunya. Meskipun dia tahu bahwa perjalanan menuju penebusan tidak akan mudah, saat ini dia menemukan sedikit kelegaan dalam kenyataan bahwa dia telah mampu memberikan pertolongan kepada orang yang terluka oleh tindakannya sendiri. Hal yang tidak ia lakukan di kehidupan sebelumnya.
cerita yang menarik 😆😆😆
/Grin//Grin//Grin//Grin/