NovelToon NovelToon
Jejak Sang Killer

Jejak Sang Killer

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ari Wulandari

Ketika sebuah video mengerikan yang menampilkan mayat manusia yang disiksa dan dibunuh diunggah di internet, polisi tidak memiliki petunjuk apapun mengenai siapa sebenarnya sang pelaku. Mereka meminta bantuan Agam, seorang profiler jenius yang juga seorang profesor termuda di salah satu universitas terkemuka.
Agam menerima tantangan itu. Namun ia tidak menyangka bahwa kasus ini akan membawanya ke masa lalunya yang kelam. Adiknya, Fahmi, menghilang secara misterius beberapa tahun yang lalu, dan sampai detik ini Agam tidak pernah tahu bagaimana nasib adiknya itu.
Apakah ada kaitan antara pembunuh berdarah dingin yang mengunggah video-video maut itu dengan hilangnya Fahmi?
Demi bisa mengungkap segalanya, Agam harus berhadapan dengan kebenaran yang mengejutkan dan menakutkan, sebelum nyawanya sendiri menjadi taruhan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ari Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Sembilan | Jinnyang Police Station

Kantor Polisi Setempat, Jinnyang.

Agam dan Detektif Han akhirnya tiba di kantor polisi, yang lokasinya paling dekat dengan panti asuhan. Sayangnya, suasana kantor polisi tampak lengang dan juga sepi. Tak terlihat satu polisi pun yang bertugas.

“Halo? Apa ada orang di sini?” Agam berseru, memanggil siapa pun yang ada di kantor polisi tersebut. Ia dan Detektif Han tetap meneruskan langkahnya hingga ke meja pelayanan.

Dan terlihatlah dua polisi muda yang sedang menikmati secangkir mie gelas mereka, sebagai cemilan di malam hari. Keduanya nampak terkejut dengan kehadiran Agam dan Detektif Han, hingga terburu-buru untuk segera menghentikan kegiatan makannya.

“Ah, maaf ... apa ada yang bisa kami bantu?” tanya salah satu petugas polisi itu.

Agam melirik papan nama yang berada di dada kanannya. Park Jae Young. Sedangkan rekan kerja yang satunya lagi bernama Bang Jinho. Mereka berdua sepertinya bukanlah petugas yang pernah bekerja saat dirinya masih kecil.

Saat itu ia datang ke kantor polisi berulang kali, untuk mengetahui apakah ada kemajuan mengenai pencarian yang dilakukan oleh polisi usai menghilangnya Fahmi.

Namun, polisi yang bertugas menangani kasus Fahmi, tampak tidak begitu antusias melakukan pencarian dengan selalu beralasan bahwa mereka kekurangan personil, atau sedang menangani kasus besar yang masalahnya jauh lebih berat.

Dan karena itu, hingga sekarang Fahmi belum bisa ditemukan.

“Kami dari kepolisian Metro Seoul ...,” Detektif Han memperlihatkan lencana polisinya kepada Park Jae Young. “Kami ke sini untuk meminta kerja sama kalian mengenai kasus pembunuhan Ahn Seok Yeol. Saya Detektif Han Tae Su, dan ini ....”

“Agam Zein.” Agam memperkenalkan diri.

“Apa?! Ahn Seok Yeol?” Bang Jinho yang sedari tadi sedang sibuk membersihkan meja mereka dari sisa-sisa bekas makanan, sontak terkejut mendengar nama tersebut diucapkan oleh Detektif Han.

Sementara Park Jae Young sendiri terlihat kebingungan. “Tapi ... aku tidak mengerti, apa hubungannya dengan ....”

“Apa Anda tahu dengan Panti Asuhan Harapan yang ada di atas sana?” Sela Agam. “Diketahui bahwa ternyata Ahn Seok Yeol memiliki hubungan dengan panti itu. Begitu pun dengan dua kasus pembunuhan yang terjadi sebelumnya. Dan ... kami juga mendapat informasi, kalau tempat yang dijadikan sebagai lokasi di mana postingan-postingan yang sedang viral saat ini diunggah, berasal dari panti itu.”

“Panti Asuhan Harapan?!” Park Jae Young dan Bang Jinho saling melempar pandangan bingung. “Tapi ... setahu kami, tempat itu sudah lama ditutup ....”

“Dari apa yang saya dengar, katanya semenjak tersiar kabar tidak mengenakkan tentang tempat itu, penduduk lokal sini memutuskan untuk menutupnya.” Bang Jinho menambahkan.

Agam mengangguk paham. Sudah jelas sekali jika mereka berdua memang tidak begitu tahu banyak tentang Panti Asuhan Harapan tersebut.

“Lalu, apa kalian tahu dengan polisi sebelumnya yang dulu bertugas di sini?”

Park Jae Young nampak mencoba untuk menggali kembali ingatannya. “Umm ... dulu memang ada beberapa senior sebelum kami yang bertugas di sini. Tapi kami hanya mengenalnya beberapa hari, karena tiba-tiba saja saat itu sebagian besar dari mereka dipindah tugaskan, sebagiannya lagi memutuskan untuk mengundurkan diri.” Jawabnya. “Namun untuk lebih detail apa masalahnya saat itu, saya juga tidak begitu paham. Para atasan sepertinya memutuskan untuk menutup rapat-rapat masalahnya.”

“Tapi kemungkinan besar mereka terlibat masalah kasus suap dan penggelapan dana.” Imbuh Bang Jinho tiba-tiba.

Park Jae Young refleks menoleh ke arah rekannya itu. “Kau tahu?”

Bang Jinho menggerakkan bahunya naik turun. “Aku tidak sengaja mendengar percakapan mereka saat di ruang berkas.” Ucapnya setengah berbisik.

“Apa kau yakin? Suap?” Detektif Han balik bertanya.

Bang Jinho mengangguk. “Yakin seratus persen. Soalnya saya dengar sendiri waktu senior lainnya diam-diam membahas ini. Dan, hampir seluruh penduduk desa sini, tidak begitu menyukai Ahn Seok Yeol.”

“Kenapa?”

“Banyak yang bilang kalau dia itu sebenarnya pejabat korup. Hampir sebagian besar dana pembangunan desa, digunakan untuk kepentingan kampanyenya menjadi anggota dewan, sekaligus menyuap beberapa oknum untuk mendukung dan melindungi segala tindakannya.”

Hmmm.

Jadi seperti itu. Bukan hanya Ahn Seok Yeol yang terlibat dalam kasus suap dan penggelapan dana, tapi juga beberapa oknum polisi yang bertugas saat itu.

Agam ingin mengajukan beberapa pertanyaan, tapi kelihatannya dua polisi muda itu tidak mengetahui banyak informasi baik tentang Panti Asuhan Harapan, maupun Ahn Seok Yeol. Pengetahuan mereka tentang dua hal itu, cukup terbatas dengan apa yang mereka dengar saja.

“Baiklah kalau begitu, terima kasih karena sudah bekerja sama,” Agam memberikan kartu namanya pada Park Jae Young, “dan jika kalian menemukan sesuatu yang aneh, atau mendapatkan informasi baru mengenai apa yang kami tanyakan barusan, tolong segera hubungi saya, atau Detektif Han.”

“Dan sekalian, tolong lakukan pengawasan dan pemeriksaan secara berkala pada Panti Asuhan Harapan. Apapun yang kalian lihat ... kalian temukan ... segera hubungi kami.” Detektif Han menambahkan.

Park Jae Young dan Bang Jinho, kompak menjawab permintaan dari Detektif Han.

“Siap, Pak!”

“Kami pasti akan melakukannya.”

Detektif Han manggut-manggut puas melihat respon keduanya yang begitu bersemangat. “Terima kasih. Silahkan lanjutkan istirahatnya.”

“Terima kasih kembali, Pak. Dan semoga perjalanan pulang kalian berdua berjalan lancar dan aman terkendali.”

Agam dan Detektif Han beranjak dari tempatnya meninggalkan kedua polisi muda tersebut, dan berjalan keluar dari kantor polisi menuju mobil mereka yang terparkir tidak begitu jauh dari area lobi.

“Seonbae, apa kau merasa ada sesuatu yang aneh dengan pencarian kita kali ini?” tanya Detektif Han, sembari membuka pintu mobil.

Agam berjalan di sisi yang berlawanan, membuka pintu mobil penumpang, dan masuk ke dalam, bersamaan saat Detektif Han mulai menstater mesin mobilnya. “Soal apa?”

“Alamat IP yang digunakan oleh pelaku pembunuhan Ahn Seok Yeol. Alamatnya ditemukan di Panti Asuhan Harapan. Tapi panti ini terlalu sepi dan suram. Alias terbengkalai. Komputer mereka bahkan tidak bisa berfungsi dengan baik, sebab tidak ada hard drive dan juga internet.” Tutur Detektif Han, melajukan mobilnya dengan kecepatan normal dan stabil. “Sejak tadi aku memikirkan hal ini. Kalau pelakunya ada di panti itu, bukankah kita juga akan menemukan komputer yang digunakan pelaku untuk mengunggah postingannya?”

Agam menghela napas panjang. Karena lelah, ia menurunkan sandaran kursinya ke belakang, agar bisa berbaring dengan nyaman. “Kau benar. Mungkin saja pelakunya sengaja ingin mengalihkan perhatian kita ke tempat itu.”

Detektif Han tertawa skeptis. “Perhatian? Sampai membawa kita berdua ke tempat ini? Kenapa?”

“Teddy Lim, Cha Hyun Sik, Jo Yosef, dan Ahn Seok Yeol ... mereka semua terhubung ke Panti Asuhan Harapan, baik korban maupun pelakunya. Mereka berempat memiliki latar belakang yang sama. Dan entah kenapa, firasatku mengatakan kalau orang ini ... alias si pelaku pendatang baru ini, adalah dalang utama dari semua kasus yang kita hadapi sekarang. Pelaku pembunuhan yang sebenarnya.” Papar Agam panjang lebar.

Detektif Han sedikit tersentak akan perkataan Agam di akhir. “Pelaku pembunuhan yang sebenarnya? Kalau begitu Jo Yosef ....”

“Aku belum tahu, Detektif Han,” Agam memotong ucapan partner kerjanya. “Ini masih dugaan awal saja. Terkadang bisa salah. Jadi jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum kita mendapatkan semua petunjuk dan bukti tentang kasus ini.”

Detektif Han mengangguk paham, dam kembali fokus menyetir. Dia menyimpan semua pertanyaan yang sebenarnya hendak ia ajukan pada Agam di dalam benaknya, hanya karena ingin mengikuti saran dari Agam. Yaitu jangan berargumen atau berasumsi atas sesuatu hal yang masih terlihat abu-abu.

Sementara Agam, ia telah kembali tenggelam dalam tidurnya yang lelap.

***

1
Kirana~
Sedikit koreksi.
Tidak boleh memegang mayat tanpa sarung tangan. Selain dapat merusak barang bukti dengan sidik jari, bisa juga tertular penyakit dari mayat.
haku gaming
reccomended bnget buat yang suka novel detektif dgn jln cerita yang beda!
love it!
haku gaming
kasian agam, kyk kena panik attack gitu gak sih?
Adam zaheer
dududu...lnjut bosq! jgn bkin penasaran sma klnjutan crtanya...
Adam zaheer
menyala professor Agam!
Adam zaheer
aku datang lagi! wah Makin seriously aja nich critanya...
haku gaming
wah jadi mkin gak sabar ma masa lalunya fahmi. cepetan lanjut thor!
haku gaming
jangan2 fahmi ini bkn sodaranya agam
haku gaming
next,next, next!
haku gaming
Rese' juga nih pak polnya./Speechless//Speechless/
Adam zaheer
seorang Agam dilawan 😂😂
Adam zaheer
Agam ma yeon woo pacaran ya?
Adam zaheer
kereen Thor! lanjut!
Adam zaheer
hahaha🤣🤣
Adam zaheer
yayyaya...ggogoo Agam!
Adam zaheer
lanjutkan Thor!
Adam zaheer
wah..kereen. ni authornya pernah jadi dokter forensik app gmn ya?
haku gaming
kali ini agak2 merinding disko bacanya. kereen! next...
haku gaming
ngeriii!! the redroom vibes
haku gaming
sy pun tak kuasa membayangkan /Puke//Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!