MENTARI TERTUTUP AWAN

Sementara dipenjara terlihat seorang wanita paruh baya yang dulu modis dan terawat,namun kini nampak seperti orang gila.Rambut yang sudah acak-acakan,wajah mengkerut sudah terlihat karena tanpa ada lagi polesan make up.

Wanita paruh baya itu menjerit memanggil petugas yang jaga penjara.Kadang dia juga dapat siksaan dari teman satu Sel nya.

Wanita paruh baya itu juga sering dapat pukulan kalau dia tidak mau menuruti perintah dari ketua yang sudah lama berada di dalam penjara tersebut.

"Hei,tidak ada gunanya kamu teriak-teriak,mereka tidak akan membebaskan kamu,jadi lebih baik kamu nikmati saja hidup mu disini."ujar perempuan yang di panggil ketua oleh teman nya yang lain yang berada di dalam sel yang sama dengan wanita paruh baya itu.

Sedangkan wanita paruh baya itu hanya bisa diam saja,kerena dia takut jika membantah perintah ketua itu.

"Sini kamu pijat aku cepat!"titah ketua geng di dalam penjara itu.

Wanita paruh baya itu yang tidak lain adalah Mama Alin langsung melakukan perintah ketua dari pada dia nanti di pukul dan di siksa.

Mama Alin sudah pernah di pukul oleh ketua dan temannya,sehingga Mama Alin kehilangan satu giginya.

Sedangkan di markas Mike,lelaki itu sedang mengintrogasi Anak buah nya.Mike perlu tau kenapa tawanannya yang bernama Arini bisa kabur dari kamarnya.

"Bagaimana kalian bisa tidak tau kalau gadis itu kabur?"tanya Mike pada Anak buahnya.Sebernarnya Mike juga ingin membebaskan Arini,tapi Mike harus memperingati nya terlebih dahulu.

Mike tau kalau Arini sangat membenci Mentari yaitu Nyonya muda nya.Mike sudah mendapatkan informasi kalau Arini tidak akur dengan Mentari,bahkan Arini juga ingin membuat Mentari celaka.

"Maafkan kami Bos,kamu juga tidak tau kalau gadis itu kabur.Di saat kami masuk malah ruangan ini kosong,dan kami juga sudah mencarinya kemana-mana,"jawab Anak buah Mike benar adanya.

"Ya sudah tidak apa-apa, semuanya sudah selesai Sekarang tugas kita mencari Nyonya muda Mentari dan Tuan Muda Fajar.Kalaian harus bisa menemukannya!"titah mike pada semua anak buahnya.

urusan dengan Pak Gunawan sudah selesai Sekarang Nyonya Amelia ingin benar-benar fokus mencari Putra-Putrinya, Nyonya Amelia tidak akan tenang kalau belum bertemu dengan kedua Anaknya.

Setelah selesai memberi arahan kepada semua anak buahnya langsung keluar dari markas menuju rumah Nyonya Amelia.

Tadi mendapat telepon dari Nyonya disuruh datang ke rumah.Mike adalah orang yang sangat bertanggung jawab terhadap tugasnya, sebab itulah Nyonya Amelia memilih menjadi tangan kanannya sekaligus asistennya.

"Hei... pergi dari sini dasar pengemis nggak tahu diri,cepat pergi kamu membuat pelangganku ilfil.Kalau kamu masih di sini pelangganku akan lari karena ilfil melihat penampilanmu!"titah pemilik warung makanan pada seorang gadis yang terlihat lesu dan dekil.

Mendapat pengusiran dari pemilik warung, gadis yang dikira itu pengemis langsung pergi dari tempat itu. gadis yang dulunya cantik, kulit terawat, dan pakaian yang dipakainya, pakaian merek ternama, namun kini gadis itu terlihat sangat berantakan, tidak ada lagi yang namanya salon atau perawatan, tidak ada lagi tas branded pakaian merek ternama.

Siapa saja yang melihat semua akan kasihan dengan nasib Gadis itu sekarang, Gadis itu terus berjalan menyusuri jalan Raya.

"Arini...kamu benar Arini 'kan?"tanya seorang perempuan yang menggendong Anak nya yang masih kecil.

Ya gadis yang dulu bangga dan angkuh dengan harta hasil rebutan dari orang lain,kini nampak sudah seperti pengemis di jalanan,gadis itu adalah Arini Putri manja kesayangan Mama Alin dan Pak Gunawan.

Sekarang semua itu hanya lah menjadi kenangan,Arini yang dulu angkuh kini sudah seperti pengemis.Mama Alin yang dulu modis kini hanya bisa meringkuk di balik jeruji besi.

Sedangkan Pak Gunawan tidak tau nasibnya sekarang gimana,kedua tangan nya sudah di potong,dengan tubuh tanpa tangan kini dia di buang ke dalam hutan di sebuah pulau.

Kalau di ingat-ingat Pak Gunawan pasti tidak akan selamat,karena pulau yang hutan lebat itu sangat banyak binatang buas.

Arini menunduk,dia benar-benar sangat malu bertemu dengan teman nya dalam ke adaan seperti ini.Arini tidak menjawab,jangankan menjawab melihat temannya saja dia sudah sangat malu.

Temannya juga sudah penasaran dan bingung,karena melihat perubahan dan penampilan seorang Arini yang selalu pamer dengan apa yang dia dapatkan.

Namun sekarang yang terlihat Arini dekil dan gembel."Arini Kenapa kamu sekarang seperti ini apa yang terjadi? cerita padaku aku ini temanmu'kan?"tanya Reni teman Arini semasa SMA.

Reni mengajak Arini duduk di kursi panjang taman yang dekat dengan jalan di mana Tadi mereka bertemu.Saat mereka berjalan menuju taman tidak sengaja Reni mendengar suara perut hari ini karena menahan lapar.

Setelah sampai di kursi taman Reni dan Arini duduk. Reni menoleh kepada temannya Arini, lalu Reni bertanya kepada Arini."apa kamu lapar?"tanya Reni karena mendengar suara perut Arini keroncongan.

Arini malu untuk menjawab dia hanya mengangguk kepala saja.Bagi Arini bertemu dengan Reni sekarang adalah musibah baginya.Arini benar-benar frustasi dengan kejadian ini.

"Kalau begitu kamu tunggu di sini sebentar,jangan kemana-mana,aku akan membelikan kamu sesuatu untuk mengganjal perut sementara,setelah itu nanti baru kita makan!"titah Reni.

Arini hanya mengangguk kepalanya lagi.Reni yang mendapat anggukan dari Arini,dia langsung bergegas membeli makanan di warung terdekat.

Tidak membutuhkan waktu lama kini Reni sudah kembali lagi ketaman di mana Arini duduk tadi.

"Ini makan lah,kurasa ini cukup untuk mengganjal perut mu!"titah Reni sembari menyodorkan makanan dalam kantong kresek warna hitam.

Arini mendongak,dia menatap mata pekat Reni teman nya waktu SMA.Lalu matanya beralih menatap kantong kresek yang berisi makanan di tangan Reni.

Arini dengan cepat mengambil kantong kresek yang berisi makanan itu,dia langsung membuka bungkus makanan itu dan memakan nya dengan buru-buru seperti orang yang sudah kelaparan tidak makan se Minggu.

Arini benar-benar tidak mengeluarkan suara sepatah katapun.Arini sudah seperti orang bisu.Reni melihat temannya makan dia melongo karena tidak pernah melihat Arini makan seperti itu.

Sebenarnya apa yang terjadi pada temannya,dia benar-benar bingung.

Reni tidak menoleh ke arah lain sedikitpun,dia terus melihat ke Arini yang sedang makan dengan buru-buru seperti orang yang sedang di kejar musuh.

Reni membuka penutup botol air mineral di tangan nya,kemudian dia menyodorkan pada Arini.

Bersambung.