NovelToon NovelToon
Ampun Pak!

Ampun Pak!

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Anak Genius / Ibu Pengganti
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kacan

🚧CERITA INI HANYA KHALAYAN OTHOR SEMATA, JANGAN MASUKKAN KE DALAM HATI. MASUKKAN SAJA KE DALAM ❤(+) FAVORIT🚧

Dipertemukan dengan CEO galak beserta dengan putrinya yang selalu mengganggu membuat hidupku jungkir balik.

Suatu hari bocah itu memanggilku dengan sebutan 'mommy'.

Apa yang harus kulakukan? Bagaimana caraku menghadapi CEO dingin dengan mata setajam pedang itu?



Klik 'Mulai Baca' untuk mengetahui kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SATU RANJANG

Fara menuntun jalan putri sambungnya dengan menggenggam salah satu tangan Ainsley saat menaiki tangga. Begitu sampai di lantai dua, Ainsley langsung berlari kencang menuju kamar daddy-nya.

“Sayang, mau ngapain? Sini ke kamar Mommy saja.” Panggil Fara.

Gadis kecil itu membalik badannya, sedikit lagi tangannya menggapai handle pintu. Namun, karena Fara memanggil, gerakan Ainsley jadi terhenti.

“Ley mau memberi tahu daddy kalau Ley punya nenek,” ucap Ainsley yang terlihat sangat bersemangat.

“Nanti saja ya, Sayang. Daddy baru pulang kerja, nanti kita beri tahu pada daddy bareng-bareng, bagaiamana?” Tawar Fara.

Ainsley memiringkan kepalanya seraya meletakkan satu jari telunjuk di bawah dagu, setelah berpikir sejenak, gadis kecil itu pun mengangguk setuju dan ikut masuk bersama Fara.

 

***

Makan malam telah usai, kini Fara dan Ainsley sedang berada di depan pintu kamar Devan, Fara bersiap untuk mengetuk pintu.

Namun, sebuah pertanyaan meluncur dari mulut Ainsley yang membuat kepal tangannya mengambang di udara.

“Mom, kenapa mommy dan daddy kamarnya berbeda?”

Fara menggaruk sudut alisnya, sulit sekali menjawab pertanyaan ini. Pikir Fara. Tetapi, ia bisa mengatasinya dengan mengalihkan pikiran gadis kecil itu dengan tujuan utama mereka datang ke kamar Devan.

“Emm, ayo kita temui daddy dan beri tahu kalau nenek mau datang,” ajak Fara.

Ainsley mengangguk setuju, sudut bibir gadis kecil itu terangkat tinggi dengan mata bulat yang menacarkan isi hatinya.

Tok! Tok!

“Daddy, ini Ley dan mommy.”

Dari dalam, Devan yang sedang rebahan di atas tempat tidur mendengar suara sang putri yang memanggil dirinya. Pria itu beranjak dan membukakan pintu untuk keduanya.

Tatapan mata Devan jatuh pada putri kecilnya yang langsung menghambur memeluk kakinya, dengan senang hati pria itu mengangkat putri satu-satunya itu ke dalam gendongannya.

“Ada apa, Sayang?” tanya Devan pada Ainsley. Namun, matanya melirik ke arah Fara.

Ainsley di bawa ke atas tempat tidurnya, ia memangku gadis kecil itu, Ainsley mulai bercerita tentang dirinya yang mempunyai nenek. Bocah lucu nan cantik itu menceritakannya pada Devan dengan begitu semangat.

Fara berdiri di pinggir ranjang sembari memperhatikan Devan dengan kagum, aura ke-bapakan pria itu terpancar kuat. Kacamata yang bertengger di hidung mancung Devan membuanya terlihat sangat berkarisma. Sepertinya mantan bosnya itu baru saja membaca sebuah buku, melihat adanya buku di atas tempat tidur pria itu.

“Daddy, nenek mau datang. Bolehkan, Dad?” tanya Ainsley dengan kepala mendengak ke atas.

“Boleh, Sayang.” Devan mengelus kepala gadis kecilnya dengan sayang.

“Kapan ibu akan datang? Aku akan menyuruh supir menjemput ke sana,” ucap Devan. Pria itu menolehkan kepalanya ke arah Fara.

Fara yang sedari tadi memperhatikan wajah Devan tertangkap basah, tubuhnya tersentak kaget, wajah panik Fara terlihat sangat jelas.

“A-ah iya, Pak. Emm … lusa ibu dan ayah saya ingin datang berkunjung ke sini. Apa bapak tidak keberatan?” tanya Fara.

Devan melepas kacamata yang bertengger di hidungnya, pria itu meletakkan kacamatanya di atas buku yang tak jauh darinya.

“Saya tidak keberatan sama sekali,” sahut Devan dengan wajah serius.

Ainsley yang berada di bangkuan daddy-nya bersorak riang mendengar jika bukan hanya sang nenek yang akan datang, melainkan sang kakek juga, gadis kecil itu tidak sabar bertemu dengan nenek dan kakeknya.

“Dad, Mom … apa lusa itu lama?” tanya Ainsley dengan menyipitkan mata.

Fara mengulum senyumnya, putri sambungnya terlihat tidak sabaran menunggu kedatangan ibu dan ayahnya.

“Tidak, Sayang,” jawab Fara dan Devan serentak.

Ainsley bertepuk tangan mendengar jawaban yang kompak dari kedua orang tuanya.

“P-pak, saya ingin mengatakan sesuatu.” Fara terlihat gugup, ia tampak memainkan jarinya.

“Silahkan,” sahut Devan singkat.

“Boleh kita bicara empat mata, Pak? Sebentar saja.” Pinta Fara.

Devan menurunkan Ainsley dari pangkuannya, pria itu memberi tahu pada putri kecilnya untuk duduk di tempat tidur. Ainsley menuruti apa yang diucapkan oleh daddy-nya.

Pria itu berdiri dan berjalan ke arah balkon kamar yang diikuti oleh Fara. Devan membuka pintu balkon dan membiarkan Fara untuk bergabung, lalu pria itu menutup pintu balkon agar angin malam tidak masuk ke dalam kamarnya.

“Pak, boleh tidak kita berlaku seperti suami istri pada umumnya saat orang tau saya datang, please ….” Fara memohon dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada seraya memejamkan mata.

“Seperti?” tanya Devan.

Wanita itu membuka matanya. “Seperti mengobrol dengan hangat, tidur di kamar yang sama. Sehari saja. Ibu dan ayah saya hanya menginap satu hari,” jelas Fara seraya memasang wajah memelas.

“Baiklah. Tapi, Ainsley akan ikut sekamar dengan kita.”

Fara mengangguk setuju, dirinya malah semakin senang jika ada Ainsley.

 

***

Hari telah berganti, waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Ibu dan ayah Fara datang dengan dijemput oleh supir Devan yang bernama pak Roni.

Kedua orang tua Fara datang tepat pada waktu sarapan, saat pak Tian dan bu Ella masuk ke dalam rumah Devan, suara melengking Ainsley mengisi ruangan tersebut. Gadis kecil itu berlari menyambut kedatangan kakek dan neneknya.

“Kakek! Nenek!”

“Ley, awas jatuh, Sayang.” Fara memperingati.

Devan yang berjalan berdampingan dengan Fara turut menyambut kedatangan ibu dan ayah mertuanya dengan hangat.

“Silahkan masuk, Bu, Ayah.”

“Terima kasih, Nak sudah mengizinkan kami datang ke sini,” ucap ibu dan ayah Fara.

Mereka tidak menyangka menantu tampan dan kaya rayanya mau menerima mereka untuk masuk ke tempat yang terlihat sangat bagus. Bahkan, Devan menyambut mereka dengan sopan dan baik.

Dari arah belakang, pak Roni datang membawakan barang kedua orang tua Fara. Ada banyak roti kering yang dibawa oleh wanita paruh baya itu.

“Mari duduk, Bu, Yah.” Seru Fara mempersilahkan kedua orang tuanya untuk duduk di ruang keluarga.

“Nenek dan kakek duduk di dekat Ley saja.” Gadis kecil itu menepuk sisi kanan dan kiri sofa yang di dudukinya.

Devan merasa bahagia melihat Ainsley dapat merasakan keluarga yang lengkap. Kedua orang tua Fara juga tampak menyayangi Ainsley.

“Bu, banyak sekali kue keringnya, ibu buat sendiri?” tanya Fara seraya melihat bingkisan yang dibawa oleh ibu dan ayahnya.

“Iya, Ibu membuatkannya untuk nak Devan, kamu dan cucu ibu.”

“Terima kasih, Nek.” Ainsley memeluk bu Ella dengan erat.

“Kakek tidak dipeluk?” tanya pak Tian pada cucunya.

“Sayang kakek.” Gadis kecil itu beralih memeluk sang kakek.

Devan memanggil bik Wati dan bik Ayu untuk membawakan tas milik ibu dan ayah mertuanya ke kamar tamu yang berada di lantai dua. Setelahnya, pria itu mengajak sang mertua untuk sarapan bersama sebelum dirinya berangkat ke kantor.

“Mom, Ley libur sekolah ya hari ini,” kata Ainsley yang sedang duduk di ruang makan dengan suara yang terdengar manja.

“Tidak boleh, Sayang. Ley harus pergi ke sekolah,” sahut Fara.

“Huh! Padahal kan Ley mau main sama kakek dan nenek,” ucap gadis kecil itu dengan wajah merajuk.

“Nenek dan kakek menginap, jadi Ley masih bisa bertemu kakek dan nenek kalau sudah pulang sekolah.” Ujar Fara pada putri sambungnya.

Ainsley kelihatan senang, bocah lucu itu menghabiskan makanannya dengan lahap. Barulah setelahnya ia berangkat ke sekolah dengan diantar oleh supir. Sedangkan Devan berangkat ke perusahaannya begitu selesai menyantap sarapannya.

“Suami kamu pendiam ya, Nak?” tanya bu Ella.

Kini mereka tengah berkumpul di ruang keluarga setelah Devan dan Ainsley berangkat ke sekolah dan perusahaan.

“Iya, Bu. Emm, bagaimana keadaan ayah dan ibu?”

“Ayah dan ibu baik, suami kamu benar-benar berhati baik, dia membiayai semua pengobatan ayahmu, bahkan rumah kita sudah direnovasi.” Bu Ella menjelaskan.

Fara menjadi pendengar yang baik bagi kedua orang tuanya, ia mendengar pujian-pujian yang dilontarkan oleh ibu dan ayahnya tentang Devan.

Waktu bergulir sangat cepat hingga tak terasa hari sudah malam, orang tua Fara sudah masuk ke dalam kamar yang sudah disediakan. Pasangan Farad an Devan turut masuk ke dalam kamar dengan Ainsley yang ikut bergabung.

Ainsley berbaring di tengah kedua orang tuanya, gadis kecil itu memejamkan mata untuk mengelabui Fara dan Devan. Saat pasangan suami istri itu ikut tertidur, Ainsley dengan perlahan mebuka mata dan duduk, lalu meletakkan tangan mommy-nya ke pinggang sang daddy dan meletakkan tangan sang daddy ke perut sang mommy.

Gadis kecil itu terkikik pelan, lalu pergi keluar dari kamar, ia masuk ke dalam kamarnya sendiri dan membiarkan kedua orang tuanya tidur sambil berpelukan.

Malam semakin larut, Devan dan Fara begitu lelap dalam tidurnya. Tangan pria itu meraba-raba dan masuk ke dalam baju Fara dengan mata terpejam.

Tangan Devan bertengger di atas gumpalan bulat milik istrinya, ia begitu nyaman memarkirkan tangannya yang diberikan kehangatan oleh aset Fara. Sementara wanita itu, tidak merasa terganggu sedikit pun, Fara malah merasa nyaman dan terasa seperti sedang berada di spa dan melakukan treatment pijat.

“Hngh, enak. Pijat ke kanan ya.” Igau Fara.

 

Bersambung ….

Wadoh Fara treatment apa tuchh yang dipijat kok anu 🙈 Au ah geleeep. Sekian triple up dari othor. Nantikan bab selanjutnya esok hari ya zeyengku.

Lope sekebon untuk zeyeng-zeyengku yang sudah setia mengikuti perjalanan kisah Fara dan Devan 😍😘😘😘

1
Wartini Wartini
paling fara hamil, Devan yg ngidam
Azzani Siti
ganti gak thorrr panggilan nya!!
kalau gak aku demo pakai like kamu thorrr!! 😭😭😭😭
Azzani Siti
jangan!!!
nanti Mak beti marah🤣🤣🤣😆😆😆
Azzani Siti
"Tror... aku masih gadis Thor...
astaga... semoga hari author Senin selalu...😭😭😭
Azzani Siti
definisi 'dikasih hati malah ngelunjak 🤣🤣😆😆😆😭
Azzani Siti
yg punya kayak hantu ...
jadinya burung hantu....😆😆😆
Azzani Siti
nasibmu Farah sekali ya nona..😭😅🤣🤣😆😆
Azzani Siti
mbatin terooosss...😆😆😆
selamat membatin mommy...🤣🤣😆😆
anindira maheswari
Luar biasa
jumirah slavina
jan macam² Kauuuu Jhonnnn...!!!!
jumirah slavina
b4j1ng4n kau Devv !!!!
jumirah slavina
perlu Kamu ingat Dev...
Fara hamil anak kandung'mu...
jumirah slavina
rasakannnn Kau penjual organ

bahahakkkk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
aacciieeeee istri'ku...
cepat... cepat...
takut'y klo lambat kenapa² tar keguguran....
jumirah slavina
mo nyu5ulah ... apalagi...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
hilihhh... Ge-Er Lu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
meninggal ya Selena
jumirah slavina
dasarrr otak selengki.....
jumirah slavina
wwoooaaahhh..
kita liat apakah Devan cembuluu....
jumirah slavina
ngarep luuuu....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!