Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau tau siapa aku ?
Keesokan harinya Sam yang beruntung selamat dari maut dan di tolong warga sekitar Akhirnya di larikan ke Rumah sakit terdekat Oleh warga sekitar,Warga yang melihat asap tebal tentunya berbondong-bondong datang menyelamatkan Sam yang masih berada di dalam mobilnya hingga Sam bisa selamat dari mobil yang meledak ketika Sam sudah di selamatkan warga..
.
Sam yang mendapatkan benturan keras di bagian jidat kepalanya hingga kekurangan darah berakhir ia Koma belum lagi luka di sekujur tubuh nya yang cukup parah membuat Sam harus tetap di rawat karna kondisinya tidak memungkinkan jika harus pulang.
Roy yang mendengar kabar tentang kecelakaan Sam sahabatnya tentunya ia tidak diam, hingga kini iya datang menjenguk Sam bersama Sela istrinya.
Roy yang melihat Sam di penuhi alat dan selang belum lagi kepala yang terlilit perban tentu hati kecilnya pun sakit, ia tak menyangka jika sahabat nya akan mengalami nasib buruk.
" Tenang Mas, Sam akan baik baik saja " ucap Sela yang terlihat menenangkan diri Roy agar tidak bersedia
" Bagaimana mas bisa tenang sayang, sedangkan Sahabat mas yang selama ini membantu Mas mengalami nasib buruk" sahut Roy yang kini ia mulai meneteskan air matanya, karna ia begitu sangat tidak tega melihat kondisi Sam.
" Sam cuma koma loh mas, dia gak mati!.. Bantu apa dia di hidup kamu ? Yang selalu bantu dan ada untuk kamu itu cuma aku !! " kembali ucap Sela yang terlihat geram karna Roy dari dulu selalu membela dan memuji Sam karna kecerdasannya yang mampu Roy membangun perusahaan Roy hingga besar
" Sela jaga ucapan mu!! " tegas Roy yang memperingatkan istrinya agar tidak berbicara sembarang
" Apa ?!! Salah aku bicara?? Kamu dari dulu selalu membela Sam, yang akan menemani hidupmu itu aku mas! " Kembali tegas Sela yang tak ingin kalah bicara dengan Roy
" Sudah cukup sayang, ini rumah sakit aku mohon kita bisa menjaga sikap!"
.
" Permisi boleh saya masuk ? " ucap seorang gadis yang baru saja memasuki ruang inap Sam dan tak sengaja memotong pembicaraan Roy dan Sela
" Masuk lah " Ucap Roy yang mengijinkan Sesil untuk masuk
" Astaghfirullah maaf Sesil pak, gara gara bapak antar Sesil pulang jadi seperti ini " isak tangis Sesil kala ia melihat kondisi Sam yang terbaring tak sadarkan diri
Sesil yang melihat Sam yang tak sadarkan diri tentu nya ia merasa sangat bersalah karna jika saja Sam tidak mengantarkan Sesil pulang mungkin kejadian semalam tak akan pernah terjadi.
.
" Mas kamu tolong belikan ku minum, aku sangat haus " Ucap Sela yang meminta tolong pada Roy
" baiklah kamu disini bersama sekretaris Sam itu " Sahut Roy yang menunjuk ke arah Sesil
Roy yang tak tega melihat istrinya yang ingin minum tentu saja ia mau keluar membelikan air minum untuk Sela dan meninggalkan Sela bersama Sesil di dalam ruangan itu.
" jadi Nama kamu Sesil ? " ucap Sela yang berjalan perlahan menghampiri Sesil yang berdiri di samping Sam yang terbaring
" Iya bu, Saya Sesil " sahut Sesil yang berkata sambil tak menundukkan kepalanya tak ingin menatap wajah Sela
" Kalian pacaran ? " kembali tanya Sela sambil melirik sekilas pada Sam
" Tidak bu, Saya dan pak Sam sekedar sekertaris dan atasan saja, tidak lebih " kembali sahut Sesil yang masih saja tak berani mengangkat kepalanya
" bagaimana ini aku sangat bersalah dengan istrinya pak Roy, karna kejadian waktu itu " gumam batin Sesil yang kini kembali merasakan kegelisahan berhadapan dengan Sela
" Kau tau siapa Aku Sesil ? " kembali tanya Sela sambil menatap wajah Sesil dengan mata elangnya dan mengangkat dagu Sesil agar menatap matanya hingga Sesil begitu sangat gemetar kala ia menatap mata Sela