Di dunia ini sedang terjadi kekacauan dimana mana. Pembunuhan, Penindasan, Perampokan bahkan tak jarang adanya pemerkosaan. Dirga pemuda yang jiwanya berasal dari dunia modern tiba tiba berpindah ke tubuh seorang pangeran yang cacat tanpa kultivasi.
(Jika ada yang salah mohon di maklumi.)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzaty_N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Terlihat dua pria dewasa maju ke arah Dirga dengan angkuh penuh kesinisan di sertai penindasan aura Pemurnian Qi tingkat menengah.
"Habislah, Anak muda itu pasti di pukuli oleh mereka..."
"Keluarga Marde memang begitu! Apa sikap keluarga berkelas memang seperti ini...?"
"Hei! Pelankan suaramu! Jika ada anggota keluarga Marde mendengarmu, kamu akan di kuliti sampai mati!" Ucap seseorang mengingatkan.
"Tcih! Mereka sombong hanya karena bisa masuk ke Sekte Langit Surgawi, Jika mereka tidak masuk ke situ mungkin mereka tidak sesombong ini!" Ucap kesal seseorang.
Banyak seseorang yang mengawatirkan keselamatan Dirga karena mereka mengetahui sikap sombong Keluarga Marde yang hanya bisa mengandalkan statusnya.
Dirga yang melihat kedua pria itu tetap tenang. Dia juga mengetahui jika pengawal pengawal itu hanya berada di Pemurnian Qi tingkat rendah - menengah. Hanya yang di dalam kereta yang sudah berada di tingkat delapan.
"Bocah! Karena adikmu sudah menyita waktu kami, Aku tidak segan segan untuk memukulimu!" Ucap salah satu yang memiliki badan kekar sambil menyeringai dan langsung melayangkan pukulan yang di selimuti energi.
Dirga tetap tenang sambil menutup mata gadis kecil di pelukannya lalu menyerang dengan pukulan santainya tanpa melihatnya sama sekali.
Bang!
"Apa anak muda itu bodoh? bagaimana bis-
Orang yang mengucapkan itu berhenti, Seketika semua orang tercengang melihat pria pengawal keluarga Marde yang terlempar jauh jungkir balik sambil memuntahkan seteguk darah dan pingsan.
Seketika suasana menjadi sunyi. Mata semua orang melebar dengan rahang terbuka. Pria pengawal yang terlihat mempunyai badan kekar itu terlempar hanya pukulan santai pemuda berambut perak itu.
"A-apa aku salah melihat?" Ucap salah satu kerumunan sambil mencubit pipinya dengan kencang. "Ah- ternyata aku benar melihatnya" Imbuhnya membuat orang di sekitarnya menatapnya dengan aneh.
"Tring! Selamat tuan, fisik tulang berlian tahap akhir telah meningkat ke fisik tulang naga tahap awal!"
Mendengar dering system dibenaknya, Membuatnya tanpa sadar melihat tangannya yang terasa menghangat, Di sertai otot ototnya yang bergerak bebas.
Sedangkan temannya tadi menjadi sangat ketakutan karena ia mengetahui jika temannya tadi yang terkuat diantara semuanya.
Sebelum berkata, Terdengar suara marah seseorang dari dalam kereta kuda. "Kung! Sebegitu lamakah menyingkirkannya?" Kaki berwarna coklat melangkah keluar diikuti dengan wajah pria muda dari dalam kereta yang tidak ada tampan tampannya, Bahkan ada tompel di pipi kirinya.
"Gung! Apa yang terjadi? Kenapa Kung Kung malah tidur di sana?" Ucap Pria berpakaian biru langit itu sambil menunjuk ke arah pria yang baru saja di pukul Dirga.
Sedangkan di sisi yang di panggil Gung terlihat gugup. "Tu-tuan muda Tian Marde, Pria itu kuat sekali sampai saudara Kung Kung di buat tak sadarkan diri." Ucapnya sambil menunjuk Dirga.
Tian Marde mengerutkan keningnya sambil mengalihkan pandangan yang di tunjuk oleh bawahannya.
"Gung! Dia hanya manusia biasa, Kenapa kamu malah takut dengannya?" Ucap Tian Marde mengejek, Karena ia tidak merasakan fluktuasi energi apapun di tubuh Dirga, sudah jelas dia hanya manusia biasa tanpa kultivasi.
Gung yang mendengar perkataan tuan mudanya tidak tahu harus apa, Karena ia tadi melihat temannya yang kekar hanya di kalahkan dengan satu tinju santainya.
Sebelum Gung banyak bacot, Tuan muda Tian Marde maju selangkah sambil membusungkan dadanya. "Aku ingin lihat, Bagaimana kamu bisa mengalahkanku" Ucapnya dengan meremehkan.
Dirga yang mendengarnya menyeringai dingin dan berkata. "Apa begini sikap tuan muda dari keluarga berkelas?"
Tian Marde yang mendengarnya tertawa dingin. "Hahaha, Memangnya kenapa? Ini juga tubuh tubuhku, Terserahku jika aku ingin melakukannya." Ucapnya dengan sinis. "Jika kamu berlutut di depanku, Aku akan membiarkanmu pergi!" Imbuhnya dengan arogan.
"Jika aku tidak mau?" Elak Dirga sambil melengkungkan sudut mulutnya.
Bibir tuan muda Tian Marde berkedut begitu mendengar perkataannya. "Jika kamu tidak mau... Ucapnya berhenti sambil melipatkan kedua tangannya di dada. "Begini saja, Jika kamu bisa memukulku tiga kali sampai mundur selangkah, Aku akan mengampunimu! Bagaimana?" Imbuhnya memberi tantangan.
Dirga menyeringai, Ini yang membuatnya senang ketika melihat orang lemah yang sok kuat untuk menunjukkan kemampuannya.
"Tidak perlu! Aku bisa membuatmu terlempar jauh hanya dengan satu pukulan" Jawab Dirga cepat.
"Satu pukulan?" Ulang Tian Marde. "Terserahmu! Jika kamu- Belum sempat mengucapkan kata katanya, Sosok Dirga menghilang dan dengan cepat muncul di depannya sambil mengerahkan tinjunya ke arah wajah.
Bang!
Tidak sempat menghindar, Tubuh tuan muda Tian Marde terlempar kebelakang menabrak bagian depan kereta rodanya.
Semua kerumunan diam membisu melihatnya. Sosok Dirga yang terlihat seperti manusia tanpa kultivasi ternyata sangatlah mengerikan.
Dari puing puing kereta itu, Terdengar suara marah tuan muda Tian Marde. "Bajingan! Aku akan membunuhmu!" Ini pertama kalinya dia di permalukan di depan banyak orang oleh seseorang yang tidak di kenalnya sama sekali.
Dari dalam puing puing itu, Tian Marde melompat tinggi dan langsung berdiri tidak jauh di depan Dirga. Terlihat wajah yang tadinya tidak ada yang istimewanya sekali kini tampak bengkak, Dari hidungnya terlihat ada darah mengalir kebawah.
"Aku kira tuan muda dari keluarga atas itu kuat, Ternyata sampah! Cih!" Ejek Dirga sambil mendecihkan mulutnya.
Mendengar perkataan sampah yang di tujukan kepada.dirinya, Sontak membuatnya sangat marah. Mengeluarkan pedangnya sambil menyeringai penuh kemenangan dan melompat ke Dirga sambil menebaskan pedanya.
"Keterlaluan! Dia sangat keterlaluan! Hanya karena kalah dengan serangan saja dia mengeluarkan senjatanya...
"Dia sok hebat padahal tidak ada apa apanya di depan pemuda itu...
"Tcih! Benarkan apa yang kubilang? Dia bisa melakukan apa saja karena dia menganggap statusnya yang luar biasa...
Banyak orang yang tidak senang dengan sikap sok hebat dan arogannya si Tian Marde membuat si empunya sangat marah, Mengerahkan energi sebanyak banyaknya ke dalam pedang ia maju ke Dirga.
"Anak muda awas!"
Suara lengkingan peringatan seseorang terdengar dari salah satu kerumunan. Tapi terlambat, Pedang itu sudah hampir mendekat ke Dirga.
Sedangkan Dirga hanya santai. Melirik gadis cilik di pelukannya yang masih takut, Ia kembali menutup mata gadis itu sambil menjulurkan jari telunjuk dan tengah ke atas.
Ting!
Suara dentingan pedang Tian Marde terdengar berdenting.
"Habis sudah nyawa anak muda itu" Ucap salah satu pria dewasa sambil menunduk kebawah tak sanggup melihat kematian Dirga. Merasa sikunya di senggol, orang itu menatap teman di sebelahnya sambil menunjuk ke depan.
"Hah, Aku tahu jika dia sudah- Tak melanjutkan perkataanya, karena kepalanya di genggam paksa oleh seseorang membuatnya menatap depan dan tercengang. " Ba-bagaimana bisa??"
Semua orang tercengang, Bahkan ada beberapa yang menggosok matanya berulang kali mengira sedang bermimpi.
Terlihat hanya dua jari Dirga menjepit pedang panjang Tuan muda Tian Marde. Sedangkan Tian Marde matanya melotot ke arah pedangnya yang masih di jepit dua jari Dirga.
"Mu-mustahil!...B-bagaima bisa? Pedangku berada di tingkat Bumi kualitas tinggi di tangkap hanya menggunakan dua jari?" Serunya tak percaya. Mencoba mengerahkan semua kekuatannya untuk menarik kembali pedangnya tapi tetap diam di jepit Dirga, Bahkan Dirga masih sempat menguap.
"Tidak ada yang mustahil bagiku!" Ucap Dirga ringan sambil mengerahkan sedikit kekuatannya dan
Ctashh!...Klontang!
Pedang yang di kira sangat hebat bisa di patahkan hanya menggunakan dua jari membuat semua kerumunan di buat melongo kembali.
Tidak ada yang tidak terkejut melihat bagaiman Dirga melakukannya. Mungkin hanya Laniya saja yang tetap tenang.
Keheningan tiba tiba terbuyarkan oleh suara mungil dan lucu.
"Wuahh!! Kakak ternyata sangat hebat!" Seru gadis kecil yang berada di pelukan Dirga yang sempat melihat adegan tadi.
iyoo tak buka thor 🤣🤣🤣🤣🤣
gak gampang bikin novel, banyak novel lain yang kurang bagus, di sisi lain banyak juga novel yang menarik.
hargai author yang sudah berusaha dengan memberikan komentar yang kata2nya baik 😉😊