NovelToon NovelToon
LAHIRNYA SANG PENCERAH

LAHIRNYA SANG PENCERAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Persahabatan / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: KARIANGAU

Karena Sanggabuana berasal dari keluarga miskin, jalan hidupnya yang sebatang kara setelah ibunya meninggal dunia, dia berhasil menjadi seorang kultivator yang berawal dari sebuah kalung Liontin yang diberikan oleh seorang kakek tua.
Kesabaran, kekuatan dan kerendahan hatinya, membuat Sanggabuwana menjadi sosok manusia pilihan yang diperhatikan oleh DEWATA. Dia berhasil menjalankan tugasnya dari SABDO PALON untuk menundukkan banyak Penguasa Gaib di gunung-gunung serta menundukkan hawa nafsunya dengan melakukan perjalanan Tawaqal.
Keberhasilan Sanggabuwana akhirnya menjadikan dia sosok yang dicintai dan disegani oleh bangsa Jin, Siluman dan Dewa-dewa di Khayangan.
Apakah Sanggabuana bisa menjadi penguasa di alam-alam lain selain dia Alam Kayangan dan Alam Gaib?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KARIANGAU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30.

Bab 30.

"Weitss..Mana buktinya?" Sangga langsung berdiri dan memegang sata kepala Han. Dia diam memejamkan mata. Sesudah 5 menit kemudian, Sangga melepaskannya.

"Sudah ada buktinya, kan?" Sangga kembali kursinya.

"Iya pak, saya mengakui, kalau kami berdua yang sudah menjual semua kain-kain itu!" Han menundukkan kepalanya. Dia sangat sedih, karena aksinya ketauan.

"Berikan nama mereka! Penadahnya!" Pinta Dirga.

"Baik pak. Ini namanya...!" Dia memberikan HPnya dan disitu ada nomer telponnya.

"Kamu ada fotonya?" tanya Sangga.

"Ada..." Dia memperlihatkan HPnya, yang ada foto mereka sedang bersenang-senang dengan para penadah kainnya.

Sangga melihat dan merapalkan passsword doa, dan dia langsung melihat sebuah tempat.

Sangga menyebutkan sebuah nama dan lokasi. Dirga langsung menelpon ke Briptu. Doni untuk mengarah ke lokasi. Mereka berdua menundukkan kepalanya.

"Jadi sekarang kalian, kami pecat!" Rajasa tegas.

"Jangan pak, Jangan..Kami menghidupi keluarga kami dari mana?" Han memohon. Kamto masih terosak dan menundukkan kepalanya. Pak Rajasa memanggil Manager HRD. Tak berapa lama kemudian datang.

"Pak Basuki, tolong pecat mereka.Tapi tanpa pesangon. Kasih mereka surat keterangan kerja, dan mulai hari ini mereka harus mengembalikan semua fasilitas yang mereka nikmati dari perusahan. Gaji bulan ini juga jangan diberikan! Dan suruh mereka membuat perjanjian mengembalikan uang perusahaan sebanyak seratus juta per orang!"

"Baik pak. Ini mengenai kasus gudang?" tanyanya.

"Ya, mereka berdua pelakunya!" jawab Rajasa.

"Masya Allah, Pak Han, Pak Kamto, kenapa tega sih mencuri dari perusahaan yang sudah memberikan penghidupan ke keluarga kalian? Tega sekali kalian!" Pak Basuki menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ya sudah, langsung saja pak, diproses!"

"Ya.. Laksanakan pak!" Basuki langsung berdiri dan keluar dari ruangan pak Rajasa.

"Baik." Kedua orang itu masih menangis di atas sofa.

"Pak, tolonglah pak,jangan keluarkan kami!" Han memohon.

"Iya pak! Hiks."

"Kalian mau tidak dikeluarkan dari perusahaan?" tanya Rajasa

"Iya pak!" sahut mereka kompak.

"Hm, AKP Dirga,tangkap mereka!" Dirga langsung mengeluarkan dua borgol dari tasnya.

"Jangan, jangan pak, jangan....Ampun pak, baik pak, baik, saya menerima pemecatan ini!" Han dan kamto langsung bereaksi. Rajasa memanggil dua security ke ruangannya.

"Siap pak!"

"Tolong kawal mereka berdua ke mejanya pak Basuki. Awasi mereka, jangan sampai mereka kabur!"

"Baik pak! Mari bapak-bapak!"

"Mari pak Rajasa..." Han dan Kamto pamitan.

"Ya." Sesudah mereka semua keluar dari ruangan pak Rajasa, mereka kembali tenang.

"Hmm, untung ada Sangga dan mas Dirga! Semua bisa diungkap! Saya yakin, mereka akan susah mencari pekerjaan, apalagi di tekstil. pasti banyak yang konfirmasi ke saya, kalau mereka melamar pekerjaan ke perusahaan tekstil lain!"

"Ya, namanya keinginan dan nafsu, pak Rajasa!" Dirga mengambil rokoknya dan menghisapnya. Sangga ikutan mengambil rokok dari bungkusnya. Dia langsung membakar dan menghisapnya.

"Mas Sangga merokok?" tanya pak Rajasa yang tidak pernah melihat Sangga merokok.

"Iya pak, sebenarnya sudah dari kampung, cuma saya kan miskin pak, males beli rokok. Senengnya ngabisin rokok temen aja, hahahaha." Dirga mencebikkan bibirnya.

"Mas Sangga, saya khawatir dengan pergaulan Dira akhir-akhir ini. Dia sering keluar sore pulang pagi. Katanya dia sama pacarnya. Tapi kalau saya minta Dira mengajak pacarnya ke rumah, ada aja alasannya!" Rajasa menggeleng-gelengkan kepalanya dan meminta rokok Dirga.

"Hm, saya tidak tau kalau itu pak! Saya bantu cek. Bisa minta fotonya?" tanya Sangga.

"Habiskan dulu rokoknya! Masih panjang." Dirga mengingatkan.

"Siap AKP kampret! Eh, AKP Dirga! Hahaha!" Sangga meledek Dirga.

"Asem kau, Sang!" Dirga melempar tisue ke wajah Sangga. Sangga terkekeh.

"Mas Dirga, Pak Bustomi sudah kenal dengan si Leon, loh!"

"Wah, beneran Sang? Mau dong aku kenalan lagi sama Leon!" sahut Dirga.

"Siapa Leon?" tanya pak Rajasa penasaran.

"Itu pak, peliharaannya Sangga yang sering dimintai tolong sama Sangga!" Sahut Dirga.

"Hm, Khodam maksudnya?" tanya Rajasa.

"Hm, ya mungkin!" jawab Dirga. Sangga tak menanggapi karena takut merembet kemana-mana.

"Ya sudah, kita ke showwrom mobil sekarang!" ucap pak Rajasa.

"Ngapain pak?" tanya Dirga bingung.

"Mau belikan kalian mobil, dong!" sahut pak Rajasa sambil menghisap rokoknya.

"Kan, saya sudah ada mobil pak?" tanya Sangga.

"Ya, diganti saja, kamu kayaknya harus dikasih yang sport dikitlah!" jawab Rajasa.

"Wah, mubazir pak uangnya!"

"Buatku aja deh mobilmu, Sang!" Dirga kesel sekali dengan sifat sederhananya Sangga.

"Hm, kalau aku mah terserah sama pak Rajasa saja. Wong aku juga cuma dikasih kok!"

"Sudahlah, ayo kita ke dealer Lambo!"

"Hah! Lambo???" tanya Dirga kaget.

"Waduh, jangan pak. Mendingan yang lain saja!" jawab Sangga.

"Lah kenapa? Kan Lambo keren dipakenya?" Rajasa malah heran mau dikasih mobil pada tidak mau. Apalagi Sangga yang sangat sederhana.

"Sudahlah, ayo berangkat! Penawaran saya cuma sekali nih!' Sahut Rajasa lagi.

"Ayo Sang!" ucap Dirga geregetan.

"Jangan Lambo pak! Tidak cocok sama lalu lintas Jakarta!" Sangga memberikan saran.

"Ya sudah, kita ke dealer mobil import saja!" Ucap Rajasa lagi.

"Nah kalau itu,aku mau pak! Bisa milihnya banyak, kalau Lambo sudah

kenceng, pendek pula, nanti masuk ke lobang atau lewat polisi tidur yang tinggi

tidak bisa lewat pak!"

"Oh iya, di Jakarta banyak polisi tidur ya?"

"Nah, urusan Dira, bagaimana?" tanya Sangga mengingatkan.

"Oh iya, kita cek dulu, deh!' Rajasa kembali duduk dan memberikan foto Dira di HPnya. Sangga menerimanya.

Sangga langsung bisa melihat gambaran yang jelas.

"Hm, Dira memang punya kekasih pak. Namanya...Dito!" ujsanggabuana.

"Iya bener, hebat kamu! Teruskan." Rajasa heran Sangga langsung tau nama pacarnya Dira, padahal dia belum memberikan sebuah nama.

"Dia tinggal di Jakarta juga, dia kawan kuliahnya! Tapi..."

"Kenapa Sang?" Dirga penasaran.

"Dia sebenernya bajingan juga, pak. Dito ini masih punya dua pacar. Dan Dira hanya iseng saja! Dia senang kalau jalan dengan Dira, karena bisa bercinta dengan Dira setiap kali bertemu!"

"Brengsek! Punya anak perempuan satu aja susahnya! Pergaulan dia sudah salah jalan! Apalagi mas Sangga?" tanya Rajasa.

"Hm, sepertinya Dira...."

"Kenapa mas Sangga?" Wajah Rajasa penuh kekhawatiran.

"Dia...HAMIL!"

"Hah, hamil? Sama Dito?" Rajasa mengusap wajahnya dengan kasar. Sangga menganggukan kepalanya.

"Bangsat Dito! Berani banget mempermainkan anak saya!" Rajasa kesal dan marah. Rajasa langsung berdiri dan berjalan ke belakang mejanya melihat keluar jendela. Dirga dan Sangga saling pandang dan memberikan kode.

Beberapa saat kemudian, Rajasa kembali ke sofa. Dia masih menundukkan kepalanya.

"Menurutmu kalau Dira hamil, apakah Dito akan bertanggung-jawab?" tanya Rajasa ke Sangga. Sangga mejamkan matanya.

"Ya, dia akan menikahi Dira, tapi...Bapak tidak boleh memberikan jabatan apapun di perusahaan bapak, atau...."

"Atau apa mas Sangga?" Rajasa penasaran dengan jawaban Sangga.

"Dia akan menghancurkan perusahaan ini dengan perlahan dan membuang Dira!"

"Hah, sampai segitunya?? Brengsek!" Rajasa mengumpat dan mengepalkan tangannya.

"Jadi apakah satu-satunya cara menikahkan atau tidak?" tanya Rajasa lagi.

"Itu terserah bapak, saya tidak bisa ikut campur!" Sangga tak bisa memberikan pendapatnya, karena selain Dira bukan siapa-siapa Sangga, dia juga tak mau nanti dapat masalah dari Dira.

"Ya sudah. Saya nanti akan memikirkannya! Sekarang, mari kita ke dealer mobil!" Mereka bertiga berangkat dengan mobil Sangga. Pak Rajasa memang mempunyai hobi membeli mobil atau mengoleksi mobil yang disukainya.

.......

.......

BERSAMBUNG

1
bonjorno
keren, candu
Garang Anggriawan
author emang debest deh, pacar aja kalah nyenengin hati aku! karyamu selalu ditunggu!
Rusliadi Rusli
wkkwkk...lanjut up thor
Rusliadi Rusli
👍👍👍👍👍👍
Rusliadi Rusli
lanjut up thor
Rusliadi Rusli
mantap thor...lanjut up
Kariangau
kasih like dan hadiahnya dong kakak semua...
Rusliadi Rusli
👍👍👍👍👍
with_mercii
Yes akhirnya upp!!,seneng bangett
Kariangau: sama sama kakak, like dan hadiahnya kakak
total 1 replies
Cakrabirawa Tarihoran
sumpah sihh ini novelnya bagus banget ...👍😭❤ tapi yg buat saya sedih author kga mw up gila gilaa. 😭😭
Rusliadi Rusli
wkkwkkwkk
floufrouu
Makasih udh berkarya thor! Lumayan banget buat bantu aku ngabisin waktu luang! Semangat terus pokoknya
Rusliadi Rusli
itu namanya mata keranjang thor qkkwkk...lanjut up thor di tunggu
Rusliadi Rusli
👍👍👍👍lanjut up thor
Rusliadi Rusli
👍👍👍
Eja Drajat Adriansyah
cerita ya bagus tapi harus lebih hati hati dengan tulisanya. jangan sampai salah Dan tertukar.
Labuh Ardianto
Duh, ini cerita bikin gemes!
Kariangau
good
Kariangau
ayo yang mau baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!