NovelToon NovelToon
Gadis Penyumbang Asi

Gadis Penyumbang Asi

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahutia

Mikayla seorang gadis berumur 20 tahun yang memiliki kelebihan diantara perempuan lainnya, ia bisa mengeluarkan asi dari dadanya dan itu suatu anugrah untuk nya, karna dengan begitu ia bisa menyumbangkannya untuk bayi-bayi yang ada dipanti asuhan yang tak jauh dari rumahnya, yang memang hanya untuk membeli susu formula saja terkadang tidak bisa, maka dari itu ia sangat bersyukur bisa membantu dipanti asuhan tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Al, Bisakah Papa Menggantikan Posisimu Sebentar Nak?

Saat ini ketiga nya sedang berada dimeja makan, tak lama terlihat Kay menuju kearah mereka.

'' Kay ayo duduk kita makan dulu.'' ucap bu Dewi, yang diangguki oleh Kay, gadis itu menarik kursi tepat dihadapan Wildan dan Sandra, karna dua orang bersaudara itu duduk secara berdampingan.

Gadis itu mulai menyendok nasi dan mengambil lauk pauk yang ada diatas meja tersebut, porsi makan Kay memang termasuk cukup banyak, bahkan ia juga sering merasakan lapar di jam-jam tertentu, mungkin karna asi yang ia keluarkan hingga membuat gadis itu cepat merasa lapar.

'' Kay kamu harus makan yang banyak, agar asimu tetap lancar.'' celetuk Sandra membuat Wildan tiba-tiba terbatuk

Uhuk-uhuk-uhuk

'' Loh mas kamu kenapa? ini minum dulu.'' ucap Sandra sambil membarikan Wildan segelas air putih.

'' Kamu itu kebiasaan, kalau makan itu jangan bicara.'' ucap Wildan setelah meneguk air tersebut, yang membuat Sandra seketika merasa bersalah

'' Iya maaf mas.'' jawabnya, sedangkan Kay terlihat hanya melirik sekilas, entah kenapa dada nya sedikit sesak melihat interaksi keduanya, padahal tidak ada keromantisan didalamnya.

'' Sudah habiskan makanan kalian, setelah itu istirahat.'' ucap bu Dewi, yang diangguki oleh keduanya.

Setelah mengisi perut, mereka kembali kekamar masing-masing, sedangkan Kay masih berada didapur untuk membantu mbok Surti membereskan dapur, dan juga sisa makanan mereka, walaupun bu Dewi sempat melarangnya, namun tetap Kay merasa tidak enak, dan ia tetap ingin membantu mbok Surti membereskan dapur, akhirnya bu Dewi pun tidak lagi melarangnya, tapi dengan catatan tidak akan melakukan pekerjaan lainnya selain itu, dan Kay pun mengiyakannya.

'' Makasih ya non Kay, karna mau bantuin mbok, non Kay baik banget, sebenarnya sih gk perlu juga non melakukannya, ini kan memang pekerjaan mbok Surti, mbok jadi jadi gk enak sama non Kay.'' ucapnya

'' Cuma cuci piring doang mbok, gk apa-apa lah, lagian kan ini juga piringnya bekas saya makan.'' jawabnya

Setelah selesai, Kay memilih menuju lantai atas, ia ingin melihat baby Al, karna bu Dewi bilang di jam segini biasanya baby Al sudah bangun dari tidurnya, saat Kay ingin membuka pintu kamar baby Al, tiba-tiba saja Sandra keluar dari kamar yang berada disebelah kanan.

'' Bu Sandra.'' sapa Kay begitu melihat wanita itu keluar dari kamar tersebut.

'' Kay kamu kan sudah gk lagi kerja direstoran saya, masa kamu masih panggil saya ibu sih, nemangnya saya setua itu ya? umur kita hanya selisih tiga tahun doang loh, kamu panggil nama saya aja.'' ucap nya sedikit protes

'' Gk enak bu, rasanya kurang sopan,'' ucap Kay.

'' Ya tapi saya juga gk mau kamu panggil saya dengan sebutan ibu Kay, gimana dong?'' ucap Sandra

Kay terlihat berpikir.'' Gimana kalau saya panggil mba Sandra saja?'' ucapnya

'' Ya boleh deh, dari pada kamu panggil saya dengan sebutan ibu, berasa udah tua jadinya.'' ucapnya sambil terkekeh pelan

'' Kamu mau lihat baby Al?

'' Iya mba, mungkin dia sudah bangun, makanya saya mau lihat dia.'' jelas Kay

'' Iya mungkin sudah, sebenarnya tadi saya sudah lihat, tapi masih tidur makanya saya kembali kekamar, nanti kalau dia sudah bangun kamu bawa kekamar saya ya? Saya mau kebawah dulu sebentar, tapi sebelumnya kamu beri asi kamu dulu pada Al.'' ucap Sandra, Kay pun mengangguk mengiyakan.

Setelah Sandra berlalu, Kay pun langsung masuk kedalam kamar bayi tersebut, Kay langsung tersenyum saat melihat baby Al ternyata sudah bangun, dan sekarang ia sedang duduk sambil bermain didalam box bayi.

'' Hai sayang, tumben kamu gk nagis? oma kamu bilang, setiap bangun kamu selalu nangis? apa kamu masih merasa kenyang ya, makanya anteng gk rewel hm..'' ucap nya seolah bayi yang diajaknya bicara itu mengerti dengan ucapannya. Walaupun baby Al tidur terpisah dengan Wildan atau pun Sandra, namun dikamar tersebut terpasang banyak cctv disetiap sudutnya, makanya jika bayi tersebut sedang tidur dimalam hari atau pun siang hari, mereka tidak tidak begitu khawatir, karna setiap saat mereka selalu mengecek nya, karna memang cctv nya terhubung dengan ponsel mereka masing-masing, bahkan sekarang Kay juga sudah bisa melihat nya dari layar ponsel miliknya, meski pun begitu jika sempat mereka juga akan mengecek langsung keadaan bayi tersebut dimalam hari. Namun mulai sekarang sepertinya tidak akan berlaku bagi Wildan, karna bu Dewi melarang laki-laki tersebut, karna sudah ada Kay yang akan menjaga putranya, lagi pula tidak etis rasanya jika Kay juga ikut dipantau apa lagi saat sedang memberikan asi pada putra

mereka, dan Wildan sangat mengerti itu.

Kay mengangkat baby Al dari box bayi, lalu membawanya kekasur yang ada disampingnya.'' Al mimik asi dulu ya cayang?'' ucap Kay, membawa baby Al bicara, dengan logat bayi, lalu gadis itu pun langsung mulai membuka kancing baju miliknya, dan mengeluarkan buah yang kini sudah menjadi pavorit baby Al, melihat itu seketika membuat mata baby Al berbinar, bahkan bayi itu langsung memegang nya, membuat Kay tersenyum.

'' Duuh cayang tante, udak gk sabar ya?'' ucapnya sambil tersenyum, Kay pun langsung menyodorkan ujung buah yang berwarna pink tersebut, yang langsung disambut oleh baby Al, bayi tersebut mengenyotnya dengan lahap bahkan sampai terdengar suara cecapannya. Tanpa Kay sadari ada yang tengah memperhatikan dirinya dan juga baby Al, dari ruangan lain, tepatnya dikamar sebelah , terlihat orang tersebut menelan ludahnya berkali-kali saat melihat baby Al meminum asi tersebut dengan lahapnya.

'' Al, bisa kah papa menggantikan tempatmu sebentar nak? rasanya papa juga ingin merasakan asi itu? apa benar seenak itu?'' gumam seorang pria, siapa lagi kalau bukan Wildan. Awalnya laki-laki itu hendak melihat keadaan putranya lewat cctv, namun siapa sangka, ternyata disaat yang bersamaan Kay sedang mengeluarkan buah pavorit milik putranya, melihat itu jantung Wildan seketika berdetak kencang, darahnya berdesir hebat padahal hanya lewat layar ponselnya, bukan secara langsung, namun tetap saja membuat laki-laki itu merasakan suatu perasaan tak biasa. Wildan yang tiba-tiba tersadar cepat-cepat langsung mematikan sambungan cctv tersebut.

'' Astaga, kenapa aku ini, lama-lama bisa gila kalau begini.'' gumamnya sambil meraup wajah nya dengan kasar.

Sedangkan dikamar baby Al saat ini Kay sudah kembali menyimpan asinya, karna ia akan membawa baby Al kekamar ibu dari bayi tersebut.

Tok-tok-tok

'' Masuk!" terdengar suara sahutan dari dalam.

'' Eehh anak bunda udah bangun ya, sini sayang sama bunda, bunda kangen banget sama kamu.'' ucapnya sambil meraih baby Al dari gendongan Kay, gadis itu pun langsung memberikan bayi tersebut kepada ibunya.

Pandangan Kay mengedar diseluruh ruangan ia tak mendapati tanda-tanda Wildan didalam kamar tersebut.

'' Kamu cari siapa Kay?''

Tbc

1
Bzaa
deg2an euy
Bzaa
aih si rudi
Bzaa
Rudi Phisikopat
Bzaa
lah kok pd pergi
Bzaa
kay.... wildannya cuekin aja
Bzaa
masih satu rumah, pasti susah move on ya will
Bzaa
wah Ningsih agresif nih
Bzaa
😘
Bzaa
menyesal kemudian tiada guna
Bzaa
Aamiin
Bzaa
😁
Bzaa
gak liat kondisi dl sih, main nyosor bae
Bzaa
dasar Wildan
Bzaa
si mantan pede banget
Bzaa
sehat selalu ya kak
Bzaa
di Maya borokokok
Bzaa
miskom
Bzaa
bintitan kamu wil
Bzaa
besan ketemuan
Bzaa
Sandra kenapa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!