NovelToon NovelToon
LIFE PROBLEM

LIFE PROBLEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying di Tempat Kerja / Cinta pada Pandangan Pertama / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Enemy to Lovers
Popularitas:776
Nilai: 5
Nama Author: alwayscoklat_

Gadis yang tidak pernah bahagia di hidup nya satu kali saja pun tidak pernah

Di rumah?di sekolah? sama saja! tidak ada yang mau membahagiakan dirinya

bahkan seolah olah dunia ikut mendukung ketidakberdayaan diri nya,semua...SEMUA SAMA SAJA!! tidak ada yang peduli ! Tidak ada yang mengasihani diri nya, punya keluarga namun seperti hidup sebatangkara

MAURA ZAFINA AMORA, gadis yang mencoba untuk mencari secercah kebahagiaan walupun mustahil bagi diri nya


"Gue ada di sini karna gue masih hidup" Fina mengulas senyum kecil pada sudut bibir nya.

"Tapi gue bisa bikin lo sembuh"

Fina menggeleng pelan dengan senyuman manis nya. "Gua sendiri aja gak pernah bisa, apa yang bikin lo yakin banget bisa nyembuhin gua??"

"Hidup gua udah terlalu rumit dan sial, jangan terlalu deket sama gua atau lo juga bakalan rusak, ini juga demi diri lo sendiri"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwayscoklat_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kerjaan baru

Fina menatap arkan yang duduk di atas motornya dengan wajah yang kebingungan, entah kenapa laki-laki itu menarik tangannya hingga ke parkiran secara tiba tiba tadi.

Memang ini sudah waktunya jam pulang sekolah, sehingga tak banyak dari murid-murid yang berlalu lalang lagi di sekolah. tapi Vina cukup bingung dengan tindakan yang dilakukan oleh Arkan kepadanya. fina pun tak melihat Rey yang biasanya selalu beraama dengan arkan layaknya surat dan prangko yang tak bisa dipisahkan.

"Ngapain narik narik gue? Gue mau balik, ganti baju trus nyari kerjaan." ucap fina dengan jujur.

"Justru itu." jawab Arkan dengan pelan.

"Apaan?"

"Gue punya tempat yang bisa bikin lo dapet kerja, lo bisa cek dulu nanti mau atau enggak nya, tapi kita kesana aja dulu. Gimana?" tawar Arkan dengan teraenyum kecil.

"Trus rey balik nya gimana? Biasanya kan sama lo terus." ucap Fina.

"Dia bawa mobil tadi. udah pulang duluan juga sih tuh anak. Jadi lo mau ikut apa enggak?" tanya Arkan lagi setelah menjelaskan tentang Rey yang kemana itu.

"Mau lah, ya kali nolak kerjaan lagi sekarat kek gini gue." ucap Fina lagi.

Arkan pun terkekeh mendengar jawaban Fina. "Yaudah lo pake aja ini helm, trus kita berangkat." ucap Arkan sambil memberikan sebuah Helm kepada nya.

Fina pun dengan cepat menerima helm tersebut dan memasang nya ke kepala nya. Namun saat ingin menaiki motor Arkan, tiba tiba Fina terdiam saat Dicky datang menghampiri nya dengan wajah yang datar.

"Gini kerjaan lo? Yang di ucapin mama juga bener kalo lo salah pergaulan sekarang?" tanya Dicky terdengar mengintimidasi.

Arkan terdiam, tidak tau siapa laki laki yang tiba tiba datang ini. dia menoleh ke arah Fina yang menghela nafas nya, muka nya terlihat tegas, namun Arkan dapat melihat ada siratan wajah sedih di dalam nya.

"gue sama sekali nggak salah pergaulan, yang diucapin sama mama nggak ada benarnya. "jawab Fina dengan tegas.

Dicky menaikan sebelah alisnya. "Trus ini? Lo dimana sekarang tinggal? bahkan lo sama sekali gak berani balik udah 2 hari ini yah." sinis Dicky.

"Lo tau sendiri kalo gue balik, gua bakal dimaki-maki sama mama, bakal dicambuk sama mama bakal dipukul sama mama. bahkan ketika gua pingsan di depan rumah kemarin, nggak ada satupun dari kalian yang nyariin gua kan?" ucap Fina, nampak tangan nya terkepal menahan amarah. Mata nya memerah yang tanda nya menahan air mata yang ingin keluar dari sana.

Arkan diam, tampaknya dia tau bahwa laki laki di depan nya ini adalah keluarga fina. Lewat dari obrolan yang di dengar oleh Arkan.

"Bukan harusnya mama senang yah kalo gue gak pulang pulang? Kalian semua kan gak pernah nyaman sama gue." ucap Fina. Nafas nya sedikit memburu terbawa emosi.

Dicky mengangguk, "berkat lo, rumah jadi gak berisik lagi setiap jari nya." jawab Dicky tanpa perasaan.

Fina hanya bisa terdiam, menghela nafas nya berkali kali. "gua di sini mati-matian buat ngidupin kehidupan gue sendiri yang nggak diurus sama orang tua kita itu. mau gimana pun, lo tetap adik gue Dicky. Lo harus ingat kita lahir di rahim yang sama" ucap Fina penuh penekanan.

"Mau lo sangkal sampe ujung dunia pun, gue tetap kakak lo." ucap nya lagi. fina segera naik ke atas motor nya Arkan.

"Ayo, kita ke tempat kerja itu." ucap nya dengan cepat.

Arkan yang mengerti situasi Itu pun langsung dengan cepat menghidupkan motornya, lalu membawa fina pergi dari sana dan meninggalkan dicky yang masih saja berdiri di sana.

Fina menghela nafas nya dengan berat di atas motor. Tangan nya memegang kedua bahu Arkan dan menatap jalanan dengan sendu. Membiarkan angin meniup kulit nya dan membuat rambutnya berantakan.

Arkan juga hanya diam, memberikan waktu untuk Fina mengekpresikan kekesalan nya sejenak. Dia tak ingin memperkeruh suasana, dia yakin bahwa Fina berada di dalam kekesalan nya.

Berkali kali Fina menghela nafas, dan Arkan hanya memperhatikan nya lewat kaca spion sebelah kiri. Sampai pada akhirnya sekitar 15 menit, Fina menatap arkan lewat kaca spion sebelah kiri.

"Maaf yah, lo harus liat cek cok tadi." ucap Fina memulai pembicaraan.

"Dont worry, gue gak masalah kok." ucap Arkan. Mereka hanya saling berbincang lewat kaca spion itu.

"Huh, gue gak tau cara ngadepin nya. Pusing." ucap Fina.

"Satu satu aja di selesai in. Btw itu adek lo?" tanya Arkan.

fina mengangguk. "Anak kelas 10. kandung tuh." jawab nya.

Arkan mengangguk mengerti, "tapi kok dia..."

"orang tua gue lebih sayang ke dia ketimbang sama gue, gue nggak tahu apa yang terjadi sebelumnya sampe sampe ada perbedaan. tapi Entahlah begitu beda rasanya antara gue dan dia" ucap Fina dengan senyum miris nya.

Arkan hanya bisa terdiam, tidak tahu harus merespon apa kepada Fina.

"Udah lah gapapa, lupain aja." ucap Fina lagi. Dia tau arkan begitu canggung dengan nya setelah ucapan nya tadi.

Arkan mengangguk. "Bentar nyampe kok, tuh di depan." ucap nya.

Fina memperhatikan beberapa sudut jalanan, dan tak lama motor pun berhenti tepat di depan sebuah toko kue yang tampak begitu menggiurkan dari luar.

Arkan menurunkan standar motornya lalu membuka helm. begitupun dengan fina yang turun dari motor, membuka helmnya dan kembali memberikan helm tersebut kepada Arkan.

"Kita ke sini?" tanya nya.

"iyaps, kita ke sini. ini toko kue punya mama gue, kebetulan dia juga lagi nyari karyawan dan kita bakal temuin mama gue di dalem. Kek nya dia ada deh." ucap Arkan membuat Fina nampak begitu semangat.

Membayangkan dirinya bisa mendapatkan pekerjaan, lalu mendapatkan gaji untuk menghidupi dan mencukupi kehidupannya sendiri.

"Yok." jawab nya semangat.

Kedua orang itu pun masuk ke dalam toko kue. Pertama kali fina masuk ke dalam toko tersebut, fina dapat langsung menghirup wangi kue yang tengah disiapkan pada setiap sudut ruangan tersebut. fina tersenyum, tapi tetap mengikuti langkah kaki Arkan yang ada di depannya.

"Udah datang sayang? Sini duduk." tiba tiba seorang wanita paruh baya menyapa arkan dari tempat duduk yang di sediakan.

Fina melihat wanita paruh baya itu tengah membaca sebuah majalah dengan secangkir kopi dan roti yang tampak lezat di atas meja nya.

"Tuh mamah gue, yuk kesana." ucap arkan.

Fina pun hanya mengangguk patuh, lalu segera menghampiri wanita paruh paya yang kata nya "mamah arkan itu" di meja nya.

"Selamat sore tante." kata Fina dengan canggung setelah mendudukan diri nya di hadapan Tania. Begitu juga dengan Arkan yang tentu nya biasa saja.

"Oh haii, saya Tania. Mama nya arkan. Kamu fina yah?" sapa balik tania dengan ramah. menyodorkan tangan nya ingin menjabat tangan Fina.

dengan cepat fina pun menerima uluran tangan tersebut sambil tersenyum "Iya tante, aku Fina. Temen nya Arkan." jawab nya sambil memperkenalkan diri.

"Baiklah, gak usah canggung gitu, tante gak makan orang kok." ucap Tania sambil tersenyum tulus. Sedangkan Fina hanya mengangguk lagi sambil tersenyum.

Arkan hanya diam memperhatikan itu. Merasa keduanya sudah selesai memperkenalkan diri masing-masing, Arkan pun langsung berkata "Jadi gimana mah, dia bisa kerja di sini kan?"

Tania menatap ke arah Arkan, lalu beralih menatap Fina sambil mengangguk. "bisa, dia bisa kerja di sini mulai dari jam 05.00 sampai jam 10.00 atau jam 11.00 malam. selebihnya tante serahin ke Fina aja mau atau enggak nya di sini." ucap Tania lagi.

Fina pun dengan cepat mengangguk. "Bisa tante, fina mau kerja disini tante." jawab nya dengan begitu semangat.

"kalau memang mau, Tante bakal jelasin gimana cara kerja di sini." tania meletakan majalah nya di atas meja. fina mengangguk dengan cepat lagi.

"Boleh tante." jawab nya.

"tugas kamu cuma melayani customer Yang beli di sini, untuk bagian masak kue dan bakery nya itu udah ada yang handle dan kamu cuman jaga toko ini sekaligus jadi casir dengan baik."

Fina mengangguk, mendengarkan setiap omongan dari tante tania dengan seksama. Sungguh dia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang bagus ini.

"Fina mau tante, apapun itu fina bisa semuanya kok." jawab Fina dengan semangat.

Tania terkekeh, "Kita bahas gaji yah"

"Iya tante."

1
Nick and Judy
Baper banget sama ceritanya.
Linda Ruiz Owo
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Dark Dynamix
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!