Rania kira dia sudah menikah dengan lelaki yang tepat. Bahkan diusia pernikahan yang hampir tujuh tahunpun sang suami memperlakukannya dengan mesra.
Tapi, setelah Riana kembarannya masuk ditengah tengah kehidupan mereka, barulah Rania mengetahui ternyata sang suami adalah kekasih dari Riana.
Rania berusaha mempertahankan rumah tangganya dengan berpura pura tidak mengetahui hubungan sang suami dan kembarannya. Riana sendiri akan terus berjuang merebut kembali kekasihnya.
Bagaimana perjuangan Rania mempertahankan rumah tangganya?
Saksikan kisahnya dalam serial novel terbaru Author yang berjudul (Suamiku direbut kembaranku)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RahmaYesi.614, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dimana Rania?
Dua bulan berlalu. Putri tidak bisa menemukan keberadaan Rania sama sekali setelah bulan lalu mendapat kabar bahwa Rania sudah bercerai dengan Dimas. Putri bahkan mendesak Dimas agar memberitahunya dimana sahabatnya itu saat ini. Tapi, Dimas malah memperlihatkan foto foto Rania sedang melakukan hal aneh bersama pria lain.
"Tidak mungkin. Ini pasti bohong Dim. Aku yakin Rania di jebak." Teriak Putri pada Dimas.
"Awalnya aku juga mengira ini hanya foto jebakan dan editan. Tapi ternyata ini foto asli, Put."
"Bisa saja ini Riana. Dia sengaja melakukan ini untuk membuat kamu meninggalkan Rania, Dim."
"Lihat tanggal di foto ini, Put. Saat foto ini diambil, Riana sedang bekerja di rumah pak Radit, mengasuh putri pak Radit, Rumi."
Putri terdiam saat melihat tanggal yang tertera di samping kanan foto itu. Dia juga masih ingat, hari itu dia melihat Rumi bermain bersama Riana, karena hari itu adalah hari peringatan atas meninggalnya papa mertuanya Radit.
"Lalu dimana Rania? Aku yakin dia hanya dijebak. Rania tidak mungkin melakukan hal semenji ji kkan ini." Putri terduduk di lantai sambil menangis. Dia sangat mengkhawatirkan Rania.
"Dim, kamu yakin tidak tahu keberadaan Rania?" Kali ini Gilang yang bertanya.
"Sumpah, aku tidak tahu. Aku juga bingung saat pengadilan memanggil dan mengatakan Rania menggugat cerai. Kalian pikir aku baik baik saja saat ini?" Dimas beracting seakan dia sangat terpukul karena bercerai dengan Rania tanpa bisa melihat Rania untuk kali terakhirnya.
"Sayang, bangun…" Gilang membantu Putri untuk berdiri.
"Kita akan mencari Rania sampai ketemu. Mas janji akan menemukan Rania."
"Kasihan Rania, mas. Aku takut terjadi apa apa padanya."
"Kita berdoa saja, semoga Rania baik baik saja dimanapun dia saat ini." Gilang memapah Putri menuju mobil mereka dan segera meninggalkan perkarangan rumah itu.
Dimas menatap kepergian Gilang dan Putri dengan perasaan menyesal. Tapi, Dimas benar benar tidak tahu keberadaan Rania setelah hari itu. Riana tidak mau memberitahunya sama sekali. Yang jelas, Dimas yakin Rania masih hidup di suatu tempat, karena Riana mengatakan tidak akan membunuh Rania. Dia hanya ingin Rania merasakan kesensaraan seumur hidupnya.
Benar saja, Rania masih hidup. Kini dia berada di salah satu rumah sakit di Bandung. Rania koma setelah dokter gila itu berhasil meng a b o rsi bayinya. Rania bahkan kehilangan banyak darah dan nyaris tidak tertolong lagi saat itu. Dokter di rumah sakit ini adalah kenalan dokter gi la bayaran Riana. Dia tidak tahu siapa Rania, tapi dia menerima tawaran temannya untuk merawat dan mencoba menyelamatkan Rania. Meski sempat menyerah, tiba tiba pihak rumah sakit mendapat telpon asing yang bersedia mengirimkan sejumlah uang untuk biaya perawatan Rania, hingga dokter itu berusaha sekeras mungkin dan berhasil menyelamatkan Rania meski sampai saat ini masih dalam keadaan koma.
"Bagaimana perkembangannya?" Tanya Dokter pada suster yang mengganti tabung infus.
"Kondisi pasien stabil, Dok. Pagi tadi saya bahkan melihat ibu jarinya bergerak." Ungkapnya.
"Benarkah?"
"Iya dok."
"Mengapa kamu tidak memberi tahu saya?" Memeriksa denyut nadi pasiennya. Saat itu juga, mata pasien berkedip pelan.
"Pasiennya sadar!" Dokter langsung memeriksa keadaanya dan semuanya normal.
"Mbak, apa mbak melihat tangan saya? Jika melihat berkediplah." Rania mengedipkan matanya sekali.
Dokter merasa bahagia. Dia berhasil menyelamatkan pasien yang hampir membuatnya menyerah dua bulan lalu.
"Bayi saya…" Rania menggerakkan tangganya membawanya perlahan untuk menyentuh perutnya. Dokter tidak mengerti apa yang diucapkan Rania, tapi saat tangan Rania menyentuh perutnya barulah dokter mengerti.
"Dengan sangat menyesal kami tidak bisa menyelamatkan bayi anda, mbak." Ucap dokter sambil menundukkan kepala pertanda menyesal.
Air mata Rania menetes di ujung matanya. Dia tidak menyangka akan kehilangan bayi yang sangat di harapkannya untuk menemani hari harinya yang akan terus berlanjut dengan berbagai cobaan dan ujian yang jauh lebih berat dari sebelumnya.
Dokter mendengar temannya mengatakan Rania keguguran. Hanya itu yang diketahuinya dan dia meminta maaf pada Rania untuk temannya yang tidak bisa menyelematkan bayi Rania. Dokter dan Suster di rumah sakit ini tidak ada satupun yang tahu siapa nama Rania. Karena saat mengajukan pertanyaan itu pada teman dokter yang mengirim Rania ke rumah sakit mereka, dokter itu meninggal tepat sehari setelah pertanyaan itu diajukan padanya.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
seru Thor ceritanya