SERUNI

POV Qodir

Hari ini adalah hari pertama aku masuk satu kampus dengan seorang wanita yang ku taksir sejak duduk di bangku SMA.Selain satu kampus aku juga memilih satu fakultas sekaligus satu kelas.Gencar banget aku yah?!!hehehehe.

Aku begini karena aku tahu bahwa sekarang gadisku sudah memiliki kekasih,anak majikannya sendiri.Dulu aku membiarkan perasaan ku bersembunyi karena dia terlihat acuh dengan yang namanya Cinta.Karena sekarang dia sudah bisa bercinta,aku akan memperjuangkannya meskipun ia sudah punya pacar.Toh hanya pacar,pasangan suami istri saja bisa cerai apalagi hanya sebatas pacar,itu pikirku.

Tapi yang bikin aku neg adalah si anak majikan.Dia seperti membuat dinding pembatas antara aku dan Seruni.Sehingga membuat gadisku itu sekarang menjaga jarak denganku.

Disaat kelas sudah usai,aku berniat ingin mengisi perutku yang sudah keroncongan.Tapi ternyata,aku sudah di tunggu oleh Roy yang berdiri di hujung jalan yang menikung untuk pergi ke arah kantin.Ia memanggil ku,aku pikir dibelakangku ada Seruni.Tapi ternyata dia memang memanggil ku.Aku mendekatinya,ia menarikku menjauh dari keramaian.

"Apa-apaan ini?"Aku menarik kasar lenganku yang diheret paksa oleh Roy.

"Gue mau tanya sama Lo,kenapa Lo pindah kuliah ke sini?"

Aku tersenyum kelat...

"Itu urusan gue,dan tidak ada urusannya sama Lo"Balasku sengit.

"Hem,,,Lo sengaja mau deketin Seruni kan?"Roy semakin mengintimidasi diriku.Aku menyunggingkan senyuman kelat.

"Lo tidak perlu takut gue akan merebut Seruni dari Lo,jika Lo yakin bahwa Seruni hanya mencintai Lo.Tapi jika Lo tidak yakin?jangan salahkan gue kalau Seruni jengah dengan keposesifan Lo sendiri.Karena gue kenal Seruni jauh sebelum Lo kenal dia"Ku tuding dada lawan bicaraku,agar ia paham kalau sikapnya sudah keterlaluan.

"Ooohhhooo..Lo ngancem gue?"

"Gue sekedar memberi tahu,kalau Lo merasa itu ancaman,terserah Lo"Aku berlalu pergi dari hadapan Roy tanpa berkata apa-apa lagi.Rasa kesal semakin membuak dihati ini.

Di jalan aku tersempak dengan Seruni, Refleks ku ukir senyuman semanis mungkin kepada dara cantik itu.

"Eh Qodir..dari mana?"Tanya Seruni ramah.

"Dari sana,aku kira jalan ke kantin ternyata salah"Aku menunjuk ke arah tadi tempat ku bersua dengan Roy.Eh Roy sudah tidak terlihat,cepat sekali dia menghilang.Apa mungkin dia sembunyi karena ada Seruni.

Seruni tertawa mendengar kebodohan ku,tawa itu sungguh indah.

"Arah Kantin ke sana Dir"

Seruni menunjuk ke arah Kantin berada.Aku mengangguk berlagak paham.

"Ya udah aku ke kantin dulu ya,atau kamu mau pergi ke kantin sekalian"Ajakku coba-coba,mungkin saja dia mau.

"Emmmm nggak deh,lain kali aja ya"Tolaknya halus.Aku kecewa juga meskipun itu hanya coba-coba.

"Ok!"Aku pun pergi meninggalkannya.

___

Disaat aku melahap makananku,Tiga orang gadis tiba-tiba duduk di mejaku tanpa ku persilahkan.Ku perhatikan wajah mereka satu persatu,sepertinya aku pernah melihat mereka?tapi aku lupa dimana?.

"Mari makan"ku haturkan sapaan khas kampung ku dengan ramah.

"Terimakasih"Jawab salah satu dari ketiga gadis itu yang terlihat lebih elegan dan cantik.

Ku tegak minumanku,lalu ku sudahi makanku.

"Sudah makannya?"Tanya gadis itu lagi.

"Iya"Jawabku dengan penuh rasa heran.

"Kenalkan,,nama gue Sherly"Gadis itu mengulurkan tangan.Aku pun menyambut baik uluran tangannya.Lalu disusul oleh kedua temannya. Dona dan Mona adalah nama kedua gadis itu.Tak lupa aku sebut juga namaku.

"Gue lihat Lo kenal baik ya sama cewek yang namanya Seruni?"tanya gadis yang bernama Sherly kepadaku.Aku mengangguk pelan.

"Sebaik apa hubungan kalian?"sambungnya.

"Kami bersahabat sejak duduk di bangku SMA,dia salah satu teman terbaik gue"Jawabku menjelaskan.

"Apa benar lo pindah ke kampus ini karena ingin dekat dengan Seruni?"Sherly melanjutkan interogasinya.

"Sebenarnya sih nggak,gue cuma tertarik aja sama materi di Kampus ini.Visi dan misinya sangat menarik.Kebetulan juga Seruni meyakinkan hal itu jadi gue berinisiatif pindah ke kampus ini"Aku menjelaskan tanpa menjatuhkan hubungan ku dengan Seruni.

"Oh gitu"

Aku menangkap dari mimik wajah gadis itu kekecewaan yang mendalam.

"Emang kenapa ya kalian kok pengen tahu?"Aku mengungkapkan rasa penasaran ku.

"Enggak,enggak apa-apa kok.Ya udah terima kasih atas informasinya,maaf karena gue udah ganggu makan siang lo"Sherly bangkit dari duduknya.Aku manggut-manggut saja,tanpa menghalangi kepergian mereka.

Sekarang aku baru ingat,Bahwa ketiga Gadis itu adalah biang kerok dari masalah yang terjadi di pesta ulang tahun itu.Tapi aku lebih baik diam dan pura-pura tidak tahu.Daripada nanti malah jadi masalah.

Aku bangkit dan berjalan menuju kasir,setelah ku bayar semua makanan yang ku makan baru saja.Gegas ku pergi,niat hati ingin pergi ke Perpustakaan untuk mencari materi dari pelajaran yang baru saja aku dapat dari Dosen.

Tapi langkahku terpaksa terhenti,ketika melihat pemandangan yang membuat mataku panas.Seruni bercanda mesra dengan Roy,keduanya berjalan beriringan dengan tangan Roy melingkar di pinggang gadisku.

Roy sungguh tanpa segan kerap mencium pipi Seruni,sehingga kemesraan mereka jadi tontonan gratis bagi para Mahasiswa yang mereka lewati.

"Cemburu ya"Sebuah suara mengagetkan ku,aku menoleh ke samping.Ternyata Sherly sudah berdiri di sampingku,tangannya terlipat di dada,matanya menatap penuh amarah ke satu titik.Ku telisik arah tatapannya,ternyata ia juga memperhatikan pasangan sejoli itu.

"Selama gue jadi pacarnya Roy,nggak pernah sekalipun gue diperlakukan semesrah itu.Apalagi di depan umum.Tapi sama babu itu?Roy seperti sudah kehilangan harga diri"Sherly berucap seperti tengah curhat kepadaku.

"Cowok kalau sudah bertemu sama pawangnya,dia pasti akan bucin banget "Jawabku.Sherly menatapku tajam.

"Jelas-jelas Lo cemburu,masih aja ngeles"

"Cemburu sama siapa?"Tanyaku kecut.

"Sama Roy lah,,,,"

Aku tersenyum miring.

"Cemburu iya,tapi gue bisa apa?Toh sedari dulu gue hanya dianggap teman sama Seruni"

"Lo pernah nembak dia?"

Aku menggeleng pelan.

"Gue cuma tanyak apakah dia pernah jatuh cinta?Dan dia jawab Nggak pernah"

"Cuma itu?pengecut banget Lo"Sherly tersenyum mengejek,tapi aku tak perduli.Aku tidak mau termakan jerat jebakan yang dibuat oleh Sherly.

"Kalau dia bahagia dengan gue cukup jadi sahabatnya?Maka gue akan menjadi sahabatnya seumur hidup"

Sherly tersenyum mencemooh,ia berkacak pinggang dengan kepala yang menggeleng pelan.

"Gue heran,,,apa sih yang dipunyai Si babu?kok para cowok terlihat Sama-sama menaruh hati padanya,Sampek rela melakukan apapun untuknya.Cantik juga kagak"

"Karena Lo tidak melihat dari mata gue saat menatap Seruni?"Jawab Qodir tenang.Sherly lagi-lagi tersenyum penuh kebencian.Ia pun pergi begitu saja ninggalin aku terpacak bisu.