Warning cerita ini sedang dalam tahap perbaikan, jadi mohon maaf jika masih terdapat kesalahan disana-sini. 🙏
Agnia tidak pernah menyangka jika kehidupan yang selama ini ia anggap baik-baik saja ternyata penuh kebohongan. Padahal Agnia selalu merasa menjadi wanita yang paling beruntung. Betapa tidak, Agnia memiliki suami yang begitu tampan, mapan, bahkan sangat romantis. Namun beberapa tahun kemudian ada perubahan pada suaminya. Cahya bertemu dengan seseorang yang dulu pernah ia cintai dimasa lalu. Meski sudah terpisah begitu lamanya, akan tetapi takdir mempertemukan mereka kembali. Hingga pernikahan kedua itu terjadi.
Bagaimana pernikahan Agnia dengan Cahya?
Bagaimana pula pernikahan Cahya dengan Zoya?
Yuk ikuti kisah mereka selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-Niie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya tidak mewakili NovetToon itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erni Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Saat Mengetahui Yang Sebenarnya
Happy Reading... 😊
Hai semua sambil nungguin author up, kalian bisa mampir dulu ke karya author yang lain ya! Judulnya Jalinan Cinta 😄
Beberapa hari pun berlalu Agnia dan Bayu merasa senang karena ternyata orang tua Bayu mau menerimanya. Hari ini seperti biasa Agnia dan Bayu disibukan dengan pekerjaan mereka.
Semakin hari hubungan Agnia dan Bayu pun semakin dekat saja. Begitupun dengan orang tua Bayu, semakin mengenal jauh tentang Agnia. Hampir setiap hari Agnia selalu mengunjungi orang tua Bayu. Dalam hati Agnia, ia ingin menceritakan mengenai statusnya yang sebenarnya. Namun Agnia takut untuk menceritakannya. Bahkan sudah beberapa hari pikiran Agnia tidak tenang karena selalu memikirkan hal itu.
"Kamu kenapa Agnia?" tanya Bayu yang sedang memperhatikan Agnia sejak tadi melamun setelah selesai bekerja.
"Tidak, aku tidak apa-apa Bayu," jawab Agnia yang mencoba menyibukan diri dengan membereskan berkas-berkas diatas mejanya.
"Aku tahu, kamu sedang tidak baik-baik saja kan? Kenapa? Coba ceritain," tanya Bayu yang menghampiri Agnia dan memegang kedua bahunya. Bayu tahu benar jika Agnia sedang memikirkan sesuatu. Bayu sudah mengenal Agnia lebih dari dirinya sendiri.
"Begini Bayu, hatiku mulai tidak tenang," lirih Agnia yang membuang kasar nafasnya.
"Memangnya tidak tenang kenapa Agnia?" tanya Bayu yang menautkan kedua halisnya karena Bayu memang tidak mengerti jika Agnia sedang gelisah memikiran semuanya.
"Tentang statusku dan Rehan, mereka masih belum tahu itu," lirih Agnia.
"Meski mereka tahu, aku yakin mereka pasti akan mengerti dan akan menerima kamu Agnia," jelas Bayu.
"Tapi walau bagaimanapun aku harus menjelaskannya sendiri, aku tidak mau jika momy dan papih mengetahui segalanya dari orang lain" lirih Agnia.
"Ya sudah kalau begitu, biar aku yang akan menjelaskan semuanya kepada mereka ya,"ujar Bayu yang mencoba memberikan masukan.
"Tidak, biar aku saja yang akan menjelaskannya sendiri," lirih Agnia.
"Ya sudah kalau begitu. Terus kapan kamu akan menceritakan semua itu?" tanya Agnia.
"Mungkin sekarang Bayu. Aku ingin menemui mereka," pinta Agnia.
Setelah membereskan pekerjaannya, Agnia pun segera bergegas ikut ke rumah Bayu. Sore hari yang merupakan jam keluar kantor pun mendadak macet. Disepanjang perjalanan hati Agnia semakin tak karuan, rasanya sulit sekali untuk dijelaskan. Namun Agnia berusaha untuk tetap tenang.
"Tenang sayang, semua pasti baik-baik saja," ujar Bayu yang sesekali menoleh ke arah Agnia serta memegang tangan Agnia dan tangan yang satu tetap memegang kemudinya. Bayu seolah mengerti tentang kegelisahan dan kecemasan yang Agnia rasakan.
"Iya Bayu terima kasih," jawab Agnia dengan senyuman yang dipaksakan.
Meski begitu, Agnia belum merasa tenang sebelum menceritakan hal yang sebenarntanya.
Beberapa saat kemudian akhirnya mereka tiba dikediaman Bayu.
"Selamat malam semua," sapa Bayu yang baru saja memasuki rumahnya beserta Agnia.
"Hai kalian pas banget, kita makan dulu yu!" ajak Bu Ester yang kebetulan baru saja akan memulai makan malam bersama Pak Hars.
"Tidak usah tante makasih," tolak Agnia ragu.
"Eh ini rezeki loh, ga baik di tolak. Sudah cepet sini kita makan bersama biar lebih enak makannya," ujar Pak Hars yang merasa senang juga karena kedatangan Agnia.
Suasana dimeja makan pun terasa semakin ramai. Semua orang, merasa senang melihat kedatangan Agnia. Merasa tidak enak menolak, akhirnya Agnia ikut makan bersama mereka. Suasana hangat saat makan bersama membuat mereka semua merasa bahagia. Berbeda dengan Agnia, ia masih saja merasa cemas. Setelah selesai makan, Agnia mencoba untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Ada apa Agnia sepertinya kamu sedang memikirkan sesuatu?" tanya Bu Ester yang melihat Agnia sejak tadi terdiam.
"Begini momy, ada sesuatu yang ingin Agnia sampaikan," jawab Agnia lirih.
"Iya sayang, kenapa?" tanya Bu Ester lembut.
"Begini momy, sebenenarnya dulu Agnia pernah menikah dan memiliki seorang anak," lirih Agnia dengan mata yang berkaca-kaca.
Menceritakan masa lalunya berarti membuka luka lama yang telah lalu. Susah payah Agnia berusaha melupakan kisah masa lalunya yang begitu pahit. Namun kini luka itu seakan terasa kembali. Seakan-akan kisah yang dulu dilakukan Cahya terulang kembali saat ia menikahi wanita lain.
"Apa? Kenapa kamu tidak menceritakannya sejak kemarin," tanya Bu Ester dengan penuh penekanan.
"Sebenarnya aku takut momy marah," lirih Agnia dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Sementara Pak Hars hanya terdiam setelah mendengar tuturan Agnia yang sebenarnya. Entah apa yang harus dilakukan Pa Hars. Sebagai seorang ayah, Pak Hars menyerahkan semua pilihan kepada anaknya saja.
Berbeda dengan Bu Ester yang merasa syok setelah mendengar pernyataan Agnia. Bu Ester yang tadinya baik dan ramah, kini berubah menjadi dingin. Padahal sejak kemarin Bu Ester terasa begitu hangat dan ceria. Namun kini seakan ada jarak diantara mereka yang membuat Bu Ester sedikit menjauh dari Agnia.
Bayu yang sedang memperhatikan percakapan mereka berdua berusaha menjelaskan pada momynya jika itu hanyalah masa lalu Agnia.
"Tapi itu sudah lama sekali my. Agnia dulu dikhianati oleh suaminya, Agnia hanya menjadi korban my," timpal Bayu yang berusaha menjelaskan lagi.
"Apa? Tapi momy sangat kecewa, kenapa tidak sejak kemarin-kemarin Agnia memberitahukan tentang yang sebenarnya pada momy," tegas Bu Ester.
"Agnia memang ingin menceritakan semuanya my, tapi Agnia menunggu waktu yang pas untuk menceritakan semua itu," ujar Agnia ditengah-tengah isakannya.
"Sudahlah momy tidak percaya lagi sama kamu. Kita tidak tahu kan bisa saja kamu yang mengkhianati suamimu dulu," tegas momynya lagi penuh penekanan.
"Tidak my, aku tidak seperti itu. Aku hanya korban my," lirih Agnia yang berlinangan air mata.
Tanpa rasa bersalah Bu Ester mengatakan seperti itu. Tanpa mengetahui yang sebenarnya Bu Ester hanya bisa menuduh saja. Kata-kata Bu Ester ibarat sebuah petir yang menyambar di siang hari. Tuduhan itu tidak beralasan. Mendengar hal itu sangat membuat Agnia begitu sakit hati.
"Tapi momy tidak mau jika anak momy harus menikah dengan janda sepertimu!" tegas Bu Ester.
"Tapi my, jangan seperti ini. Agnia hanya korban my, dia tidak bersalah sama sekali," ujar Bayu yang terus membela Agnia dihadapan momynya.
"Momy tidak akan merestui hubungan kalian berdua, tolong tinggalkan anak saya!" tegas Bu Ester yang lagi-lagi membuat Agnia sakit hati.
Pak Hars yang mendengar perkataan mereka tidak turut ikut campur atau ikut berbicara mengenai hal itu. Pak Hars hanya memperhatikan saja. Pak Hars bingung karena istrinya memang memiliki sifat yang keras kepala.
"Tapi my, aku mohon," pinta Bayu yang berlutut dihadapan ibunya.
Sementara Agnia, perlahan tapi pasti Agnia mulai meninggalkan rumah Bayu. Dengan berlinangan air mata Agnia melangkahkan kakinya. Sesuatu yang Agnia takutkan akhirnya terjadi juga. Padahal sejak kemarin-kemarin Bu Ester begitu baik dan hangat, kini hanya dalam hitungan jam Bu Ester telah berubah menjadi wanita yang jahat.
"Tidak, kamu cepat masuk ke kamar," tunjuk Bu Ester tegas.
Bayu yang tidak mampu berkata apa-apa lagi hanya bisa menuruti perintah ibunya, sebab Bayu sangat menghormati dan menghargai ibunya. Bayu tidak bisa mengejar Agnia dan menahan Agnia pergi dari rumahnya.
sedangkan Agnia menderita ada Bayu orang tua nya tidak merestui hanya karena janda mna karma buat Zoya dan Cahya
dalam bab ini kan perjalanan ke RS dengan ambulans, secara logika biasanya klo menghubungi ambulans pasti RS terdekat dong, tapi ini kok sampai satu jam baru tiba.
mohon maaf meskipun di dunia halu, tapi diusahakan ceritanya juga harus masuk logika.
sekali lagi maaf, aku komen untuk masukan buat author bukan bermaksud menghujat.
semoga kedepannya lebih semangat dan bisa membuat karya lain yang jauh lebih bagus lagi 🙏🙏🙏
kok aku bacanya sambil nyanyi ya... inget sama lagunya Coboy Junior
klo gak baca paragraf dibawahnya, gak tau klo itu suara bayi nangis 🤭✌
tertarik baca judulnya dan liat episodenya gak panjang.
semoga ceritanya benar-benar menarik.
aku langsung like dan subscribe ya kak... klo bagus aku vote juga
coba dikroscek ulang othor,,,sy yg salah baca atau othor'a yg salah dlm penyampaian cerita...