Gadis SMA bernama Monday , 16 tahun seorang yatim piatu. Sebatang kara dan harus mengais rejeki sendiri.
Dia tak ingin mengemis, namun dia harus berusaha mendapatkan uang lewat tarian kecilnya dibawah rambu lalu lintas.
Bisakah Monday bertahan? Bangkit dimasa sulit untuk mencapai impiannya. Akankah ia mampu meraihnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon By Amnesia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyanyi di Kafe
Malam Ini Monday bernyanyi di sebuah Kafe besar di tengah Kota. Tegar mengantar Monday ingin melihat penampilannya dan sekalian mencicipi rasa Kopi di Kafe tersebut.
Monday memainkan piano yang sudah terletak di panggung kecil di sudut kafe. Gadis itu mulai memainkan intro musik dan mengikuti alunannya.
Dia memejam kan mata lalu membukanya kemudian mulai menyanyi lagu Rossa - yang berjudul Tegar
"Tergoda aku 'tuk berpikir
Dia yang tecinta
Mengapa telah lama tak nampak
Dirimu di sini
Jangankan ingin kutersenyum
Tak ada gairah
Kuingin selalu bersamamu
Kini 'ku resah
Diriku lemah tanpamu
Ho-o-o-o...
Gapai semua jemariku
Rangkul aku dalam bahagiamu
Kuingin bersama berdua selamanya
Jika kubuka mata ini
Kuingin selalu ada dirimu
Dalam kelemahan hati ini
Bersamamu aku tegar
Kini 'ku resah
Diriku lemah tanpamu
Ho-o-o-o...
Gapai semua jemariku
Rangkul aku dalam bahagiamu
Kuingin bersama berdua selamanya
Jika kubuka mata ini
Kuingin selalu ada dirimu
Dalam kelemahan hati ini
Bersamamu
Jika kubuka mata ini
Kuingin selalu ada dirimu
Dalam kelemahan hati ini
Bersamamu
Aku tegar
Ho-o-o-o...
'Ku tegar"
Tegar terkejut mendengar suara Monday yang sangat merdu bak penyanyi terkenal. Suaranya makin merdu jika dibandingkan saat dia menyanyi di pernikahan Kakaknya.
Monday mendapat perhatian penonton, banyak yang bertepuk tangan dan bersorak meminta bernyanyi lagi. Ada yang request lagu dan memberikan 'tip' pada Monday.
"Baik lagu selanjutnya permintaan dari kak Dian, Dance Monkey, semoga saya bisa ya hehe, terimakasih kak Dian, baik saya akan menyanyikannya," Monday mulai memainkan piano dengan irama yang lebih nge-bit.
Kali ini banyak penonton yang terhibur dan banyak dari mereka yang juga ikut bernyanyi. Terlihat Bos kafe juga menyukai penampilan nya. Gaji perhari yang di dapat selama 2 Jam adalah dua ratus ribu rupiah. Terbilang sedikit untuk di kota. Tapi bagi Monday itu lebih dari cukup.
Selesai menyanyi, Monday mendapatkan upahnya serta tip dari penonton. Dia di terima kerja dengan bayaran upah harian. Jika tidak masuk ya tidak dapat upah.
"Alhamdulillah Kak, rejeki hari ini. Monday di terima jadi penyanyi kafe," Monday kegirangan.
Mereka keluar dari kafe menuju parkiran motor. Tegar menggandeng tangan Monday, dia tak sadar dengan apa yang dilakukannya.
"Hemm, kak Tegar kenapa gandeng aku? takut hilang ya hehe," goda Monday .
"Iya Mon, Kak Tegar gak mau kamu hilang lagi " Tegar menjawab dengan nada serius, dia masih menggandeng Monday, hingga sampai di depan motor. Di keluarkannya motor yang terhimpit diantara dua motor kiri dan kanan. Setelahnya dia pun menyalakan starter dan menarik gas perlahan memanaskan kendaraan sebentar.
"Kok ga naik Mon." tanya Tegar.
Monday mengerti maksud kak Tegar, setelah dia putus dengan Friday. Tegar berusaha mendekatinya lagi. Tapi Monday bingung perasaannya kepada Tegar, dia menganggap Tegar hanya sebagai kakak saja. Tapi kenapa jantungnya sering berdegup tidak jelas terkadang berdebar kencang saat bertemu atau bersentuhan.
Yang paling sakit adalah ketika Tegar bersikap acuh terhadapnya. Seakan Monday kehilangan nahkoda . Ketika Monday bersedih dan kehilangan semangat , Tegar datang dan mampu membangkitkan semangatnya kembali.
Siapakah orang yang sedang berada di hadapan Monday. Apakah dia belahan jiwa Monday. Apakah Tegar cinta sejati yang sebenarnya? Lalu kenapa cinta itu datang dengan cepat ketika Monday baru saja kehilangan cinta.
Tanpa disadari lagu pembuka yang di pilih Monday adalah lagu yang mewakili isi hatinya .
"Monday sayang. Kok ngelamun ayo naik. Udah malem nih. Biar cepat sampai rumah. Besok Sabtu kan harus sekolah loh," ujar Tegar seraya mencolek hidung Monday.
"Hehe iya kak maaf," Monday tersenyum. Dia naik lalu Tegar segera mengemudi.
Tiba-tiba bunyi guntur berdatangan awan gelap di malam hari membuat malam semakin pekat.
"Mon kayaknya mau hujan, kakak agak ngebut ya."
"Iya kak, tapi hati-hati ya," pinta Monday.
"Iya dong." Tegar menambahkan kecepatan mengejar waktu agar sampai ke rumah, tidak kehujanan.
Sesampai di rumah Monday segera turun dari motor. Cepat-cepat dia masuk ke rumah setelah berpamitan. Karena Gerimis telah datang. Tegar lalu pamit pulang dan segera berlalu dari pandangan Monday.
****
Tegar memasukkan Motornya di garasi dan segera masuk kedalam rumah. Ibunya yang baru dari rumah tetangga melihat Tegar ketika membonceng Monday pulang.
"Mama lihat kamu mengantar Monday lagi ya?" Tanya Mamanya
"Iya Ma, dia sehabis menyanyi di kafe. Jadi ku antar saja biar irit ongkos," jelas Tegar seraya mengambil air mineral dalam botol dari lemari pendingin
"Irit ongkos atau biar makin deket?" Goda sang Mama.
Tegar lalu terbatuk-batuk karena mendengar godaan Mamanya.
"Uhuk ... uhuk ... uhuk..., Ma jangan berharap lebih ya," ucap Tegar
"Apa salahnya berharap dulu, siapa tahu bisa jadi kenyataan nantinya," ucap sang Mama.
Tegar tertawa mendengar ucapan Mamanya, ia juga berharap lebih tetapi biarkan semua berjalan seperti air mengalir.
Semangat kak Wen, lanjut baca karyamu yg lain...
salam,