Menikah karena di jodohkan tak membuat Rinjani membenci suaminya. Yang ada Rinjani dengan mudah mencintai Pria yang di jodohkan oleh mendiang Ayahnya. Pria yang bernama Akbar itu mampu membuat Rinjani jatuh cinta sedalam-dalamnya dalam waktu singkat. Kelembutan dan perhatian Akbar mampu membuat cinta Rinjani kian dalam pada suaminya
Hingga pada malam anniversary mereka yang kedua. Akbar membawa kado yang membuat Rinjani seperti kehilangan sebagian nyawanya.
Akbar membawa seorang wanita hamil beserta anak kecil. Bak di hujam anak panah tepat di relung hatinya Akbar memperkenalkan wanita bernama keyra itu adalah istri pertamanya dan anak kecil itu adalah putrinya.
Apakah yang akan Rinjani lakukan saat mengetahui kebenaran yang ada??
Apakah Rinjani memilih bertahan dalam rumah tangga yang sedari awal telah berpondasi kebohongan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepanikan Keyra
Sebuah taksi berhenti di depan rumah yang di tempati Keyra dan Akbar
Keyra dan teman-teman nya otomatis mengalihkan perhatian mereka sejanak dan melongok untuk sekedar mencari tau siapa yang datang??
Keyra terkejut saat melihat Akbar yang turun dari taksi, Matanya terbelalak penuh khawatir saat melihat kondisi Lia yang masih duduk di kursi roda
Melihat Akbar melangkah kedalam rumah, Keyra sangat panik
Bagaimana ini?? Bahkan Lia masih di kursi roda sepanjang malam, Ketakutan menyelinap di hati Keyra
Tidaaak!! Keyra tidak mau Akbar semakin marah jika Akbar tahu semalaman Keyra tak memperdulikan Ibu nya, namun Terlambat' Akbar sudah masuk kedalam rumah dan melihat Keyra yang baru mendekati Ibu nya
Bagaimana ini?? ... Tubuh Keyra menegang, saat mata Akbar mengedar kepada teman-temannya yang sama seperti dirinya terkejut dengan kepulangan Akbar tiba-tiba, mereka berfikir kata Keyra Barusan suaminya keluar kota kan??
Kaki Akbar melangkah mendekati di mana sang Ibu berada, Kali ini Keyra tak mampu menyembunyikan rasa takutnya, terlebih saat tangan nya menyentuh tangan Ibu Akbar yang terasa begitu dingin, kali ini tidak hanya wajah sang Ibu mertua yang pucat, bahkan wajah Keyra pun sudah pucat pasi Karena takut
Jantung Keyra berdentum-dentum menggila, kini keyra tak bisa lagi mengelak jika Akbar akan murka padanya, andai saja Keyra bisa memindahkan Ibu Akbar lebih awal barang kali Akbar tidak akan terlalu marah nantinya, sayang semua benar-benar sudah terlambat, saat suara Akbar mengelegar bagaikan petir di siang bolong
" APA KALIAN SEMUA TIDAK PUNYA HATI??? DI MANA HATI KALIAN BISA-BISANYA MERUMPI SEDANGKAN ADA SEORANG IBU PINGSAN DI HADAPAN KALIAN_______ BR*NGSEK!!" Akbar mengumpat tepat di depan wajah Keyra
Tubuh Keyra mematung, tangan nya yang hendak menganut lengan Akbar mengantung di udara, saat ini Keyra benar-benar merasa ketakutan, terlebih saat melihat teman-teman nya pada berhambur membubarkan diri
Keyra hanya diam melihat Akbar berusaha membangunkan Ibu nya, diam karena nyalinya menciut
" Ibu !!" Suara Akbar yang serak menandakan betapa khawatir nya hatinya
" Mama lapar!!" Suara Via datang dengan air mata mengalir, tetapi begitu girang saat mata kecilnya melihat kehadiran Akbar, Via menghapus cepat air mata dengan kedua tangan kecilnya
" Ayah!!" Akbar melihat anaknya begitu senang melihat kedatangan nya, tersenyum teduh! ya Allah__ betapa baiknya Rinjani, kemurahan hatinya sangat di syukuri oleh Akbar saat ini
" Ayah-ayah aku lapar, dari tadi malam aku belum makan!!"
Mata Akbar yang sempat melihat sang anak kini mengarah tajam pada Keyra
" Mas anu-anu, tadi malam aku mau pesankan makanan tetapi Aku-Aku___
" Nenek kenapa duduk di sini terus Yah?? Apa ngga capek??" tadi malam Nene disini, aku bangun Nene disini, sampai sekarang Nene juga disini!! Ucapan Keyra terpotong oleh pertanyaan Via
" Apa maksud Via Key?? Apa benar Ibu semalaman berada disini??"
Kali ini wajah Akbar terlihat angker di mata Keyra, Keyra melihat tangan Akbar terkepal kuat seperti siap menghantam apapun di hadapannya termasuk dirinya mungkin!!
" JAWAB!!"
Tubuh Keyra terlonjak mendengar bentakan Akbar untuk kesekian kalinya
" Mas Aku__
" *NJIN* !!"
Akbar segera membopong tubuh Ibunya, masuk kedalam kamar, Akbar segera meraih ponselnya menghubungi taksi
Keyra tak berani mendekat, hanya berdiri dengan kalut di tempatnya, Pikiran Keyra blank, saat mendengar makian Akbar barusan untuk nya?? Keyra benar-benar seperti mimpi di Katai Akbar binatang yang selalu menjulurkan lidahnya itu
" Tuhan membayar kontan dosa ku, Wanita yang ku sia-siakan ternyata gadis mulia, sedangkan wanita yang ku agungkan ternyata berhati siluman!!"
Akbar mengendong Ibunya kedalam taksi yang begitu cepat datang, dan juga menuntun Via ikut bersamanya, meninggalkan Keyra dengan sederet kalimat yang membuat Keyra tercenung.
Setelah kepergian Akbar Keyra mondar mandir gelisah
Tidak! Keyra tidak mau di tinggalkan oleh Akbar, Tubuhnya berjalan kesana kemari menggambarkan keadaan pikirannya yang benar-benar kalut
Jari telunjuk nya terus menerus di himpit gigi, berpikir bagaimana agar Akbar mau memaafkan nya " Aku harus bagaimana??" Monolog nya seraya berfikir
Ini adalah untuk pertama kalinya Akbar begitu marah padanya dan semua ini karena Ibu Akbar yang tak berguna itu menurut Keyra.
Di tempat lain, berbeda dengan Keyra yang dirindung rasa takut, Rinjani justru sedang berbahagia, sendau gurau antara dirinya dan Rania membuatnya tak berhenti tertawa
" Sapi yang berwarna memangnya ada??" Tanya Rinjani mencubit gemas pipi tembem keponakannya
" Ada Tante, sapidol' ha-ha-ha!" Rania cekikikan Setelah membuat tantenya tak bisa menjawab pertanyaan nya.
" Yah kalah lagi DECH!!" keluh Rinjani pura-pura berwajah lesu yang membuat keponakan nya merasa bahagia karena mampu membuat tantenya kalah lagi
Nurry yang mengecek pekerjaan nya lewat tab sesekali memerhatikan intraksi mereka kadang sudut bibirnya tertarik keatas melihat kebahagiaan putri nya
" Sudah ! Kalian harus segera istirahat, nanti malam kita harus kerumah sakit!!" Nurry membenarkan posisi tidur Rania
Membuat Rinjani mundur memberi ruang untuk Nurry berdekatan dengan Rania
" Kemana?? kamu juga harus istirahat!!"
Resflek Rinjani menatap Nurry, bola mata mereka bertemu, Nurry menatap Rinjani penuh kelembutan Rinjani menatap bola mata indah Nurry penuh kekaguman, netra hijau Nurry bagaikan laut dalam yang siap menarik siapapun agar tengelam di dalam nya, mata indah yang sangat berbahaya
" Apa aku setampan itu??" Nurry terkikik melihat Rinjani gelagapan
" Aku hanya____
" Mengagumi kerupawanan ku!!" potong Nurry cepat
" Tentu saja tidak!!" balas Rinjani tak kalah cepat
" Jadi menurut mu aku Jelek??"
Rinjani tak menjawab, memilih menatap Nurry dengan kesal
" Tidur lah!!" Tiba-tiba tangan Nurry terulur untuk mengelus Surai indah Rinjani membuat Rinjani tercenung beberapa saat, Rinjani seperti gadis remaja yang tampak malu-malu dengan perlakuan hangat Nurry.
Pria yang notabene adalah Kaka iparnya ini memang sangat rupawan, Nurry memiliki daya pikat yang sangat kuat untuk kaum hawa agar bisa terjerat akan pesona nya, terlebih sihir' alami dari netra zamrud miliknya yang menghipnotis
Ada dorongan kuat di hati Rinjani untuk mempercayai bahwa Nurry ingin mempersunting dirinya, tetapi ada sebagian hati Rinjani yang ingin menganggap Nurry sebagai Kaka iparnya saja, Luka hati karena kegagalan rumah tangganya masih basah, Rinjani belum berani terlalu cepat membuka hati
Mata Rinjani terbelalak saat merasakan elusan lembut jemari Nurry di pipinya
" Aku penasaran mengapa wanita begitu banyak memiliki stok air mata??"
Mendengar ucapan Nurry Rinjani meraba pipinya yang ternyata basah, kapan dirinya menangis??
" Menangis lah Jani, menangis lah sepuas mu saat ini! Karena jika nanti kau telah menjadi istri ku tak kan ku biarkan setetes pun air mata lancang membasahi wajah cantik mu ini!!"
Efeknya ucapan Nurry adalah hati Rinjani yang tiba-tiba bergetar, debaran jantungnya pun meningkat, layak kah Rinjani mengharapkan dicintai seperti seorang putri di negeri dongeng?? pangeran yang rela melakukan apa saja demi kekasihnya, apakah ada cinta setulus dunia khayalan??
Rinjani membaringkan tubuhnya di samping Rania yang ternyata sudah terlelap
Memilih bungkam dengan ucapan Nurry untuk nya, bersyukur Nurry langsung menarik kan selimut untuk nya dan Rania
Rinjani melihat tubuh kokoh Nurry membungkuk mencium Rania melihat itu tiba-tiba hati Rinjani menghangat , Pria penyayang ! Batinnya, khayalan nya terganggu dengan jemari Nurry yang mendarat di puncak kepalanya untuk kesekian kalinya sebelum tumbuh jangkung itu menghilang di balik daun pintu.
\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_
Di rumah sakit tubuh Akbar lunglai mendengar ucapan Dokter
Mati rasa itu yang saat ini Akbar rasakan.
Apa yang terjadi pada Akbar??
di tunggu jejak cintanya!!
mwereka nikah trus sibouonh deh sm ansel ke inggris. ajuh dr wereng pengerat itu...